NovelToon NovelToon
Love Story

Love Story

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Duda / Romansa
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Cindy Heni Windasari

"Astaga Keira!!" suara melengking itu membuat kedua insan yang terlelap dengan balutan selimut tebal pun terbangun. Pria itu terkejut bukan main saat melihat banyak orang dikamar itu. Keira juga terkejut akan hal itu, ia memegangi selimut untuk menutupi tubuhnya. Ia sangat terkejut lagi saat melihat pria yang duduk disebelahnya dengan tanda tanya. Ia menatap sang suami yang berdiri tegak dengan tatapan yang terkejut bukan main.

"Apa-apaan ini Keira... Salah apa anak saya sama kamu sampai hati kamu berselingkuh." ucap Sinta histeris. Keira masih mencerna ucapan Sinta dan kenapa dirinya di ruangan ini bersama dengan pria asing.

"Aku tidak menyangka kamu berkhianat seperti ini keira. Kamu jahat... Jahat sekali... Berbuat Zina seperti ini."

"Mas... Aku nggak tau kenapa ini bisa terjadi, dengerin aku dulu mas..." ucap Keira panik. setelah beberapa saat paham kenapa situasinya seperti ini Keira berubah menjadi panik.

"Keira Evangelista binti Rozali mulai detik ini saya talak kamu"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cindy Heni Windasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

09

Keira sudah sampai disekolah Liam, Ia turun dari mobil yang mana dirinya diantar oleh Mang Tono. Mang Tono adalah supir pribadi Daniel, tapi lebih tepatnya yang selalu mengantar Leon ke sekolah. Saat ini Liam sudah mengendarai motornya sendiri karena memang usianya sudah tujuh belas tahun.

"Mang makasih ya."

"Sama-sama Nya, saya tunggu diparkiran ya nya." Keira mengangguk. Ia segera berjalan menyusuri koridor sekolah, dirinya melihat sudah banyak orang tua murid yang datang di sana.

Matanya mencari-cari dimana Liam, ia khawatir Liam terluka. Sampai ia tak sengaja menabrak seorang siswa.

"Maaf kak." ucap siswa itu.

"Eh... Apa kamu tau liam?" Tanya Keira pelan. siswa itu menatap Keira bingung, siapa wanita dihadapannya ini.

"Di sana kak, Ayo saya antar." ucap siswa dengan Name tag Agus itu. Sampailah dimana Keira melihat Liam dengan wajah yang penuh dengan lebam.

"Astaghfirullah Abang..."

"Liam ada yang nyari Lo nih." Liam terkejut melihat Keira yang datang ke sekolah nya. Liam segera berdiri dan menarik tangan Keira pergi dari sana.

"Siapa Gus? Cantik bener?" tanya temannya.

"Nggak tau gue. Kakak nya paling, tapi setahu gue liam anak pertama." ucap Agus.

"Cakep bener boleh kali di gebet." ucap Ferdyan.

Liam membawa Keira kebelakang kelas. Di sana wajah Liam merah padam menatap Keira.

"Lo ngapain kesini hah!" bentaknya. Keira diam, ia mengeluarkan tisu dari tasnya. Ia juga membawa salep untuk luka.

"Biar aku obatin dulu."

"Nggak Sudi gue!" ucap Liam dengan menghempaskan tangan Keira. Gadis itu menatap putra sambungnya dengan tatapan penuh kekhawatiran.

"Kali ini aja, biarin aku obatin luka kamu." ucap Keira dengan mata berkaca-kaca. Liam diam membisu saat melihat mata Keira berkaca-kaca.

"Kenapa bisa kaya gini, Kenapa Abang ikut tawuran. Memangnya Abang nggak mikirin Papa?"

"Bukan urusan Lo!!! Lagipula Papa nggak mikirin Gue!"

"Kata siapa? Emangnya Abang tau kalau papa Nggak mikirin Abang?" tanya Keira seraya melap sudut bibir Liam yang berdarah. Liam diam, Pria dihadapannya itu diam membisu mendengar ucapan Keira.

"Papa selalu mikirin Abang, Kenapa Abang lakuin ini. Papa pasti sedih, Papa pasti merasa gagal mendidik anaknya." ucap Keira lagi. Kini Keira mengolesi luka lebam dibeberapa bagian wajah Liam. Entah kenapa airmata Keira menetes begitu saja. Dirinya segera menghapus airmata nya.

"Tunggu sampai aku selesai dari ruangan kepala sekolah ya. Tapi kalau Abang mau pulang duluan nggak papa." ucap Keira pelan. Liam tak menjawab apapun, Kini Keira berjalan untuk masuk kedalam ruangan kepala sekolah dimana wali murid sudah tiba.

" Cari siapa Mbak?" tanya seorang guru yang ada di ruangan itu.

"Ah saya Wali dari Liam." ucap Keira pelan. Semua orang menatap Keira dengan tatapan mencemooh.

"Ini semua karena Liam anak saya jadi ikut-ikutan bolos dan tawuran." cibir salah satu wali murid di sana.

"Nggak di didik apa anaknya sampai banyak tingkah kaya gitu?" Keira mengepalkan tangannya. Ia tak mau berdebat di ruangan itu.

"Sudah-sudah... Baiklah saya langsung saja pada intinya ya Ibu-ibu. Saya menyayangkan perbuatan tidak terpuji ini. Kejadian ini merugikan nama baik sekolah dan nama baik orang tua murid tentunya. Saya terus menanggulangi tindakan ini agar ke depan nya tidak terjadi lagi." Keira tak banyak bicara semua wali murid menyudutkan bahwa Liam adalah pemicu dimana anak-anak ikut bolos dan tawuran.

Setelah selesai, Keira keluar dengan surat yang ada ditangannya. Surat peringatan serta perjanjian murid agar tidak melakukan kesalahan yang sama. Baru saja keluar dari kantor kepala sekolah, wali murid lain kembali menyudutkan Keira.

"Di didik yang bener anak nya dong, jangan begini ngerugiin orang lain tau nggak." cibirnya.

"Gimana mau bener Bu ibu, lihat aja Dia aja masih muda. Ini nih efek nikah muda ibunya aja belum dewasa apa lagi anaknya pasti bandel banget." Liam mendengar semua ucapan itu, Liam melihat semuanya menyudutkan Keira.

"Kalau bisa Di keluarin deh dari sekolah biar nggak terjadi lagi kaya gini. Bilangin dong Bu sama Liam. Jangan Deket-deket sama anak saya." ucapnya lagi.

"Saya mewakili Liam meminta maaf untuk hal ini. Saya mengakui bahwa saya salah kurang perhatian pada Liam. Sekali lagi saya minta maaf." ucap Keira seraya membungkuk hormat, tangan Liam mengepal kuat melihat hal itu. Liam berjalan dan menarik tangan Keira agar pergi dari sana.

"Lo apa-apaan sih! Nggak perlu lakuin itu." Omel Liam tak suka. Keira diam seraya berjalan menuju parkiran.

"Pulang sekarang." ucap Liam.

"Aku sama mang Tono, Abang mau bareng?" tanya Keira.

"Gue bawa motor." ucap Liam dan langsung meninggalkan Keira disamping mobil. Keira segera masuk kedalam mobil.

"Udah selesai Nya?"

"Udah Mang, kira-kira Leon udah pulang belum ya mang."

"Jam segini mah belum Nya, masih dua jam lagi." jelas Tono.

"Yaudah deh mang, langsung pulang aja kalau gitu."

Sore Hari...

Dalam perjalanan pulang Daniel menatap berita di televisi dengan kesal. Bukan ini yang dirinya inginkan. Sesampainya di rumah, Daniel segera masuk kedalam rumah dan melihat Keira yang tengah bermain diruang tamu dengan Leon.

"Mas..." Keira melongo melihat Daniel yang langsung menuju ke lantai dua.

"Nia, Main dulu sama Leon. Saya mau keatas." ucap Keira. Nia segera datang dan menemani Leon yang sedang menyusun Lego.

"Bunda keatas dulu ya." Leon mengangguk, ia segera pergi kelantai dua. Melihat pintu kamar Liam terbuka dirinya yakin Daniel pasti kesana.

Plak...

"Allahuakbar mas..." Mata Keira membola, ia segera berlari menangkup wajah Liam. Diusapnya pipi Liam yang tadi ditampar oleh Daniel.

"Mau jadi apa kamu hah!!" bentak Daniel.

"Istighfar mas.. Istighfar..." ucap Keira yang berdiri di hadapan Daniel. Ia berdiri ditengah-tengah keduanya.

"Saya nggak bicara sama kamu, biar saya beri anak ini pelajaran." ucap Daniel tegas. Keira menggelengkan kepalanya.

"Pelajaran apa yang akan di dapat Liam jika kamu seperti ini mas?" ucap Keira bergetar. Jujur saja dirinya merasa takut, Bahkan belum lama dirinya hadir diantara keluarga ini.

"Kita bicarain ini baik-baik mas. Jangan seperti ini." ucap Keira melerai.

"Papa memang nggak sayang sama Liam." bentak Liam membuat Daniel yang awalnya mereda kini kembali tersulut emosi.

"Apa kamu bilang! Apa kamu bilang tadi hah!!! Apa kurang papa selama ini Liam, Menjaga kamu, merawat kamu, mencoba berusaha buat jadi papa sekaligus ibu untuk kamu!!! Sampai kamu sebesar ini, sedewasa ini, tapi apa yang kamu lakukan? Apa yang kamu lakukan Liam!!." Airmata nya menetes saat Tangan Daniel kembali terangkat. Keira menjadi temeng Liam.

1
snow Dzero
Thor saran aj ya secara Kiera dan Daniel kan baru kenal harus y ad rasa canggung apalagi Liam kan beda 2 tahunan doang sama kei ,terlalu 2 the poin Thor buat ngakuin sbgai ank
Cindy Heni: terimakasih sarannya/Smile/ Author pastikan kedepannya kalau buat novel lebih baik hehehe... untuk Novel ini udah selesai, jadi hanya tinggal update /Grimace/ kalau di ubah harus ubah lagi semuanya/Cry/
total 1 replies
snow Dzero
Luar biasa
Cindy Heni
tengkiyuuuuu❤️❤️
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
aelah cerita bagus kayak gini gak ada yg baca apa ya... ayo semangat othor...
Cindy Heni
terimakasih sudah berkunjung
Los Dol TV
aku kunjung...
Los Dol TV
kunjungan 2 bab terlihat hmmm gitu, thor. kunjung balik ke karyaku ya..
Dewi Sartika
up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!