Di sarankan membaca novel pertama nya dulu yang berjudul "Terpaksa Menikah dengan Pembantu" biar lebih nyambung dan tau jalan cerita nya 🥳
.
.
Sejak Dimas menolongnya waktu ia hampir dilecehkan oleh preman, Chaca langsung jatuh cinta pada pandangan pertama padanya.
Ditambah waktu ia tahu bahwa Dimas adalah kakak ipar dari sahabatnya dan ayah dari seorang pangeran kecil yang sangat menggemaskan bagi Chaca.
Chaca Aninditha yang memang sedari kecil tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu merasa iba dan sedih kala mengetahui Aiden anak dari Dimas juga memiliki nasib hampir sepertinya. Dan itu semakin menjadikan kan motivasi untuk terus membuat agar Dimas mencintainya.
Yuk ikuti kisah Chaca untuk mengejar cinta Om Duda...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pelukan dari om ganteng
"Chacaaa." Teriak Leona sambil menggedor pintu kamar Chaca.
"Apaan sih ah," pekik Chaca kesal saat membuka pintu ternyata Leona yang mengganggunya.
Tanpa menjawab apapun, Leona segera menerobos masuk kedalam kamar Chaca dan mengobrak abrik lemari bajunya.
"Kakak apa apaan sih," ucap Chaca semakin kesal kala melihat Leona mengacak acak lemari nya.
"Gue cari Dres warna merah," kata Leona sambil terus mencari baju yang dia cari.
"Ya terus kenapa lo cari disini, gue gak pernah ya ngambil barang lo," kata Chaca.
"Nahh ini dia," kata Leona setelah menemukan sebuah Dres yang ia cari.
"Kakak jangan," kata Chaca karena itu Dres pemberian seseorang.
"Apaan sih lo pelit banget sama gue," kata Leona, "Gue butuh ni dres."
"Iya tapi jangan yang itu kak, pliss jangan yang itu,," kata Chaca memohon.
"Gak ada yang lain lagi, gue cuma mau yang ini," kata Leona, lalu Chaca dan Leona terjadi aku tarik menarik hingga suara kegaduhan itu terdengar di telinga Lana.
"Haduhhh kalian ini apa apaan sih berisik banget," kata Lana yang baru datang melihat Chaca dan Leona tarik menarik kain.
"Mah, si Chaca udah ngambil baju Leona tapi gak mau balikin," kata Leona manja.
"Enggak mah, ini tuh baju Chaca, kakak yang mau minjem," kata Chaca.
"Leona," kata Lana.
"Bohong dia mah, itu baju Leona," kata Leona lagi.
"Kakak yang bohong, ini baju Chaca yang mama beliin tahun kemarin, masak mama gak inget sih," kata Chaca, yah menurut Chaca itu adalah baju terindah karena pemberian dari Lana, menurut Chaca semua barang yang di berikan Lana adalah istimewa dan tak akan pernah ia izinkan siapapun merusak nya, Bukan tanpa alasan Chaca melarang Leona meminjam baju itu, karena barang barang sebelumnya yang di pakai Leona pasti akan berujung buruk, dan Chaca tidak mau baju pemberian mama nya akan rusak juga.
Lana hanya diam melihat Chaaca yang seperti begitu sayang dengan baju itu, Bohong bila Lana tidak tersentuh akan ucapan Chaca, tapi ego nya yang tinggi menutupi rasa itu.
"Berikan sama kakak kamu," ucap Lana dingin.
"Tapi mah," kata Chaca sedih.
"Udah sini, lo gak denger kata mama, mama yang beli kan jadi mama yang berhak ini baju buat siapa," kata Leona dengan senyum kemenangan.
Chaca hanya menganggukan kepalanya dan tersenyum getir, "Baiklah, sudah dapat kan apa yang kakak mau, silahkan keluar," kata Chaca.
"Ayo sayang," kata Lana menggandeng tangan Leona, Setelah Lana dan Leona pergi, Chaca segera membanting pintu kamar nya.
"Aaaaarrrrkkkhhhhh," Teriak Chaca sambil melemparkan semua barang barang nya.
Chaca segera menghapus air mata yang keluar dari matanya, lalu ia segera mengganti baju dan meraih tas selempang nya, tak lupa ia mengenakan sneakers kesayangan nya dan meraih kunci motor nya.
"Mau kemana sayang," kata Faris saat melihat chaca sudah rapi.
"Chaca mau kerumah Jenar pah," kata Chaca mencium tangan Faris, "Chaca pergi ya pah."
"Hati hati ya, jangan ngebut," ucapan Faris yang lembut membuat hati Chaca semakin terasa tersayat, mengapa sang mama tidak pernah bisa bertutur selembut Faris.
Chaca mengendarai motornya dengan kencang, hingga tiba tiba ia terkejut kala mobil berhenti mendadak di depan nya.
Ciiitttt!!
Motor yang di tunggangi Chaca ikut berhenti mendadak hingga membuat Motornya hampir saja mencium mobil di depan nya.
Chaca hanya diam mengatur nafasnya, hingga tiba tiba sang pemilik mobil di depan nya itu membuka pintu dan keluar menghampiri Chaca.
"Kenapa kebut kebutan di jalan?" tanya Pria sang pemilik mobil, "Bagaimana kalau kamu kenapa napa dijalan, hah," peliknya marah.
"Om," gumam Chaca lirih.
"Turun," ucap Dimas dingin, yah pemilik mobil itu Dimas, ia tidak sengaja melihat chaca menaiki motor gede dengan mengebut, makanya ia sengaja mencegat Chaca agar berhenti.
Chaca pun segera turun namun ia tidak membuka Helm nya. "Kamu mikirin keselamatan kamu gak sih, setidaknya fikirin orang lain, bagaimana kalau kamu nabrak, kamu dan orang yang kamu tabrak terluka parah hah," pekik nya lagi, namun Chaca masih diam.
Dimas pun membuka Helm yang di kenakan Chaca, Dimas menatap mata Chaca dengan lekat, mata Chaca terlihat sembab dan basah.
"Kesiniin Helm Chaca om," kata Chaca lirih.
"Apakah aku terlalu keras berbicara dengan mu?" tanya Dimas, "Hingga kamu menangis seperti itu?" sambungnya.
Bukan menjawab pertanyaan Dimas, Chaca malah langsung menghambur ke pelukan Dimas, dan menumpahkan air mata nya di dada bidang duda ganteng itu. Tentu saja itu membuat Dimas terkejut, namun lama lama Dimas membalas pelukan itu dan mulai mengayunkan tangan nya untuk mengelus kepala belakang Chaca.
Chaca terus bergumam di sela tangis nya, namun Dimas hanya diam mendengarkan curhatan Chaca, hingga Dimas sadar bahwa mereka berada di pinggir jalan, Dimas pun menuntun Chaca untuk kedalam mobilnya, dan meninggalkan motor Chaca disana agar nanti di ambil oleh orang suruhan Dimas.
Seperti yang mommy ucapkan yah, Sebagian adalah salinan dari cerita di Jenar.
Kenapa di ulang?
Karena mommy gak mungkin ujuk2 nerusin dari cerita di jenar tanpa kasih awalan. Karena nanti akan buat yang baru gabung bingung karena mereka gak ngikutin kisah Jenar 🤗
Buat yang bosen atau udah pernah baca di Jenar boleh Skip kok,, 😘🤗
Tetep Love sama kalian, salam sayang dari mommy 😘😘🤗🤗🤗