Amara harus iklas di nikahi seorang CEO berhati dingin yang tak pernah dia cintai. dua ke pribadian yang berbeda harus tinggal seatap dan berperan sebagai suami istri. Masa lalu yang telah lama terlupakan kini datang kembali ke tengah tengah mereka.
Apakah akan ada cinta di antara mereka dan bagaimana mereka mengatasi masa lalu yang belum usai.
Ayo ikuti kelanjutan ceritannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ndo'Uus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 35
"Sayang kita makan di luar yuk."Ajak Radit.
Mata Amara berbinar. " Benarkah mas? kita beneran makan di luar. "Ucap Amara senang.
Radit terkekeh " Iya sayang, kita sudah lama gak pernah makan malam di luar. Cepat ganti baju habis ini kita pergi."
"Yeyy..."Amara melonjak girang.
Sudah lama mereka tidak pernah pergi makan malam berdua.Radit ingin membawa istrinya ke sebuah restorant yang mewah. Dia tau istrinya itu doyan banget makan.
Radit segera berganti pakaian dia mencari sendiri di dalam lemari.Sedang istrinya tengah sibuk memilih bajunya sendiri.Dia tak ingin mengganggu istrinya yang tengah bersiap.
"Sayang aku tunggu di bawah ya." Ucap Radit sambil membuka pintu.
Amara menoleh." Iya mas. "
Amara menyiapkan diri sebaik mungkin.Dia tak ingin membuat suaminya itu malu .Amara mengerly rambutnya. Dia memilih gaun malam berwarna hitam yang membuat kulitnya nampak lebih bercahaya ,dengan heels merah terang.
Amara membuka pintu kamar.Dia dengan perlahan menuruni anak tangga. Radit yang tengah menunggunya di bawah segera menyambut istrinya yang terlihat sangat anggun.Dia menghampiri Amara yang masih berjalan di tangga. Dia mengulurkan tangannya untuk di pegang Amara. Amara bak ratu yang di sambut dengan sang pangeran.
Mereka berjalan menuju mobil yang sudah berada di depan rumah.Radit sengaja menyuruh pak Amir untuk memarkirkan mobilnya dekat dengan pintu soalnya Radit tak ingin Amara berjalan terlalu jauh karena kaki Amara terluka.
Pak Amir membukakan pintu untuk kedua majikannya itu.Radit duduk di belakang kemudi bersama Amara.Sedang pak Amir yang menyetir mobil.Radit merasa lelah jadi Radit meminta pak Amir untuk mengantarnya.
Di dalam mobil Amara terus mendekap lengan Radit dengan manja,Radit mengusap lembut pipi istrinya itu.Pak Amir sesekali mencuri pandang dengan mengintip dari kaca. Pak Amir baru kali ini melihat majikannya itu sebahagia ini.Biasanya saat dalam mobil Radit hanya sibuk dengan Aiped dan map yang ada di tangannya.
Selang 30 menit perjalanan mereka telah sampai di sebuah restorant ternama dan mewah.Pak Amir segera turun untuk membukakan pintu untuk kedua majikannya.Radit keluar terlebih dahulu dan mengulurkan tangannya.Amara memegangi lengan Radit berjalan menuju ke dalam restorant.
Amara melihat sekeliling." Wah....mas restoran ini mewah banget." Ucapnya.
"Ini hadiah untuk kamu karena sudah membuat mas puas malam ini. " Goda Radit.
"Ahhh...Mas Radit bisa aja."
Seorang pelayan menyambut mereka karena sebelumnya Radit sudah memesan meja untuk mereka berdua.Pelayan mengarahkan mereka ke tempat duduk yang sudah Radit pesan.Radit memilih tempat dekat kaca hingga bisa melihat pemandangan malam dengan indah.
Makan malam mereka begitu romantis.Amara juga menikmati setiap makanan yang di sajikan di restoran itu.
Saat sedang menikmati makanan tiba tiba Linda yang juga berada di restoran itu menghampiri Amara dan Radit.
" Wah lagi makan malam romantis ternyata." Ucap Linda sambil berdiri di samping Amara.
Melihat Linda napsu makan Amara seketika hilang.Entah mengapa Linda selalu saja menggangu ketenangan Amara dan Radit.
"Kamu gak lupa kan dengan apa yang aku katakan Radit.Bisa bisanya kamu malah makan malam romantis di sini." Ujar Linda.
Radit tampak tak bergeming dan sengaja mengabaikan Linda.Linda berdecak kesal sebab di abaikan Radit.
"Ingat ya Dit kamu akan hancur kalo aku mencabut semua dana yang masuk.Aku masih memberimu waktu untuk memikirkan tawaranku." Ucap Linda sambil meninggalkan meja Amara dan Radit.Linda terlihat mengerutkan dahi dia kesal Radit tak menghiraukannya.
Mendengar ucapan Linda Amara jadi penasaran apa sebenarnya yang terjadi hingga Linda berani mengancam Radit.
"Ada apa mas,kenapa mba Linda mengancammu seperti itu." Tanya Amara khawatir.
"Tidak usah di fikirkan perkataan Linda.Dia hanya menggertak saja. " Tutur Radit tak berani menatap mata Amara.
" Mas kamu jangan berbohong.Tatap mataku mas.Katakan yang sebenarnya mas." Desak Amara.
Radit menarik nafas dalam dalam." Linda mengancam akan menghentikan dananya dan memutus kontrak. Otomatis itu membuat investor lain merasa rugi karena sebagian dana sudah terpakai.Jalan satu satunya mas harus menemukan investor baru yang bisa menginvestasikan dana yang cukup besar hingga bisa menutupi semua kerugian. Dan membuat kontrak baru."
" Astaga mba Linda setega itu sama kamu mas.Semua ini pasti gara gara aku kan mas.Terus bagaimana nasip perusahaan kalo sampai mas gak bisa mendapatkan investor itu mas." Air mata Amara berlinang.
Radit mengusap air mata Amara." Jangan menangis sayang.Semua itu bukan karena kamu hanya saja Linda terlalu memaksakan keinginannya.Dia sudah bukan Linda yang dulu mas kenal.Sekarang dia sangat berambisius dengan apapun."
"Dia memberikan 2 pilihan pada mas.Pertama menceraikan kamu dan kembali padanya atau menikahi dia menjadikan dia istri kedua mas." Radit mendekap kepalanya dan tertunduk.
Amara menatap nanar ke arah suaminya." Jadi apa pilihanmu mas.Aku iklas dan akan menerima semua keputusan mas Radit."
Radit menatap Amara." Apa yang kamu katakan. Apa kamu mau aku memilih,"
" Jika itu bisa menyelesaikan semua masalah mas aku rela mas." Amara terisak.
Radit memalingkan wajahnya."Jangan gila kamu. Aku tak akan memilih! Mas akan mencari jalan keluar tanpa harus menyakiti kamu "
Amara berdiri berjalan menghampiri suaminya." Maafkan aku mas.Aku sudah banyak menyebabkan banyak masalah."
Radit membiarkan istrinya duduk di pangkuannya." Tidak sayang.Mas sudah memilih untuk memilihmu.Jadi jangan salahkan dirimu sendiri mengerti." Radit mengecup kening Amara.
Dukung Author dengan Like, Koment dan Vote.
mampir dikaryaku jugaa yaa