Sandra, gadis yang hidup sengsara di keluarga kaya Hartawan. Sejak kecil, ia diperlakukan kejam oleh orang tuanya, yang sering memukul, menyalahkannya, dan bahkan menjualnya kepada pria-pria tua demi uang agar memenuhi ambisi keuangan orang tuanya. Tanpa Sandra ketahui, ia bukan anak kandung keluarga Hartawan, melainkan hasil pertukaran bayi dengan bayi laki-laki mereka
Langit, yang dibesarkan dalam keluarga sederhana, bertemu Sandra tanpa mengetahui hubungan darah mereka. Ketika ia menyelidiki alasan perlakuan buruk keluarga Hartawan terhadap Sandra, ia menemukan kenyataan pahit tentang identitasnya. Kini, Langit harus memilih antara mengungkapkan kebenaran atau tetap bersama Sandra untuk melindunginya. Sementara Sandra, cinta pertamanya ternyata terikat oleh takdir yang rumit bersamanya.
#foreducation
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Littlesister, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Fakta Apa Ini?
Sesampainya di rumah, Sandra sudah tahu apa yang akan terjadi padanya. Mamanya telah menunggu dirinya, tentu lengkap dengan sapu lidi di tangannya. Siap untuk memukul Sandra.
"Ma, maaf tadi aku diajak temanku ngobrol jadi aku lupa pulang ke rumah. Tapi ini ada uang kok, kemarin Mas Kevin, tadi aku baru aja ambil dari atm. Tolong mama jangan pukul aku" mohon Sandra.
Tanpa peduli dengan alasan yang diberikan Sandra, Mama memukuli Sandra, kali ini lebih kencang daripada sebelumnya.
"Dasar anak gak tau diri, masih untung diurusin, kalau tau pas besar gak nurut begini, mending pas kejadian itu kubuang aja dirimu" oceh Mama.
"Ampun ma, aku minta maaf, aku salah" Sandra masih berusaha menghindari pukulan.
"Kalau bukan karena ibumu, aku gak akan mau ngurus anak yang gak tau diri kayak gini!" bentak Mama masih sambil memukuli Sandra.
Sandra tidak bisa menghindari pukulan itu, sasarannya adalah punggungnya, tergores dengan sapu lidi, walaupun terhalang baju tetapi tetap saja menciptakan luka di tubuhnya.
Mendengar ucapan Mama tadi, Sandra pun terkejut dan mengutarakan apa yang ada dipikirannya.
"Apa maksud Mama? Ibu? Aku kan anak Mama, apakah selama ini aku bukan anak Mama?" tanya Sandra, air matanya mulai membasahi pipinya, takut mendengar jawaban dari mamanya.
"IYA! KAMU BUKAN ANAK MAMA! KAMU ANAK PEMBANTU, KALAU BUKAN KARENA IBUMU YANG MENGURUS AYAHKU KETIKA SAKIT, AKU GAK BAKAL MAU NGURUS KAMU!" jelas Mama.
Mendengar hal itu, rasanya dunia Sandra runtuh. Tak menyangka ternyata selama ini ia bukan anggota keluarga ini. Ia pun masih belum bisa menerima kenyataan ini, akhirnya iya pun menanyakan kembali tentang identitas sesungguhnya.
"Terus aku ini anak siapa Ma? Siapa ibuku sebenarnya?" tanya Sandra dengan pilu.
Tak menjawab pertanyaan Sandra, Mama pergi meninggalkannya di depan teras rumah, kali ini bukan hanya penghuni rumah yang menyaksikan kekejaman mamanya. Tetapi kali ini pun Langit menyaksikannya, Sandra pun tak peduli lagi jika pada akhirnya Langit mengetahui keadaan yang sebenarnya.
"Kasihan sekali Sandra, hidupnya benar-benar menyedihkan. Sering disiksa keluarganya, bahkan ternyata ia bukan anak dari keluarga itu" batin Langit masih menatap ke arah Sandra.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Malamnya, ia segera mengoleskan salep luka ke punggungnya. Dengan bantuan cermin, semua luka tadi berhasil dioleskan. Tubuhnya tidak boleh ada sedikit pun bekas luka. Karena itu adalah satu-satunya barang berharga yang dimilikinya.
Sandra pun segera bersiap. Merias diri dan memakai pakaian dinasnya. Malam ini ia ada janji bertemu dengan kliennya. Ia memakan parfum kesukaannya. dan segera bersiap keluar untuk pergi ke hotel bintang lima, tentu dengan dijemput oleh kliennya.
Ia pun masuk ke dalam mobil. Di sana terlihat wajah asing. Ya, kali ini ia mendapat klien baru, entah dari mana orang tuanya menerima permintaan dari lelaki ini. Wajahnya cukup tampan untuk seusia empat puluh tahunan. Masih bisa dibilang lebih muda dari orang-orang yang seusianya. Pakaiannya rapi, harum.
Tidak seperti klien pada umumnya. Kesan pertamanya adalah ramah tidak kasar dan sombong seperti biasanya. Cukup bisa dikatakan ia memiliki kesan yang baik untuk seorang yang memesan wanita malam. Entah, mungkin saja ia hanya butuh hiburan sejenak. Sandra menyukai lelaki ini. Bukan menyukai dalam artian cinta. Hanya saja, ia baru kali ini diperlakukan seperti manusia.
Namun ternyata dugaannya salah, lelaki itu sama bejatnya dengan klien lainnya. Ia memaksa Sandra untuk melayaninya di mobil bahkan sebelum pergi ke hotel. Padahal Sandra sudah katakan, ia tidak menerima pesanan untuk melayani kliennya di perjalanan menuju tempat yang telah disetujui. Pakaiannya telah lepas sebagian.
Saat sedang melayani lelaki itu, mobil tersebut diketuk dari luar. Nampaknya ada seseorang yang mengenal lelaki ini. Tampak wajahnya tampan dan ia mengenali wajah itu. Itu Langit.
Mengapa langit mengetuk pintu? Apakah terlihat dari luar? Tapi mobil ini gelap, sengaja tidak dinyalakan lampunya agar tidak terlihat. Namun, apakah kalian tahu apa yang terjadi? Ternyata klien yang sedang dilayaninya adalah ayah dari Langit.
"Yah, ayah ngapain di sini? Ini mobil ayahkan? Halooo, ayah kok gak ngabarin kalau mau ke sini?" tanya Langit masih sambil mengetuk kaca mobil. Ia pun semakin mengintip ke dalam mobil.
Dan mendapati Sandra di dalam mobil dengan tanpa atasan? Di dalam mobil ayahnya? Apa yang
terjadi.
"Sandra? Kamu Sandra ya? Kenapa ada di dalam mobil ayahku? Ayah, ayah ngapain sama Sandra di dalam?" Langit semakin keras mengetuk kaca mobil ayahnya.
Tanpa basa basi, mobil itu pun pergi menjauhi perumahan itu. Langit masih saja terkejut, bingung dengan apa yang terjadi sebenarnya. Ia masih belum paham mengapa orang yang disukainya ada di dalam mobil berdua dengan ayahnya? Apakah itu seperti yang Langit pikirkan? Langit pun segera menyusul ayahnya, yang telah pergi jauh untuk mendapatkan penjelasan sesungguhnya.
Di dalam mobil, hati Sandra berkecamuk. Mendapati fakta bahwa klien yang sedang bersamanya ini adalah ayah dari orang ia kenal. Bukan hanya orang yang ia kenal. Tetapi lelaki yang ia sukai. Sejak pertemuan pertamanya dengan Langit di perpustakaan keliling, ia telah menyukai laki-laki itu. Ada perasaan bersalah menghantuinya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sesampainya tiba di tempat yang ia lacak dari telepon ayahnya, ia terkejut karena ternyata ayahnya dengan Sandra pergi ke hotel hanya berdua. Apalagi kalau bukan ternyata ayahnya berselingkuh dari ibunya dengan orang yang disukainya.
"Dasar brengsek. Gua gak tau kalau ayah sehina ini, bakalan gua laporin ke ibu. Dasar anjing" cecar Langit kesal.
Ia segera masuk untuk melabrak ayahnya. Ia bertanya ke bagian informasi, di mana tempat ayahnya menginap. Setelah mendapat informasi kamar yang dipesan ayahnya, ia segera naik ke atas.
Saat sampai di depan kamar. Langit menarik napas dalam untuk menenangkan diri, jika memang ayahnya berselingkuh. Ia akan mencoba untuk bertanya dengan baik-baik karena bagaimanapun juga itu adalah ayahnya. Ia membuka perlahan, karena ternyata kamar itu tidak terkunci. Mungkin ayahnya lupa menguncinya.
Ketika masuk, ia pun melihat adegan tak senonoh yang seharusnya dua orang yang tidak ada ikatan pernikahan itu tidak boleh melakukannya.
Sandra ditiduri ayahnya.