Mendapat kabar akan kematian kekasihnya membuat Lucy Hart hancur. Dunianya mendadak gelap, dia jatuh ke dasar yang paling dalam namun seseorang, menariknya dari tempat gelap itu. Jared Levin, adalah sahabat baik kekasih Lucy. Dia telah bersumpah pada Daniel untuk menjaga dan mencintai Lucy. Dia selalu ada untuk Lucy bahkan ketika Lucy mengalami kecelakaan yang membuatnya mengalami kelumpuhan, Jared selalu ada untuknya. Dapatkah Lucy melihat ketulusan Jared dan melupakan kekasihnya yang telah pergi dan ketika Jared memutuskan kembali ke Amerika, apakah Lucy akan mencegahnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hanya Bercanda
Seorang pria yang duduk di ujung ruangan, mengejutkan Lucy. Pria itu sudah pasti Jared. Dia datang untuk melihat apa yang sedang Lucy lakukan.
Lucy sedang berlatih seorang sendiri. Tapi itu beberapa menit yang lalu karena sekarang seorang pria asing dan menyebalkan menjadi penonton secara diam-diam.
Lucy menghentikan gerakannya. Dia memandangi Jared dengan tatapan tajamnya. Entah apa yang pria itu lakukan di sana, keberadaan dirinya benar-benar mengganggu.
Dia jadi tidak berminat lagi ,melanjutkan latihannya. Lucy melangkah pergi, sedangkan Jared beranjak dari tempat duduk dan menghampiri Lucy yang sedang merenggangkan kakinya.
Lucy tahu pria itu telah berdiri di belakangnya tapi dia acuh tak acuh dan tak memperdulikan dirinya. Jika dia terus mengabaikan pria itu, apakah Jared akan pergi dengan sendirinya?
“Kenapa berhenti?” Untuk pertama kali dia melihat seseorang menari balet. Dia memang sudah tahu dari Daniel jika Lucy adalah balerina.
“Tiba-tiba ada yang mengganggu. Bagaimana aku bisa melanjutkan latihanku?”
“Abaikan saja, aku tidak mengganggumu.”
“Aku akan lebih senang jika kau tidak berada di sini. Percayalah!” Lucy melirik pria itu dengan sinis dari balik bahunya.
“Aku hanya ingin melihat tarianmu saja, tidak lebih!"
"Untuk apa? Apa kau orang yang kurang kerjaan?"
"Kebetulan aku tidak sedang sibuk!"
"Cih!" Lucy tersenyum sinis. Tidak sedang sibuk, katanya? Lalu sekelompok orang yang datang menemuinya itu untuk apa?"
"Menari seperti itu, apakah menyenangkan?"
"Orang yang tidak tahu seni, tidak akan pernah tahu. Bisakah kau pergi sekarang dan tidak mengganggu aku? Waktuku sudah tidak banyak karena sebentar lagi aku harus mengadakan pertunjukan. Jika setiap kali aku melakukan latihan ada dirimu, bukankah itu masalah untukku?”
“Biasakanlah dirimu karena aku akan selalu ada di mana pun kau berada!"
"Apa?" Lucy berbalik, dan menatapnya tajam.
"Mulai sekarang, aku akan mengikuti ke mana pun kau pergi jadi biasakanlah dirimu dengan keberadaanku!"
"Jangan gila, Jared. Aku butuh konsentrasi dan keberadaanmu bisa mengganggu konsentrasiku!"
"Oh yeah? Kau tidak menyukai aku, seharusnya keberadaanku tidak akan mengganggu konsentrasimu kecuali kau mulai memiliki rasa padaku!"
"Kau?" Lucy kehabisan kata-kata.
"Kenapa? Apa sudah tidak bisa menjawab lagi?" Seringai terukir di wajah, dia ingin lihat seberapa jauh Lucy bisa adu mulut dengannya. Walau dia bukan orang yang banyak bicara, tapi sekarang dia harus melakukannya untuk menghadapi wanita cerewet itu.
"Aku benci denganmu, pergilah. Jika kau memang ingin melihat aku menari, kau bisa datang di pertunjukan nanti dan aku akan memberikan tiketnya tapi untuk saat ini, jangan mengganggu aku karena aku muak melihat wajahmu!"
“Tidak saja cerewet, ternyata kau wanita yang bermulut pedas, Lucy. Daniel melewatkan hal ini dan tidak mengatakannya padaku!”
"Itu karena kau orang asing sedangkan Daniel tidak!”
“Oh, jadi kau tidak akan bersikap sinis jika aku bisa menggantikan posisi Daniel di hatimu?”
"Cih, jangan bermimpi!” Lucy melangkah pergi. Lebih baik dia melanjutkan latihannya lagi daripada dia menghabiskan waktunya dengan Jared. Akan tetapi. Lucy sangat terkejut ketika Jared meraih pinggangnya.
“Mau apa kau, lepaskan!" Dia mulai memberontak untuk melepaskan diri.
"Jangan meremehkan aku, Lucy. Aku suka tantangan dan apa yang aku lakukan saat ini lebih daripada sebuah tantangan!”
“Tidak ada yang menantang dirimu!” Lucy berusaha memukul dada pria itu. Namun, Jared justru menariknya mendekat hingga tubuh mereka berdua merapat.
“Percayalah, menundukkan dirimu dan membuatmu jatuh hati padaku adalah sebuah tantangan!”
“Aku tidak meminta kau melakukannya, Jared. Kenapa kau tidak abaikan saja permintaan Daniel yang konyol itu?” Lucy masih berusaha memberontak tapi apalah daya, tenaganya tidak sebanding.
“Benar. Permintaannya begitu konyol dan bodohnya aku, aku menyetujui permintaan konyolnya itu. Jika aku tahu kekasihnya hanyalah seorang wanita keras kepala maka aku tidak akan pernah melakukannya tapi ini adalah tantangannya. Selain membuatmu jatuh hati padaku, aku juga akan melemparmu ke atas ranjangku!" Lucy sangat terkejut mendengarnya.
"Aku pastikan, kau akan memohon padaku nanti!"
"Ti-tidak sudi. Lepaskan aku. Aku tidak sudi berada di atas ranjang bersama denganmu!" Lucy memukul dan menendang. Jangan katakan pria itu datang karena menginginkan tubuhnya.
"Berhenti memukul!"
"Lepaskan aku maka aku akan berhenti!"
"Percayalah. Semakin kau melawan, semakin membuat aku ingin melemparkan tubuhmu ke atas ranjangmu!"
Mendengar perkataan Jared, membuat Lucy berhenti memberontak.
"Bagus. Sebaiknya bersikap patuh seperti itu!"
"Pergilah, jangan membuang waktumu!" Lucy membuang wajahnya ke samping.
“Aku sedang bosan dan mencari kesenangan di sini jadi aku tidak akan pergi!”
"Apa?” Lucy kembali memandanginya.
“Aku akan berada di sini untuk mengusir kebosanan sambil meyakinkan dirimu agar kau mau pergi denganku tapi jika kau tidak mau juga, maka aku akan menculikmu lalu membawamu secara diam-diam."
"Ja-jangan berbuat konyol!" Wajahnya sedikit pucat, Lucy pun menelan ludah dengan susah payah.
Kesal. Dia benar-benar kesal. Apa pria itu mengira dia adalah objek yang bisa dia gunakan untuk menghilangkan kebosanan? Dan apa maksud pria itu ingin menculiknya?
"Konyol?" Seringai kembali menghiasi wajahnya.
Jared kembali menariknya mendekat, hingga tubuh mereka berdua merapat. Pria itu mendekatkan wajahnya, lalu berbisik di telinga Lucy.
"Percayalah, aku akan melakukannya, Lucy. Aku akan menculikmu, mengurungmu di dalam kamarku dan kau tahu?" Tawa jahatnya terdengar yang membuat bulu roma Lucy meremang.
"Aku tinggal menghamili dirimu tanpa bersusah payah seperti ini. Kau tidak akan bisa lari dariku, aku akan memenjarakan dirimu di sebuah kastil dan kau akan menghabiskan sisa hidupmu denganku. Dengan demikian, aku sudah memenuhi janjiku pada Daniel!"
"Ka-kau gila, kau benar-benar gila!” Lucy kembali memberontak dan menendang. Dia semakin takut dengan pria itu. Seringai Jared semakin lebar, melihat reaksi yang ditunjukkan oleh Lucy.
"Apa kau takut sekarang?"
"Pergi kau, pria gila!" Teriak Lucy. Membayangkan apa yang akan dilakukan oleh pria itu saja sudah membuatnya takut. Air mata menetes, kenapa Daniel meminta bantuan pada penjahat?
"Reaksi yang berlebihan. Lucy. Aku hanya bercanda!” Jared melepaskan dirinya secara tiba-tiba.
"Apa?” Lucy memandangi pria itu dengan ekspresi bingung.
“Lanjutkan saja latihannya, aku tidak akan mengganggu!” Jared menghapus air mata Lucy dan melangkah pergi.
Lusi tampak linglung. Apa yang terjadi dan kenapa dia seperti dipermainkan?
"Jangan bercanda dengan wajah seriusmu itu!" Teriak Lucy kesal tapi apakah pria itu benar-benar hanya bercanda saja?
Ucapannya terdengar serius, dia tahu pria itu dapat melakukan apa yang baru saja dia ucapkan. Lucy merasakan kedua lututnya yang lemas. Sepertinya dia sedang terlibat dengan orang yang salah dan tidak seharusnya Daniel meminta bantuan pada pria gila itu.
. btw Thor , visualnya mana .
meskipun lucy saat ini masih sakit dan belum bisa berjalan. tapi.. kamu tdk ada niatan untuk berpaling darinya. aseyyykkk😂😂😂