Bagaimana jika seorang anak bungsu perempuan,yang seharus nya mendapat kasih sayang penuh dari sang ayah,malah sebalik nya?
Dia adalah gendis,anak yang tidak di ingin kan oleh sang ayah,dia selalu mendapat perlakuan tidak adil dari sang ayah!
Karena memiliki kulit hitam manis,sehingga ayah nya menolak kelahiran sang bungsu
.Namun semuanya berubah setelah seorang erlangga datang di kehidupan gendis Yuk kitaa simak ceritanya mumgkin akan banyak menguras emosi para pembaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayuwine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10
Sudah sebulan gendis bekerja di cafe milik putra sulung nya bude husna dan hari ini dia mendapat gajih pertama nya,
"wah gajih.pertama nih,aku akan mengajak ibu makan di luar ah nanti"ujar nya sambil menyimpan kembali hp itu
"dis,pesanan sudah selesai tolong antarkan ke meja nomor 04 ya dis" ucap nindi,karyawan di sana juga yang,berkerja bagian dapur
Gendis mengangguk dan mengambil pesanana itu,berjalan ke arah meja nomor 04
"silahkan pak,dinikmati"ucap gendis dengan menyimpan nampan di atas meja tanpa melihat sang pembeli
pria yang sedang fokus kepada gawai nya itu mendongak ke arah suara.
"loh kamu lagi"ucap pria itu.sambil tersenyum yang tertahan,
Reflek gendis menoleh.ke asal suara,dia langsung melotot kaget,
"pak erlangga?"ucap nya tergagap
"sedang apa.kamu di.sini.gendis?apakah.kamu bekerja di.sini?" tanya erlangga dengan alis mengkerut
"iya seperti yang bapak lihat sekarang"ucap nya denan sedikit tersenyum
Erlangga.hanya menggangguk nganggukan kepalanya saja lalu berkata
"apakah kamu bisa menemani saya makan di.sini?"dengan menatap manik mata indah milik gendis
Gendis tergagap sedikit ada desiran aneh saat di tatap oleh erlangga.
"maaf pak tidak bisa,saya sedang bekerja,kalau gitu permisi pak.saya melanjutkan pekerjaan dulu"ucap gendis sambil berbalik arah,namun belum sempat dia berjalan erlangga memanggil nya
"tunggu?kamu nanti pulang.jam berapa?"tanya nya
gendis menatap bingung pria yang di depan nya itu,karena dia ingin segera menghindari erlangga gendis langsung.menjawab pertanyaan erlangga
"pukul 21.00 malam pak, permisi pak",ucap gendis dengan sedikit membungkuk dan berlali kecil.ke arah dapur cafe
Tanpa sepengetahuan mereka berdua ,sedari tadi ada seseorang yang memperhatikan mereka berdua,tiada lain tiada bukan adalah pak yusuf bos nya gendis,
Tatapan tajam di tunjukan kepada erlangga,dan dia pun mendengarkan obrolan singkat erlangga dan gendis..
pov gendis...
Pukul 21.00,saat nya aku pulang,aku tersenyum hari ini cukup senang karena aku sudah gajian,senyum dari tadi terus mengembang dari bibir ku.
"aduh aduuhh,bikin meleleh aja tuh senyuman dari.tadi belum luntur ada apa nih"ucap nindi teman kerja ku,
"hihi apa sih nin,aku senang karena hari ini hari gajihan"ucap ku dengan sedikit membisikan kepada telinganya
"ahaha itu toh,aku juga sama senang,bagai mana kalau kita makan makan,dinner dulu yuk"ajak nya.begitu antusias,
Aku tertegun "aduh jangan sekrang dong nin,sudah malam ,takut ibu ku menunggu,bagai mana kalau.hari minggu"ucap ku bernegosiasi
cukup lama nindi ,akhir nya dia mengangguk "oke manis,nanti aku jemput"ucap na sambil memberikan jempol tangannya
Aku tertawa renyah,agak.geli di paggil manis oleh nindi
"baiklah,kalau gitu aku pulang dulu ya nin,sudah malam takut angkutan umum nya lewat"jawab ku dengan melambaikan tangan
aku berjalan terburu buru,ke arah luar ,cuaca hari ini sungguh dingin,aku sedikit takut,saat aku sedang menunggu angkutan umum tiba tiba
"gendiiisss..." suara itu berbarengan,iya suara pak erlangga ,dan pak yusuf, mereka memanggil ku bersamaan!
Aku melongo ,dan mereka berdua kaget,mereka pun saling pandang,ada tatapan permusuhan di antara mereka,kenapa mereka?apakah mereka saling kenal?ah entahlah aku bingung
"gendis ayok pulang dengan ku,biar ku antar"ucap pak erlangga tiba tiba
"tidak tidak,dengan ku saja,aku adalah bos nya jadi aku berhak pulang dengannya"sela pak yusuf tiba tiba
"loh ,hanya bos kan bukan yang.lain?anda itu hanya hak sebagai bos kepada karyawan ,dan ini jam kerja sudah habis,anda bukan siapa siapa"jawab pak erlangga dengan tangan yang di lipat ,
Saat itu juga angkutan umum berhenti,aku segera melerai perdebatan mereka.
"ekhem permisi,sebelum nya terimaksih pak erlangga,dan pak yusuf,aku pulang naik angkutan umum saja ,tuh sudah datang aku duluan yah,permisi" ucap ku dengan senyum setenang mungkin ,dan buru buru naik kedalam angkot.
Ah aku bisa bernafas lega sekarang,kenapa dengan mereka?ah sudahlah biarkan saja,tapi aku harap mereka tidak sampai adu jotos agak ngeri soalnya bdan mereka tegap.tegap ,berdiri di depan mereka aku seperti kurcaci begitu kecil.
Akhrinya sampai juga di rumah ,aku langsung merebahkan badan,di atas kasur setelah mandi dan makan..
aku mengeliat,dan bangun dari atas kasur,lalu meraih hp ku di atas meja sebelah tempat tidurku,sudah pukul 4 subuh,aku bergegas ke kamar mandi ...
"pagi ibu"ucap ku saambil memeluk ibu dari belakang.
"eh sayang,ada apa nih pagi pagi udah sumringah aia"ucap ibu yang langsung mmbalikan badannya.
"aku gajian bu,oiya bu sebentar"jeda ku sambil mengambil sesuatu dari tas ku
"ini bu setengah nya buat ibu,belilah apapun sesuka ibu,kebutuhan ibu,jangan kebutuhan dapur,kalo kebutuhan dapur kan sudah ada ayah,"ucap ku dengan sedikit berbisik dan menyelipkan uang merah beberapa lembar di tangan ibu
"tidaak sayang jangan,ini buat.kamu saja,buat bayar kuliah ibu sudah tau,ayah mu memberhentikan pembayaran kuliah mu kan nak,sudah buat kamu saja"ucap ibu sambil menyodorkan uang itu
"aku akan sedih,dan marah jika ibu menolak nya"ucap ku sambil.menatap lekat.mata ibu
Ibu menatap ku dengan cukup lama dan tes.. Air mata ibu jatuh luruh terjum bebas
"maaf kan ibu sayang,ibu membebani mu,ssharusnya uang ini.untuk kamu pakai keperluan mu,dan seharus nya ayah mu tidak memberhentikan uang kuliah mu" ucap nya dengan memgengggam tangan ku begitu lembut
Aku.menggelengkan kepala"tidak bu,jangan bicara seperti itu,ibu bukan beban buat gendis,sudahlah bu.jangan pikirkan ,itu biar jadi urusan gendis,gendis akan berjuang dan jangan lupa ibu berikan aku doa yang banyak ya bu"ucap ku sambil menghapus air mata ibu..
"aduh ngapain sih pagi pagi udah pada lebay begitu ,pegangan tangan mau nyebrang atu gimna,ibu juga kenapa nangis"tiba tiba saja kak amel datang kearah dapur dan duduk di meja makan
aku tidak menanggapi ucapan kak amel,aku bergegas membantu ibu memindahkan ,lauk pauk ke atas meja makan,jangan di tanya kak amel dia duduk cantik di atas kursi sambil memainkan ponsel nya.
"oiya ayah,boleh ga aku minta ponsel baru ini sudah jelek,aku malu yah semuamya mekai ponsel.terbaru sedangkan aku tidak" tiba tiba saja kak amel memecahkan suasana hening saat makan,
Aku pun reflek melihat ke arah ayah
"boleh sayang,kamu mau beli ponsel yang bagai mana"ucap ayah tanpa menoleh ke arah asal suara,ayah masih sibuk mengunyah
"iphone ayah merek nya,murah.kok cuman 24 juta saja"ucap nya begitu manis
ayah langsung tersedak ,ibu cepat cepat menyambar air minum dan memberikan nya kepada ayah,
"ponsel seperti apa.itu amel mahal sekali"ucap ibu sambil terus memberi minum ayah,
Bukan hanya ibu dann ayah ,aku juga. Ikut kaget semahal itu hanya umtuuk ponsel?
"aduh ibu tuh ,gak tau aja itutuh merek terkenal ,hanya orang tertentu yang mempunyai nya"sela gendis dengan masih.mengunyah makanan
"baiklah akan ayah usahakan,tapi setelah itu nilai nilai mu harus bagus tidak boleh jelek"ucap ayah dengan santai nya
"makasih ayah,pasti dong ayah aku tidak akan mengecewakan ayah,"ucap nya dengan tersenyum manis,
Kak amel menatap wajah ku dengan tatapan mengejek seolah olah, dia memperlihatkan kemenangannya,aku langsung membuang arah ke arah lain,sekilas aku melihat wajah ibu sangat sendu
Ada rasa sakit hatiku,saat melihat ayah begitu memanjakan kak amel,sebegitu sayang nya ayah kepada kak amel,
bahkan aku saja saat membutuhkan laptop ayah begitu banyak alasan ,sampai akhir mya ibu meminjam uang kepada bi nunik,adik dari ibu.
tidak apalah,setidak nya ibu begitu menyayangi ku,aku juga sudah bekerja sekarang jadi tidak akan begitu meroptakn ayah lagi.
makan ku sudah selesai ,tinggal aku sendiri di meja makan,aku menyuruh ibu duluan ,aku tidak tega melihat wajah sendu ibu,
Setelah selesai cuci piring,aku naik ke atas ,niatku untuk berpamitan,aku melihat pintu ibu terbuka sedikit,saat aku mendekat aku.melihat ayah di dalam,aku kira ayah tadi sudah berangkat
"hebat ya anak itu ,sudah sombong ,kenapa ayah tidak tau kalau anak itu gajihan ,dan ibu diam saja saat gendis gajihan" samar samar aku mendengar suara ayah dari luar,aku tidak begitu mengerti ,apa yang ayah katakan
"loh kenapa ayah harus tau,itu uang gendis,gendis berhak memakainya ,kenapa ayah marah saat tau gendis gajihan"ucap ibu menimpali
"sudahlah mana uang yang gendis kasih ,ada berapa total nya"ucap ayah,aku sedikit melotot saat ayah meminta uang itu
"untuk apa yah?ibu akan menyimpan uamg ini,siapa tau gendis nanti membutuh kannya" aku sedikit meremang mendengar ibu brkata seperti itu.
"alah dia sudah.kerja,pasti dia sudah punya uang,,dan satu lagi ayah akan meminjam yang kantor untuk membeli ponsel amel,ibu jangan berkomentar,berapapun nanti yang ayah kasih buat ibu,ibu harus menerima nya,kalau kurang ibu bisa meminta kepada gendis,dia harus tau diri ,dia harus membalas budi orang tua" ucap ayah dengan enteng nya,
aku begitu kaget saat mendengar kata kata ayah,benarkah ayah tega berkata seperti itu?sebenarnya aku ini anak siapa?apakah aku anak tiri,ya ampun sakit sekali kalo iya aku anak tiri,
Aku cepat cepat pergi ,saat tau ayah akan keluar dari kamar
Aku gamau nanti ayah melihat ku,aku terus berlari kearah luar dan langsung menaiki angkot yang sudah berhenti di sebrang jalan....