NovelToon NovelToon
Love Across Realm

Love Across Realm

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Beda Dunia / Dan budidaya abadi / Epik Petualangan / Romansa / Fantasi Wanita / Fantasi Isekai
Popularitas:806
Nilai: 5
Nama Author: Chintyaboo

Ketika tombak itu dihunuskan ke arahnya, Qu Fengxiao sudah tidak memiliki terlalu banyak harapan lagi untuk mengembalikan segalanya seperti semula. Satu-satunya keluarga yang ia punya membunuhnya. Dia jatuh ke dalam keputusasaan. Tapi siapa sangka, dia akan terbangun di dunia lain di mana teknologi lebih maju dari duniannya. Ditambah, dia harus berurusan dengan ilmuwan gila dari sebuah institusi raksasa yang terhubung dengan keluarganya.

Belum selesai dengan itu, tiba-tiba seseorang mengajaknya menikah dan membuatnya bingung dengan keberadaan dua pria yang terlihat mirip di dua dunia.

"Tuan Dewa Kuno, kau tidak sedang mempermainkanku, kan?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chintyaboo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19. Tubuh Yang

Qu Fengxiao berada di grill sampai tengah malam. Dia tidak mabuk ataupun mengantuk. Hanya saja, kepalanya cukup pusing karena efek kebanyakan minum alkohol.

Gwen sudah pergi. Dia sendirian di sini. Meski ada beberapa orang yang menegurnya, Qu Fengxiao hanya diam tanpa merespon seperti orang galau.

“Apa sebaiknya kau kembali ke hotel?” tanya Roh Guntur. Suaranya terdengar di pikiran Qu Fengxiao.

Sejak tiba di hotel tadi, Roh Guntur telah pergi ke dalam alam spiritual milik Qu Fengxiao. Tidak ada yang bisa melihat maupun mendengar suaranya.

Menanggapi Roh Guntur, Qu Fengxiao berkata, “Harga diriku akan jatuh. Kau tahu aku telah mengatakan kata-kata seperti itu. Jika aku kembali, mau taruh di mana wajahku?”

“Salah siapa bicara tanpa berpikir?” Roh Guntur mencoba membujuk, “Aku tidak suka tempat ini. Bagaimana kau bisa betah? Lebih baik kembali ke hotel dan istirahat dengan benar sampai besok.”

“Aku bahkan bisa istirahat di alam liar.”

“Huh, kau tidak pernah menuruti semua saranku!” Roh Guntur kesal. “Memangnya kau tidak sadar telah terjadi sesuatu pada Huo Yuzheng? Aku rasa, dia mengatakan hal itu agar kamu kesal dan pergi untuk sementara.”

“Bagaimana kau bisa yakin? Meski dia tidak bersungguh-sungguh, aku tetap kesal. Aku tidak akan peduli hidup dan matinya.”

Roh Guntur geram sampai ingin keluar. “Setidaknya kembali dan periksa!”

“Tidak mau.”

Tiba-tiba kejutan listrik mengaliri kepalanya sampai Qu Fengxiao tegang dan nyaris melompat dari kursi.

“Xiao Lei!”

“Kau harus kembali. Aku merasakan sesuatu yang salah pada Huo Yuzheng. Jangan sampai kau menyesalinya!”

Qu Fengxiao tidak tahu apa yang dimaksud Roh Guntur tentang Huo Yuzheng. Tapi setelah dipikir-pikir, memang ada yang salah. Hanya saja, dia sempat kesal dan mengabaikan semua itu.

Sepertinya kekuatan api Huo Yuzheng sedang tidak terkendali? Mangkanya suasana hatinya berubah-ubah dan mudah tersinggung. Semuanya dipermasalahkan.

Tapi tetap saja Qu Fengxiao sangat kesal!

“Cepat pergi!” Roh Guntur berteriak sampai membuat Qu Fengxiao merasa akan gegar otak. Dia langsung berjalan ke parkiran, masuk ke dalam mobil, lalu melajukannya dengan cepat ke arah hotel.

Di jam segini, hotel sudah melewati jam operasional sehingga dikunci. Tapi itu bukan masalah. Qu Fengxiao melebur menjadi hawa dingin dan pergi ke lantai atas di mana kamar unitnya berada.

Dia akhirnya tiba di kamar Huo Yuzheng. Benar saja. Rasa terbakar itu kembali dan lebih pekat.

“Ini bukan sesuatu yang bisa dikeluarkan sihir api biasa. Berhati-hatilah!” Roh Guntur terdengar serius.

Qu Fengxiao mengangguk dan mulai melangkah lebih dalam. Dia melihat sosok pria duduk di samping tempat tidur dengan lemah. Kekuatan api hitam yang aneh berkelana di sekitarnya dan memiliki tekanan yang besar.

Qu Fengxiao ingin mendekat, tapi sengatan yang kuat langsung menyentuh kulitnya hingga ia ragu-ragu.

“Apa yang terjadi?” Qu Fengxiao bingung.

“Itu adalah api neraka dari Dunia Bawah. Namun, sepertinya bukan hanya api neraka biasa. Api neraka Dunia Bawah memiliki kekuatan gelap yang sangat besar dan membutuhkan jiwa-jiwa makhluk untuk meningkat. Tapi aku tidak merasakannya pada orang itu. Rasanya seperti ....”

“Apa?”

Roh Guntur ragu-ragu. “Seperti dia adalah api neraka itu sendiri. Ini berbeda dari kondisi orang-orang yang baru saja kau bunuh hari ini. Orang ini benar-benar terbentuk dari api itu sendiri.”

“Terbentuk dari api ....” Qu Fengxiao sulit memahaminya. Bagaimana manusia bisa terbentuk dari api?

“Sebaiknya kamu periksa langsung. Hanya melihat seperti ini, sulit menentukan seperti apa kondisi sebenarnya.”

Qu Fengxiao menerobos sihir api hitam itu begitu saja setelah melapisi tubuhnya dengan hawa dingin. Meski masih terasa menyengat, dia tetap bisa menahannya. Sampai akhirnya tiba di hadapan Huo Yuzheng.

Ada banyak urat-urat hitam menjalar di leher Huo Yuzheng. Dan itu memiliki kekuatan spiritual yang terlalu besar membuat pria itu menderita.

“Huo Yuzheng ....”

Qu Fengxiao melupakan pertengkaran tadi dan sepenuhnya cemas. Ketika dia menyentuh dahi Huo Yuzheng, tangannya benar-benar merasa terbakar. Qu Fengxiao sangat terkejut atas kondisi ini. Bahkan termometer kemungkinan akan rusak jika menemukan suhu tubuh sepanas ini.

Tapi Qu Fengxiao tidak menyerah. Dia meraih lengan Huo Yuzheng, lalu memeriksa denyut nadinya.

Qu Fengxiao tidak menemukan denyut nadi yang biasa ia rasakan. Seperti yang dikatakan Roh Guntur, terbentuk dari api. Dia justru seperti memeriksa sekumpulan gelombang api yang besar.

Ini kali pertamanya memeriksa Huo Yuzheng dan dia benar-benar terkejut sampai tidak tahu harus berbuat apa.

Saat ini Huo Yuzheng sedang tidak sadar. Keringat membasahi tubuhnya. Rautnya tampak kesakitan, tapi dia menutup mata. Qu Fengxiao tidak tahu sesakit apa itu, tapi dia tahu bagaimana rasanya kedinginan sampai mencapai titik beku yang ekstrim.

Mungkin yang dirasakan Huo Yuzheng adalah kebalikannya. Sesuatu yang berlebihan tidak sepenuhnya baik.

Memikirkan hal ini, Qu Fengxiao jadi terpikirkan sesuatu. Bagaimana kalau kondisi ini hampir mirip dengannya?

Meski Qu Fengxiao tidak tahu sebab mengapa Huo Yuzheng jadi seperti ini, dia tahu dengan jelas bagaimana kondisinya. Denyut nadi akan hilang, tapi masih ada energi kehidupan di dalam tubuh. Kekuatan spiritual menjadi tak terkendali. Suhu tubuh mencapai tahap ekstrim. Akan ada tanda-tanda keracunan yang membuat orang menderita.

Qu Fengxiao tidak yakin, tapi dia memiliki spekulasi.

“Tubuh Yang.”

Roh Guntur tidak mengatakan apa pun lagi. Alam spiritual Qu Fengxiao menjadi sunyi. Qu Fengxiao tidak tahu itu benar atau tidak. Tapi dia tetap harus mencoba bantu.

“Sebelumnya aku tidak tahu bagaimana membalas kebaikanmu, sekarang aku tahu.” Qu Fengxiao mengangkat tangannya, lalu menyentuh dahi Huo Yuzheng dengan jarinya.

Jejak es muncul di ujung jarinya ketika menyentuh dahi Huo Yuzheng dan mengeluarkan cahaya putih yang terang. Cahaya putih itu menembus dahi Huo Yuzheng. Membentuk cabang dan mengalir di sekitar garis-garis merah di sekitar wajah dan leher Huo Yuzheng.

Hawa dingin terus menerus keluar. Perlahan, rasa membakar itu mereda. Qu Fengxiao tidak tahu pasti bagaimana cara menanganinya, dia hanya melakukan apa yang ia bisa.

Tangan satunya diayunkan. Cahaya putih dari tangannya keluar seperti hembusan angin dan meredakan aura menyesakkan akibat api neraka.

Ruangan kembali normal seperti seharusnya. Api hitam itu telah meluap dan hilang. Tersisa cahaya putih yang masih terus meredakan gejolak kekuatan spiritual yang disebabkan Tubuh Yang.

Qu Fengxiao tidak tahu akan selelah ini. Seberapa besar kekuatan spiritual Huo Yuzheng? Atau memang meredakan kontraksi Tubuh Yang membutuhkan sangat banyak kekuatan spiritual?

Qu Fengxiao menyudahinya untuk sementara waktu untuk mengisi ulang energi. Setidaknya Huo Yuzheng sudah lebih baik. Dia juga sudah jauh lebih tenang dari sebelumnya.

Qu Fengxiao mengangkat lengan Huo Yuzheng, meletakkannya di bahunya kemudian menariknya berdiri. Ia tidak pernah serepot ini sebelumnya. Keseimbangannya nyaris hilang ketika berhasil berdiri. Ia langsung menjatuhkan Huo Yuzheng di atas tempat tidur, lalu menaikkan kedua kaki pria itu dan memposisikan tubuhnya agar lurus.

“Aku tidak masalah jika harus mengangkat gunung dengan kekuatanku. Tapi orang ini lebih dari gunung.” Qu Fengxiao berdecak.

Kekuatan spiritualnya terkuras banyak sehingga hanya bisa mengandalkan kekuatan fisik. Sekarang, dia merasa kurang olahraga karena ternyata fisiknya selemah itu. Qu Fengxiao jelas tidak akan mengakuinya terang-terangan.

Qu Fengxiao duduk di tepi tempat tidur, memandang Huo Yuzheng.

“Tubuh Yang ... bagaimana bisa ada kebetulan seperti ini?”

Satu-satunya pemilik Tubuh Yang yang ia kenal hanya Dewa Hukum. Qu Fengxiao teringat ucapan Roh Guntur. Dewa Hukum juga terseret celah ruang dan waktu. Dia bisa ada di mana saja.

Lalu Roh Guntur berkata Huo Yuzheng seperti berasal dari api, yakni api neraka. Dewa Hukum termasuk dewa yang tercipta dari api di Alam Dewa.

Qu Fengxiao jadi curiga. Terakhir dia bertemu Dewa Hukum saat masih kecil. Saat itu Dewa Hukum sudah remaja. Penampilan pria itu pasti banyak berubah setelah bertahun-tahun lamanya.

Qu Fengxiao tidak pernah tahu nama asli Dewa Hukum. Selain gelar Dewa Hukum dan posisinya sebagai Dewa Alam sekaligus Dewa Kuno, tidak ada satupun yang ingat nama aslinya.

“Jangan-jangan ....” Qu Fengxiao memiliki firasat buruk.

Dia mendekati Huo Yuzheng, lalu menyentuh wajahnya dan memeriksa setiap inci. Dia memeriksa denyut nadinya lagi lalu menyentuh dahinya. Menutup mata, mencari sesuatu.

Setiap Dewa memiliki kesadaran ilahi yang berbeda dari makhluk lain. Jika Qu Fengxiao dapat menemukan kesadaran itu, maka sudah dipastikan apa identitas Huo Yuzheng.

Namun ... alam gelap dan kosong itu benar-benar kosong. Selain api neraka yang berkobar dalam kesadarannya dan mengabaikannya, tidak ada hal mencurigakan lain. Qu Fengxiao selalu sensitif terhadap kesadaran ilahi. Jika ada kesadaran ilahi lain, kesadaran ilahi miliknya juga pasti akan bereaksi untuk mengenalinya. Tapi yang satu ini tidak ....

Qu Fengxiao semakin bingung. “Tidak ada?”

Huo Yuzheng bukan Dewa Hukum. Dia sudah memastikannya. Namun, memangnya ada kebetulan yang benar-benar keterlaluan ini?

Dua Tubuh Yang? Dia menemukan dua Tubuh Yang!

“Jika kakakku mengetahuinya, dia pasti akan memburumu dan membunuhmu berkali-kali.” Qu Fengxiao sakit kepala.

Bahkan saat masih ada Dewa Hukum, Qu Fengxiu sangat memusuhinya. Jika mereka tetap di Alam Atas, mungkin Qu Fengxiu bisa bertarung setiap hari dengan Dewa Hukum.

Perlu diketahui kalau Tubuh Yang dan Tubuh Yin adalah satu kesatuan yang saling melengkapi. Keduanya akan memberi banyak keuntungan pada pemiliknya, tapi juga kelemahan yang fatal dan hanya bisa ditutupi oleh kesatuan tersebut.

Seperti yang terjadi saat ini. Jika kontraksi Tubuh Yang atau Tubuh Yin tidak ditangani dengan benar, akan menyebabkan kematian. Tapi jika keduanya dipertemukan, maka bisa saling menyembuhkan atau bahkan bisa menghilangkan kelemahan tersebut. Kombinasi keduanya juga akan menciptakan kekuatan besar yang legendaris.

Qu Fengxiao jadi kepikiran. Sepertinya Huo Yuzheng sudah tahu tentang Tubuh Yin sehingga dia bersedia membantu. Qu Fengxiao juga seharusnya sudah sadar sejak awal pertemuan mereka.

“Xiao Lei, apa dia benar bukan Dewa Hukum?” Qu Fengxiao masih ragu.

Tidak ada jawaban. Sepertinya Roh Guntur tidur sejak tadi.

Qu Fengxiao menghela napas. Dia masih memiliki banyak keraguan. Tapi sekarang bukan saatnya untuk bertanya. Karena Huo Yuzheng sudah baik-baik saja, maka sudah seharusnya dia pergi.

Ingat, dia masih harus memasang wajah marah besok!

Qu Fengxiao beranjak dan melangkah pergi. Tapi begitu dia tiba di depan pintu, api neraka keluar lagi dan menyebabkan ruangan dipenuhi suasana sesak dan kebakaran.

“....” Sudut mata Qu Fengxiao berkedut.

“Bagaimana yang satu ini bisa lebih merepotkan?” Qu Fengxiao mengeluh.

Dia berbalik dan duduk di samping Huo Yuzheng sambil bersedekap dada. Dia mengayunkan kedua tangannya. Cahaya putih keluar dan menekan semua api neraka yang berkobar, lalu menahannya di tubuh Huo Yuzheng. Percuma saja menghancurkannya.

Tapi sepertinya efektifitas kekuatan spiritualnya menurun. Qu Fengxiao bingung karena tidak tahu cara menahannya.

Dia kemudian ingat bagaimana Huo Yuzheng meredakan rasa dinginnya.

Dia berdeham. “Bukan berarti aku sudah memaafkanmu. Aku masih sakit hati.” Dia berbaring, lalu memeluknya dari samping.

“Bagaimana caranya?” Qu Fengxiao bingung mencari posisi. Dia pikir posisinya saat ini tidak cukup karena seperti memeluk guling besar. Jadi Qu Fengxiao memutuskan untuk lebih baik memiringkan posisi Huo Yuzheng agar bisa memeluknya lebih leluasa. Ia pun mengedarkan kekuatan spiritualnya di seluruh tubuh.

“Berhasil?” Mata Qu Fengxiao menjadi cerah. Ia menghela napas dan merasa senang dalam hati. Akhirnya suhu tubuh Huo Yuzheng perlahan turun.

Namun, tetap saja masih menyengat. Qu Fengxiao tidak tahu harus bertahan berapa lama.

Qu Fengxiao menutup mata, memutuskan mengontrol kekuatan spiritualnya agar tidak cepat habis.

Tidak tahu berapa lama waktu berlalu. Napas Huo Yuzheng sudah kembali normal. Namun, suhu tubuhnya masih sangat tinggi dan garis merah itu masih ada.

Dia sedikit membuka mata dan menyadari posisinya. Dia melihat Qu Fengxiao. Pandangannya masih kabur, tapi dia dapat mengenali.

“Xiao Xiao.”

Qu Fengxiao membuka mata. “Kau sudah bangun?”

Dia panik. Dia seharusnya memasang wajah marah saat melihat Huo Yuzheng karena pertengkaran mereka sebelumnya. Tapi dia justru ketahuan memeluknya. Memalukan!

“Itu ... aku harus pergi.” Qu Fengxiao menarik kembali kedua tangannya dan terburu-buru pergi.

Namun, tangan panas Qu Fengxiao menahannya. Qu Fengxiao merasa terbakar, tapi tidak menunjukkan kesakitan atau sejenisnya. Dia justru termenung saat Huo Yuzheng menariknya ke dekapannya.

“Huo Yuzheng?” Qu Fengxiao panik. Sepertinya Huo Yuzheng masih belum sadar sepenuhnya.

“Tidak cukup.”

Qu Fengxiao bingung. Tangan Huo Yuzheng masuk ke bajunya, meremas pinggangnya yang ramping lalu naik ke perutnya. Rasa panas itu masih ada. Qu Fengxiao merasa tidak nyaman, tapi tidak mengatakan apa pun.

Saat dia merasa gigitan di lehernya, Qu Fengxiao lebih tidak bisa melakukan apa pun. Kekuatan spiritualnya seolah tersedot keluar. Qu Fengxiao tidak bisa memulihkannya karena kandungan kekuatan spiritual di udara sangat tipis. Dia membiarkannya, berusaha beradaptasi dengan rasa terkejut yang ia alami.

Itu tidak berlangsung lama karena Huo Yuzheng langsung sadar. Dia berhenti, lalu menatap Qu Fengxiao yang pasrah menutup mata.

Menyadari segalanya hening, Qu Fengxiao membuka mata. Da menatap Huo Yuzheng dengan bingung.

“Sudah?”

Huo Yuzheng melihat ke arah leher Qu Fengxiao yang memiliki jejak merah dan gigitan. Tatapannya menjadi tertekan.

“Maaf.”

Kali ini, Huo Yuzheng benar-benar sadar. Dia melepaskan Qu Fengxiao dan akan menyingkir ke samping, tapi tiba-tiba Qu Fengxiao menahan bahunya.

“Ada apa denganmu?” tanya Qu Fengxiao.

Menurutnya, Huo Yuzheng sangat aneh. Tiba-tiba berkata tidak cukup, itu pasti karena pelukan saja tidak cukup menenangkannya. Tapi dia berhenti di tengah jalan. Suhu tubuhnya juga belum turun. Api neraka masih ada.

“Aku takut tidak bisa mengendalikannya.”

Qu Fengxiao menatapnya heran. Ia awalnya tidak peduli, mereka juga sudah menikah. Tapi Huo Yuzheng sepertinya sangat peduli padanya. Dan hal tadi adalah ketidaksengajaan.

Qu Fengxiao memalingkan wajah, lalu berkata, “Kau tetap harus bertanggungjawab.”

“Baik.”

“Jangan lupa kalau aku masih marah. Aku tentu saja tidak akan memberikan tubuhku begitu saja. Tadi itu hanya untuk sedikit membantu, lalu aku akan meninggalkanmu.” Qu Fengxiao masih ingat kalau dia tetap harus marah.

Huo Yuzheng tersenyum. Ia tiba-tiba terpikirkan sesuatu. “Tetaplah di sini.”

“Aku akan pergi.”

“Sebelumnya kesadaranku melemah dan tidak bisa mengendalikan instingku. Kali ini, tidak akan terulang.”

“Bukan itu maksudku.”

“Aku butuh bantuanmu.”

“....” Qu Fengxiao kehilangan kata-kata. Huo Yuzheng memohon padanya?

Huo Yuzheng pindah posisi ke samping Qu Fengxiao. “Sebelumnya kau memelukku untuk meredakan api dalam tubuhku. Caramu tidak manusiawi.”

Qu Fengxiao mendengus kesal. “Setidaknya aku sudah membantu.”

Huo Yuzheng terkekeh, lalu menarik Qu Fengxiao ke pelukannya. “Seperti ini caranya.”

Qu Fengxiao bersandar di dada bidang Huo Yuzheng, sedangkan Huo Yuzheng memeluknya dengan lembut. Qu Fengxiao terdiam untuk beberapa saat dan mendengar detakan jantung Huo Yuzheng yang sangat cepat.

“Ini bukan aku yang memelukmu, tapi kamu yang memelukku.”

“Apa bedanya?”

“Jangan menggodaku. Aku masih marah.” Qu Fengxiao menahan senyum di wajahnya sebisa mungkin.

Huo Yuzheng menahan tawa, lalu mengecup puncak kepala Qu Fengxiao. Itu membuat wajah Qu Fengxiao semakin merah.

Qu Fengxiao menutup mata mencoba agar tetap tenang. Ketika membuka mata, dia langsung menanyakan hal serius. “Saat memeriksamu tadi, aku menemukan kalau gejalamu sedikit mirip denganku.”

“Oh ya?”

“Jangan berpura-pura tidak tahu. Kau memiliki Tubuh Yang, kan?”

Huo Yuzheng diam untuk beberapa saat, lalu mengangguk pelan.

Qu Fengxiao berkata, “Kau tahu aku punya Tubuh Yin?”

Dia mengangguk lagi.

“Jadi kau berpikir menikahiku karena Tubuh Yin?”

Huo Yuzheng diam untuk beberapa saat, lalu berkata, “Apa kau akan percaya kalau aku katakan tidak?”

Siapa yang akan percaya? Kecuali Huo Yuzheng mengetahuinya setelah mereka menikah, baru dia percaya. Namun, kelihatannya Huo Yuzheng sangat serius.

“Tergantung bagaimana sikapmu,” jawab Qu Fengxiao.

“Saat bertemu denganmu, aku merasa melihat seseorang yang kukenal.”

“Mantanmu?”

Huo Yuzheng menggeleng. Ia pun terkekeh. “Tapi setelah diperhatikan, kalian jauh berbeda. Bagaimanapun, Qu Fengxiao hanya Qu Fengxiao, bukan orang lain.”

“Jadi kau kecewa?”

Huo Yuzheng menggeleng tidak setuju. “Itu sebabnya aku pikir bekerja sama denganmu mungkin akan lebih menguntungkan. Kau bukan dari dunia ini, jadi tidak memiliki ikatan dengan orang lain. Lalu, jika aku menikah denganmu, aku tidak perlu cemburu pada orang lain yang baru kau temui.”

“Ternyata kau lebih picik dari dugaanku.” Qu Fengxiao menggeleng-geleng tidak percaya.

“Istirahatlah, kekuatan spiritualmu menipis lebih cepat jika kamu banyak bicara.”

Qu Fengxiao ingin membalas lagi dan bertanya apa hubungannya, tapi Huo Yuzheng menutup mata Qu Fengxiao menggunakan tangan, memaksanya tidur.

Qu Fengxiao tidak mengatakan apa pun lagi. Ia menutup mata, tidak peduli lagi pada hal lain. Ia cukup lelah.

Lebih baik tanyakan sisanya besok saat pikiran sudah segar.

To be continue

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!