"apa kau bercanda!! aku tidak bisa berpedang!! aku hanya seorang gadis pembuat roti!! mengapa aku terjebak bersama pria asing seperti mu!! sungguh merepotkan ku!"
aku sungguh menyesal berjalan mencari sumber suara yang membuat ku penasaran. ternyata suara itu berasal dari pertarungan yang terlihat tidak adil. satu lawan sepuluh bukan kah benar benar tidak adil.
tapi walaupun begitu aku mana bisa membantu nya. aku bukan wanita kuat yang tangguh dan mampu berpedang.
aku hanyalah seorang pembuat roti di salah satu kedai roti yang ada di pusat kota kekaisaran Amberland.
"tidak aku tidak bisa membantu mu!!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Minum teh
Saat ini aku sedang bersiap untuk menghadiri pesta minum teh yang akan di adakan oleh Margaret. Setelah Darren mengatakan jika aku harus menghadiri nya. Dua hari yang lalu saat pria itu sedang sakit. Dan bertingkah sangat manja aku sangat malu saat putra mahkota Carlos masuk ke dalam kamar Darren tanpa mengetuk pintu dan terjadi lah sebuah kesalahpahaman.
Pangeran Carlos malah tertawa dan mengejek kami. Dia berkata "setidaknya jika ingin membuat keturunan pintu kamar perlu kalian kunci dan jika kalian ingin melakukan hal yang tak senonoh tunggu lah hingga malam hari!".
Ucapan kembaran Darren itu membuat ku malu, sangat malau hingga selama dua hari ini maku malas bertatap muka dengan Darren.
"Nyonya anda akan memakai riasan rambut yang mana?" pertanyaan dari Brina menyadarkan ku dari ingatan memalukan dua hari lalu.
Aku menatap ke arah hiasan rambut yang di tunjukkan Brina dan memilih motif yang lebih sederhana agar sesuai dengan gaun berwarna biru muda yang tidak terlalu mewah.
Setelah aku memilih Brina memakai kan nya ke rambut ku. aku kembali melihat wajah ku di dalam cermin besar ini begitu cantik. Dengan riasan yang tipis dan tidak terlalu mencolok.
aku segera berdiri dan menyambar kipas tangan untuk berjaga-jaga. Yah berjaga-jaga menghindari siraman teh panas. Aku pernah mendengar hal ini dari ibu ku dulu. Jika sedang terjadi perseteruan maka lady bangsawan yang kurang memiliki etika apalagi pada yang lebih rendah dari nya tak segan-segan menyiram seseorang dengan teh panas yang ada di hadapan nya.
Ayah dan ibu ku dulu juga bangsawan tapi mereka adalah bangsawan yang jatuh. Hal itu tidak menghilangkan etiket bangsawan yang ada di dalam diri mereka.
Aku sudah siap dan akan segera pergi. Darren tidak pergi bersama ku dia akan segera menyusul saat urusan nya di istana selesai. Yah itu di luar rencana karena sebuah urusan yang di buat oleh kaisar tiba-tiba datang pagi-pagi sekali. Jadi mau tak mau Darren ke istana dan akan segera menyelesaikan nya dan menemui ku di kediaman Abrams.
Awal nya dia tidak mengijinkan diri ku pergi sendiri ke sana namun aku memaksa nya dengan mengatakan jika aku akan baik-baik saja. Walaupun ini adalah pesta minum teh pertama ku aku yakin bisa menangani nya.
Aku hanya akan menunggu hingga mereka menunjukkan tujuan asli nya mengundang ku.
Kereta kuda yang akan membawa ku ke sana sudah menunggu dan aku segera masuk kedalam nya, sementara Brina duduk di sebelah kusir.
Perjalanan yang menempuh 2 jam perjalanan akhir nya sampai juga. Kereta kuda ini masuk ke halaman kediaman Abrams. Halaman nya luas dan juga mewah tapi tak semewah milik Darren. Pasti Duke Abrams termasuk Bangsawan yang kaya raya. Tapi sayang dia terlalu memanjakan anak perempuan nya sehingga sifat Margaret terlalu arogan dan sombong. walaupun dia menggunakan topeng polos baik hati nya. Namun di mata ku tetap terlihat jika dia itu terlalu ambisius.
Aku segera turun dari kereta kuda yang memiliki lambang serigala dan bulan sabit milik Darren. Namun ada yang aneh saat aku turun. Tidak ada sambutan sama sekali. Padahal jika menjadi tamu undangan mereka akan di sambut dengan sangat baik dan di antar ke tempat terjadi nya pesta tersebut.
Namun aku hanya diam dan menunggu salah satu pelayan yang akan menunjukkan tempat nya. Jika dalam 10 menit tidak ada yang menunjukkan jalan maka aku akan pulang. Aku tidak ingin masuk tanpa di undang itu sama saja mencoreng nama baik Darren.
Hingga seorang pelayan wanita menghampiri ku setelah aku menunggu 5 menit. Wajah pelayan ini malah menunjukkan sikap tidak sopan nya terhadap ku. Namun aku hanya diam tidak ingin memperpanjang masalah ini. Aku tau sejak tadi Brina juga sudah geram dengan penyambutan yang di berikan tuan rumah ini. Tapi aku menyuruh Brina untuk tetap diam dan tidak perlu memberikan perlawanan apapun.
Aku berjalan dengan tenang dan anggun ke arah di mana pesta minum teh itu sedang berlangsung. Terdengar suara tertawa dan bercanda dari arah taman kediaman ini.
Dan saat aku sampai di sana ternyata mereka sudah memulai acara nya. Tanpa menunggu ku. Apalagi jika di lihat dari hidangan mereka acara minum teh ini sudah berjalan setengah nya.
"oh lady Sofia Vergara!! Anda sangat terlambat. Duduk lah". Ucap permaisuri yang tanpa berdiri mempersilahkan ku duduk di kursi paling ujung. Dan yang mereka lakukan pertama adalah kursi yang aku duduki adalah kursi yang paling usang bahkan kursi yang sangat jelek dari kursi yang mereka duduki. Permaisuri bahkan tidak menyebut nama ku dengan sebutan Clarksville. Aku tau jiwa wanita nomor satu di kekaisaran Amberland ini sedang menghina ku.
Aku sudah menduga jika semua ini akan terjadi. Namun aku akan tetap diam untuk saat ini dan duduk di kursi yang sudah di sediakan.
Semua pasang mata yang ada di tempat ini melihat ku dengan sinis dan juga senyuman palsu nya.
"terimakasih yang mulia". Aku tersenyum tenang menghadapi wanita yang sudah ku tau sifat asli nya itu.
"bukan kah itu tidak sopan lady sofia. Kau bahkan datang sangat terlambat. Apa kau tidak menghargai permaisuri yang sudah rela meluangkan waktu nya datang di acara minum teh yang ku buat!" kini Margaret mencoba untuk memancing emosi ku.
Apa nya yang terlambat. Didalam surat undangan yang dia berikan dua hari lalu saja jelas-jelas waktu yang di tulis pukul 11 siang aku bahkan datang lebih awal 20 menit dari jam yang di janjikan.
"bukan kah di dalam undangan yang anda berikan acara di mulai pukul 11 siang saya sudah datang 20 menit lebih awal dari waktu yang anda tentukan bagaimana bisa anda mengatakan jika saya terlambat lady Margaret?". Ucap ku dengan tatapan mata yang masih tenang walau emosi ku sudah terusik.
"apa Lady Sofia tidak bisa membaca? Undangan yang kami terima pesta minum teh ini di adakan pukul 9".
"oh hentikan itu lady Patria bukan kah lady Sofia berasal dari rakyat miskin dari kalangan rendah jadi wajar jika lady Sofia tidak bisa membaca. Mengenal huruf saja sulit apa lagi membaca waktu. Aku yakin jika tuan Grand Duke tidak memberikan guru untuk nya. Atau bahkan tuan Grand Duke malah membiarkan nya saja". Ucapan mengejek itu keluar dari mulut lady yang dulu pernah datang ke kedai roti milik madam Sandra dan membuat kekacauan di sana.
Mereka tertawa bersama atau bisa di bilang mereka tertawa merendahkan ku termasuk permaisuri yang hanya menyunggingkan senyuman tajam nya ke arah ku.
Ternyata ini yang akan mereka lakukan mempermalukan ku dan membuat nama Darren jatuh karena menikahi seorang wanita dari kalangan rakyat miskin. Aku tidak akan jatuh hanya dengan cacian seperti ini.
"hahaha"
Aku ikut tertawa bersama mereka dan seketika mereka berhenti tertawa dan melihat aku yang saat ini masih tertawa.
"bukan kah hal ini sangat konyol dan kekanakan".
Aku langsung mengeluarkan undangan yang di berikan lady Margaret dua hari lalu. Dan meletakkan undangan tersebut di hadapan Margaret.
"lihat lah lady Margaret. Baca lah aku yakin kau pandai membaca dari pada diri ku bukan. Di undang yang kau berikan tertulis dengan jelas waktu yang kau maksud!"
Dia pikir aku bodoh! Aku sudah mempersiapkan semua nya. Tidak mungkin aku datang ke sarang buaya tanpa persiapan.
aneh situ jd org,,