Yenara Axullia (20thn) bersikeras mengejar laki laki dingin bernama Negime Stuart Milly (30thn). Yena tidak pernah putus asa untuk mendekati Egi, sampai sampai Egi mengecapnya sebagai wanita murahan, Yena tak perduli jika dianggap seperti itu, karena Yena akan menjadi perempuan murahan jika dihadapan Egi.
Gadis merepotkan seperti Yena sangat menggangu kehidupan Egi, Ketenangan CEO N.S Group itu mulai terganggu akan hadirnya wanita bernama YENARA AXULLIA, bodohnya Egi terjebak dalam permainan Yena, hingga tanpa sengaja ia membuang benih berharga nya kedalam rahim Yena!!.
_________
So? Penasaran nggak?? Kalau penasaran baca ya!! Jangan lupa vote, comen, share, kalau ada typo tandain!! Oke? Jangan kelamaan buat mampir!!!.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KaniaAzzaraAulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
3
...Jangan pelit buat vote!!!...
*
*
...HAPPY READING!!...
*
*
*
*
"Salila.... ayeuna.... Ayana.... di mana...."
"Ku te sangka.... salila... midua...cinta..."
Suara bocah cedal memenuhi salah satu unit kamar apartemen, seraya memainkan handphone bocah kecil itu terus bernyanyi. Didapur sambil menggelengkan kepalanya seorang wanita tengah memasak, terkekeh geli akan kelakuan anaknya.
"Salira? siapa Cello? Teman Cello?"tanya sang Mommy.
Cello diam, namun tangannya aktif memainkan game di handphone, mulutnya komat Kamit karena musuhnya digame nggak mudah di kalahkan.
"Yaaaah, kalahhhh"Cello mendesah pelan.
Mommy nya hanya tekikik, gemes banget sama anaknya ini.
"Ih, ini gara gara mommy, kan Ello jadi kalah"ucapnya cemberut.
"Kok mommy yang disalahin?"Mematikan kompor lalu mendekati Ello disofa.
"Iya, mommy mengganggu konsentelasi Ello main" bibirnya mengerucut.
"Hahaha, ngomong R aja belum bener, mau sok sok an main game itu, dasar bocah, bocah" mengacak gemas rambut cello.
"Ckk, mommy, lambut Ello jadi lusak, nggak ganteng lagi dong" kesal Ello sibuk membenahi rambutnya.
"Anak mommy selalu tampan kok, mau digimanain juga" ia semakin mengacak rambut Ello.
"Nggak nyangka aku mampu membesarkan Ello sampai sebesar ini"
"Mommy tadi nanya Ello apa pas lagi main game?"
"Itu, salira siapa? Temen Ello? Kok mommy nggak tau?"ia cukup terkejut mendengar anaknya menyebutkan nama salira, se tahunya Ello nggak cukup dekat dengan anak² lingkungan sini sama di Playground, anak itu terlalu pendiam jika diluar.
"Oh, itu lagu yang lagi hits mommy"jawab Ello santai.
"Tau dari siapa? Mommy kira nama anak cewek ?"goda sang mommy.
"Ckck bisa bisa nya mommy mikil gitu, Ello tau dari papi lenza, semalem papi sama Ello liat tiktok"
Mata sang Mommy melotot, Rupanya sang kakak biang kerok nya.
Mommy dari Ello dialah Yena, gadis bar bar itu yang beberapa tahun lalu melakukan hal gila, menjebak seorang NEGIME STUART MILLY, dan ini hasilnya, benih yang ia curi dari korbannya kini tumbuh menjadi anak yang tampan, menggemaskan juga pintar.
Yah, sudah lima tahun berlalu, Yena tak pernah menyesal melakukan nya, tapi yang bikin Yena kesal kenapa Ello Mirip pria itu, bukannya Yena, apa Egi mengutuk dirinya? sial! Seperti nya ucapan Renza waktu itu benar.
"Sayang, sebaiknya, kalau papi Renza ajak Ello main hp, Ello jangan mau, lebih baik Ello main dikamar"
"Lohh, kenapa?"
"Nanti otak Ello dicemari oleh pikiran buruk papi Renza"
"Ih, selu tau main sama papi"
"Pokoknya nurut mommy"perintah Yena.
"Yaudah iya, iya"
"Selain tiktok, apa aja yang Ello dan papi Renza liat di hp papi Renza?"selidik Yena mengingat kakaknya pencinta Vidio cewek cuma pake kutang, itu alasan Yena melarang Ello untuk main bersama Renza.
"Paling cuma liat vidio pelempuan cantik kaya mommy lagi pake yang kaya kacamata tapi pakenya didada"ucap polos Cello.
Nah kan, sudah Yena duga" Renza, awas aja lo kalau kesini."
*
*
*
*
*
*
*
keesokan nya di Playground anak anak.
*
*
*
*
*
*
Saat ini usia Cello lima tahun, bocah itu tergolong cerdas di antara anak lainya di kelas, guru guru nya juga sangat suka pada Cello, selain cello pintar, cello juga tampan, iyalah, bibit unggul 🤣.
Segerombol anak cewek berbondong-bondong datang ke arah Ello berdiri mengerubungi cello seperti Lalat.
"Cello, hali ini dijemput mommy mu nggak? kalau nggak, pulang baleng aku aja sama mama papaku."
"Cello, yuk main ke lumah ku"
"Cello, kelumah ku aja, disana banyak mainan, nanti kita main belsama."
"Jangan mau Cello, sama aku aja, ayah bunda mau ngajak makan di lestolan, enak tau makan nya."
"Cello Ama aku aja yuk, kita main dilumah ku, Daddy ku Balu bikin taman belmain didepan lumah."
Cello, bocah itu melirik jam tangannya, dirinya merasa jengah atas sikap anak cewek seusianya ini, Cello membatin, kenapa Mommy nya belum juga jemput jemput.
Cello memang populer dikalangan anak anak di Playground, tak ayal jika anak cewek seusianya selalu ingin dekat dan bermain bersama Cello, entah bagaimana nanti saat Cello dewasa.
"Ayo Cello"
Salah satu anak cewek mencoba menarik tangan cello supaya cello mau ikut dengan nya.
"Stop!!!"ucap Cello tangannya menahan anak anak cewek itu untuk mencoba memegang nya.
Semua nya terdiam.
"Jangan Deket Deket! Kita nggak aklap, paham?!Cello nggak akan ikut pulang sama kalian semua!!." Ucap Cello seolah penuh penekanan.
Yang tadinya hening tiba tiba saja mendadak ramai, semua anak anak cewek itu menangis, satu persatu pergi menghampiri orang tua mereka.
"Huffft...gini banget jadi Olang ganteng"
"ZIGAN MACELLO!!"
Cello membeku ditempat, dia tau itu suara siapa, dia berbalik menampilkan deretan gigi nya.
"Mommy"
"Apa yang kamu lakukan ke anak anak perempuan itu, kok bisa nangis?"tanya Yena mengintrogasi anaknya.
Tadi Yena bertemu salah satu orang tua dari anak anak yang mengerumuni Cello, dia tanya kenapa anaknya Nangis? Kata si ana itu gara gara Cello putra nya.
"Nggak Cello apa apain kok, sumpah" Cello mengangkat jari nya membetuk huruf V.
"Jangan bohong"tekan Yena.
"Ckck, Cello nggak suka meleka Deket Deket Cello, mom"
"Apa dengan memarahi mereka?"
"Meleka maksa Cello buat ikut meleka, Cello kan nggak mau, masa dipaksa? Cello kan nggak suka, kalau nggak kaya gitu, meleka bakal paksa Cello telus."dengus kesal Cello.
"Lain kali jangan kaya gitu ya sama temennya, nggak baik, ngomong baik baik bisa kan?"
"Iya mom, Cello nggak akan gitu lagi"
"Janji dulu sama Mommy" Yena mengacungkan jari Kelingkingnya didepan Cello, mensejajarkan tubuhnya.
"Iya janji"Cello menautkan Jari kecil Kelingking nya dengan Yena.
Yena tersenyum, lalu mengandeng Cello untuk pulang.
*
*
*
*
*
*
*
Disebuah Rumah Mewah.
*
*
*
*
*
*
"Mau sampai kapan, kamu hidup sendirian Egi?"Fesya, wanita setengah baya namun masih nampak awet muda, duduk disamping putranya.
"Kan ada Bunda Ayah, Aku nggak Hidup sendiri Bun" jawab Egi tanpa mengalihkan pandangannya dari layar laptop.
"Kami nggak akan selamanya nemenin kamu Egi, kamu juga butuh istri dan anak, biar hidup mu Nggak sepi, Kami juga kesepian dirumah besar seperti ini nggak ada cucu, padahal anak Bunda udah terlalu Mateng buat nikah"
Egi nutup laptopnya, ia tatap sang bunda" Bun, Egi bahagia kok hidup gini, Asal sama Kalian"
"Enggak, kamu harus nikah, kami nggak mau setelah nanti ayah bunda nggak ada, kamu nggak ada yang nemenin sama ngurusin"
Egi langsung memeluk manja bundanya"bun, jangan ngomong kaya gitu, nggak boleh, bunda ayah harus selalu nemenin Egi sampai egi menua seperti bunda ayah"
Inilah sisi tersembunyi Egi, dia akan sangat manja jika bersama Fesya, bahkan sering kali ia diomeli sang Ayah, karena selalu memeluk istrinya, aneh ya, cemburu kok sama anak sendiri.
"Hmm, peluk aja terus, suaminya dicuekin"cibir Galas, Ayah dari Egi, suami Fesya.
"Apa sih yah, masa meluk bunda sendiri nggak boleh"protes Egi.
"Ya nggak boleh, bunda itu cuma milik ayah!, Sekalipun kamu, tetep nggak boleh nyentuh bunda!! Cepet lepas!!"Sentak Galas.
"Bun, liat tuh ayah"adu Egi.
"Apa an sih, nggak usah cemburu sama anak" Fesya mengecup rambut Egi dan mengelus nya, membuat suaminya semakin panas.
"Sayaangggg" rengek Galas.
"Hahaha, tua Bangka kasian"ejek Egi mengeratkan pelukannya.
"Awas aja kau, kalau bukan karena kecebong ku, kau nggak akan ada didunia ini, jangan sombong karena dibela istri ku!" dengus Galas.
*
*
*
*
Malam hari.....
*
*
*
*
*
"Gimana udah ketemu lokasi nya? jangan mengecewakan ku lagi, Kau tau saya paling tidak suka kegagalan, terlebih ini sudah 5 tahun"Egi tengah menelfon assisten nya di balkon kamar.
"Sudah ketemu bos, apa perlu dijemput anak buah bos?" Tanya disebrang telfon.
"Jangan, biar saya sendiri yang menjemputnya, cukup diam diam letakan anak buah disekitarnya sampai saya datang, paham?"
"Baik bos, sesuai permintaan anda"
Egi segera menutup telfonnya, bibir tersungging senyum, setelah lima tahun, Egi bisa menemukan kucing liarnya bersembunyi, bahkan kucing itu sudah punya anak.
"Sudah kubilang Yena, mau sejauh apapun kau pergi, aku akan menemukan mu, jangan harap kau bisa kabur kali ini walau ada Renza di pihak mu"
*
*
*
*
*
*
*
*
To.be continued....