Cindra gadis yatim piatu yang dipermainkan takdir, terpaksa menikah dengan anak dari sahabat orangtuanya; Hafiz, seorang tentara berpangkat letnan satu.
Namun perjalanan rumah tangganya tidak berjalan dengan mulus, dia harus menderita menahan dinginnya hidup berumah tangga.
Hingga takdir mempertemukannya dengan seorang pria tampan yang mewarnai hari-harinya.
🩷🩷🩷 Happy Reading_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aksara_dee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26 ~ Kumpul letting
"Mas, kamu masih demam loh ini. Ke rumah sakit ya?" Bujuknya saat termometer menunjukan angka 40⁰
"mmh.." Hafiz hanya bergumam.
Cindra mengganti kain kompres yang baru untuk ditempelkan di kening suaminya. Dia memeriksa suhu di tangan dan kaki suaminya. Kaki Hafiz terasa dingin seperti es, itu artinya Hafiz sedang demam tinggi. Dengan cekatan dia memakaikan suaminya kaos kaki.
Melihat istrinya cemas, akhirnya dia mengalahkan rasa 'takut diinfus' dan memutuskan memanggil dokter.
"Ambilkan ponselku" perintah Hafiz
Cindra langsung memberikan ponsel yang diminta suami sirinya.
"Ga, gw sakit. Lo ke rumah sekarang"
Suara Hafiz meminta seseorang datang ke rumahnya. Cindra tidak tau siapa yang di hubungi, dia hanya diam.
"Sebentar lagi temanku datang"
"mm" jawab cindra
"Mas apa ga sebaiknya ke rumah sakit?" Tanya Cindra' cemas
"Ga perlu"
"Dasar keras kepala" Gumamnya
Ting tong !
Cindra langsung ke bawah untuk membukakan pintu, karena Bu Nani sedang ke apotik membelikan obat yang Cindra pesan.
"Dokter Arga!!"
"Loh, Cin. Kamu tinggal di sini"
"Ee-iya dok, masuk dok"
"Terima kasih, mana jagoan itu, Cin?"
"Jagoan?"
"Hafiz" Dokter Arga tersenyum
"Owh..Di atas dok, mari saya antar"
"Bisa tumbang juga kau, bro!" Sapa dokter Arga sesampainya di kamar Hafiz
Hafiz tersenyum, "ada yang panik gw sakit"
Dokter Arga melirik Cindra.
"Malam ini gw free ga ada pasien, kalo lo mau curhat gw siap jadi pendengar, bro" Dokter Arga mengedipkan mata ke Hafiz
Hafiz memutar matanya malas
"Ada terapis akupunktur di sini, kenapa ga minta di tusuk aja, bro!" Ledek Arga
"Gara-gara gagal nusuk gw jadi begini, Ga" jawab Hafiz curcol
"Acieee...udah di tahap itu toh ha ha ha" Arga tergelak
Cindra yang tidak mengerti obrolan dua orang pria itu hanya diam dan heran
"Ko mereka akrab banget ya" batinnya
"Cin, gimana kuliah kamu? Kapan selesai?" Tanya Arga
"Do'akan aja dok tahun depan selesai" Cindra melirik Hafiz
"Wahh tahun depan ada perhelatan pedang pora dong Fiz!" Ledek Arga
'maksud dokter Arga apa sih, apa dokter udah tau Hafiz suami siriku' batin Cindra
"Lo ke sini mau ngeledek gw apa mau periksa gw?" Hafiz menggerutu
"Obat lo cuma satu, kawin! Ha ha ha" Arga tergelak
Karena obrolan dua orang pria itu makin absurd, Cindra memutuskan pamit dari kamar Hafiz
"Dok, saya pamit ke bawah. Monggo silahkan dilanjut ngobrolnya" pamit Cindra
Arga mengangguk mempersilahkan
Meskipun penasaran kenapa dokter Arga bisa begitu akrab dengan Hafiz, Cindra mengurungkan niatnya untuk bertanya dan mencari tahu. Dia lebih memilih kembali ke ruang TV
***
Arga dan Hafiz sahabat dari mereka duduk di sekolah dasar hingga SMA. Sedikit banyaknya Hafiz sering menceritakan masalahnya kepada sahabatnya itu.
"Jadi itu cewe yang dijodohin Bokap Lo?" Hafiz mengangguk
"Gila aja Lo, dia murid gw. Baru gw mau PDKT, udah di segel Lo duluan. Jiirrr lah!!" Arga meninju lengan sahabatnya
"Berani Lo deketin, gw bubarin klinik Lo" Ancam Hafiz
"Ebuseett..I'm just kidding, bro!" Arga menggelengkan kepalanya
"Udah sampe tahap nusuk menusuk nih?" tanyanya penasaran
"Gagal bro. Pacar gw dateng"
"Ajigile Lo. Gw pikir Lo cupu ternyata Lo suhu bro!"
"Pesona gw emang ga kaleng-kaleng kan"
"Preeettt!!! Sini gw infus Lo!"
"Please Ga..mending Lo resepin gw obat 10 botol daripada kulit gw kena jarum" Hafiz bergidik
"Badan gede, pegangan Wilson Combat Tactical Supergrade, Atlet karate, liat jarum suntik kejer Lo! Kayaknya gw perlu ngasih tau Cindra kelemahan Lo itu, bro!" Ledek Arga
"Plismen...Yang ada tiap dia kesel sama gw, kena jarum gw. Tega banget Lo bro"
"Turun yuk, Lo udah makan belom Ga?"
"Nah tuh, ngerti juga Lo!"
#Di meja makan
"Cindra mana bik?" Tanya Hafiz
"Non, lagi belajar, Tuan"
"Panggil bik, temenin Arga makan"
Arga yang dijadikan kambing hitam hanya tolah toleh
"Gue?? Lo kali ahh yang minta temenin makan"
Hafiz tersenyum smirk.
Cindra berjalan mendekati meja makan, di sana sudah ada dokter Arga dan Hafiz.
"Dok, sebenarnya aku udah makan. Tapi ga apa-apa demi dokter aku temenin" Kalo tamunya yang meminta mana bisa dia menolak
"Anggap aja candle light dinner, Cin. Hafiz candlenya ha ha ha"
Candaan sahabatnya hanya dijawab dengan tatapan tajam.
"Ambilin nasi dan lauk di piringku, Cin. Cosplay jadi istri idamanku" Arga cengar-cengir
"POV jadi istri dokter tampan" Celetuk Cindra sambil mengisi piring Arga dan memberi simbol sarangheyo' dengan jarinya
Hafiz yang menonton kelakuan dua orang di depannya hanya bisa geram dan merenggut
'Mamp*s Lo bro, gue panasin sekalian' batin Arga, merasa puas ngerjain temennya yang cemburuan.
"Aku ga diambilin?" Protes Hafiz karena piring yang dia sodorkan tidak juga diisi Cindra
"Ga ada reka ulang ya" Jawab Cindra sambil mengambil mendoan dan memakannya.
Hafiz mendengus kesal.
*******
Satu Minggu sudah Hafiz tidak masuk kesatuan, dia mengajukan cuti sakit agar bisa benar-benar istirahat dari aktifitas batalyon. Ia pergunakan waktunya untuk mengurus bisnisnya yang sempat terbengkalai sejak satgas pulau terluar. Berita tentang kesehatan Hafiz terdengar oleh Ranty juga letting satu angkatan di AAL yang nertuagas di Jakarta.
Tanpa pemberitahuan kepada si pemilik rumah, rombongan letting yang bertugas di Jakarta berencana menjenguk rekannya tersebut.
Ting tong ting tong
"Hafiznya ada Bu" Salahsatu dari rekan Hafiz mewakili menanyakan keberadaan pemilik rumah
"A-ada pak, sebentar saya tanya Tuan dulu pak" gugup Bu Nani, karena tamunya kali ini banyak sekali
"Sssttt.. Ga usah bilang Bu. Kita mau bikin surprise ko"
"Owhh.." Nani pun membuka lebar daun pintu
"Bilang sama Hafiz Bu, ada paket COD" pinta salahsatu rekan Hafiz
"I-iya pak" jawab Nani
Nani naik ke lantai dua mengetuk kamar sang majikan
"Tuan, ada paket COD di bawah"
"COD?? Saya ga pesan barang bik" Jawab Hafiz
"Tuan turun dulu, saya juga ga ngerti, Tuan"
Hafiz keluar kamar dengan wajah mengernyit
"Barang apa yang dat-..."
Ucapannya menggantung saat melihat rekan-rekan satu lettingnya sudah memenuhi ruang TV
"Surprise...!!!!" Teriakan kompak rekan-rekannya
"Apa kabar bro" mereka saling memberikan salam toss
"Ko ga ada info mau ke rumah"
Hafiz menggaruk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal
"Itung-itung sidak ting! Kau masih ingat cara bernafas apa tidak" Celetuk Siregar
Obrolan letting memang seperti itu, kalau ga pedes dan nampol bukan letting namanya.
Mereka pun larut dalam obrolan dan candaan, parcel kue dan buah yang mereka bawa untuk orang sakit pun jadi bulan-bulan dan ludes.
Hafiz juga memesankan makanan cemilan dan makanan berat untuk rekan-rekannya.
Cindra keluar dari kamarnya dengan memakai mini dress selutut bergambar Twitty, bando kelinci, masker wajah dan headset yang sedang memutar lagu APT dari Rose dan Bruno mars. Dengan gerakan mengikuti irama lagu, dia melenggak lenggok ke arah ruang TV.
Dia yang tidak tau ada keramaian di ruang TV seketika menjadi perhatian tamu yang sedang bercengkrama di sana.
Ruangan tiba-tiba silent tanpa aba-aba.
Cindra mematung saat menyadari dia menjadi pusat perhatian makhluk yang ada di sana.
"Hallo...epribadeh.. wahh lagi rame ya di sini" teriak Ranty yang baru saja datang dengan senyum sumringah
Dua orang perempuan itu menjadi perhatian semua makhluk berjenis kelamin laki-laki yang sedang berkumpul di sana
Cindra dan Ranty saling tatap. Menyadari akan bahaya, Cindra berlari tunggang langgang ke arah kamarnya.
Hafiz membeku. Otaknya seakan melambat untuk berpikir.
"Woaahhh...di sini ternyata ada dua bidadari cantik" suara Gavin memecah suasana.
Ruangan kembali riuh dengan gelak tawa
"Sayang, gimana kondisimu. Aku baru tau kamu sakit dari om-ku tadi pagi" Ranty mendekati Hafiz dan merangkul lengannya
"Sudah baikan" Jawab Hafiz datar
Interaksi Hafiz dan Ranty menjadi perhatian Gavin. Sudah lama Gavin menjalin hubungan tanpa status dengan Ranty. Dengan senyum smirk dia menyesap minuman kalengnya, tatapannya tak terbaca. Ada cemburu dan pikiran licik di sorot matanya.
"Sayang, kamu ga kenalin aku ke temen-temen lettingmu" Tanya Ranty
Ranty dan Hafiz duduk di mini bar.
"Tanpa aku kenalin kamu ke mereka, mereka sudah tahu kamu putrinya siapa" jawab Hafiz
"CK!! Kenalin aku sebagai kekasihmu, sayang" Ranty mencebik
"Kamu lupa? Siapa yang duluan memutus hubungan?"
"Aku kan sudah minta maaf" Ranty merajuk
"Sudahlah tidak perlu dibahas sekarang, aku tidak ingin ribut. Hargai tamuku" Jawab Hafiz
"Kamu tuh!!" Ranty cemberut dengan menyilangkan tangan di dada melihat Hafiz menghindarinya
Ranty yang ditinggalkan Hafiz di meja mini bar menjadi perhatian rekan-rekannya yang berusaha PDKT. Tak berapa lama Ranty menjadi pusat perhatian, di kelilingi para hallodek bujangan.
Hafiz meninggalkan rekan-rekannya yang sedang bercengkrama. Dia membiarkan tamunya menjelajahi rumahnya, termasuk lantai 3 yang tersedia fasilitas fitnes, meja bilyar dan mini theater. Sementara ia menyendiri di balkon lantai 2.
Hafiz mengirim pesan pada Cindra
"Jangan keluar kamar sampai teman-temanku pulang" Send
"Ya..yaa..aku mengerti, aku kan istri kontrakmu, mas. Tanpa kamu beritahu aku sudah ngerti ko" Jawab pesan Cindra
"Shi_ttt!!" Hafiz melempar ponselnya ke sofa balkon. Dia mengusap wajahnya dengan kasar
Hubungannya dengan Cindra selama satu Minggu ia cuti sudah lebih baik, mereka terbiasa makan bersama, beberapa kali Hafiz menjemput Cindra di kampus dan klinik. Mendapat jawaban seperti itu, Hafiz menjadi gusar. Usahanya memperbaiki hubungan seakan kembali ke titik nol, ditambah kehadiran Ranty hari ini membuat moodnya rusak.
Gadis yang dulu ia gadang-gadang sebagai cinta pertamanya dan gadis yang ingin dia perjuangkan di depan papa-nya, sekarang gadis itu paling ingin dia hindari. Hatinya sudah menentukan tujuan. Dia tak ingin goyah lagi.
~~`~`
Bersambung..