Nabila tidak pernah membayangkan jika harus di hadapkan dengan situasi rumit seperti ini, dirinya harus terjebak dengan pernikahan semu bersama dengan seorang pria yang bernama Revan Alvaro.
Di usia pernikahan yang ketiga tahun ini dirinya harus berpisah karena Revan sudah ada wanita lain yang sejak dulu singgah di hatinya.
Nabila pun berusaha menerima semua keputusan Revan, dan tanpa dirinya tahu ternyata Allah sudah menitipkan janin di balik perceraiannya itu. Apakah Nabila bisa menemukan kebahagiaannya setelah ini?? temukan jawabannya hanya di manga toon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 07 Nabila hamil
Dua hari kemudian saat ini nenek dari Nabila berkeinginan untuk menjenguk sang cucu pasalnya sudah satu bulan ini cucunya itu belum bertandang ke rumahnya juga, wanita tua yang masih terlihat cantik ini sengaja tidak mengabari cucunya terlebih dahulu karena memang dia ingin membuat kejutan untuk cucu kesayangannya itu.
Setelah beberapa menit perjalanan akhirnya mobil yang di tumpangi oleh wanita sepuh tersebut berada di halaman rumah cucunya, di lihatnya pintu rumah utama yang terlihat sepi seperti biasanya, lalu dia pun berpikir kalau cucunya tersebut pasti sedang ada di dalam kamarnya, lalu dia pun memutuskan untuk langsung pergi ke atas Karena memang biasanya dirinya selalu seperti itu.
"Aaaah Sayang di situ Sayang sangat enak aaaah," erang suara wanita tersebut.
Hati nenek Soraya begitu terkejut mendengar suara wanita yang ada di dalam kamar cucunya tersebut, karena memang wanita sepuh ini meyakini itu bukan suara dari cucunya, karena merasa penasaran akhirnya dia mencoba mengintip ke arah pintu, yang memang sedikit agak terbuka itu.
Setelah melihat betapa tidak terkejut perasaan wanita sepuh ini, dia langsung memegangi dadanya merasa nyeri di ulu hatinya, dia tidak menyangka kalau cucu dari sahabatnya itu tega sekali mengkhianati cucunya yang beliau tau sangat mencintai suaminya itu.
"Brak ...." Pintu di dobrak, seketika dua sejoli yang sedang melakukan penyatuan itu kaget.
"Kurang ngajar ya kamu, berani-beraninya kamu mempermainkan cucuku seperti ini, di mana cucuku sekarang, Dimana!" Teriak nenek Nabila.
Revan pun berusaha bangkit dan sekarang dia sudah mulai memakai bajunya kembali, "Nabila sudah tidak ada di rumah ini," sahut Revan dengan nada datar.
"Apa, kamu bilang cucuku tidak ada disini! Kurang ngajar sekali kamu terhadap cucu saya, hanya karena wanita murahan seperti ini," ucap nenek Nabila sambil menjambak rambut Andah.
"Lepaskan Nenek tua sakit," rintih Andah.
"Aku tidak akan melepaskan mu wanita jalang, gara-gara kamu cucuku jadi menderita seperti ini hah!" geram nenek Nabila sambil menghempaskan kepala Andah begitu saja.
"Anda jangan macam-macam dengan calon istriku, dia wanitaku, bahkan saat ini dia sedang mengandung anakku," ucap Revan sehingga membuat nenek Nabila tambah murka.
"Apa! Dasar ya kalian berdua ini benar-benar manusia berhati iblis bisa-bisanya kalian berbuat seperti ini kepada cucuku, dan kamu Revan akan aku ceritakan semua kejadian memalukan ini kepada Miranti agar supaya dia tau kelakuan bejat cucunya," ancam nenek Nabila sambil melenggang pergi.
Saat ini perasaan Revan sangat kalut, dia tidak tahu lagi bagaimana reaksi neneknya jika mengetahui kelakuan dirinya persetan dengan neneknya saat ini yang menjadi prioritasnya adalah anak yang ada di kandungan kekasihnya itu.
"Sayang, nanti gimana kalau sampai nenek mu tahu, pasti dia akan marah dengan mu," ucap Andah dengan nada yang di buat sesedih mungkin.
"Kamu tidak usah berpikir macem-macem yang penting saat ini kondisi anak kita baik-baik saja urusan nenek biar saja yang menghadapi," ucap Revan meyakinkan kekasihnya itu.
****
Nabila sedang duduk di ruang tamu rumah sahabatnya itu, akhirnya setelah dua hari tinggal di sini dia sudah memutuskan untuk pulang ke rumah nenek nya, karena memang luka lebam di pipinya sudah memudar. Dan hari ini dia mulai berpamitan dengan sahabat nya itu.
"Rin aku pamit dulu ya, terimakasih sudah menjadi tempat suka dan duka ku," ucap Nabila sambil menahan air matanya.
"Kaya sama siapa saja kamu ini, rumahku ini selalu ada untuk mu kapanpun kamu mau, dan satu hal lagi pesanku, jadilah wanita yang kuat yang mampu berdiri di atas kakimu sendiri," pesan Kirana untuk Nabila.
"Baik Bu bos, untuk kali ini aku janji pada diriku sendiri untuk menjadi pribadi yang lebih kuat lagi," sahut Nabila.
Dan pada akhirnya dua sahabat tersebut keluar dari rumah, Karina hanya mengantar temannya tersebut sampai di depan pintu pagarnya saja, sedangkan Nabila saat ini sudah memasuki taksi online yang di pesannya tadi.
Di perjalanan Nabila sudah menyiapkan diri untuk berbicara kepada neneknya agar supaya tidak terjadi perpecahan antara kedua pihak, karena bagi Nabila sudah tidak ada lagi yang harus di besar-besarkan karena memang dirinya sangat tahu mungkin sudah tidak ada lagi tempat dirinya di hati Revan, untuk itu dia memutuskan untuk memilih jalan pisah saja.
"Assalamualaikum Nek," ucap Nabila ketika sudah memasuki rumahnya.
"Waalaikum salam," sahut nenek Nabila sambil memeluk erat cucunya dan menangis.
"Nenek kenapa menangis?" tanya Nabila heran.
"Nenek sudah tahu semuanya Nak, tentang masalah rumah tanggamu, tadi pagi nenek datang kerumah mu, dan nenek tidak mendapatkan dirimu melainkan perempuan jalang itu yang ada di rumah mu," ucap nenek Soraya sambil menangis tersedu di pelukan sang cucu.
"Nek, Nabila sudah ikhlas dengan kehidupan rumah tangga Nabila, maka dari itu Nabila sudah mengambil keputusan yang tepat yaitu berpisah dengan mas Revan. Ini sudah menjadi keputusan yang baik Nek. Daripada Nabila harus terus-menerus mengejar cinta yang tiada balasnya itu, lebih baik Nabila pergi dalam kehidupan mas Revan," terang Nabila.
"Ya, sudah Nak kalau memang itu sudah menjadi keputusanmu, tapi nenek tidak terima dengan perlakuan mereka terhadapmu, makanya tadi selepas pulang dari rumah Revan nenek langsung ke rumah Miranti untuk mengatakan semua yang terjadi, agar supaya si Revan itu mendapatkan pelajaran dari neneknya," ucap nenek Soraya sambil menggebu-gebu.
Nabila hanya menanggapi neneknya dengan gelengan kepala, pasalnya anak tersebut mengerti, tidak ada orang tua yang akan tinggal diam ketika anak mereka di injak-injak harga dirinya seperti sekarang yang tengah di alami oleh dirinya saat ini, jadi untuk saat ini Nabila membiarkan neneknya mengeluarkan unek-unek nya agar supaya hatinya lega.
Setelah selesai memasukkan baju-bajunya kedalam almari tiba-tiba saja kepala Nabila menjadi pusing, badannya terasa begitu berat matanya terasa seperti berkunang-kunang hingga pada akhirnya dirinya tidak sadarkan diri dan tergeletak di bawah samping ranjangnya.
Nenek Soraya ingin menghampiri cucunya yang sedang berada di kamarnya, sebagai nenek dan sekalipun orang tua untuk Nabila, dia sangat tahu kalau posisi cucunya saat ini sedang membutuhkan sport sistem dari orang-orang terdekatnya maka dari itu, nenek Soraya berkeinginan untuk menghibur cucunya tersebut, ketika dia berada di ambang pintu kamar Nabila, betapa tidak terkejutnya nenek Soraya melihat cucunya yang tergeletak di lantai begitu saja.
"Hah! Nabila... Astaga Nak, kenapa kamu bisa seperti ini," ucap nenek Nabila sambil menggoyangkan pundak cucunya.
Karena dia tidak sanggup untuk menggendong tubuh cucunya akhirnya nenek Nabila memanggil orang-orang rumahnya untuk di mintai bantuan, setelah berhasil menidurkan tubuh cucunya di atas ranjang akhirnya nenek Soraya memutuskan untuk menghubungi dokter keluarga mereka.
Selang beberapa menit akhirnya dokter itu datang, dengan bersamaan Nabila mulai tersadar dari pingsannya, lalu kemudian dokter tersebut memeriksa kondisi Nabila. Setelah itu dia menyuruh Nabila ke kamar mandi dengan di temani sang nenek, Nabila sudah selesai mengeluarkan air seninya di dalam wadah kecil, setelah itu barulah di taruh benda berukuran kecil sedikit memanjang itu selang beberapa menit hasilnya akan terlihat.
"Gimana dok, keadaan cucu saya?" tanya nenek Soraya kepada dokter yang sudah memeriksa Nabila.
"Dari hasil tes urine menunjukkan kalau ibu Nabila saat ini sedang hamil dan usia kandungannya masih sangat muda mungkin perkiraan saya janin ibu Nabila baru berusia dua Minggu dan untuk memastikan, periksa saja kandungnya ke rumah sakit," ucap dokter tersebut.
Seketika hati Nabila sangat terenyuh mendengar penuturan dari dokter tersebut. Pasalnya dia sangat tahu kalau saat ini dirinya sudah mantap dengan keputusan yang dia ambil untuk berpisah dengan suaminya, tapi kenapa di saat dirinya ingin menyudahi pernikahannya dengan Revan, tapi Tuhan malah menghadirkan seorang bayi di dalam perutnya.
Zahra yg dibisik aku yg kaget dan mukaku merah padam krna nahan malu 😍😍😍
mau kabur atau diusir bisa lah duduk teras bntr nunggu hjn reda br pesan grab yg sllu online. klo dia jln pake mantel ujan msh ok lah..
yahh namanya alur dibuat dramatis tp kdg tak logis..ngikut aja dan jg crta bagus n rapi
TAMAT