NovelToon NovelToon
My Secret Wife

My Secret Wife

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Desy kirana

Kihana Betaria Lutfi terpaksa menerima perjodohannya dengan pria yang sangat ia benci.
Ayahnya mengatakan jika keluarga nya memiliki hutang pada keluarga Dude yang tidak bisa di lunasi dan keluarga Dude menginginkan Hana menjadi istri dari anak pertama mereka bernama Reynan Dude yang juga merupakan guru di tempat Hana sekolah.
Pernikahan mereka di rahasiakan dari seluruh guru dan pihak sekolah karena Hana tidak ingin di keluarkan dari sekolah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy kirana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

Reynan Dude

Kihana Betaria Lutfi.

"Emm, terserah bapak saja. Semampunya bapak saja, aku tidak memiliki keinginan khusus terkait mas kawin, karena aku memang sama sekali belum memikirkan tentang pernikahan." kata Hana. Karena memang dirinya bingung akan meminta mas kawin apa. Menikah sama sekali belum ada di dalam rencana hidupnya. Apa lagi menikah sebelum lulus sekolah. Selama ini Hana tidak pernah memikirkan hal yang sangat jauh. Bahkan dirinya sendiri belum terpikirkan akan kuliah dimana dan mengambil jurusan apa. Hana selalu menikmati apa yang bisa ia jalani saat ini. Untuk kedepannya ia selalu memasrahkan pada takdir Tuhan.

Rey mengusap pipi Hana dengan lembut. "Aku akan memberikanmu mahar uang satu milyar. Dan satu set perhiasan." kata Rey. Ia sudah memikirkan hal ini sejak jauh hari.

Hana mendelikkan matanya mendengar perkataan Rey. Uang satu milyar sangat banyak untuknya. Jangankan satu milyar, uang satu juta saja dia tidak pernah memilikinya. Hana selalu di jatah uang jajan 50 ribu sehari oleh mama nya. Untuk ukuran siswa yang bersekolah di sekolah elit, uang 50ribu sangat sedikit.

Uang yang diberikan sang mama selalu habis untuk jajan bersama teman-temannya.

"Pak, uang satu milyar itu sangat banyak. Bapak nggak salah?"

Rey mengulum senyum dan menggelengkan kepalanya. "Bahkan jika kamu minta satu triliun aku akan memberikannya. Aku akan memberikan hal yang istimewa untuk istriku. Karena aku ingin menikah satu kali seumur hidupku!"

Hana tersenyum melihat kesungguhan Rey. hatinya mengatakan jika orang tuanya benar. Rey memang pria yang tepat untuknya. Rey pantas menjadi suaminya.

"Hana, bisa tidak jangan panggil aku bapak!" Kata Rey.

Hana malah terkekeh mendengar permintaan Rey. "Aku akan belajar ya pak, tapi tidak janji. Aku sudah terbiasa memanggil bapak soalnya. memang bapak mau di panggil apa?"

"Emm, Abang atau mas!"

"Oke, baiklah abang." putus Hana.

Rey langsung mendekap Hana kedalam pelukannya karena Hana menuruti permintaannya. Hana merasakan kenyamanan yang tidak pernah ia dapatkan sebelumnya. Hana menghirup dalam-dalam aroma maskulin milik Rey. Hana memejamkan matanya menikmati kenyamanan yang ia rasakan.

Rey mengusap-usap punggung Hana hingga terdengar nafas Hana yang teratur. Rey tau jika Hana tertidur dalam pelukannya.

Rey juga ikut memejamkan matanya menyusul Hana kealam mimpi. Sebelumnya Rey sudah menghubungi papa Hana dan mengatakan jika ia membawa Hana ke apartemennya.

.

Saat pukul 4 sore.

Rey bangun dari tidur nya dan tersenyum saat melihat Hana masih tidur di dalam rengkuhannya. Rey mendekatkan wajahnya untuk mengecup bibir Hana.

Cup

Setelah itu ia membangunkan Hana dengan mengusap lembut pipinya.

Hana mengerjapkan matanya dan tersenyum melihat Rey yang berada di depan wajahnya yang juga tersenyum.

"Jam berapa ini pak?"

"Jam empat, ayo aku antar pulang. Apa mau menginap disini?"

Mendengar perkataan Rey Hana terkekeh. "Hahaha, aku menginap disini tidak ada jaminan jika bapak tidak memakanku!"

"Hmm, kau benar. Aku tidak akan membiarkanmu menganggur."

"Jahat!"

"Hahaha! Sudah, aku mandi dulu. Setelah itu aku antar kau pulang." Reynan bangkit dari ranjang menuju kamar mandi.

Hana juga bangkit dari ranjang mengambil tasnya diatas meja. Ia mengambil ponselnya dan melihat apakah ada panggilan atau pesan dari orang tuanya.

Ternyata sama sekali tidak ada. Hana yakin jika Rey pasti sudah mengatakan jika ia berada di apartemen Rey.

Hana kembali memasukkan ponselnya di dalam tas, ia merapihkan penampilannya di depan meja rias lalu keluar kamar untuk mengambil minum.

Hana membuka lemari es dan meraih satu botol air mineral berukuran sedang lalu menenggaknya.

Hana memperhatikan isi kulkas milik Rey, semuanya makanan sehat. Sayur dan buah yang sangat lengkap, bahkan Hana tidak melihat ada cake dan minuman perasa dalam kemasan. Hana pernah mendengar jika Rey memang menerapkan hidup sehat.

"Semuanya makanan sehat, semoga aku bisa mengimbangi pak Rey nanti!" gumam Hana pelan. Ia lalu mengambil satu buah apel berukuran sedang lalu menutup kembali pintu kulkasnya.

Hana duduk di sofa didepan tv sambil memakan buah apel yang tadi ia ambil setelah mencuci nya terlebih dulu sambil menunggu Rey.

.

"Lapar ya?" Ujar Rey yang baru keluar dari kamar dengan pakaian santai. Ia memakai kaos polos berwarna putih dan celana ponggol berwarna hitam.

"Mau makan dulu?" kata Rey lagi setelah mendekati Hana yang sedang menikmati buah apel.

Hana menggelengkan kepalanya. "Nggak usah, nanti kekenyangan malah nggak bisa makan malam. Mama suka marah kalau masakannya nggak di makan." kata Hana.

Rey mengangguk dan mengusap pucuk kepalanya. "Ya sudah pulang sekarang yuk!" ajak Rey.

Hana mengangguk dan meraih tas nya diatas meja. Mereka keluar apartemen bersama-sana saling bergandengan tangan.

"Pak, gimana hubungan bapak sama Miss Maura?" tanya Hana saat mereka sudah berada di jalan.

"Astaga, aku kan sudah jelaskan. Jika aku dan Maura sama sekali tidak memiliki hubungan!" Kata Rey. Ia sesekali menoleh kearah Hana untuk meyakinkan calon istrinya.

"Maura memang menyukai aku, tapi aku sama sekali tidak memiliki perasaan apapun padanya. Dan tentang ciuman yang dia berikan padaku, itu benar-benar diluar dugaanku. Hal itu terjadi sangat cepat sehingga aku tidak bisa mengelaknya. Bahkan aku jijik saat bibirnya menempel di pipiku. Huwek!" kata Rey dengan ekspresi ingin muntah.

Hana malah tertawa terpingkal-pingkal melihat ekspresi Rey. "Astaga bapak! Miss Maura itu sangat cantik loh. Jangan seperti itu!"

"Terserah, tapi aku memang tidak menyukainya. Tingkahnya itu menjijikan sekali."

"Ya ya ya!" Hana menggeser duduknya mendekati Rey. Ia mengecup pipi Rey yang tadi di cium oleh Maura.

Cup!

Lalu kembali ke tempat duduknya. Rey sampai dibuat terkejut dengan tindakan Hana. Ia menoleh kesamping dengan bibir menyeringai. untung saat ini sedang di lampu merah. Jika tidak Rey pasti mengerem mendadak.

"Aku menghapus ciuman Miss Maura. Jangan biarkan Miss Maura atau wanita lain mencium pipi bapak lagi!" kata Hana.

Rey tidak menjawab apapun ia malah menarik tengkuk Hana dengan tangannya dan langsung mengecup bibir Hana lembut.

1
Ningram Kama
goog
Sakura 💚🤍
aq kembali Dateng mendukung
Desy kirana: terimakasih kakak🥰🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!