NovelToon NovelToon
Kultivasi Cahaya

Kultivasi Cahaya

Status: tamat
Genre:Romantis / TimeTravel / Tamat / Reinkarnasi / Kultivasi / Pendekar
Popularitas:16.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: secrednaomi

Jian Chen melarikan diri setelah dikepung dan dikejar oleh organisasi misterius selama berhari-hari. Meski selamat namun terdapat luka dalam yang membuatnya tidak bisa hidup lebih lama lagi.

Didetik ia akan menghembuskan nafasnya, kalung kristal yang dipakainya bersinar lalu masuk kedalam tubuhnya. Jian Chen meninggal tetapi ia kembali ke masa lalu saat dia berusia 12 tahun.

Klan Jian yang sudah dibantai bersama keluarganya kini masih utuh, Jian Chen bertekad untuk menyelamatkan klannya dan memberantas organisasi yang telah membuat tewas.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps. 34 — Mengenal Ye Ziyun

“Apakah ada sesuatu yang salah?” Jian Chen bertanya ketika Ziyun memandang wajahnya begitu lama.

“Ah, tidak. Aku hanya merasa kau adalah seseorang yang temanku cari tetapi sepertinya aku salah orang.”

Ziyun menepis pikiran bahwa Jian Chen adalah orang yang Niu Meily temui, pasalnya pemuda didepannya ini adalah murid dari akademi ketika ada lencana dipakaiannya sedangkan menurut cerita Meily tidak demikian.

Saat pertemuan di air terjun lalu, Meily memang melihat pakaian Jian Chen tidak memiliki lencana jadi dia berpikir bahwa Jian Chen bukan murid akademi. Meily kemudian menceritakan ciri-ciri ini pada sahabatnya Ye Ziyun.

Jian Chen mengibaskan pedangnya untuk membersihkan darah akibat membunuh banyak siluman, ia juga tak lupa mengambil setiap permatanya.

Ziyun memperhatikannya sesaat, melihat Jian Chen mengambil semua permata menunjukkan bahwa dirinya mengikuti kompetisi.

“Kau sepertinya mengikuti kompetisi Akademi, Dimana kelompokmu?”

“Aku tidak yakin sekarang mereka berada, sebelumnya aku berpisah dari mereka ketika dikejar siluman tikus tanah itu.” Memikirkan pertanyaan Ziyun, Jian Chen yakin andai ia kembali ke tempat semula, Miou Yue dan lainnya pasti sudah tidak lagi disana.

“Kalau begitu kau bisa mengikuti faksi kami sementara jika kau mau, di Hutan Sunyi ini terlalu berbahaya berjalan sendiri. Tikus tanah tadi adalah salah satu contohnya.”

Jian Chen mencomot permata terakhirnya lalu menghisapnya ke Cincin Ruang, tawaran dari Ye Ziyun berniat baik untuk menolongnya tetapi Jian Chen tidak yakin menerimanya.

Niat awalnya Jian Chen akan mencari Miou Yue sendiri tapi disisi lain ia juga tidak tahu harus kemana untuk mencarinya. Hutan Sunyi terlalu luas untuk dicarinya seorang.

“Aku lupa memperkenalkan namaku, aku Ye Ziyun, dari Faksi Lentera Api. Tenang saja aku tidak berniat jahat padamu atau mencuri permata silumanmu.”

Ziyun merasa kalau Jian Chen waspada padanya karena ia secara tiba-tiba memberikan tawaran baik sedangkan keduanya baru saja bertemu.

Didalam kompetisi semua peserta sadar, kalau bukan orang yang kau kenali, semuanya adalah musuh.

“Namaku Jian Chen, kalau begitu maap merepotkanmu.” Setelah berpikir lebih dalam akhirnya Jian Chen menerima tawaran baik dari Ye Ziyun.

Jian Chen memang mengenal Ye Ziyun di kehidupan sebelumnya, tapi ini pertama kalinya ia bertemu dan berbicara dengannya secara langsung.

Sepengetahuannya, Ye Ziyun berasal dari Klan Ye yang merupak an klan terkuat ke 9 di Provinsi Naga Petir. Seperti Niu Meily, Ye Ziyun juga adalah puteri langsung dari Ketua Klan Ye.

Ye Ziyun berada diposisi ke 8 dirangking Akademi sebagai murid jenius, diusianya yang muda, dia sudah memasuki ranah Alam Jiwa tahap ketiga.

Dalam paras, mungkin ia tak bisa disamakan dengan Meily sebagai wanita tercantik namun dalam segi penampilan, Ziyun lebih feminim yang membuatnya terlihat manis sekaligus anggun.

Pada akhirnya Jian Chen mengikuti Ye Ziyun kembali ke perkemahan faksinya yang ternyata tidak jauh dari padang rumput itu.

Ziyun sedikit heran sekaligus terpana ketika melihat Jian Chen bergerak seperti tidak menimbulkan suara atau hembusan angin. Seolah tubuh Jian Chen sangat ringan tanpa memiliki massa sedikitpun.

Tiba di perkemahan faksinya, Ziyun disambut baik oleh anggotanya. Faksi Lentera Api jauh lebih kuat dan besar dibanding Faksi Dua Pedang, hal itu terlihat jelas dari segi kekuatan individu maupun banyak jumlah anggotanya.

Salah satu yang berada diranah Alam Jiwa Tahap 1 menghampiri Ziyun dan Jian Chen.

“Ketua Ye, bagaimana? Kemana kita harus bergerak selanjutnya?” Pemuda itu memasang wajah senang ketika Ziyun sudah kembali.

“Kita ubah keputusan, sebaiknya kita bergerak ke arah timur dan menuju perkemahan Faksi Lotus Salju dulu. Ada hal yang harus kutemui dengan Nona Meily.”

Pemuda itu sedikit heran dengan keputusan Ziyun yang berubah mendadak. “Apakah ada sesuatu disebelah selatan, Ketua?”

Ziyun mengangguk sebelum menceritakan tentang gerombolan siluman tikus tanah, sang pemuda memucat mendengarnya karena menyadari bahwa siluman itu sangat berbahaya.

“Kompetisi ini memang dihadiahi hadiah yang besar tetapi resiko yang ditanggungnya juga besar…” Ziyun menghela nafas panjang.

Ziyun berencana bertemu faksi Meily untuk bekerja sama dengannya, dengan begitu keselamatan faksinya akan lebih aman jika disatukan belum lagi kemenangan yang diraih akan jauh lebih mudah.

Pemuda itu mengangguk, mulai mengerti maksud ketua faksinya mengubah keputusan.

“Ketua Ye, siapa yang bersamamu?” pemuda itu baru menyadari bahwa Ziyun kembali ke perkemahan tidak dalam keadaan sendiri.

Sambil tersenyum Ziyun menjelaskan serta memperkenalkan padanya, pemuda itu terlihat tidak senang ketika Ziyun bersamanya.

“Ketua Ye, sebaiknya kita tidak menolong orang lain dalam kompetisi ini mengingat anda bertemu dengannya secara tidak sengaja. Bagaimana jika dia adalah musuh yang mengintai faksi kita.”

“Jangan berpikir berlebihan…Bagaimanapun tidak ada untungnya dia memata-matai, lagian aku jamin kalau Jian Chen adalah orang yang tidak demikian.”

Jian Chen menyaksikan obrolan tersebut sambil tersenyum tipis, sang pemuda itu berusaha agar Ziyun mengubah keputusannya.

“Saudara Jian terpisah dari kelompoknya akibat serangan siluman tikus tanah sebelumnya, sesama murid akademi kita juga harus menolongnya...”

Melihat keputusan ketua faksinya sudah bulat, sang pemuda hanya bisa menurut dengan paksa.

“Kuharap anda tidak mengambil hati atas percakapan tadi, dia adalah tangan kananku di faksi sekaligus teman seklanku. Pemuda itu hanya memastikan keselamatanku…”

Jian Chen mengangguk, ia bisa memahami kondisi Ye Ziyun.

Sebagai puteri dari Klan Ye secara langsung, Ye Ziyun memiliki banyak pelindung di klan Ye yang bergabung dalam faksinya. Tugas mereka bukan hanya belajar di akademi tetapi memastikan keselamatan Ziyun.

Bukan hal aneh didunia persilatan hal seperti ini terjadi, dibeberapa kasus tertentu, anak dari klan besar bahkan mempunyai penjagaan dari pendekar yang berkultivasi tinggi yang menjaganya setiap waktu.

Jian Chen kemudian mengikuti kemana faksi Ye Ziyun pimpin pergi, meski Ziyun menyambut halus adanya Jian Chen tetapi pengikutnya tidak demikian.

Terutama tangan kanan Ziyun, pemuda itu beberapa kali menyulitkan Jian Chen, melarang membunuh siluman ketika faksinya memburu atau menyuruh Jian Chen mengumpulkan kayu untuk membuat api unggun ketika malam.

Jian Chen tidak keberatan atas perbuatan mereka yang menganggapnya rendah.

Dua hari berlalu Jian Chen bersama faksi Ziyun hingga akhirnya mereka mendengar kalau sebentar lagi kelompoknya akan bertemu dengan faksi Meily.

Di tengah malam Jian Chen sedang menjaga api unggun agar tidak padam semalaman, semua orang sudah tertidur hanya Jian Chen yang masih terjaga.

Jian Chen duduk didekat api unggun sambil menatap langit yang dipenuhi jutaan bintang. Kedamaian ditengah kesunyian adalah hal yang paling dinikmati baik dikehidupan sebelumnya ataupun sekarang. Keadaan itu tidak bertahan lama sampai Ye Ziyun duduk disampingnya.

“Saudara Jian, anda tidak tidur?”

Jian Chen tersenyum tipis sebelum menggeleng pelan. "Aku harus menjaga api unggun ini agar menyala semalaman…”

Ye Ziyun menghela nafas panjang, merasa tidak enak hati dengan Jian Chen. “Aku minta maap atas kelakuan anggotaku, mereka memang selalu tidak menyukai kedatangan orang lain.”

Jian Chen tersenyum. “Nona sepertinya salah paham, aku tidak keberatan dengan tugas-tugas ini, justru aku berterimakasih padamu karena mau menerimaku disini.”

Pernyataan Jian Chen tetap saja tidak membuat Ziyun tenang.

“Tidak usah dipikirkan, lagian semua faksimu disini semua bekerja, aku tidak enak hati jika hanya berdiam diri saja…”

Ziyun tersenyum, ia bisa melihat kalau Jian Chen memang serius dalam ucapannya. Dia pikir Jian Chen akan kesal atau memendam amarah mengingat usianya yang hampir sama, tidak menyangka kalau pemuda ini begitu lapang dada.

1
Agus Rahmat
dialog nyalebay bos
Erwin Oktorian
Luar biasa..lanjutkan karya nya thor. terima kasih
Agus Rahmat
main main chapter
Raditya Vicky
Luar biasa
Agus Rahmat
10link/dtk=600/mnt. gimana Thor baru beberapa menit dakenabisan tenaga
Agus Rahmat
lausiapa yang disukai.. ini bukan sinetron bos
Agus Rahmat
kelihatan bodoh dan polos
Agus Rahmat
terlalu lebay protektif
rain
ku tunggu kelanjutannya thorr
Agus Rahmat
gk nunggu bergrk dll...
Agus Rahmat
terlalu lebay
Agus Rahmat
kominum melulu bentar bentar HBS tng dlm mang yg lain gk pernah HBS Thor.
Agus Rahmat
menusuk bgtu dalam
Arya Maheswara
40rb pasukan dilawan dg pedang, wow capeknyoooo, harusnya pake seruling neraka sekali tiup habis tuh
Gatot Soemarto
Luar biasa
Agus Rahmat
siapakah Anda ini
Agus Rahmat
ha ha ha ha
Agus Rahmat
ayolah
reqy
/Facepalm//Facepalm/ ai lily akhirnya ...
Ardyanti
ok bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!