Bratt Wilson, pria berdarah Inggris-Indonesia yang sudah menginjak usia 35 th. Diusianya yang sudah matang, Bratt memilih untuk tidak menikah. Karena trauma melihat kehancuran rumah tangga orangtuanya, membuat Bratt menganggap pernikahan hanya lah tempat untuk menambah masalah hidup.
Meski tidak menikah, Bratt masih bisa menyalurkan hasratnya dengan memakai jasa wanita bayaran.
Hingga akhirnya Bratt bertemu dengan Alea Andara. Rasa ingin memiliki Alea sangat lah besar meski Bratt tahu kalau Alea sudah memiliki suami.
Apakah rasa ingin memiliki itu hanyalah sekedar obsesi Bratt atau karena memang Bratt telah jatuh cinta pada Alea?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Nath, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13 : Rencana Penyusupan
"Bratt aku tidak salah lihat kan?" Tanya Dan.
"Apa yang kau lihat itu Tuan Michael?" Bratt balik bertanya.
Dan menganggukkan kepalanya.
"Apa Jonas juga menerima panggilan memuaskan laki-laki?" Tanya Dan.
"Sepertinya begitu. Aku tidak peduli dengan Jonas, yang aku kaget itu Tuan Michael. Aku tidak menyangka kalau dia..." Bratt tidak melanjutkan kata-katanya. Ia sudah tidak bisa berkata-kata lagi, pasalnya Tuan Michael adalah klien tetap Bratt Creative Digital.
"Sudah cukup tercengangnya! Ayo keluar, aku sudah lapar!" Ucap Dan.
Dan pun melepas sabuk pengamannya lalu keluar dari dalam mobil.
Tak lama Bratt pun keluar dari dalam mobil menyusul Dan lalu berjalan beriringan memasuki restoran.
"Bratt!!" Panggil Tuan Michael saat melihat Bratt di depan pintu restoran.
"Shiit!!" Umpat Bratt saat Tuan Michael memanggil namanya. Jika biasanya Bratt senang jika bertemu dengan Tuan Michael, namun setelah melihat mobil bergoyang tadi, Bratt menjadi sedikit takut dengan Tuan Michael.
Tapi mau tak mau Bratt menghampiri meja Tuan Michael dan Jonas.
"Terlihat lah biasa saja! Kau paham kan!" Kata Bratt.
"Hai Tuan Michael. Tidak menyangka bisa bertemu dengan mu disini." Ucap Bratt basa-basi.
"Apa kau mau sarapan juga atau ingin bertemu klien?" Tanya Tuan Michael.
"Aku ingin sarapan Tuan." Jawab Bratt.
"Ya sudah, kita sarapan bersama saja kalau begitu." Tawar Tuan Michael.
Bratt menoleh ke arah Dan untuk meminta pendapat.
Seolah mengerti dengan tatapan mata Bratt, Dan pun menganggukkan kepalanya.
"Baiklah Tuan Michael." Balas Bratt.
Mereka pun pindah ke meja yang lebih panjang dari meja yang ditempati Tuan Michael dan Jonas sekarang.
"Apa ini klien Anda, Tuan?" Tanya Bratt.
"Ah.. iya, maaf aku lupa mengenalkan partner ku pada mu. Jonas kenalkan ini Bratt, CEO perusahaan Bratt Creative Digital." Kata Tuan Michael pada Jonas memperkenalkan Bratt.
"Senang berkenalan dengan Anda Tuan Bratt. Kenalkan saya Jonas." Kata Jonas memperkenalkan dirinya sambil menjulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Bratt.
Bratt pun menyambut tangan Jonas.
"Bratt." Balas Bratt.
"Ini sahabat ku, namanya Dan." Gantian Bratt memperkenalkan Dan pada Tuan Michael dan Jonas.
Bratt terus memperhatikan gerak-gerik Jonas, apalagi Tuan Michael sudah jelas-jelas memperkenalkan dirinya sebagai CEO Bratt Creative Digital, tempat istri Jonas bekerja. Harusnya saat ini Jonas sudah merasa resah dan gelisah, tapi ini malah terlihat biasa saja.
"Dia sungguh pintar menyembunyikan permainannya. Pantas saja Alea tidak sadar kalau selama ini dia sudah di bohongi suaminya." Gumam Bratt dalam hati menilai Jonas.
*
*
*
Kini mereka telah selesai mengisi perut mereka.
"Terimakasih traktirannya Tuan Michael." Ucap Bratt berterimakasih.
"Gaya bicara mu seperti kita baru kenal sebulan dua bulan saja." Balas Tuan Michael sambil menepuk pelan lengan Bratt.
"Baiklah, kita berpisah sampai disini." Pamit Tuan Michael pada Bratt.
Bratt menganggukkan kepalanya.
Tuan Michael dan Jonas pun berjalan menuju mobil Alphard putih milik Tuan Michael, sedangkan Bratt dan Dan juga berjalan menuju mobil Bratt.
"Apa kita mau mengikuti mereka lagi Bratt?" Tanya Dan setelah mereka masuk kedalam mobil.
Bratt menggelengkan kepalanya.
"Kita langsung ke apartemen saja. Tapi sebelum ke apartemen kita singgah dulu membeli kamera tersembunyi." Jawab Bratt.
"Jangan bilang kau ingin menyusup masuk ke apartemen Jonas dan memasang kamera tersembunyi disana."
"Tepat sekali!!" Jawab Bratt sambil menjentikkan jarinya.
"Kau masih memiliki keahlian menghack password pintu kan?" Tanya Bratt.
"Huh... Kau benar-benar merepotkan! Tambah bayaran ku lagi, baru aku mau membantu mu menghack unit apartemen Jonas!" Jawab Dan.
"Tenang lah, nanti ku tambah bayaran mu!" Balas Bratt.
Dan hanya menggelengkan kepalanya lalu melajukan mobil keluar dari area restoran.
*
*
*
Bersambung...