NovelToon NovelToon
CHANCE Memanfaatkan Waktu

CHANCE Memanfaatkan Waktu

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Reinkarnasi / Selingkuh / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: choirunnisa

💕 Apa yang kamu lakukan jika di berikan kesempatan kedua untuk hidup? 💕



Tasya dan Alexander di berikan kesempatan kedua untuk kembali ke masa dimana mereka harus memperbaiki masa muda mereka dan segala kesalahan yang mereka lakukan.

Dapatkan mereka memperbaiki kesalahan-kesalahan yang mereka lakukan? Haruskan mereka mengorbankan seseorang yang mereka sayangi?



DISCLAIMER: Cerita ini murni karangan Pena dua jempol. Segala bentuk foto ilustrasi baik tokoh maupun property bukan milik pena dua jempol namun sudah mendapatkan izin untuk menggunakannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon choirunnisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22. Bimbang

"Terima kasih Lo udah berkenan hadir di pesta kecil-kecilan gue!"

Kamandanu hanya mengangguk pelan. Menatap Alexander dengan tajam. Di belakang lelaki itu ada Kenzo Nakamura dan Adrian Aditama. Tiga laki-laki yang sangat melegenda di dunia bisnis.

Mereka para pewaris. Para putra mahkota di kerajaan bisnisnya masing-masing. Begitupun dengan Alexander.

"Gue denger Lo lagi menjalankan bisnis properti. Bisa kita diskusikan planning Lo ini?" tanya Kamandanu.

'Anjir ... Gak ada basa-basi nya buat have fun dulu. Langsung ngebahas bisnis.'

Alexander mengangguk. Melirik sekilas ke arah Tasya. Yang ternyata sedang menatap ke arah dirinya. Cepat-cepat Tasya memutus kontaknya karena malu.

Alexander tersenyum samar. Kembali fokus mengajak Kamandanu dan teman-temannya masuk ke dalam mansion.

...💕💕💕💕💕💕💕💕...

Tasya memasuki kelas lalu meletakkan tas. Fokusnya teralihkan saat menatap meja Alexander yang berantakan dengan kertas-kertas sketsa.

'Sketsa rumah subsidi 'kan ini? Untuk apa Alexander membuat denah rumah tipe kecil?'

"Ekhhhmmm!"

Tasya seketika meletakan kembali salah satu kertas milik Alexander ke meja lelaki itu.

"Sorry ... Gue penasaran."

Alexander tidak menjawab. Ia memilih duduk di kursinya dan kembali berkutat dengan kertas-kertas di mejanya.

"Hemmm ... Lo mau beli rumah ya?"

Alexander menatap Tasya yang duduk kembali di kursinya namun menghadap samping.

"Enggak. Gue mau bikin rumah."

Tasya menolehkan kepalanya menatap kertas-kertas di meja Alexander.

"Buat Lo?"

"Bukan."

"Lalu?"

"Mau gue jual. Gue lagi kepikiran mau terjun ke dunia properti."

"Kenapa nggak apartemen? Bikin komplek apartemen seperti di Apartemen Coconut Bud. Apartemen di atas mall. Atau yang kelas atasnya seperti di Summer Residence."

"Target pasar gue orang-orang yang menengah kebawah, Sya."

"Hunian horizontal dengan konsep DP 0%? Berarti Lo harus kolaborasi dengan pemerintah untuk memasarkannya?"

"Kenapa harus kolaborasi dengan pemerintah?"

"Karena rumah subsidi hanya bisa kerja sama dengan bank negara, Xander."

Alexander mengerutkan keningnya. Bagaimana Tasya tau konsep rumah subsidi dengan DP 0%.

'Bukankah di tahun ini belum di resmikan oleh Presiden, rumah subsidi di daerah pelosok itu.'

Alexander menatap Tasya lekat. Gadis yang di tatap selekat itu tidak menyadari jika sedari tadi Alexander menatapnya tajam.

"Tau dari mana Lo perihal proyek rumah subsidi dengan DP 0%."

"Tau dari ... Tau --"

'Mampus gue! Gak mungkin 'kan, gue bilang Xander. Kalau gue dari masa depan. Bisa di sangka gila gue!'

"Tau dari mana?" Alexander mendesak Tasya.

"Itu program yang mulai berjalan di daerah pelosok. Gue tau itu waktu jalan-jalan sama papi."

"Tapi bukannya konsepnya belum ada yang DP 0%?"

"Memang saat ini belum, Tapi kalau Lo pakai konsep DP 0% pasti peminatnya banyak. Apalagi mereka yang tidak memiliki banyak uang untuk membeli rumah."

Alexander mulai tertarik. Ia kemudian melanjutkan dan kembali fokus. Ia tidak peduli jika Tasya memang dari masa depan dan menyembunyikan darinya.

"Tapi keuntungan apa yang gue dapat sebagai developer?"

"Jangan berharap Lo dapet untung besar dari penjualan rumah subsidi, karena ketika unit Lo terjual minimal seperempatnya, Lo harus mengembangkan lagi sarana dan prasarana di lingkungan komplek yang Lo bangun."

Tasya mencoret-coret kertas Alexander. Menulis apa saja yang harus Alexander ingat dalam menjalankan bisnis properti dengan hunian subsidi.

"Rumah subsidi pasti berada di pelosok. Daerah Kabupaten yang jauh dari ring 1 atau pusat pemerintahan kota. Lo emang dapat tanah murah disana. Tapi ingat, tidak semua tanah di sana bisa Lo dapatkan izin nya dengan mudah."

"Gue udah dapat team legal dari Izyaslavich. Lo tenang aja!"

"Bagaimana cara Lo menarik minat pembeli untuk tinggal di perumahan antah berantah minim transportasi, sarana dan prasarana?"

"Gue akan menciptakan transportasi,sarana dan prasarana itu sendiri."

"How?"

"Di dalam komplek, gue akan membangun masjid atau mushola. Gue yakin penghuni komplek mayoritas muslim. Untuk minimarket, gue sudah membahas itu dengan Kenzo Nakamura, Orang tuanya pebisnis ritel terbaik di negara ini. Dia akan membangun minimarket di dekat sana."

"Untuk pendidikan?"

"Gue akan bicarakan itu sama orang tua Lo."

Tasya menggelengkan kepalanya. "Lo nggak bisa membuat sekolah elit di sana, Xander. Mayoritas penduduk di sana berpenghasilan rendah atau bahkan mereka pekerja serabutan."

"Gue tau. Makanya gue cari tanah yang dekat dari sarana pendidikan Negeri, Sya. Minimal SD."

Tasya tersenyum sambil menatap hasil design yang tercetak di meja Alexander. Tiba-tiba aja air matanya turun. Ia merindukan rumahnya. Ia merindukan anak-anaknya.

"Jangan nangis. Nanti orang berpikir gue nyakitin Lo!"

Alexander menyentuh wajah Tasya dengan tangannya. Mengusap cairan bening yang membasahi wajah cantik gadis itu.

Mereka saling tatap. Ada debaran menggelitik di hati Tasya membuatnya seketika mengedipkan matanya dengan cepat. Memutus kontak dengan Alexander.

Tasya berdiri hendak meninggalkan Alexander. Ia ingin menenangkan pikiran dan hatinya yang tiba-tiba berdebar sangat kencang.

Baru dua langkah, Tasya berbalik menatap Alexander yang kini juga menatapnya.

"Xander ... Gue suka proyek Lo. Boleh gue gabung?"

"Of course. Lo memang di butuhkan dalam proyek gue ini."

"Kapan Lo survey lokasi?"

"Weekend ini."

"Boleh gue ikut?"

"Apa gue bisa mengartikan itu sebagai kencan pertama kita?"

Tasya tertawa. Lalu mengangguk. "Asal gue di izinkan untuk ikut kesana!"

"Oke, deal!"

Bel masuk berdering. Tasya memutuskan untuk kembali ke bangkunya dengan hati yang berdebar. Tidak sabar ingin segera hari Sabtu.

...💕💕💕💕💕💕💕💕...

Friska menatap Tasya dan Lukas, yang berada tepat di depannya secara bergantian. Sesekali Friska melirik Tasya lalu beralih ke Lukas.

Jika biasanya Friska akan cerewet menceritakan ini itu selama jam istirahat makan siang. Namun, sekarang gadis itu lebih banyak diam.

Sepeninggalan Lukas. Masih ada Ibrahim dan Laura serta Tasya, Friska baru membuka suaranya.

"Lo udah jadian sama Lukas?"

Tasya menatap Friska bingung. "Enggak ... Belum. Kenapa emang?"

"Mending jangan deh. Dia kayanya punya hubungan khusus dengan Bianca."

Tasya menatap Friska terkejut. Apa Friska bisa melihat masa depan. Atau jangan-jangan Friska juga mendapatkan kesempatan hidup kedua seperti dirinya.

Tasya ingat. Di masa depan, Friska tidak ada kabar setelah mereka merayakan kelulusan. Ada yang mengatakan jika Friska menjadi simpanan pejabat.

Ada juga rumor yang mengatakan jika Friska menjadi ani-ani sultan arab di UEA. Yang pasti hidup Friska jauh di katakan baik.

"Lo tau dari mana?" Ibrahim menatap Friska serius.

"Malam, waktu ulang tahun Alex. Gue denger Lukas manggil sayang-sayangan sama Bianca."

Ibrahim dan Laura tertawa kencang. Namun, tidak dengan Tasya dan Friska.

"Wajar kali, Beb! Gue aja kadang manggil Lo semua dengan love, beb, kadang say ... Apalagi Lukas. Kalau Alex yang manggil Lo semua dengan Beb, Love atau Honey. Baru aneh!"

"Tau Lo over thinking banget, Fris! Kenapa? Papi Roy gak transfer Lo Minggu ini ya?"

Laura dan Ibrahim berdiri meninggalkan Tasya dan Friska yang masih terdiam.

"Gue percaya Lo kok, Fris. Thanks ya udah cerita ini."

"Lo percaya gue? Lo tau mereka has relationship? Makanya Lo nggak suka sama Bianca?"

Tasya mengangguk. Tersenyum tipis menatap Friska kemudian melanjutkan makannya.

"Sorry Tas ... Gue gak maksud mau bikin Lo galau, bimbang atau ragu dengan Lukas. Tapi-- gue nggak yakin dia baik."

'Gue tau Fris. Gue udah tau semua. Tapi cuma Lukas yang bisa membuat gue memiliki Prince dan Princess lagi.'

Tasya memainkan gantungan handphone karakter Mickey dan Minnie. Karakter yang sangat di sukai anak-anaknya.

TBC ....

1
Casillas Marko
mereka dapat pengulangan waktu bagaimana dengan prince dan princess
Casillas Marko
🌹 untuk author agar semangat up
Casillas Marko
lanjut kak author
Casillas Marko
lanjut thor
Casillas Marko
Thor ... keren bangett sih selalu di kasih visual
Casillas Marko
keren ... banyak pesan moral di sini! rekomendasi banget buat pembaca
samara betric
gede bgt dong
samara betric
Thor.... please lah keren banget kalau udah berkaya. Shasa dan Adrian aja belum kelar bapernya udah di timpa sampa Alex dan tasya
Pena dua jempol: happy reading kak Sam ... selamat merasakan kebaperan /Sob/ tapi karya ku yang ini nggak akan buat kak Sam menyiapkan tissue
total 1 replies
samara betric
gak Alex ...... gak Tasya ....... ngakak kalau udah ngomong
samara betric
nangis bisa colab ya... alex ... Alex...
samara betric
khas orang kabupaten banget klw bercanda /Facepalm/ ngakak
anggita
terus berkarya tulis, semoga novelnya lancar👍👌
anggita: sama". fokus saja dulu ke novelmu. semoga makin banyak pembacanya yah🙏.
Pena dua jempol: terima kasih kak Anggita. sukses juga untuk novelnya. aku bakal sering mampir 🫰🏾
total 1 replies
anggita
like👍☝iklan.
anggita
nama anaknya Prince dan Princes 👏👌
anggita
bayinya nangis tuh👶
anggita
gambar visual tokoh"nya keren👍
samara betric
uugghhh mantap dapat salam tempel pasti
samara betric
pena dua jempol kalau buat cerita selalu bikin baperrrrr 💐❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️ cerita terthebezzz
Fa🍁
semangat!! kuy kuy cerita nya sangat menarik.
Pena dua jempol: terima kasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!