Perjodohan adalah hal yang tak pernah terlintas di hidup Caca.
Caca sama sekali tidak bisa membayangkan kalau masa depannya akan seperti ini. ia sudah kehilangan cinta pertamanya sejak 2tahun lalu, sekarang ia dipaksa harus menikah dengan anak dari sahabat mamanya.
Caca hanya takut jika yang di jodohkan dengannya adalah lelaki tua dengan perut buncit, atau kakek-kakek peot. Bagaimana jika nanti suaminya akan memperlakukannya dengan kasar dan membecinya seperti yang sering ia baca di dalam novel. Tapi kekhawatirannya itu ternyata salah besar, karena tuhan telah menjodohkannya dengan tuan muda berparas rupawan dengan hati seperti malaikat yang begitu menyayanginya.
*
*
"Jangan takut Acha" ujar pria itu dengan lembut.
DEG...
Caca terpaku mendengar suara lembut serta panggilan yang baru pertama kali ia dengar untuknya.
Bagaimana kisah rumah tangga mereka selanjutnya? ikuti terus kisah cerita mereka disini ya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marsha_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 32 Kalau Aku hamil gimana?
"Udah, aku capekkk" rengek Caca.
Xanders mengusap peluh di kening istrinya, ia terkekeh melihat wajah lelah sang istri.
Jam sudah menunjukkan pukul setengah 6 sore, entah sudah berapa jam mereka bermain kuda-kudaan dikamar.
Xanders bangkit dari atas tubuh Caca lalu memakai boxser miliknya yang tergeletak di lantai.
"Iya sayang, ayo mandi aku gendong" ajaknya.
"Gak mau!!" Tolak Caca.
"Nanti yang ada kamu nambah lagi di kamar mandi kayak kemarin" sambungnya lagi.
"Enggak Acha sayang" Xanders berujar dengan penuh kelembutan.
"Ayo, percaya sama aku" Xanders mengelurukan tangan nya
Caca terlihat ragu untuk menerima uluran tangan itu.
"Ayo sayang" ajaknya lagi.
Pada akhirnya Caca menerima uluran tangan suaminya, mereka kembali mandi bersama.
Tenang aja cuma mandi kok, gak lebih hehehe...
Selesai mandi keduanya bersantai di kamar, Xanders bersandar pada hearbod ranjang dengan Caca berbaring telungkup di atas tubuhnya.
Xanders mengelus kepala Caca yang bersandar di dadanya.
"Xanders" panggil Caca.
"Sayang dosa tau manggil suami pake nama doang" ujar Xanders memberitahu.
Caca mendongak menatap Xanders "Emang iya?" Tanya Caca.
"Iya gak sopan." Xanders menatap lekat wajah cantik istrinya.
"Coba sekarang aku tanya sama kamu, mama sama ayah kamu dulu manggil nya cuma nama nya doang? Tanya Xanders.
"Enggak sih, mama panggil ayah terus ayah panggil mama" jawab Caca.
"Terus coba kamu liat Mommy sama Daddy manggilnya nama aja?" Tanyanya lagi.
Caca menggeleng "Enggak juga".
"Nah itu, karena gak sopan seorang istri manggil suami kayak gitu. Suami itu harus di hormati begitupun juga istri"
"Kita harus saling menghormati satu sama lain biar rumah tangga kita semakin harmonis. Supaya kelak kita bisa menjadi contoh yang baik untuk anak-anak kita" Xanders menasehati Caca dengan penuh kelembutan, ia mengelus puncak kepala istrinya dan mengecup kening istrinya penuh kasih sayang.
Entah bagaimana bisa terjadi hanya karena pertemuan mereka saat kecil bisa membuat Xanders jatuh hati pada gadis ini.
Tuhan benar-benar baik padanya, karena kini Caca sudah menjadi miliknya dan selamanya akan menjadi miliknya.
"Terus aku harus manggil apa dong?" Tanya Caca lagi.
"Panggil Mas" kata Xanders.
"Ih masa Mas, malu tau" ucapnya protes.
"Kalau diluar rumah kamu boleh panggil sayang, kalau cuma berdua wajib panggil Mas" tegas Xanders.
"Coba Mas gitu" titah Xanders.
"M-mas" Caca berujar dengan kaku.
"Coba bilang Mas aku sayang kamu" titahnya lagi.
"Ma-s aku sayang kamu" ucap Caca.
Xanders terkekeh "Good girl".
"Pinter banget sih istrinya Tuan Muda ini" Xanders mengecup pipi Chubby istrinya.
"Em Xan-" ucapan Caca terpotong oleh Xanders.
"Mas sayang" ucapnya dengan tegas.
"Iya-iya Mas Xanders" ucap Caca mendayu.
Sial Xanders blushing!!
Padahal dia sendiri yang minta, tapi dia juga yang salting.
"Loh heh kok pipi nya merah ini" goda Caca menoel pipi Xanders.
"Apa sih enggak ya" elak Xanders.
"Ini merah kok, kamu blushing yaaaaa" Caca semakin semangat menggoda Xanders.
"Enggak" elak Xanders.
Caca tertawa terbahak melihat Xanders yang malu-malu seperti ini.
"Ekhem... Kali ini aku mau ngomong serius, kamu tiap kita lagi main keluar di dalam?" Tanya Caca serius.
"Iya sayang" jawab Xanders santai.
"Kok di dalam sih, kalau aku hamil gimana" sewot Caca.
"Loh memangnya kenapa?" Tanya Xanders bingung.
"Kamu punya suami sayang".
"Hamil juga itu anak aku, kita udah suami istri jadi sah-sah aja dong punya anak" ucap Xanders.
"Iya sih, tapi aku takut" kata Caca.
"Takut kenapa hmm?"
"Nanti kalau aku gak bisa jadi ibu yang baik gimana, kita kan masih muda Mas"
Mendengar Caca menyebutnya dengan sebutan Mas membuat senyum indah terukir di bibir Xanders.
"Umur kita aja masih 19 tahun, minimal hamil itu 20 tahun ke atas. Kalau ternyata aku gak bisa lahirin anak kamu dengan selamat gimana?" Caca mengeluarkan segala kekhawatirannya.
"Hey Acha, dengerin aku. Aku akan selalu ada buat kamu, Kamu adalah wanita yang baik aku yakin kamu juga pasti bisa jadi ibu yang baik untuk anak-anak kita nanti".
"Aku punya uang, aku kerja buat kamu buat anak kita nanti, aku bisa Cariin rumah sakit terbaik buat kamu, aku bakal usahain apapun untuk kamu dan untuk anak-anak kita kelak".
"Kamu jangan takut. Selagi masih ada aku, aku akan pastiin kamu baik-baik aja". Xanders tersenyum begitu tulus kepada sang istri.
Caca tertegun mendengar semua ucapan suaminya, di usia yang masih muda ini tapi pemikiran Xanders benar-benar dewasa sekali.
"Makasih ya kamu udah terima aku dengan baik, aku bersyukur banget punya kamu. Maaf kalau aku masih sering kekanak-kanakan, belum bisa jadi istri yang baik buat kamu". ujar Caca pada Xanders.
"Sama-sama sayang, kamu istri yang terbaik buat aku, kamu gak harus jadi perempuan yang seperti apa yang kayak gimana, kamu cukup jadi diri kamu sendiri" jawab Xanders.
"Kamu gak perlu ngekhawatirin apapun lagi oke".
...----------------...
Malam ini Caca dan Xanders akan menginap di Mansion Anggara, kini keduanya sedang dalam perjalanan menuju kesana.
"Xanders kamu tau gak sih" tanya Caca.
"Mas, sayang" Xanders mengingatkan istrinya.
"Hehehe iya lupa belum terbiasa soalnya" Caca menyengir kuda menampilkan deretan giginya.
"Mas kamu tau gak sih, belakangan ini Mama keliatan aneh banget" Kata Caca.
"kayak ada yang disembunyiin gitu sama Mama" lanjutnya.
"Perasaan kamu aja mungkin sayang" ucap Xanders.
"Enggak mas, aku tau banget mama gimana aku yakin pasti ada yang di sembunyiin sama mama".
Xanders menggenggam tangan istrinya.
"Nanti coba kita tanya langsung sama Mama ya" ujar Xanders.
"Iya mas".
Kini keduanya sudah sampai, Caca dan Xanders turun dari mobil disambut oleh Pak Kodir satpam di Mansion itu.
"Walah Non Caca to, pangling mamang nambah cantik sekarang" ucap mang Kodir.
"Iya mang, bisa aja mang Kodir mah" ucap Caca terkekeh geli.
"Ini Den Xanders ya?" Tanya mang Kodir.
Xanders mengangguk.
"Ganteng, cocok sama Non Caca"
"Hehehe iya mang, yaudah kita masuk dulu ya mang" pamit Caca.
"Iya non".
Mansion ini terlihat sepi sekali. Biasanya jam segini mama dan papa nya sedang menonton tv bersama.
Tapi sekarang tidak ada siapa-siapa di sini.
"Loh non Caca kapan sampainya?" Tanya Bi Saroh, maid sekaligus orang yang selama ini sering menolong Caca jika di siksa oleh Delon.
"Bibiiiii Caca kangen banget deh" Caca memeluk bi Saroh dengan girangnya.
"Aduh Non baju bibi kotor ini" ujar Saroh tak enak hati, terlebih ada Suami dari Nona muda nya.
"Gapapa kali bi, kaya sama siapa aja".
"Mama mana bi?" tanya Caca.
"Ada Non dikamar, biar bibi panggilin dulu ya".
"Iya bi".
Tak lama, Maya turun menghampiri anak dan menantunya.
"Caca sayanggggg" panggil Maya.
"Mamaaaaaa" Caca berlari memeluk mama nya.
"Caca kangen banget deh sama mama, Caca Telvon nomor mama Gak aktif" ujarnya manja.
"Iya sayang maaf ya, Caca sehat?" tanya Maya.
"Sehat mom, mommy sendiri sehat?" tanya nya juga.
"Sehat sayang, Xanders apa kabar?" tanya Maya pada menantunya.
Xanders bangkit menyalami mertuanya.
"Baik Ma".
"Syukurlah, ayo duduk biar enak ngobrolnya".
"Papa sama Nara kemana ma?" tanya Caca.
"Papa lembur sayang, kalau Nara katanya pergi sama temen nya" jawab Maya.
"Mam are you okey?" tanya Caca.
"Caca tau mama lagi gak baik-baik aja, Caca tau mama lagi sembunyiin sesuatu dari Caca" beber Caca.
"Mama gak kenapa-kenapa sayang".
"Itu cuma perasaan kamu aja" sambung Maya.
"Mama jangan bohong sama Caca".
"Mama gak bohong sayang, mama beneran gak kenapa-kenapa" Maya berusaha meyakinkan anaknya.
Caca hanya mampir menghela nafasnya, mamanya tak mau bercerita padanya padahal dia yakin jika ada sesuatu yang terjadi pada mama nya.
"Yaudah kalau mama gak mau cerita gapapa, kapanpun mama butuh temen cerita, mama butuh Caca aku selalu ada buat mama".
"Mama jangan ngerasa sendirian, disini ada Caca Ma".
Maya Tersenyum menatap putrinya.
"Iya princess".
"Kita mau nginep disini ya ma" ujar Caca.
"Boleh sayangg, mama malahan seneng banget jadi bisa quality time sama Caca" ucap Rere dengan senang hati.
"Besok kita masak bareng bikin kue bareng ya, mama kangen banget masak bareng sama kamu".
"Oke ma siap".
"Mas kamu kalau mau duluan ke atas Gapapa" ucap Caca pada Xanders.
"Aduhhhh udah manggil mas-mas an aja" ledek Maya.
"Ih apa sih ma" kata Caca malu-malu, dirinya keceplosan di depan sang mama.
"Gapapa sayang bagus malahan gitu sopan, dan juga sebagai bentuk kita menghormati suami sebagai kepala rumah tangga".
Mereka melanjutkan mengobrol bertiga, menghabiskan waktu bersama...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Bersambung......
udah kepo banget nih sama ceritanya
Nanti author kasi link
lanjut Thor jangann kasih kendor
dari kemarin ada niatan mau bikin tapi masih maju mundur😓😓
lanjutt lgi thorr
fiks orang-orang harus baca sih gila banget nih author nya bikin cerita sebagus itu