NovelToon NovelToon
Mas Duda Next Door

Mas Duda Next Door

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Ibu Pengganti / Pengantin Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua / Terpaksa Menikahi Murid
Popularitas:1.1M
Nilai: 5
Nama Author: sinta amalia

Naas, kemarin Ceren memaksa hatinya untuk menerima Gilang, si teman sekolah yang jelas-jelas tidak termasuk ke dalam kriteria teman idaman, karena ternyata ia adalah anak dari seorang yang berpengaruh membolak-balikan nasib ekonomi ayah Ceren.

Namun baru saja ia menerima dengan hati ikhlas, takdir seperti sedang mempermainkan hatinya dengan membuat Ceren harus naik ranjang dengan kakak iparnya yang memiliki status duda anak satu sekaligus kepala sekolah di tempatnya menimba ilmu, pak Hilman Prambodo.

"Welcome to the world mrs. Bodo..." lirihnya.


Follow Ig ~> Thatha Chilli
.
.
.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MDND ~ Bab 25

Pagi sekali, Ceren terpaksa harus menyegerakan bangunnya demi mencium aroma nasi matang, sedikit berbau pandan nan wangi, bikin perut meronta-ronta minta gepuk hangat.

Kesadarannya sudah penuh berkumpul, tak dapat lagi tertidur seperti sebelumnya, bawaan di rumah orang sepertinya.

Tidak langsung keluar kamar, karena yang ia lakukan adalah mandi terlebih dahulu dan berpakaian lengkap. Ia mematut dirinya di cermin sebesar wajahnya di atas meja yang sepertinya disediakan untuk merias diri.

Ia tak akan menyalahkan Hilman jika di kamar ini belum ada meja belajar atau perintilan wanita pada umumnya, karena siapa yang tau jika tiba-tiba Hilman akan mendapatkan penghuni baru yang masih sekolah.

Tak banyak make up dasar yang ia bubuhkan di wajah, karena memang tak memiliki set make up layaknya MUA, takut dikira personel kuda lumping dan tentunya kena amukan guru kesiswaan juga kepala sekolah. Karena aturan sekolah mengatakan, membawa alat make up jelas sangat dilarang. Ia sengaja hanya mencepol setengah rambutnya di atas agar sebagian rambut tak menghalangi pandangan.

"Welcome to the world mrs. Bodo..." ia tertawa sendiri dengan gelarnya sekarang, bo do dalam artian sebenarnya.

Tatapannya jatuh pada botol parfum miliknya yang baru ia refill isinya sehari sebelum Gilang wafat, meski dadanya terasa kembali sesak namun kini ia bisa lebih tegar menerima kenyataan bahwa Gilang sudah tak lagi bersamanya.

Ia tersenyum dan menyemprotkan aroma itu ke beberapa titik pakaian serta lehernya lalu keluar dari kamar.

Langkah kakinya terhenti sejenak demi mencerna apa yang ia lihat, "gue kira punya pembantu..." seketika ia dilanda rasa tak enak hati, jadi yang sejak tadi sudah sibuk di dapur tuh, pria ini?

"Pagi, pak." pan tatnya langsung duduk mepet-mepet di atas kursi meja makan, dunia mendadak sempit oleh aura dingin mas-mas duda satu ini.

Pria yang kini sedang menggoreng telur mata sapi itu hanya menoleh sekilas tanpa berniat membalas sapaan manis di pagi hari dari gadis yang juga sudah manis mengalahkan gula, "bisa masak sendiri kan? Ngga harus saya siapin?" tanya nya dengan nada datar terkesan membuat orang tak nyaman mendengarnya, "bisa pak." angguk Ceren segera bangkit menghampiri.

"Disana tempat bahan makanan instan. Atau kamu terbiasa makan bahan mentah, itu letaknya di kulkas..." tunjuk Hilman.

Dikira kambing, guenya dong! Ceren mendelik, ia memilih membuka laci yang menampakan isinya lalu berjinjit mengambil sebungkus mie goreng instan saja dengan satu butir telur biar ia goreng jadi mata ke bo.

Hilman melepas celemek yang melapisi kaos hitam dan celana selututnya, Wwoooooww! Mas duda yahuuud....gleuk! Ia tak ingin segera menyudahi tatapannya melihat duda satu ini beraksi di atas meja makan, hanya aksi sederhana namun mampu mendobrak-dobrak hati para kaum hawa.

Slurrpp!

Ceren yang tengah menunggu mienya direbus menyenderkan pan tatnya di meja kompor hingga tak sadar posisinya semakin mundur menikmati pemandangan di depannya, nikmat Tuhan mana yang kamu dustakan wahai makhluk durjanahhhhh, Ra....bener kata guru-guru perempuan, kalo kepsek kita hawttt! Coba kamu disini, Ra....auto ngiler berjamaah kita.

Cess!

"Awwww! Aww! Panas!" ia langsung terjengkat kaget saat lengannya mencium bibir panci mie, dimana airnya sedang bergolak mendidihkan mie instan.

Hilman menoleh sejenak dan menggeleng, ceroboh...

Ceren yang sudah berbalik memejamkan matanya, ya perih...ya malu...keliatan kaya yang ngga pernah masak! Kan...kan, malu-maluin!

Ia mematikan kompor dan memilih menggoreng telur dengan menahan rasa perih di lengannya, karena kecerobohan sendiri sementara Hilman sudah melengos ke arah kamar Kaisar untuk membangunkan bocah itu.

Ceren mengusap-usap sekilas bagian lengan yang kini memerah, "krim luka bakar ada di kotak P3K..." tunjuk Hilman ke arah atas dekat kulkas, pria itu menuntun Kai yang masih berwajah bantal untuk duduk di meja makan.

"Sebentar yanda," ujarnya melepaskan genggaman tangan ayahnya dan kembali ke kamar. Ceren beralih mengambil krim yang disebutkan Hilman barusan dari kotak P3K, "Kai ngga sekolah, pak?"

"Sekolah. Biar nanti makan saja dulu, baru mandi..." jawabnya mengambil duduk di sebrang Ceren dan mulai menyendok nasi pulen yang menguarkan aroma wangi.

Ceklek, blugh!

Kedua manusia besar itu tak bisa untuk tak menoleh ke arah datangnya anak bocah yang masih berpiyama bernuansa astronot itu, sekonyong-konyong ia menghampiri ayahnya dan menaruh sebuah frame foto berukuran 10 R yang sejak tadi ia dekap di atas meja samping piring ayahnya.

Sebuah foto wanita cukup bikin rasa percaya diri terjun bebas dan minder dengan stelan pramugari sebuah maskapai penerbangan negri yang ia sebut bunda, "bunda disini."

Lantas ia menatap sejenak frame lainnya dan berlanjut menghampiri Ceren lalu menaruh itu di samping lengan Ceren, "pa'lek disini."

Ceren tak bisa untuk tak menganga melihatnya, ia tergagap spechless. Hilman hanya menggeleng dengan tangan yang terus menyuapkan nasi ke dalam mulutnya namun terlihat raut wajahnya seperti tak nyaman atas kelakuan putranya itu, "Kai, makan dulu."

Mungkin jika Kaisar bukan putra kandungnya sudah ia sembelih bocah itu, dan Ceren tertawa tergelak dalam hati atas aksi Kaisar pagi itu.

"Awas yo, yanda sama bu'lek jangan pandang-pandangan apalagi suap-suapan...bunda sama pa'lek ada disini loh..." ucap bocah itu mengancam, lalu ia dengan kepayahan naik ke atas kursi dan bersiap melahap sarapan miliknya, alisnya seketika mengerut tajam saat tak menemukan apa yang ia mau, "loh, roti Kai mana yanda? Semalem kan, Kai minta roti dipakein selai strawberry..."

"Makan saja yang ada, rejeki tidak boleh dibuang, mubadzir." sungguh ia terlupa dengan request putranya semalam sesaat sebelum pulang dari rumah ibu, entah...pikirannya itu bercabang memikirkan ini dan itu, jujur saja ia mulai kewalahan mengurus semuanya sendiri.

Bisa tertebak, bocah itu mulai menyentuh sendok namun terlihat tak ikhlas melahap nasi putih hangat dengan telur di depannya itu.

"Mau bu'lek bikinin, tah?" tawar Ceren sedikitnya merasa tak enak hanya jadi penonton saja di rumah ini, tanpa membantu.

"Emang bisa? Emangnya bu'lek bisa bikin roti selai kaya yang biasa bunda bikin?" tanya Kai songong. Ada sedikit rasa menyesal di diri Ceren menawari bocah tengil di sampingnya, namun ia tak terlalu peduli dengan hal itu, toh sampai detik ini, ia tak berniat untuk menjadi pengganti ibu Kaisar kok! Hanya saja keadaan yang memaksanya menjadi ibu sambung secara hukum untuk bocah mangkok di sampingnya, entah sampai kapan!

"Oo bisa dong! Cuma tinggal diolesin selai pabrikan doang kok, anak bayi juga bisa!" seru Ceren tak mau kalah, Ceren hanya ingin menyadarkan Kaisar bahwa pada kenyataannya mau siapapun yang bikin sama saja enaknya wong selainya buatan pabrik yang sama.

"Moso!" cebik Kai tak percaya, "roti buatan bunda itu enaknya tiada tertara! Selainya tuh kerasa banget," puji Kai di depan Ceren dan Hilman, padahal wajah ayahnya itu sudah terlihat tak bersahabat.

Pfftttt! Bocah, mau-maunya di be go-be goin ibunya.

"Kai, makan yang ada saja." titahnya, justru tak di dengar sang putra yang sibuk berdebat dengan Ceren pasal kelebihan ibunya.

"Kalo kepengen kerasa, nanti bu'lek bisa bikin yang lebih kerasa lagi, kalo mau, rotinya selembar selainya bu'lek olesi satu truk!" debatnya tak mau kalah oleh bocil.

Hilman mele nguh berat, sarapan kali ini terasa bak sarapan di medan perang para bocil.

.

.

"Bareng saja,"

Gleuk!

Ceren yang tengah minum seraya mengetik tujuan dari pemesanan ojol di ponselnya cukup terkejut sampai tersedak.

"Biar lebih efisien dan hemat. Ngga perlu berlebihan dengan berangkat masing-masing."

"Oh," Ceren mengangguk membatalkan ketikannya.

"Kalo gitu Ceren bawa dulu tas, pak." Diangguki Hilman, "Kai, sudah apa belum?!" tanya Hilman menyerbu kamar putranya.

"Sebentar yanda!" jawabnya.

.

.

.

.

.

1
🌽Mrs.Yudi🍇𝐙⃝🦜
Woah...akhirnya bisa juga sampe disini, setelah sempat mini hiatus gantian sama mbksin wkwkwk
happy ending buat pasangan mas bodo dan cerenia, happy selalu bersama keluarga...makasih mbk sin, udah bikin novel yg greget kayak maa bodo
next, going to the next novel, gio adik bontotnya mas tama ya
Bubble
paaak,, y ampun..bawa2 fisik niih mentang2 aji item dekil 😁😁
oca rm
ditunggu extra partnya kak
dhani mnz
ya Allah.. Baca ginian pas bosen dengerin meeting. mau ngakak tp takut dosa.. ya Allah racun tenan. /Smirk/
dwi alfiah
blm sampai tempat tujuan kak shin
Ratna Nur Prihatiningsih
Luar biasa
Bubble
kiw.. kiw... 😁😁
Bzaa
otor... cerita mas rambut mangkok gak ada boncapnya nih... 😉
kopi sudah otewe ya..
Bubble
Luar biasa
Bubble
kok aku ngakak,, bayangin Aji mkn dpn kepsek yg modelan kulkas 2 pintu 🤣🤣🤣
Dizzah Afkar
thorrrr kasi bonus extra prat nya dongggggggggggggggggg
Marliyanipratama
ya Allah kenapa kesan nya kok merasa mau tamat yah...?? sedih ya Allah Ampe segukan ke aku yg ngalamin😭😭😭😭
🌽Mrs.Yudi🍇𝐙⃝🦜
wkwkwk kai...kai....
🌽Mrs.Yudi🍇𝐙⃝🦜
speechless aku di episode ini 🤐
abhipraya
yakinnnn...aku g caya,goyah goyah ndak usah sombong deh musuh terbesar manusia adalah nafsu diri sendiri
Riska Saputri Saputri
Luar biasa
🌽Mrs.Yudi🍇𝐙⃝🦜
ya ampun mel, mel, kelakuanmu semoga dimaafkan sama para korban dan keluarga, dasar murah sih!
🌽Mrs.Yudi🍇𝐙⃝🦜
walah...ada aja cobaan kalean yang mbksin berikan ya...hmmmm
🌽Mrs.Yudi🍇𝐙⃝🦜
asyemm wkwkwk
🌽Mrs.Yudi🍇𝐙⃝🦜
kalo bisa ga merokok depan ceren dan kai, ya ayolah mas, ga usah merokok juga saat keduanya ga bersama, cari me time yang sehat aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!