Alea dan Radit baru saja merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang pertama, keesokan harinya Radit ditugaskan keluar kota. Siapa sangka kepulangan Radit dari luar kota merubah kebahagiaan Alea menjadi air mata.
Radit meminta Alea untuk membantu membiayai kebutuhan rumah tangga mereka dan juga membantu membiayai hidup ibu Radit yang belum lama ini menjada, dengan alasan usaha yang dia jalani sedang dalam masalah dan Radit hanya mengandalkan gajinya sebagai pegawai negeri.
Alea yang memiliki peghasilan tidak keberatan membantu sang suami. Tanpa Alea tahu, jika sebenarnya Radit telah menduakan Alea dengan Hana, teman satu kantornya.
Radit berubah menjadi suami yang dingin, menimbulkan kecurigaan bagi Alea.
Alea mencari tahu penyebab Radit berubah, Alea akhirnya menemukan fakta jika Radit menduakan cintanya.
Apa yang akan dilakukan Alea setelah tahu Radit berselingkuh?
Yuk ikuti ceritanya di Setelah Suamiku Berselingkuh, Aku menjadi Kaya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30. Bukan Lagi Gadis Bodoh
Sepanjang jalan kembali ke kediaman orang tuanya, Alea tidak bisa lepas memikirkan pengakuan Radit tentang miliknya yang tidak lagi berfungsi. Seketika dia mengingat kembali kejadian dimana dia menendang ******** milik Radit. Alea menggelengkan kepalanya sambil terus berusaha untuk konsentrasi dengan kemudinya.
"Tidak mungkin itu penyebabnya." gumam Alea untuk menenangkan diri, dia berusaha untuk tidak menyalakan dirinya dengan apa yang terjadi pada Radit.
Lalu mengapa Radit memberitahu Alea tentang masalah ini? Apa tujuan laki-laki itu sebenarnya? Atau Radit hanya berbohong pada Alea? Pertanyaan itu satu-satu terlintas dibenak Alea.
"Kita lihat saja nanti." gumam Alea lagi karena Radit sudah masuk dalam skenario yang dia buat.
Saat Ale menjelaskan keadaaan Radit, terlintas dalam benaknya, inilah kesempatan dia untuk mengetahui apa benar Radit menyesal dan terpuruk? Bukan hanya itu, Alea juga ingin membuktikan jika Radit tahu tentang siapa Alea sebenarnya.
Alea bukan lagi gadis bodoh yang bisa di perdaya Radit seperti dulu, yang mudah luluh dengan rayuan manis dan kata gombal. Rahasia ayahnya yang Alea temukan, memberinya banyak petunjuk.
Bukan hanya kebenaran tentang Riki yang ternyata kakak kandungnya, dokumen yang dia temukan juga menjelaskan jika Alea dan Riki adalah pewaris kekayaan yang kini dikuasai pamannya. Entah apa yang sudah pamannya perbuat sehingga dia bisa menguasai semua usaha dan kekayaan keluarga ibu kandungnya.
Yang Alea tahu pamannya sangat licik dan kejam. Bahkan sampai tega menculik Riki dan menitipkannya di panti asuhan. Untung saja sang ayah bisa menemukan Riki dan membawanya pulang kerumah menjadi anak pungut seperti yang Alea ketahui yang ternyata untuk mengelabui sang paman.
Alea tidak akan tinggal diam, dia akan mencari tahu dan merebut kembali apa yang menjadi miliknya dan kakaknya. Sebelum dia bersanding dengan Bagas, Alea akan mengangkat derajat dirinya agar pantas menjadi menantu oma Sundari yang memiliki banyak perusahaan, termasuk perusahaan dimana Alea bekerja saat ini.
Tiba di kediaman orang tuanya, Alea melihat Riki dan Bagas tengah berbincang.
"Kenapa lama sekali? Apa ada masalah? Apa dia mencoba mengganggu kamu lagi?" tanya Riki beruntun begitu Alea sudah ada di dekatnya.
Alea pamit padanya sore tadi, adiknya itu mengatakan dia akan menemui Radit. Riki tidak tahu apa yang membuat Alea ingin menemui laki-laki itu, tapi Alea menjelaskan kalau dia hanya sebentar saja. Ada sesuatu yang harus dia selesaikan dengan mantan suaminya.
"Tidak ada masalah Kak." jawab Alea.
"Lea tadi mampir untuk beli ini" jelas Alea sambil menunjukkan tas belanjaan yang dia beli.
Alea terpaksa berbohong, sebenarnya belanjaan itu sudah dia beli dua hari yang lalu dan dia lupa menurunkannya dari mobil. Saat tahu Riki menunggu kepulangannya, Alea mencari alibi dan menemukan tas belanjaan yang sekarang ada di tangannya.
Berbeda dengan Riki, Bagas lebih mengkhawatirkan keadaan Alea. "Kamu baik-baik saja, Sayang?" tanya Bagas.
"Aku baik-baik saja Bee." jawab Alea dengan tersenyum lebar pada calon suaminya itu agar yakin dia memang baik-baik saja.
Bagas ikut tersenyum dan bernafas lega, itu berarti Alea sudah benar-benar bisa mengontrol rasa takutnya pada Radit. Bagas cukup terkejut saat Riki memberi tahu Alea menemui Radit. Tapi Bagas percaya, Alea akan melakukan sesuatu yang menurutnya baik dan benar.
"Ada yang ingin kakak dan Bagas bicarakan sama kamu. Tapi nanti saja setelah kita makan malam." ucap Riki memberi tahu Alea.
"Baiklah, kalau gitu Lea mandi dulu." jawab Alea sambil berlalu meninggalkan Bagas dan Riki.
Radit masuk kedalam kediaman yang dulu dia tempati bersama Alea, tidak ada yang berubah setiap sudut masih terlihat sama, hanya saja foto dia dan Alea sudah tidak terlihat terpajang dinding.
Satu-satu kenangan hadir diingatkannya, bagaimana Alea tertawa, bagaimana Alea menangis, bagaimana mereka bertengkar, dan bagaimana Alea menendang miliknya hingga dia terduduk lemas.
Tersenyum lebar, Radit merebahkan tubuhnya diatas sofa empuk yang harganya cukup menguras kantong. Selera Alea sebagai desain interior memang tinggi, tapi Radit tidak peduli berapapun harganya karena bukan uang dari kantongnya sendiri untuk membeli semua perlengkapan yang ada dirumah ini.
"Alea... Lea, kenapa kamu masih saja bodoh." gumam Radit sambil terkekeh.
Radit sengaja meminta Ale untuk memberi tahu Alea tentang dirinya. Alea yang lemah, Alea yang tidak bisa melihat orang lain susah tentu saja akan luluh melihat keadaanya yang terpuruk.
Bisa kembali ke kediaman ini adalah salah satu tujuan Radit, meskipun Alea mengatakan hanya meminjamkannya saja. Dia memang salah sudah berselingkuh, tapi bukan berarti Alea bisa menghancurkan karir dan masa depannya begitu saja. Radit ingin Alea tetap kembali padanya, bukan karena cinta, tapi karena apa yang Alea miliki.
Meraih ponselnya, Radit menghubungi seseorang, dia terlihat sangat senang dan sesekali tertawa lebar. Entah apa yang dibicarakan laki-laki itu, Alea tidak bisa mendengar dengan jelas. Ya, Alea sedang mengawasi Radit melalui ponselnya yang terhubung dengan cctv yang Alea pasang di kediaman itu.
Alea tidak bodoh seperti yang Radit pikirkan. Dia sudah mengetahui jika bukan Radit yang membangun kediaman itu, tapi ayahnya yang menghadiahkan kediaman itu untuk Alea. Hanya karena suatu hal, ayahnya terpaksa meminta Radit untuk mengatakan jika kediaman itu Radit yang membuatkannya untuk Alea.
"Siapa yang kamu hubungin?" gumam Alea.
Melihat Radit tertawa lepas seperti itu sudah jelas, Radit bersandiwara dihadapanya. Tidak ada kata terpuruk apa lagi penyesalan jika dia telah berselingkuh. Kini Alea yakin, Radit sedang memasang perangkap untuknya.
"Apa wanita itu yang bicara denganmu saat ini? Jika iya, itu berarti kamu memang tidak pernah mencintaiku Radit" ucap Alea menerka-nerka siapa lawan bicara Radit.
"Alea...."
Suara Riki yang memanggilnya membuat Alea terpaksa menutup layar ponselnya.
"Iya Kak." ucap Alea begitu dia membuka pintu.
"Bu Tuti sudah menyiapkan makan malam untuk kita." beri tahu Riki.
Selesai makan malam, Riki mengajak Alea dan Bagas duduk di ruang keluarga.
"Ada apa Kak?" tanya Alea penasaran.
"Lea, acara pernikahanmu tidak akan di tunda." ucap Riki.
"Bagaimana dengan rencana kita?" tanya Alea lagi menanggapi ucapan Riki.
Kakak nya itu sudah menyetujui keputusan Alea untuk menunda pernikahannya dengan Bagas, sampai mereka bisa merebut kembali apa yang menjadi milik mereka.
"Serahkan itu pada kakak dan Bagas, kamu tidak akan kecewa. Kamu akan mendapatkan apa yang kamu dan kita inginkan." ucap Riki lagi.
"Tapi...."
"Sayang." potong Bagas ucapan Alea.
"Kamu bisa percaya pada kami berdua." ucap Bagas.
"Bukan itu masalahnya, Bee." jawab Alea lagi.
Untuk kepercayaan tentu saja Alea percaya pada Riki dan Bagas. Jika bukan pada mereka, Alea harus percaya dengan siapa lagi? Masalahnya Alea ingin orang melihatnya menikah dengan Bagas bukan karena harta laki-laki itu seperti yang akhir-akhir ini dituduhkan padanya. Entah siapa yang memulai, tapi Alea yakin itu perbuatan orang yang tidak suka padanya.
"Oma tidak ingin pernikahan kita di tunda, sayang. Dia bahkan sudah menyiapkan semuanya." jelas Bagas.
Alea hanya bisa menarik nafas panjang, jika sudah Oma Sundari yang bicara Alea bisa apa. Dia tidak mungkin mendebat atau membantah ucapan wanita yang sangat dihormati oleh calon suaminya itu.
"Kita ikuti saja keinginan Oma." ucap Alea. Menghadirkan senyum di wajah Bagas dengan hembusan nafas lega.
"Sekarang kamu pikirkan tentang pernikahanmu saja. Masalah paman, Kakak akan membuat dia membayar semua kejahatan yang sudah dia lakukan pada kita." jawab Riki.
...💔💔💔...
...Setelah Suamiku Berselingkuh, Aku Menjadi Kaya...