NovelToon NovelToon
Identity Of Mistress : GAIRAH PEREMPUAN SIMPANAN

Identity Of Mistress : GAIRAH PEREMPUAN SIMPANAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh / Cinta Terlarang / Pengantin Pengganti / Crazy Rich/Konglomerat / Pelakor
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: anyaaang

Kanaya terdiam terpaku melihat pemandangan yang ada di seberang dia. Galan - lelaki yang sudah menjalin hubungan selama dua tahun dengan dirinya tengah menggandeng mesra seorang perempuan. Galan Farrabi Altezza, dia adalah lelaki yang sama sekali tidak memiliki cacat dalam mengkhianati kepercayaan apalagi dia selalu menghargai perasaan yang dimiliki oleh Kanaya.

"Kita nikah tahun depan ya setelah kamu lulus kuliah." ucapan Galan masih terngiang jelas dalam pikiran Kanaya.

Masa depan yang selalu dia ungkapkan hanya untuk membahagiakan dirinya dan impian memiliki anak-anak yang lucu. Tapi rasanya semua itu menjadi petaka mimpi buruk untuk seorang Kanaya Shanifah Galianna Lubov.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anyaaang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sebuah Cincin

Sudah sebulan ini hubungan Kanaya dan Galan semakin baik-baik saja. Galan senang sekali di umur dia yang ke dua puluh delapan kemarin dia mendapatkan sepasang sepatu sebagai hadiah pemberian dari Kanaya. Sepatu formal untuk Galan kerja yang akan menjadi sepatu dia setiap hari. Membuat langkah-langkah kaki Galan semakin semangat dalam melangkahkan kakinya setiap hari. Kanaya juga sempat membuatkan karikatur foto mereka berdua dan dibingkai untuk di kamar Galan. Lucu banget memang hadiah dari Kanaya. Bikin dia senyum-senyum setiap hari apalagi kalau dia mau tidur.

Bingkai karikatur pemberian Kanaya dipajang di kamar Galan. Dia sempat mengirimkan foto sama Kanaya untuk memperlihatkannya kalau hadiah dari Kanaya sudah terpasang dengan sangat cantik di dalam kamarnya. Tepat diatas tempat tidur seorang Galan Farrabi Altezza.

Ulang tahun Galan dirayakan berdua oleh mereka di salah satu restaurant yang memiliki rooftop berlantai lima puluh enam sehingga bisa memandang indah kota Jakarta di malam hari. Tempat yang dipesankan Kanaya khusus dan di desain dengan sangat romantis. Hanya ada mereka berdua dan music accoustic yang menemani mereka.

Dan tidak sampai disitu saja. Galan menyiapkan cincin yang sangat cantik untuk disematkan di jari manis Kanaya. Ternyata Galan juga sudah mempersiapkannya juga untuk Kanaya. Padahal dia yang sedang berulang tahun tapi bisa-bisanya Galan malah memberikan kejutan buat Kanaya. Galan mau kalau Kanaya memakai cincin pemberian dari dia di hari spesial Galan.

Cincin yang menjadi pengikat hubungan mereka sebagai lambang keseriusan antara Galan dan juga Kanaya. Senang bukan main Kanaya mendapatkan kejutan manis di hari ulang tahun Galan.

Kanaya melirik jam tangannya. Sudah setengah dua siang dan dia menunggu Galan di apartemennya yang sebentar lagi sampai. Hari ini dia mau berduaan dengan Galan mumpung dia hanya bekerja setengah hari dan Kanaya juga lagi nggak ada kelas. Tadi pagi sempat video call sama Galan seperti biasa. Yah, seperti itu Galan selalu menghubungi Kanaya walau dia sudah janjian mau ketemuan hari ini. Tidak ada jeda waktu untuk orang lain selain Galan dalam hidup seorang Kanaya Shanifah Galianna Lubov.

Hp Kanaya berdering. Ada telepon dari Lasya. Kanaya langsung mengangkatnya. Sehari aja nggak ketemu Kanaya udah bikin Lasya kangen pastinya. Padahal kalau bertemu dia selalu dijahili oleh Kanaya.

"Kenapa, Sya? Kangen ya sama gue?" ledek Kanaya buka suara. Terdengar Lasya langsung mendengus kesal. Tapi memang iya dia kangen sama Kanaya karena hari ini nggak ada kelas bareng sama Kanaya. Lasya ada kelas yang mengulang karena nilai mata kuliah dia semester kemarin mendapatkan nilai E. Kebanyakan galau jadi bikin Lasya nggak fokus kuliah. Tapi mendengar Lasya yang harus mengulang mata kuliah membuat Kanaya tertawa ngakak waktu itu.

"Nggak usah rese lo ya!"

"Hahahahahahaha udah pasti lo kangen sama gue. Kenapa sayangku?" tanya Kanaya yang masih cekikikan geli.

"Awas lo ya kalo ketemu!"

"Ihhh takutttt!" Kanaya semakin meledeki Lasya yang terdengar sewot.

"Syaaaaa! Gue mau minta tolong tau!"

"Tolong apa sih?"

"Beliin gue pancake durian hehehe."

"IHHH! Gue nggak suka durian! Lo kenapa nyuruh gue sih?! Beli sendiri sana!" Kanaya langsung menggerutu kesal. Buah durian adalah buah yang sangat tidak dia sukai oleh Kanaya sama sekali sepanjang hidupnya. Bau yang sangat bikin dia pusing walau orang-orang selalu menganggap buah durian adalah buah paling enak.

"Gitu banget sih lo! Lo kan tau gue suka banget sama durian. Nah pancake durian yang waktu gue ceritain itu udah buka di daerah Kebayoran, Sya." Lasya terdengar membujuk Kanaya dengan nada memelasnya.

"Nggak mau! Lo beli aja sendiri ihhh huek, huek, huek. Lagian lo bukannya udah selesai jam kelas lo yang ngulang itu!" Kanaya sempat mual-mual walau dia belum mencium bau durian.

"Eh nggak usah diperjelas ya kalo gue ngulang kelas!" Lasya jadi sewot mendengar Kanaya yang memang menyindir dia lagi. Bikin malu huh!

"Hahahaha yaudah beli sana sendiri pokoknya! Gue nggak mau!" Kanaya mempertegas penolakannya kalau dia sama sekali tidak bisa dibujuk oleh Lasya kali ini. Galan aja yang suka banget sama durian nggak pernah makan di depan Kanaya selama ini. Dia tahu betul kalau Kanaya sama sekali nggak suka banget sama durian meski pun cuma baunya aja.

"Ihhh lo katanya bestie gue."

"Nggak ada namanya bestie kalo soal durian. Titik!"

"Gitu banget sih! Lo nggak kasian apa gue udah ngidam pancake ini dari kapan tau. Gue tuh udah kesana tadi tapi antrinya ya ampun. Panjang banget sampai ke pinggir jalan."

"Terus lo mau nyuruh gue antri-antri cuma buat beliin pancake durian yang menyebalkan itu? Terima kasih sekali, Lasya."

"Tapi kan Galan ada disitu juga. Lo pasti nungguin dia kan di mobil?" tanya Lasya kemudian.

"Galan?" Kanaya jadi heran mendengar pertanyaan Lasya. Dari mana Lasya tahu kalau ada Galan di tempat pancake durian dan ada dirinya juga yang menunggui Galan di mobil. Jelas aja kalau sekarang dia menunggui Galan yang sedang menyelesaikan shiftingnya dan ingin menemui dia di apartemen.

"Iya Galan. Ada Galan gue liat lagi ngantri disana tadi dan dia udah di dalam tokonya gitu. Please, Nayyyyy beliin dulu minta tolong titipin Galan. Gue nggak ada nomornya jadi gue minta tolong lo aja ya buat bilangin ke dia. Tadi tuh gue mau nyamperin Galan cuma nggak bisa rame banget, Nay... Pleasee bangetttttt..."

Kanaya terdiam mendengar bujukan-bujukan Lasya yang masih memelas untuk dibelikan pancake durian. Tapi jelas dia bukan terdiam mendengar bujukan Lasya. Ucapan Lasya yang membicarakan Galan membuat pikiran Kanaya jadi bingung. Kenapa Galan ada di toko pancake durian? Sudah pasti dia tidak akan membelikan pancake durian untuk Kanaya mengingat Kanaya yang pernah ngedumel-dumel melihat Galan yang pernah makan durian. Galan sampai disuruh mandi oleh Kanaya untuk menghilangkan baunya meski bau durian masih menempel di tubuh dia.

Lalu buat siapa Galan membelikan pancake durian dan harus mengantri-antri seperti itu? Apa buat dirinya yang memang sangat menyukai durian? Tapi masalahnya jam kerja Galan pun masih satu jam lagi untuk menyelesaikan setengah shiftingnya.

***

Kanaya masih melihat bungkusan martabak yang dibelikan oleh Galan. Martabak red velvet oreo cream cheese yang ada di daerah Jakarta Barat tempat favorit Kanaya dari dulu. Martabak disana enak banget. Selalu ngasih cream cheese yang super duper tebel dan legend. Nggak memiliki cabang di mana pun karena punya satu toko aja udah bikin dia laris banget dari buka pagi sampai malam.

Tadi Galan datang ke tempat Kanaya jam setengah tiga sore dari jam yang sudah dia janjikan. Meski telat sekitar empat puluh menit karena seharusnya Galan tiba di apartemen Kanaya jam dua kurang lima belas menit mengingat jarak hotel dia ke apartemen Kanaya hanya membutuhkan waktu lima belas menit aja. Tapi tadi Galan bilang kalau dia telat karena membelikan martabak kesukaan dia.

Kanaya jadi memutar otaknya. Galan yang sudah berada di daerah Kebayoran jam satu siang karena Lasya memang menghubungi di jam itu. Artinya kalau Lasya bilang tempat pancake durian yang antri banget mungkin bisa diperkirakan kalau Galan sudah tiba disana dari pukul dua belas siang. Padahal Galan masih harus kerja sampai pukul setengah dua siang.

"Sayang maaf ya tadi bau durian banget. Tapi sekarang udah nggak kan?" tanya Galan yang sudah keluar dari kamar mandi. Dia tersenyum mendekati Kanaya dan mengecup pipinya.

Galan yang sudah mandi dan entah berapa banyak parfum yang dia semprot tapi Kanaya sudah tidak mencium bau durian lagi. Tadi waktu datang dia langsung buru-buru ke kamar mandi dan minta maaf karena badan dia yang mungkin bau durian.

"Emang kamu abis makan durian? Sama siapa?"

"Iya sayang tadi di kantor ada client aku yang bawa durian gitu. Dia datang dari Jepang dan pengen banget makan durian di Jakarta. Terus dia bawa deh ke hotel. Jadi aku nemenin dia makan aja. Tapi aku nggak makan kok. Nih coba cium." Galan ingin mengecup bibir Kanaya tapi dia refleks menjauh. Bikin Galan jadi tertawa kecil.

Kanaya hanya diam karena dia yakin Galan tidak memakan durian. Bau mulut Galan yang wangi dan tidak ada bekas durian sama sekali. Bau durian kan nyengat banget apalagi kalau udah di makan dan masuk ke dalam mulut. Kanaya juga tahu itu. Tapi Kanaya memang sempat mencium bau durian waktu Galan tadi datang meski sudah hilang baunya sekarang.

Dan yang bikin Kanaya semakin bingung adalah kenapa Galan bilang kalau ada client yang membawakan dia durian. Padahal Lasya bilang sendiri kalau dia melihat Galan yang berada di tempat pancake durian daerah Kebayoran, Jakarta Selatan.

"Nih aku bawain martabak kesukaan kamu." Galan membuka bungkusan martabak untuk Kanaya yang belum dia buka sama sekali.

"Kamu tadi kelar jam berapa shiftingnya?" tanya Kanaya yang semakin penasaran. Penasaran kenapa Galan membohonginya. Apa iya Galan bohong? atau Lasya? Rasanya Lasya sama sekali tidak mungkin bohong dan untuk apa dia mengarang cerita? Jelas yang diucapkan Lasya adalah benar karena dia memang mencium aroma durian waktu Galan datang. Hanya saja yang Galan ceritakan kalau dia bau durian karena durian dari clientnya. Bukan karena dia berada di tempat pancake durian.

"Jam setengah dua sayang. Kan tadi aku bilang kalo aku hari ini cuma setengah hari shiftingnya. Pas kelar shift aku langsung ke tempat martabak deh beliin ini buat kamu. Hemmmm enak bangetttt..." Galan menggigit martabak red velvet oreo cream cheesenya.

Kanaya masih terdiam melihat Galan yang asik menyantap martabak ke mulutnya. Dia menyodorkan ke mulut Kanaya yang juga menggigitnya. Walau pikiran Kanaya masih melayang-layang karena mendengar ucapan Lasya tadi.

"Eh aku jadi inget Lasya."

"Lasya teman kamu? Kenapa dia?"

"Iya gara-gara kamu bilang durian aku jadi inget dia. Dia seneng banget tuh sama durian. Dia tadi telepon aku cerita gitu. Cuma buat bilang kalo ada tempat pancake durian yang baru buka." Kanaya tertawa kecil mengingat bujukan Lasya yang tidak bisa menggoyahkan dia. Sekaligus dia ingin memancing reaksi Galan tentang toko pancake yang sempat dia datangi menurut penglihatan Lasya.

"Oh ya dimana?" tanya Galan yang terlihat antusias. Maklum aja dia kan penikmat durian banget. Hanya saja semenjak berhubungan dengan Kanaya bikin dia tidak mau memakan durian lagi apalagi dia sering bertemu dengan Kanaya. Kalau makan pun dia pasti akan memastikan dirinya untuk menghilangkan bau durian dari tubuh dia. Dari pada Kanaya ngomel-ngomel hihihi.

"Daerah Kebayoran sih kata Lasya. Kamu tau nggak?" tanya Kanaya sambil melahap martabaknya. Mengamati reaksi Galan yang memang masih terlihat antusias saat mendengar pancake durian yang baru buka.

"Aku belom tau sih. Tapi coba ah nanti aku cari." goda Galan yang terlihat jahil. Udah pasti Kanaya akan sewot kalau melihat Galan yang mau makan durian.

"Ihhhh! Awas lo ya makan durian!" Kanaya jadi refleks sewot. Nggak mau Galan makan durian kalau lagi sama dia.

"Hahahahahahaha iya nggak. Lagian aku juga nggak tau tempatnya walau aku bisa cari tau sih dimana." Galan semakin meledeki Kanaya yang udah sewot sesuai tebakannya.

Kanaya mengangguk-angguk sambil melahap habis martabaknya. Galan yang ternyata tidak tahu tempat pancake durian dan bukan karena dia tidak tahu. Tapi Kanaya sadar kalau Galan yang sedang membohongi dirinya.

Apa yang disembunyikan oleh Galan? Aku benar-benar tidak tahu kenapa dia membohongi aku? Dan tiba-tiba saja sosok perempuan yang pernah aku lihat hadir kembali dalam ingatan aku. Apa semua memang karena perempuan itu? Aku sama sekali tidak yakin kalau dia memiliki perempuan lain selain aku. Tapi kenapa dia membohongi aku masalah kecil seperti ini?

***

1
Yoeni Menil
kanaya jangan sama Galan thor 🤭
Ayang Detty Hermawatty: Sama siapa dong?
total 1 replies
Mutiara 123
lebih banyak lg upnya ta thoorrr
Rosma Dona
kak updatenya yg banyak 😭
Mutiara 123
yang di tunggu dah sampai perbanyak lgi up nyathoor
Salbiah
cerita yg menguras emosi😌😌
Mutiara 123
sudah tahu tp kok blm kepergok" galan sm katya nya.bikin greget ajadeh
Si Penjahat
udah jelas s cwo slingkuh tp cwenya ttp mau, udh bab 30an harusnya menuju konflik, hmm tp kalau othor sampai bab 100+ wjr sih
Ayang Detty Hermawatty: Semoga Kanaya bisa menyelesaikan masalahnya ya yang kadang orang liat mudah, tapi belum tentu mudah bagi dia/Blush/
total 1 replies
Si Penjahat
saran kalau cerita gini jelas² membuat pembaca geram dan loncat² bacanya krn kurang puas.
Si Penjahat
ceritanya kayak stuk ditempat gk ada kemajuan, sorry aku komen emang gini
Ayang Detty Hermawatty: Ceritanya emang nyebelin. Jadi jangan dibaca, Kak /Chuckle//Facepalm/
total 1 replies
Patma Jain
terbaik
Ayang Detty Hermawatty: Baca terus yahhh💙🍭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!