NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Independent Woman

Mengejar Cinta Independent Woman

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:9.4k
Nilai: 5
Nama Author: Semesta Ayi

LUKA ITU PENYEBABNYA

"Kau yakin nak? Wanita seperti dia? Bukan maksud ayah merendahkannya, tetapi dia berasal dari strata sosial yang lebih rendah dari kita. Selama ini ayah dan ibu diam, karena mengira kau hanya sekedar berpacaran biasa saja, lalu putus seperti yang sebelumnya. Tetapi Valerie? Wanita itu anak yatim piatu, ia bahkan memiliki dua adik yang masih harus ia sekolahkan. Tidak nak, jangan dia!"

*****

Direndahkan! Itulah yang Valerie Maxwel rasakan atas penuturan orang tua calon suaminya. Sejak saat itu, ia berjuang untuk dirinya sendiri dan adik-adiknya. Hingga Valerie menjadi seorang Independent Woman, dan memiliki jabatan tinggi di sebuah perusahaan ternama. Valerie pun tak pernah lagi percaya dengan pria, maupun cinta. Namun, kemunculan CEO baru di perusahaannya membuat Valerie bimbang. Pria itu bernama, Devan Horwitz . Pria dengan usia tiga tahun lebih muda dari Valerie. Dan memiliki segudang daya tariknya untuk memikat Valerie.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Semesta Ayi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Energi Positif Devan

* * *

Saling berlari kecil dengan bergandengan tangan. Sepasang kekasih ini tertawa bersama menuju kamar hotel mereka. Keduanya sudah selesai jogging, dan berencana kembali ke hotel lalu kencan di destinasi lainnya dengan pakaian terbaik mereka nanti.

Devan memeluk Valerie dari belakang, mengecupi sebelah pipi sang gadis. Valerie pun tersenyum malu bak gadis remaja, tetapi wanita itu meluapkan saja apa yang memang ia rasakan. Tak ada lagi gengsi-gengsi, sebab Valerie sudah merasa nyaman dengan Devan. Sepertinya tidak salah membuka hati untuk pria tersebut.

"Dev, malu nanti ada yang lihat." lirih Valerie.

Devan tertawa kecil, "Biar saja."

Kini mereka sudah tiba di depan kamar, namun Devan justru mau masuk ke kamar Valerie. Wanita itu pun tertawa kecil dan mendorongnya, "Masuk ke kamarmu sana!"

Devan tetap memaksa ingin masuk, "Tidak mau! Sebentar saja di kamarmu Vale."

"Iih, mau apa Dev..? Jangan macam-macam hm?"

Devan menempelkan kening mereka, memeluk Valerie dan terus memaksa masuk ke dalam. "Memangnya aku mau apa? Hanya mau begini hmpt.."

Mata Valerie membulat kala Devan menemukan bibir mereka, sembari berjalan masuk ke dalam kamar. Devan lalu menutup pintu kamar itu dengan satu kakinya. Nyatanya apa yang mereka lakukan tadi di lihat oleh Joshua. Kamar pria itu memang tak jauh dari sana. Hati Joshua tentu semakin memanas, kenapa disaat ia mau kembali pada Valerie kini justru Devan hadir dan mendapatkan sang gadis.

Kedua tangan Joshua mengepal erat dan rahangnya mengeras. Entah kenapa yang dia inginkan hanya Valerie. Apalagi itu syarat dari orang tuanya jika ia mau menerima bercerai dari Serena. Sungguh Joshua frustasi sekarang, ia meremas surainya dengan emosi yang memuncak.

"Sial..sial..sial!" lirihnya merasa geram.

* * *

Sementara dua insan di mabuk kasmaran ini, justru saling bertaut bibir dengan mesra di dalam kamar Valerie. Devan mendorong sang gadis hingga bersandar di dinding, ia memperdalam tautan bibir itu kian panas dan intens. Valerie pun kini mulai mengikuti alurnya saja. Wanita itu membalasnya dan keduanya tentu semakin panas saja.

Sambil tersenyum di selah-selah pertemuan bibir mereka, Valerie kini sampai melompat ala koala ke pelukan Devan. Pria itu pun menahan tubuh sang wanita, Devan menggendong Valerie dan membawanya duduk di sebuah sofa.

Masih saling bertaut bibir dengan mesra, keduanya jadi olahraga bibir di pagi hari ini. Hingga cukup lama dan keduanya mengurai jarak karena merasa oksigen mulai menipis. Mata dua insan itu mengerjap, sama-sama bingung dan tak menyangka jika mereka akan berciuman sampai seperti itu. Namun seperti ada rasa puas dan lega di hati tentunya.

Satu tangan Devan terulur mengusap lembut bibir basah Valerie dengan ibu jarinya. Kedua pipi Valerie pun merona malu. Devan tersenyum, "Kau seperti gadis muda yang sangat pemalu."

Valerie tentu jadi semakin malu di bilang gadis muda, "Aku ini gadis tua Dev.."

Devan menggeleng, ia mengecup singkat bibir Valerie. "Bagiku kau gadis muda."

Valerie mencubit lengan Devan, ia hendak bangkit namun di tahan oleh Devan. "Tunggu baby, sebentar lagi. Disini saja dulu, aku suka posisi ini."

"Dasar mesum!"

Devan tertawa kecil, "Tidak, posisi ini memang membuatku suka karena kita semakin dekat." jawabnya merengkuh pinggang ramping Valerie.

Valerie tersenyum, jemarinya bermain-main di kancing jaket training Devan. "Bukankah kita mau pergi kencan lagi?"

"Iya, tapikan bisa nanti. Atau besok juga bisa. Aku mau lama disini bersamamu, bolehkan?"

"Jangan lama-lama Dev..bisa bahaya!"

Devan mencium sebelah pipi sang gadis, "Bahayanya apa?"

Valerie mendengus sebal, "Ya bahaya saja. Masa begitu pun kau tidak mengerti, kau ini sudah dewasa Dev."

"Aku belum dewasa baby, aku baru kali ini berpacaran. Coba katakan padaku, apa bahayanya?"

Valerie jadi tertawa kecil, ia meraih bantal sofa di samping mereka dan memukuli Devan dengan bantal itu. Pria itu pun mencoba menepis, dengan keduanya tertawa bersama. Devan lalu melemparkan bantalnya dan ia menarik Valerie berbaring di atas sofa. Pria itu kembali menemukan bibir mereka. Alhasil dua insan itu pun melanjutkan olahraga bibir lagi. Lumayan menambah membakar kalori.

* * *

"Dev...! Pergi ke kamarmu dan mandi sana Dev.."

Valerie sudah suntuk tak karuan, Devan tidak juga mau keluar dari kamarnya sudah sejam lebih. Pria itu kini justru berbaring santai di atas ranjang Valerie sambil menonton televisi. Dan yang membuat mata Valerie ternodai, Devan tanpa atasan saat ini.

Ya, tidak mungkin juga ia tahan memakai trainingnya terus sementara ini sudah pukul 10 pagi. Matahari sudah mulai sedikit terik. Valerie sendiri baru selesai mandi, dan kini terlihat segar dengan dress santainya. Ia tengah mengeringkan surainya dengan handuk kecil, sembari matanya terus melirik pahatan dada bidang menggoda kekasih brondongnya tersebut.

Perut Devan yang sixpack, warna kulit pria itu yang kuning langsat eksotis sungguh mencuci mata dan otak Valerie. Sial sekali, Valerie pun sedikit-sedikit menggeleng menepis pikirannya.

Devan menatap sang kekasih dengan senyuman tampannya, "Aku lebih suka di kamar. Bagaimana jika besok saja kita kencannya? Kita disini saja seharian. Kencan di kamar kan seru juga!" ujar Devan.

Valerie menghela nafas berat, "Padahal aku sudah mencoba mau membuka diri dengan berjalan-jalan di sekitaran Jepang. Tapi kau malah yang malas bergerak sekarang."

Devan tertawa kecil, ia merebahkan dirinya dan berbaring di atas ranjang menatap langit-langit kamar. "Aku sedang malas gerak, sini baby..di sampingku sini." ajaknya mengerlingkan satu matanya menatap Valerie.

Valerie meraih bantal dan melemparkannya ke Devan, "Jangan macam-macam Dev..!"

Devan tertawa renyah, ia pun kembali duduk bersila. "Jadi, apa yang akan kita lakukan hari ini? Ke destinasi dimana terlebih dulu menurutmu? Apa ada suatu tempat yang ingin kau kunjungi baby?" cecar Devan dengan banyak pertanyaannya.

Valerie tersenyum, ia duduk di sisi ranjang. "Aku ingin ke Disneyland Tokyo." ujar Valerie.

Mata Devan membulat, "Woah..mau main pangeran dan puteri disana ya?"

Valerie tertawa kecil, "Ingin saja, karena aku belum pernah kesana."

Devan pun mengangguk, "Baiklah, tapi sebelumnya.."

Valerie menautkan alis, "Sebelumnya apa?"

Kini Valerie pun tersentak kaget kala Devan menariknya dan memeluk dirinya, pria itu mengecupi wajah Valerie dan menggelitiki perut wanita itu. Valerie tentu tertawa renyah dan memukuli Devan.

"Sebelumnya begini dulu..mesra-mesra lagi sebentar dengan gadis mudaku. Baby Valerie namanya." ujar Devan mengecupi wajah Valerie.

Valerie hanya tertawa, namun sungguh ia bahagia saat ini. Sebelumnya ia tak pernah tertawa selepas ini. Kehadiran Devan dengan segala sifat luwes dan apa adanya membuat Valerie pun ikut tertular. Pria itu memberi energi positif pada Valerie.

* * *

1
Mar'atu Solihah
lanjut thor
Sky!
kaa kenapa dikit banget sih 😭😭
☠ᵏᵋᶜᶟ尺მȶɦἶ_𝐙⃝🦜
yes...otw keundangan makan rendang daging ini🤭🤭😂
Heryta Herman
Big boss Horwitz...aku ragu dgn ketulusanmu...bwrulkah kau meneeima valeei dgn ikhlas menjadi menantumu?...
klo memang iya...salut padamu boss..tapi klo hanya di mulut saja...sayang sekali...
Valeri wanita tangguh dan berkarisma...jngn sakiti hatinya pak Horwitz...
Heryta Herman
kereeeen Devan...aksimu sungguh heroik...
aku suka caramu...gercep../Good/
Sri Handayani
MENYALA BerondongnY Vale...
Yusi Lindayasari
Brondong the best
Yusi Lindayasari
semangat Dev...buat vale melupakan masa lalunya, dan cuma Dave di hati vale
Yusi Lindayasari
vale...senyumu pasti mengalahkan bunga bunga indah di Taman.😀😍
☠ᵏᵋᶜᶟ尺მȶɦἶ_𝐙⃝🦜
ini baru laki😍
Sky!
menyala brondongnya baby vale 🔥🔥
Yusi Lindayasari
Gercep yaa .../Good//Good/
Yusi Lindayasari
Devan unik....
Yusi Lindayasari
Semangat terus dengan karya terbarunya, the best ....
Yusi Lindayasari
Aku baru gabung .... semangat terus dengan karya nya kakak, aku tunggu setiap karya terbarunya.😍
Semesta Ayi: makasi ya ❤️
total 1 replies
zansen
ujian cinta nya Valerie udah kayak ujian hidup n mati ajah..
Sky!
mulai deh drama ulat bulu..
semoga devan bisa tegas sm keluarganya dan ga ninggalin vale, kalo itu terjadi kedua kali pada vale fix dia akan mati rasa selamanya bahkan seumur hidup 😥
Semesta Ayi: huaa...bener 😭
total 1 replies
Heryta Herman
cemburu tanda cinta vale...tdk apa..ekpresikan dirimu...kembalilah ceria menatap masa dpnmu.. dptkan kebahagiaamu...
Semesta Ayi: semangat vale ❤️❤️
total 1 replies
Heryta Herman
devan dtng tepat waktu dlm hidupmu,vale..buka hatimu,buang jauh swgala kedakitanmu,trauma mu,sambut hari yg cerah bersama seseorang yg ada tepat di dpnmu...kamu pasti bisa vale...semangat...
Semesta Ayi
yuhuuu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!