adinda shadiqa seorang wanita cantik dan cerdas asal kota Bandung, di besarkan oleh keluarga sederhana menjadikan nya wanita yang mandiri dan jauh dari kata manja.
ayah nya seorang buruh pabrik tekstil dan ibunya hanya ibu rumah tangga biasa, berkat kecerdasan nya ia lulus dengan nilai terbaik atau cumlaude sehingga ia bisa masuk ke salah satu perusahaan terbesar di kota Bandung
Dinda yang tak pernah memikirkan urusan hati kali ini harus merasakan getaran cinta terhadap atasan nya .
bagaimana kelanjutan kisah cinta adinda? selamat membaca...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tolong restui kami
Setelah mereka semua duduk bersama papa membuka obrolan
" Vin ada apa ini? Kenapa kamu seperti sedang marah
" pah, mah, tolong batalkan perjodohan itu, aku sudah memiliki calon istri pilihan ku sendiri " ucap Devin
" seperti janji papa dan mama yang akan berhenti menjodohkan ku jika aku bisa mencari calon istri sendiri kan? "
" jadi tolong batalkan perjodohan itu dan bilang pada elena jangan pernah menggangguku lagi " ucap Devin tegas
" tapi acara pernikahan kamu hanya tinggal 2 bulan lagi Vin dan semuanya sudah mama siapkan dengan baik " kata mama
" aku ga peduli mah, aku ga mencintai elena "
" aku sudah punya pilihan sendiri dan ini dia adinda calon istri pilihan ku " ucap Devin
" vin... Persiapan acara nya sudah 80% " ucap mama
" aku ga peduli mah, kalaupun aku harus menikah itu hanya dengan Dinda bukan elena " ucap devin
Dinda hanya diam dan tak tau harus bagaimana
mama Lisa mendekati Dinda
" Dinda... Apa kamu mencintai anak mama? Tanya Lisa
Dinda mengangguk
" pah... " panggil mama Lisa meminta pendapat papa baskara dan papa baskara mengangguk
" kamu temani kerja Devin? " tanya mama
" saya sekertaris mas Devin Tante " jawab Dinda
" rumah kamu dimana? " tanya mama lagi
" aku dari Bandung dan baru bekerja di blue light 2 bulan ini " jawab Dinda lagi
" kalau saya lamar kamu untuk anak saya kamu mau? " tanya mama Lisa dan pertanyaan itu membuat Dinda kalap
" hmmm " Dinda masih diam
" sayang... menikahkah dengan ku " ucap Devin
Dinda menatap Devin, terlihat sorot mata Devin sangat tulus
" iya saya mau Tante " jawab Dinda
" Devin... Kamu yakin dengan keputusan ini? Kamu baru saja mengenal nya 2 bulan dan kamu ingin menikahi nya " tanya papa
" Devin yakin pah, Dinda jauh lebih baik dari pada elena, Devin hanya ingin menikah sekali seumur hidup Devin dan Devin harus pastikan anak-anak Devin lahir dari seorang ibu yang baik, bukan seorang model yang senang berganti pasangan malam nya " kata Devin
" Dinda memang buka berasal dari keluarga pengusaha seperti kita tapi aku yakin orangtua nya mendidiknya dengan baik dan Dinda adalah calon ibu yang baik untuk anak-anak Devin nanti "
" tolong restui hubungan kami pah, mah " ucap Devin
Semua orang terdiam
Mendengar perkataan Devin barusan papa baskara yakin jika anaknya memang mencintai Dinda.
" mah... Papa harimus bicara empat mata, ayo " ajak papa
" Devin tunggu lah disini " ucap papa dan di angguki Devin
Devin menoleh ke arah Dinda " kamu tenang ya sayang, aku akan perjuangkan cinta kita " ucap Devin dan Dinda mengangguk sambil tersenyum
Sejauh ini Dinda melihat perjuangan Devin dan Dinda merasa di perjuangkan, kali ini Dinda yakin perasaan Devin kepadanya benar-benar tak main-main
Tak lama mama dan papa keluar dan menghampiri Devin dan Dinda lagi
" setelah papa dan mama berbicara kami sepakat kalau kamu akan tetap menikah sesuai yang sudah di rencanakan tapi dengan Dinda bukan elena " ucap papa baskara
Devin tersenyum puas akhirnya ia bisa lepas dari perjodohan itu dan menikahi Dinda.
" nak Dinda kamu siap menikah dengan Devin? " tanya pak baskara
" insyaAllah saya siap " jawab Dinda
" Devin kamu atur kapan kita bisa mengunjungi orang tua Dinda " kata papa
" baik pah " ucap Devin senyum tak lepas dari wajahnya
" terimakasih pah, mah, telah memberikan restu kepada Devin dan Dinda " ucap Devin
" apapun kebahagiaan kamu akan kami dukung nak " kata mama Lisa
" Dinda... Devin adalah anak kami semata wayang, dia telah memilih kamu menjadi pendamping hidupnya jadi tolong, jaga anak mama karena di sudah menjatuhkan kebahagiaannya kepada kamu " ucap mama Lisa menggenggam tangan Dinda.
" Dinda janji akan mencintai mas Devin dan memberikan yang terbaik sebisa Dinda Tante " ucap Dinda
" jangan Tante dong, mama nak " ucap mama Lisa
" lalu elena bagaimana mah? " tanya Devin
" tenang saja itu urusan mama " kata mama Lisa
" ya sudah kamu gitu Devin mau kembali ke kantor, pah mah sekali lagi thanks you so much " kata Devin
" apapun kebahagiaan kamu akan kami dukung nak " ucap mama dan mengelus pipi Devin
Devin dan Dinda kembali ke kantor setelah pamitan pada orang tua nya
" din... Aku bahagia sekali, apa kamu juga bahagia seperti aku? " tanya Devin
" iya mas tapi... Apa aku masih boleh kerja setelah menikah nanti? Ucap Dinda
" boleh... senyamannya kamu saja " jawab Devin
" kenapa? Kaya kepikiran sesuatu gitu? Tanya Devin melihat Dinda terdiam
" aku udah janji sama ayah dan ibu, maka dari itu biarkan aku tetap kerja biar aku bisa kasih gaji aku buat Ayah dan ibu di kampung " kata Dinda
" ya ampun sayang... Kalau hanya untuk membantu orang tua kamu tanpa kamu kerja pun aku akan berikan jatah bulanan untuk mereka, kamu lupa, kamu itu menikah dengan tuan muda baskara jadi hanya untuk membiayai hidup orang tua kamu aku akan dengan senang hati menanggungnya " kata Devin
" sombong " ucap Dinda
" eh... Bilang apa tadi? " tanya Devin menggelitik pinggang Dinda
" hahaha... Ampun, ampun mas geli " ucap Dinda lalu memeluk Devin erat
Devin sampai harus membelok kan mobilnya ke tepi jalan.
" kalau mau peluk bilang dong " Devin membuka sabuk pengaman nya dan membalas pelukan Dinda erat
" aku hampir kehilangan kamu sayang, aku bisa gila " ucap Devin
" terimakasih mas karena kamu mau memperjuangkan cinta kita " kata Dinda
Dinda melepas pelukan nya dan menatap dalam wajah Devin
Devin mendekatkan wajahnya ke pada Dinda, dan mencium bibir manis itu, mereka saling memaut dan bertukar saliva, cukup lama hingga kedua ya hampir kehabisan oxigen
" i love you adinda " ucap Devin
" i love you more sayang " balas Dinda
lope lope dah