NovelToon NovelToon
DOM HEAVENLY

DOM HEAVENLY

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Perperangan / Kultivasi Modern
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Adam Erlangga

Pada jaman kuno ada makhluk yang sangat taat kepada sang penguasa langit. Orang yang di angkat ke langit dan tinggal di bersama Sang Dewa. Ketaatannya sangat dalam hingga merasuk kedalam jiwa, hingga sebuah Dom tercipta yang menjadi sumber kekuatan jiwa baginya. Dengan adanya kekuatan Dom di dalam dirinya, Makhluk itu pun merasa setara dengan makhluk langit lainnya dan mulai melawan kekuasaan langit. Sang Dewa pun marah dan mengusir makhluk itu dari surga ke sebuah Dunia bernama Gaia. Sebuah dunia yang tidak memiliki sihir, hanya ada kekuatan jiwa (Dom) yang di berikan oleh Sang Dewa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adam Erlangga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

09 - Kemarahan

Pertempuran di desa Majaren sudah berlangsung cukup lama. Beberapa orang pejuang dari Clan Siga mengalami penurunan jumlah setiap saat. Begitu pun dari pasukan kekaisaran, mereka juga menerima perlawan yang sengit

SRAK SRAK SLAS.

"HAAA." teriak Seto yang bertarung melawan pasukan kekaisaran. Bahkan tubuhnya sudah penuh dengan luka.

"Uhuk, uhuk." suara prajurit Clan Siga yang sudah mencapai batas.

"Jika seperti ini terus, kita akan kalah. Apalagi nyonya Anna belum bergerak sama sekali. Tapi untungnya beberapa orang berhasil keluar dari tempat ini." kata Seto.

Tiba-tiba sebuah pedang di kesatkan ke leher Seto

"Ha.?" Trang. Seto pun berhasil menangkisnya.

"Hm, sepertinya kau adalah mantan prajurit Clan Siga." kata Mona yang masih menaiki kuda.

"Bajingan keparat." Wosh Seto pun melompat kearah Mona

Slassh, Mona pun melompat dari kudanya untuk menghindari serangan Seto.

"Hm" sahut Mona. Lalu TRANS TRANS SLASH.

Mereka berdua pun bertarung sekuat tenaga dan berusaha untuk membunuh satu sama lain.

...

Di tempat Anna berdiri, dia masih memperhatikan orang-orang yang berusaha lari dari sana, dan melihat pembunuhan yang terjadi dimana-mana.

"Kenapa ini terulang lagi."

Lalu berapa prajurit kekaisaran menyerang Anna yang sedang berdiri termenung disana.

"Hoaa." Slassh.

Anna pun menghindari serangan itu, lalu ia mengeluarkan pisau dapur sebagai senjatanya.

"Mau di pikir berapa kali pun, aku harus tetap bertarung melawan mereka."

"Hiaaa." teriak Anna yang menyerang pasukan kekaisaran.

Sraak, Jleeb, swost Trang. Anna bertarung sekuat tenaga dan berhasil membunuh beberapa prajurit. Dia bertarung cukup lama, dan akhirnya Sraak. Sebuah sayatan terlihat dari lengan Anna.

"Huh huh huh." ia pun sampai terengah-engah

"Jumlah ini sangat banyak, tidak mungkin aku bisa membunuh mereka semua."

Anna pun di kepung puluhan prajurit disana yang sudah bersiap-siap untuk membunuhnya.

Tiba-tiba Woosh, BREDOOMMM. Sebuah bola api yang menyerang prajurit kekaisaran.

"Ini ?" sahut Anna dengan terkejut. Ia melihat seseorang yang terbang di atas langit.

"Nyonya, aku akan menahan mereka. Jadi, sebaik mungkin anda harus pergi dari sini. Untuk masalah Dion, serahkan padaku."

"Guru Sima.?" kata Anna.

Semua prajurit kekaisaran pun sangat terkejut melihat Guru Sima yang bisa melayang di atas udara.

"Haa.? Seorang Stuart . Dom Stuart ." teriak prajurit kekaisaran dengan sangat ketakutan.

"Tidak mungkin ada seorang Stuart di tempat ini." kata prajurit lainnya dengan ketakutan.

Guru Sima pun mengerahkan kedua tangannya untuk membuat sebuah formasi. Sep sep. "HAAAAA."

Wong swossh. Terlihat lingkaran formasi yang terbentuk di atas udara berwarna biru tua. Lalu, Ratusan pedang yang bersinar berwarna biru, keluar dari lingkaran itu.

"Hiaaaa." teriak Guru Sima.

"Ini, CEPAT MENGHINDAR." teriak prajurit kekaisaran.

Dalam satu gerakan tangan Guru Sima ke arah bawah, ratusan pedang itu pun melesat.

SWOOSH SWOOSH SWOOSH.

Prajurit kekaisaran pun berlari kocar kacir disana. Jelb Jleb Jleb. Pedang-pedang itu pun menancap di tubuh prajurit kekaisaran.

"AAAAAH," "Arrgh" " Uhuk, Arg."

Lalu, guru Sima pun membuat gerakan tangan lainnya yang akan di gunakan untuk membuat formasi baru. Sep sep sep.

Sebuah petir keluar dari lingkaran itu, dan menyambar semua prajurit kekaisaran disana.

"Tidak kusangkan, ternyata Guru Sima sudah mencapai tingkat Stuart . Syukurlah jika masih ada seseorang yang kuat dari Clan Siga. Tapi apakah Guru Sima akan bertahan dari penyakitnya.?" kata Anna .

Tidak berlangsung lama, semua prajurit yang berada di area itu di bunuh dengan mudah. Lalu, Guru Sima pun turun dari atas.

"Huh huh, uhuk."

"Guru Sima. Apa anda baik-baik saja.?" kata Anna.

"Hm. Tinggalkan tempat ini Anna. Aku akan mencari Dion setelah ini. keselamatan penduduk desa adalah prioritas utama. Serahkan mereka pada kami, sisa-sisa pejuang Clan Siga." kata Guru Sima.

Anna pun merasa sangat gelisah dengan kondisi saat ini.

"Tidak perlu khawatir, Dion bukan orang yang bodoh dan ceroboh. Dia pasti akan kembali ke pelukanmu. Apapun yang terjadi, dia adalah muridku juga, aku tidak akan membiarkan mereka membunuhnya." kata Guru Sima.

Anna pun menghempaskan nafas.

"Baiklah Guru Sima, aku sangat percaya pada Anda. Semoga Anda dan pejuang lainnya bisa mengikuti kami." kata Anna.

"Ah." sahut Guru Sima.

Dan Anna pun langsung berlari pergi dari sana menyusul rombongan penduduk desa lainnya.

"Hmm, sudah lama aku tidak bertarung sekuat tenaga seperti ini. Semoga penyakitku tidak kambuh di saat-saat seperti ini." kata Guru Sima yang melihat kondisi desa yang sudah di penuhi api dimana-mana.

...

Di tempat Leo dan Lily.

"Huh, huh huh." suara Lily yang terengah-engah.

Lalu, beberapa warga desa pun mulai terlihat disana.

"Lily, apa kau tidak apa-apa.?" teriak Leo sambil bertarung.

"Aku tidak apa-apa Leo, jangan khawatirkan aku." sahut Lily.

Tiba-tiba Jleb sebuah pedang yang menusuk perut Lily. "Uhuk." hingga ia memuntahkan darah, lalu ia pun memutarkan tubuhnya dan menendang prajurit yang menusuknya. BUOOK.

"Ini, arrg, apa aku akan berakhir disini.?" kata Lily dalam hati.

Tubuhnya pun mulai lemas, dan ia memuntahkan darah berkali-kali. Bahkan pandangannya pun mulai memburam.

Disisi lain, Leo pun melihat Lily yang mulai kehilangan kesadaran. "Ha ?"

"LILYYYY." teriak Leo dengan panik.

Dan dengan cepat Leo pun menghampiri Lily yang sudah lemas. Bahkan mulutnya sudah di penuhi darah.

"Lily, Lily. Jangan kahwatir, kau akan baik-baik saja." kata Leo dengan panik.

"Le o. Uhuk. Terimakasih hari ini kau mengajakku jalan-jalan. Ini adalah hari yang berharga buatku. Uhuk."

"Lily, jangan banyak bicara dulu. Aku akan mencabut pedangnya. Tahannya sebentar." kata Leo dengan panik, bahkan tangannya sampai gemetar ketakutan.

...

"Dia sudah lengah, cepat habisi mereka." kata Kapten prajurit kekaisaran.

Prajurit kekaisaran pun menyerang Leo dan Lily tanpa pandang bulu. "Hoaaa"

Lalu, pedang yang menancap di tubuh Lily pun di lemparkan keraha prajurit dengan kecepatan tinggi

Swooosssh . "Aaarg" "Uhuk"

Leo membunuh beberapa prajurit dalam satu serangannya. Lalu, ia mengeluarkan cahaya berwarna hijau dari tangannya. Dan berusaha menutup luka Lily.

"Bertahanlah sebentar Lily. Aku mohon." kata Leo dengan panik.

Lily pun memegang tangan Leo. "Uhuk, cukup Leo. luka ini sangat fatal, aku tidak bisa menahannya lagi."

"Tidak Lily, aku akan menyelamatkan mu. Aku mohon bertahanlah sebentar. Sebentar saja." kata Elo dengan penuh kesedihan.

Tiba-tiba beberapa pasukan dari Clan Siga pun datang kesana sambil mengawal warga desa.

"Itu Jendral Leo." kata salah satu prajurit Clan Siga

"Lindungi Jendral, serang mereka." teriak prajurit itu.

"Hoaaa." mereka pun bertarung disana dengan sengit. SRAK SRAK SLASH.

...

"Uhuk, huh huh huh." suara Lily yang mulai terdengar sangat pelan, bahkan ia tidak sanggup membuka matanya lagi.

Leo pun meneteskan air mata. "Tidak, aku mohon. Lily." kata Leo sambil mencoba menutup luka Lily menggunakan kekuatan Dom nya.

Tiba-tiba, tangan Lily pun terjatuh dengan sendirinya. Leo pun sangat terkejut dan sangat panik.

"Lily, Lily. LILYYYYYAAAA." teriak Leo dengan sedih

Anna pun tiba-tiba menghampiri mereka dengan tergesa-gesa. Lalu ia pun mengeluarkan cahaya hijau dari tangannya dan mencoba membantu Leo untuk menutup luka Lily.

"Hiks, hiks." Leo menangis sambil melihat pujaan hatinya yang sudah terkapar di pangkuannya.

"Tenanglah Leo, Lily masih hidup. Aku akan membantu menutup lukanya." kata Anna.

"Nyonya, hiks."

"Sebaiknya kau lindungi kami dari pada kau menangis disini. Serahkan Lily padaku." kata Anna dengan serius.

Leo pun meletakkan tubuh Lily ke tanah, ia pun berdiri dengan tatapan yang sangat tajam. Lalu ia pun berjalan ke arah pasukan kekaisaran dengan kemarahan.

"SERAAAAANG." teriak Leo kepada sisa-sisa pasukannya.

...

1
Buang Sengketa
cek dulu. apakah juga ini juga cerita sang pencipta kalah atau 'mati' berkorban untuk ciptaan nya 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Buang Sengketa: bab awal mungkin saya yg salah baca ya
Adam Erlangga: Terimakasih koreksinya kak. Untuk jalan ceritanya, iblis bukan makhluk ciptaan ciptaan dewa. dan ada makhluk langit yang di sebut dewa. Disini Author tidak memakai kata TUHAN, atau Sang Pencipta. Tapi Sang Penguasa Langit.
total 2 replies
Bunga Lestary
semangat kakk bikin ceritanya🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!