JANDA PERAWAN & PLAYBOY PERJAKA

JANDA PERAWAN & PLAYBOY PERJAKA

CERAIKAN AKU!

BRAAAAKKK!!

Suara pintu kamar sebuah hotel terpaksa dibuka sambil dibanting setelah menggunakan card akses dari recepsionist. Pintu membentur dinding dengan keras hingga membuat suara ena ena yang tadi sempat menggema diruangan berhenti dan kedua manusia yang sedang menyatu terpaksa terdiam membeku saat melihat seorang wanita cantik bergaun dress hitam berdiri dihadapan mereka.

Sontak, yang tadinya terdiam dengan posisi pria diatas wanita tanpa sehelai benang pun yang menutupi mereka, segera memisahkan diri dan menarik selimut menutupi tubuh polos.

Wanita bergaun hitam itu masih belum mengeluarkan suara dan hanya memandang kedua orang yg habis ena ena di atas ranjang dengan tatapan tajam serta kedua tangan ia lipat diatas perut.

"Juw..juwita" lirih pria diatas ranjang dengan gagap dan takut. Padahal wanita disampingnya terlihat santai malah bangga sudah kepergok istri dari pria yg habis bergoyang bersamanya. Malah terkesan tersenyum tipis tanpa malu malu.

"Kenapa jadi gagap gitu habis ena ena sama wanita jal*ng ini? Oh aku baru ingat, wanita ini kalau gak salah ingat juga wanita yang udah ditiduri oleh Bagas, mantanku itu kan? Hahahaha ternyataa kalian sudah bersekongkol ya" ucap wanita bergaun hitam yang bernama Juwita.

Rencana akan dinner bersama suaminya sebagai dinner pertama suami istri eh ternyata malah mergoki suaminya sedang olahraga diatas ranjang bareng wanita lain.

"Aku bisa jelasin, Juw! Please kasih aku kesempatan!" mohon pria yang masih baru saja sah jadi suami Juwita, masih tadi pagi mereka melangsungkan janji suci di hall hotel serta merayakan resepsi.

"Hahahaha, ogah banget dengerin penjelasan dari pria brengsek kayak kamu, Fan! CERAIKAN AKU, FANDI HUTAMA! Aku menggugat cerai dirimu saat ini juga!" seru Juwita dengan tawa yang menggema di ruangan. Tawa yang terdengar miris.

Mendengar kata cerai padahal baru beberapa jam sah menikah, membuat Fandi panik dan menarik selimut untuk menutupi tubuhnya agar dia bisa mendekat kearah Juwita.

Mungkin Fandi lupa jika selimut yang dia tarik itu juga menutupi tubuh wanita selingkuhannya.

"Aaakh! Fan! Jangan tarik selimutnya! Aku kan lagi gak pake baju!" teriak wanita bugil disebelah sambil menahan selimut agar tidak lepas dari atas tubuhnya.

"Diam kau, Nggi! Dasar wanita murahan!" balas teriak Fandi yang menghina wanita bernama Anggi. Padahal baru saja mereka saling memuaskan.

"Dasar munafik!" umpat Anggi pada Fandi.

Juwita menyaksikan pertengkaran kedua orang kepergok selingkuh didepannya membuatnya semakin ingin tertawa sekaligus marah besar.

"Hahahaa, kalian kok malah rebutan selimut? Dasar sama sama manusia munafik. Tapi cocok sih wanita jal*ng sama laki laki mokondo! Cocok bersama buat dosa!" tawa dan seru Juwita.

"Maafin aku, Juwita. Aku bakal ninggalin nih wanita gak jelas!" ucap Fandi sambil menatap jijik Anggi disebelahnya, seperti tak bersalah membuat si wanita itu lelah juga lama lama disalahkan sendiri.

"Hahaha, Juwita Juwita! Kasian banget sih kamu jadi wanita kaya tapi bego! Kamu itu udah dikelabuhi sama Fandi hahahaa, udah bener bener dapat Bagas si Ganteng metropolitan, pewaris, kaya, eh mau aja sama nih cowok dah bangkrut buat judi gak punya duit!" seru Anggi tak mau kalah menyalahkan Fandi.

"Kamu!" teriak Fandi tak terima sambil mencengram wajah Anggi membuat wanita itu meringis kesakitan.

"STOP! CUKUP SANDIWARA KALIAN!" teriak Juwita tak sanggup lagi berdiri dengan amarah dan kekecewaan didepan dua orang yang masih berada di ranjang.

"FANDI, CERAIKAN AKU SECARA BAIK BAIK ATAU AKU AKAN MEMAKSAMU!" lanjutnya penuh penekanan lalu berjalan mendekat kearah suaminya yang akan segera jadi mantan suami.

"Sayaaang, maafkan a..." ucap Fandi terhenti saat pipinya ditampar oleh Juwita.

PLAK!

"Untuk pengkhianatanmu!" ujar Juwita dengan tatapan tajam lalu berjalan kearah pintu keluar.

Namun sebelum keluar Juwita memberikan sarkasme kepada kedua orang itu.

"Lanjutin apa yang kalian lakukan. Sepertinya burung Fandi masih berdiri tuh" ucapnya lalu keluar kamar dan menutup pintu dengan kencang.

BRAAAK!

Akhirnya Juwita bisa bernafas lega dengan mata yang mulai berkaca kaca.

"Kak, kamu gapapa?" tanya seorang pria dengan pakaian casualnya.

"Hmm, kakak gapapa kok, Lim. Cuma kelilipan aja" jawab Juwita bohong kepada adiknya yang dari awal menemani sang kakak satu satunya melabrak kakak ipar bersama wanita lain.

Salim namanya. Salim Anggara nama pria muda itu.

Karena terlalu sayang kepada kakak perempuannya, ia tau jika saat ini Juwita sedang tidak baik baik saja meskipun tersenyum padanya dengan mata berkaca kaca.

Grep.

Pelukan Salim akhirnya meruntuhkan pertahanan Juwita hingga wanita itu terisak dipelukan adiknya.

"Hiks, aku sudah menyakiti Bagas, Lim! Aku menyesal telah meninggalkannya hanya karen jebakan wanita jal*ng itu dan Fandi si Mokondo.. hiks hiks" keluh kesah Juwita kepada Salin karena adiknya tau kisah cinta sang kakak.

Mereka adalah saudara yang sangat dekat karena orang tua mereka mewanti wanti agar saling menjaga untuk mempertahankan kerukunan saudara.

Tangan Salim mengelus punggung Juwita dengan lembut.

"Tenang, Kak. Kakak akan mendapatkan pria terbaik dari yang terbaik" lirih Salim menenangkan.

Setelah beberapa menit menangis di pelukan Salim, Juwita pun akhirnya melepaskan pelukan itu dan menyeka air mata.

"Kita dinner aja berdua, aku udah laper" ajak Juwita dan Salim pun menggangguk.

Juwita berjalan lebih dulu menuju lift dan diikuti oleh sang adik.

Tak lama kemudian, merek sudah sampai di rooftop yang begitu indah, hanya ada 1 meja dan 2 kursi yang sengaja Juwita siapkan untuk dirinya dan sang suami dengan iringan musik.

Juwita menghela nafas panjang melihat suasana romantis yang seharusnya membuatnya bahagia kini sirna bayangan itu.

Para pelayan heran melihat sang suami yang hanya memakai baju casual dan sandal hotel sedangkan Juwita sangat cantik dengan dress hitam.

Namun, mereka tetap melayani keduanya.

Setelah makan malam, Juwita berdiri ditepi rooftop dan berteriak.

"FANDI BAJINGAAAAN!!!!"

"FANDI MOKONDO!!!"

"WANITA JAL*ANG! BERANINYA NJEBAK BAGAS 3 TAHUN LALU!"

"DASAR MANUSIA MUNAFIK! AKU TIDAK AKAN MEMAAFKAN KALIAN KARENA MERUSAK KISAH CINTAKU!"

"AAAAAAAAAAKH!"

Umpatan Juwita didengarkan oleh Salin yang dengan santainya meminum wine merah sambil melihat sang kakak meluapkan emosinya.

Untuk tidak ada siapa siapa di rooftop itu selain mereka berdua karena setelah makan tadi, Juwita menyuruh semua kru hotel untuk memberikannya space berdua.

"Aku janda di malam pertama pernikahanku" batin Juwita setelah puas berteriak umpatan tapi enggan berteriak menyebut dirinya janda secara gamblang di udara, ia masih malu untuk itu.

"Ayah pasti murka, jika tau Fandi menyakiti putrinya" gumam Salim.

Juwita yang puas melampiaskan amarahnya, kini sudah duduk dihadapan Salim.

"Kakak mau pulang kerumah malam ini?" tanya Salim

"Hmmm, sepertinya lebih baik. Ayah dan Bunda harus segera tau apa yang diperbuat Fandi. Besok aku akan mengurus surat ceraiku" jawab Juwita sambil meminum wine merahnya.

"Apa perlu rekaman ini kita perlihatan ke mereka? Percakapan di video ini juga bisa membuat nama Mas Bagas kembali baik di depan Ayah dan Bunda. Mereka pasti menyesal karena telah menyalahkannya 3 tahun lalu. Dulu Mas Bagas benar benar mencintaimu, Kak. Tapi aku gak tau sekarang cinta itu masih ada atau nggak karena aku yakin, 3 tahun lalu kamu dan orang tua kita sudah menghina dirinya dan keluarganya. Sampai sekarang aja jika ayah dan bunda bertemu Om Deni dan Tante Weni, mereka tidak menyapa" jelas Salim mengingatkan insiden 3 tahun lalu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!