Aku memang mencintaimu suamiku!!
tapi aku bukan wanita bucin,yang rela melakukan apa saja asal tetap bersama kamu,
aku akan memperlakukan kamu, sebagai mana kamu memperlakukan aku,
Arya Dirgantara telah menikah dengan gadis bernama Rianti Amelia Willson,putri dari sahabat papanya,mereka menikah karena dijodohkan oleh orang tua mereka,
selama menikah mereka memang tinggal satu atap,namun mereka tidur di kamar yang berbeda,sesuai keinginan arya yang tidak ingin melihat orang lain masuk ke dalam kamar pribadinya,
Arya tidak menyukai sang istri karena menurutnya istrinya itu adalah wanita manja dan cengeng,
Rianti yang mulai jenuh menghadapi sikap arya memilih mundur, apalagi kehadiran adik sepupu yang bersikap layaknya seorang kekasih arya, selalu mengusik ketenangan seorang rianti,
Hingga suatau hari rahasia Rianti terbongkar, membuat seorang arya dirgantara menyesal,karena telah menyia-nyiakan istrinya itu,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yeni Irawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.28 Gedung Tua
Mendengar suara gaduh di dalam kamar penyekapan bunda sari,membuat tuan Hendra beranjak dari duduknya dan berniat ingin masuk kedalam untuk melihat apa yang terjadi,
Seketika matanya melotot saat mendapati bunda sari sudah tergeletak di lantai dengan kondisi masih terikat dengan kursi,wajah nya juga sudah bengkak akibat pukulan keras yang dilayangkan oleh lily,
" apa yang kau lakukan sayang? Bagaimana kalau dia sampai mati? Kita pasti tidak akan bisa menangkap putranya itu?"
ternyata tuan Hendra takut kalau bunda sari keburu mati sebelum ia berhasil menyingkirkan arya dari muka bumi ini,
" Tapi aku muak melihat nya,sudah dalam kondisi seperti ini pun dia masih juga sombong" ujar lily dengan berteriak kencang, seperti orang kesurupan
" lalu Bagaimana dengan dendammu pada menantunya itu? Apa kamu ingin melepaskan nya begitu saja?"
" tidak, dia juga akan mati ditangan ku"
" makanya jangan sampai dia mati sebelum mereka datang kesini "
" Baiklah kalau begitu aku akan mengambil vidio tentang kondisinya dan mengirimkan nya pada mereka,agar segera datang kesini"
Keduanya kembali men dudukan bunda sari sehingga luka di sekujur wajah nya semakin terlihat dengan jelas,
" kalau bisa jangan gunakan nomor telepon mu, gunakan nomor para pereman itu,agar mereka lama baru bisa menemukan tempat ini"
" oke pah" lily segera meminta ponsel salah satu dari pereman tersebut,lalu mengabadikan kondisi bunda sari,tak lupa ia juga mengirim vidio tersebut pada arya
" kalau kau ingin dia selamat,maka segeralah datang kemari bersama istrimu yang cengeng itu,jika tidak maka siap-siaplah menerima mayatnya "
Bunyi pesan yang dikirimkan oleh lily setelah mengirimkan Vidio tersebut, tanpa ia sadari kalau dirinya sudah meninggalkan jejak yang dapat dikenali oleh arya,
"kalian akan membayar semua ini dengan harga mahal " lirih bunda sari sambil menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya
"cih,sudah mau mati masih kuga sombong" ujar lily sambil tertawa
" setelah ini aku yakin adikmu yang penyakitan itu juga akan segera mati menyusul mu " sahut hendra dengan nada mengejek
" kamu tau obat yang selama ini ia minum itu adalah racun berdosis rendah,untuk itu sakitnya tidak pernah sembuh dan malah semakin parah"
"aku melakukan itu semua demi membuat nya mati secara berlahan,dan aku bisa bebas dengan kekasih ku ini" tuan hendra mencium pipi lily tepat dihadapan bunda sari
" Dasar biadab" ujar bunda sari namun tidak di gubris oleh keduanya,mereka asik bercumbu di depan bunda sari,membuat wanita itu jijik melihat mereka
setelah melihat rekaman cctv mall,tuan dirgantara dan yang lainya begitu marah,mereka bersumpah akan menghancurkan orang yang telah menculik bunda sari Tersebut,
Tanpa membuang waktu mereka segara pergi mencari dimana kiranya bunda sari berada,mereka yakin kalau yang menculik bunda sari itu memiliki hubungan dengan orang yang ingin mencelakai arya selama ini,
Sedangkan arya dan rianti saat ini sedang bersantai di balkon kamar hotel , mereka ingin menghabiskan waktu bersama sebelum besok arya sudah kembali lagi ke jakarta,
" Aku pasti akan sangat merindukan kamu sayang" arya sama sekali tidak ingin melepaskan pelukannya dari rianti
" Nanti kalau ada libur kita bisa bertemu lagi,mas do'akan pekerjaan kami disini cepat selesai agar kami bisa segera pulang ke jakarta "
Bunyi pesan masuk di ponsel milik arya mengalihkan perhatian pasangan tersebut,arya malas untuk membuka pesan tersebut karena menggunakan nomor baru,pria itu memilih mengabaikan nya
Namun saat ingin meletakkan benda tersebut, ponselnya kembali berbunyi pertanda pesan masuk,
" buka aja mas,siapa tau penting "
"paling hanya orang iseng sayang,tapi kalau sayang penasaran buka aja" arya menyerah ponselnya pada rianti
" kode nya tanggal lahir mu" hal itu membuat rianti tersenyum lalu menerima ponsel tersebut
Entah kenapa sejak tadi rianti merasa khawatir berlebihan, tapi ia tidak tau apa yang menyebabkan rasa khawatirnya itu,selama ini ia tidak pernah merasakan hal seperti itu,
Apalagi saat ponsel arya berbunyi tadi,rianti seperti merasa kalau pesan itu sangat penting dan tidak bisa diabaikan begitu saja, untuk itu ia mau membuka ponsel arya
mata rantai melotot saat melihat vidio tersebut, seketika emosinya membuncah ,ingin rasanya ia membunuh orang yng mengirim vidio itu saat ini juga
" ada apa sayang?" ujar arya saat melihat ekspresi rianti
" kita kembali ke jakarta sekarang" ujar rianti dengan dingin membuat arya bingung,
Arya segera mengambil ponselnya untuk melihat apa yang baru saja dilihat oleh istri itu,
" kurang ajar, siapa yang melakukan ini?" reaksi arya juga tidak jauh berbeda dengan Rianti
" kita pulang sekarang, sepertinya mereka ingin main-main denganku"
" apa maksud mu? Apa kamu tau siapa yang melakukan ini?"
" aku tidak tau siapa yang melakukan itu,tapi di dalam pesan terakhirnya mereka menginginkan mas datang membawaku kesana"
arya yang keburu emosi tidak sempat membaca pesan tersebut,arya kembali membuka ponselnya untuk membaca pesan tersebut,
Keningnya mengernyit saat mendapati kalimat yang biasa ia sebut dulu pada orang -orang terdekatnya,dan hanya satu orang itu saja yang memanggil rianti seperti itu,sedangkan Haris dan david tidak pernah menyebut rianti dengan wanita cengeng
satu nama terlintas dalam benaknya nya, membuat pria itu semakin marah,dan bersumpah akan menghancurkan nya,
" apa mas tau itu dari siapa?"
" seperti ini perbuatan wanita sialan itu, karena hanya dia yang menyebut kamu dengan nama wanita cengeng "
" adik sepupu mu itu?" tebak rianti dengan tepat dan diangguki oleh arya
"katakan padanya aku akan datang kesana, untuk menemuinya "
Rianti segera mengambil ponselnya dan menghubungi Dani rekan kerjanya untuk meminta ijin untuk pulang ke jakarta untuk beberapa hari kedepan,
"ayok tunggu apa lagi?" ucap rianti mengagetkan arya
Keduanya segera memesan penerbangan tercepat,dan beruntung mereka masih bisa mendapatkan tiket pesawat walau hanya kelas ekonomi,
sambil menunggu keberangkatan rianti segera menghubungi seseorang untuk mengantarkan motor nya ke bandara,
"kiriman aku nomor gadis sialan itu"
arya hanya menurut saja,sebab ia juga tidak ingin banyak berbicara, pikiran nya sedang kacau saat ini,
sepanjang perjalanan keduanya hanya diam membisu, rianti dengan wajah dinginnya, sementara arya dengan wajah memerah menahan amarah,
Begitu tiba di bandara internasional Soekarno Hatta, Arya dan rianti bergegas turun dari pesawat,dan segera keluar dari sana,
Ternyata motor yang di minta oleh rianti sudah menunggu mereka disana, dengan segera rianti menaiki motornya, setelah sebelumnya melacak keberadaan lily memalui nomor ponselnya,
" ternyata gedung tua itu " gumam rianti setelah mengetahui dimana letak titik lokasi keberadaan lily
" mas ikut dengan teman -teman aku ya,aku akan naik motor,kalian bisa mengikuti ku dari belakang"
" aku ikut dengan mu,aku juga ingin segera bertemu bunda"
" tapi kita hanya punya helm satu mas,
ya sudah, pakai helm ku saja,mas bisa bawa motor kan?" rianti tak kuasa untuk menolak arya
" pakai saja,aku tidak masalah kalau tidak menggunakan nya"
arya segera naik ke atas motor, setelah sebelumnya rianti mundur kebelakang, keduanya keluar dari bandara dengan menggunakan motor yang sama, sedangkan teman rianti mengikuti mereka dari belakang,
Rianti memberi arahan kemana mereka akan pergi, membuat arya heran kenapa istrinya itu bisa tau kemana mereka membawa bundanya,
Namun saat ini ia tidak ingin bertanya apa-apa, fokus nya saat ini adalah menemukan sang bunda
Rianti meminta arya untuk menurunkan laju motornya mereka, karena ia ingin berbicara dengan teman-teman nya sebentar,
" apa semua sudah standby disana?"
"sudah, tinggal menunggu instruksi bos saja"
" baik kalau begitu kalian bisa menjaga jarak dengan kami,biarkan kami masuk terlebih dahulu baru kalian datang "
" ayok mas, lokasinya di gedung tua itu" ujar rianti pada arya setelah memberi instruksi pada teman -temannya
Begitu mereka sampai, mereka sudah di tunggu oleh beberapa pria berbadan kekar,dan salah satu dari mereka adalah pria botak yang ingin menghabisi nyawa arya malam itu,
"Bukanya itu pri botak yang malam itu mas?" bisik rianti pada arya
" benar dia orangnya"
"Tuan muda dirgantara,kita bertemu lagi" seru pria botak tersebut " waw sepertinya kita kedatangan tamu istimewa hari ini" lanjut pria itu saat melihat rianti, ia begitu terpesona pada paras ayu milik rianti
" terimakasih sudah membawakan kami, santapan nikmat malam ini, bagaimana cantik apa kau mau bersenang-senang dengan kami malam ini?"
" Dengan senang hati,aku akan meladeni kalian untuk bersenang-senang malam ini" ujar rianti membuat para pereman itu tertawa
Sepertinya mereka lupa dengan wajah rianti, sehingga mereka meremehkan nya,dan berpikir bermain yang diucapkan oleh rianti adalah sama dengan isi pikiran mereka saat ini,
"Gadis pintar" kekeh pria botak tersebut dan mengulurkan tangannya pada rianti " kemarilah cantik,malam ini kau milikku"
" sungguh " ujar rianti dengan tersenyum dan dia angguki oleh oria botak tersebut
" masuklah kedalam,dan temukan bunda aku akan menghalangi mereka, agar tidak masuk ke dalam "
" kamu yakin sayang?"
"jangan khawatir mas, dibelakang kita ada teman-teman ku yang akan membantu kita"
" hei, kenapa kau menahannya? si cantik ini sudah begitu pintar dengan memilih ku dari pada kamu"
rianti tersenyum manis ,sambil mengulurkan tangan nya dan di sambut oleh si pria botak tersebut,
"Tapi aku ada satu permintaan"
" apa itu katakan? Apa kau ingin aku membebaskan wanita tua itu?"
" Tidak, aku tidak perduli dengannya"
" waw menarik" ujar Pera perem tersebut
" aku hanya ingin dia menyaksikan bagaimana permainan kita,agar dia tau bagaimana rasanya dikhianati "ucap rianti dengan wajah serius membuat pria botak tersebut yakin dengan ucapannya
Arya yang mengerti akan maksud istrinya itu, ikut bersandiwara dengan berpura-pura protes agar ucapan Rianti semakin menyakinkan mereka,
" kalian bisa mengikatnya di kursi agar dia tidak bisa melakukan apa-apa" lanjut rianti membuat mereka setuju
" baiklah aku setuju"
mereka berjalan berbarengan menuju pintu gedung tersebut, dengan rianti dan pria botak itu berada di depan, sedangkan arya tepat dibelakang rianti,
Saat sudah berada tepat di depan pintu, rianti menarik tangan arya dan mendorong nya untuk masuk ke dalam,
" brak" rianti menutup pintu tersebut,kejadian tersebut begitu cepat sehingga para pereman itu terkejut,
Keterkejutan mereka belum selesai, pria botak tersebut sudah jatuh lantaran di tendang oleh rianti, membuat yang lainya marah dan langsung menyerang rianti...
" kurang ajar" pria botak Tersebut begitu marah dengan apa yang sudah rianti lakukan padanya..
" beraninya kau"..