NovelToon NovelToon
Istri Kontrak Brondong Kaya

Istri Kontrak Brondong Kaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Berondong / Cintamanis / CEO / Janda / Nikah Kontrak
Popularitas:23.4k
Nilai: 5
Nama Author: Afriyeni Official

Gimana rasa nya punya suami brondong, tampan, kaya, baik lagi. Ugh,, pasti klepek-klepek.

Cuma Ayunda yang tau rasa nya. Janda miskin yang beruntung jadi nyonya seorang YouTubers muda.

Walau sedikit Bar-bar,, Ayunda sangat di cintai suami brondong nya.

Julid gak..? Julid dong,, 🤭


Yang lagi bucin,,
Jangan lupa baca novel ini..👌
Cuss,, 💨💨💨💨💨

Jangan lupa,, mampir juga di novel perdana ku.
" Hubungan Rahasia " biar kamu gregetan. 🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afriyeni Official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

IKBK ( BAB 7 )

"Rent, mau di bawa kemana cewek ini?" Radith bertanya tanpa menoleh ke arah Varent.

Ia butuh konsentrasi penuh melawan kemacetan jalan raya yang selalu terjadi di waktu sore hari.

Varent melirik ke arah bangku belakang, Ayu masih tak sadarkan diri dari pingsan nya.

"Kita bawa ke rumah saja. Aku tak mau mengundang gosip lain yang bisa saja muncul jika kita bawa ke rumah sakit!" Varent memutuskan untuk membawa Ayu yang pingsan kerumah nya.

Radith mengangguk, ia pun mengarah kan mobil menuju rumah Varent.

Dua puluh menit kemudian.

Mereka pun sampai ke rumah modern dua lantai milik Varent yang ia beli dengan hasil keringat nya sendiri. Rumah yang hanya di huni oleh diri nya dan mama nya serta dua orang asisten rumah tangga.

"Varent, siapa dia?" Nadya langsung terkejut saat Radith membopong seorang perempuan dalam pelukan nya.

"Dia cewek yang di foto itu lho ma." Jawab Varent cepat.

Ia bergegas mengikuti Radith yang setengah berlari menuju kamar tamu diiringi Nadya yang tergesa-gesa mengikuti nya dari belakang.

Sesuai perintah Varent, tubuh Ayu yang pingsan di baring kan Radith ke atas ranjang yang ada di kamar itu.

"Apa yang terjadi? Kenapa ia pingsan?" Tanya Nadya dengan nada khawatir.

Wanita paruh baya yang masih terlihat cantik di usia nya yang hampir lima puluhan itu duduk di samping ranjang seraya memperhatikan wajah Ayu yang tampak pucat.

"Mungkin luka di kepala nya yang bekas ketabrak itu belum sembuh total." gumam Radith keceplosan.

Ia buru-buru menutup mulut nya saat Varent mendelik tajam kepada nya.

Nadya melotot, aksi sembunyi-sembunyi mereka tertangkap di sudut mata nya yang jeli.

"Ke tabrak gimana? Apa yang kalian sembunyikan heh...!" tanya Nadya bingung.

Nadya memandang curiga pada Varent dan Radith secara bergantian.

Kedua pria tampan itu tampak gugup dan serba salah.

"Radith, jangan bohongi Tante. Kamu jangan nutupin kesalahan Varent ya. Apa kamu mau, Tante telpon Om Brian biar kalian berdua di hukum?" ujar Nadya sarkas.

Wanita paruh baya itu terpaksa mengancam Radith agar ia mau bicara jujur. Om Brian, papa nya Varent adalah sosok yang sangat di takuti oleh Radith. Om Brian, adalah adik mama nya Radith yang terkenal tegas dan galak. Ia tak kan segan-segan menghukum Radith dan Varent jika mereka ketahuan berbuat salah.

"Gak Tante, jangan kasih tahu Om Brian!" Radith tampak pucat ketakutan.

Mata nya melirik ke arah Varent yang pasrah, memalingkan muka seraya mengusap wajah dengan telapak tangan nya.

Radith menarik nafas panjang, mau tak mau ia terpaksa buka mulut.

"Kemarin itu, Varent bawa mobil ngebut ke studio, trus gak sengaja nabrak kakak ini. Lalu..." Radith menggantung kalimat nya saat tatapan Varent menghujam tajam memandang ke arahnya.

"Lalu apa? Pasti anak bandel ini kabur, gak mau tanggung jawab. Lalu dia ngamuk ke studio sampai gosip mereka bikin heboh gitu?" Potong Nadya cepat.

Beliau terlanjur naik darah mendengar Varent melanggar larangan nya untuk tidak mengemudikan mobil.

"Dengar kan sampai selesai dong ma!" Pinta Varent mengacak rambut nya kesal.

Kebiasaan mama nya memang begitu. Mama nya selalu menyalahkan tanpa mikir dulu.

"Apapun alasan nya, mama gak mau tau!" ucap Nadya dengan geram.

Nadya menatap putra kesayangan nya dengan nyalang.

Wanita cantik yang tak suka putra nya itu jadi lelaki pengecut, kelihatan sangat emosi. Ia menganggap Varent lalai dari tanggung jawab nya sebagai pelaku tabrakan itu.

"Kamu itu ya, sudah tahu salah, masih juga nyari alasan. Bukan nya minta maaf, malah anak gadis orang di biar kan terlantar. Jangan-jangan dia pingsan karna kamu culik untuk di bawa konferensi pers?" tuduh Nadya berprasangka buruk.

Varent jadi kesal, Ia pun bersandar ke dinding kamar seraya memijit kepala nya yang terasa pusing tujuh keliling.

Sedangkan Radith, tampak tersenyum puas di balik sikap nya yang terlihat takut didepan mama nya Varent.

HHHH... !

Mendadak argumentasi mereka terhenti seketika, saat tubuh Ayu yang terbaring pingsan mulai sadar kan diri dan terkejut melihat diri nya yang berada di sebuah kamar bersama tiga orang yang masih asing bagi diri nya.

"Syukurlah, kamu sudah sadar." Nadya bergegas menghampiri Ayu.

"Radith, suruh si mbok bawakan minum. Kayak nya dia haus, tubuh nya lemah sekali!" perintah Nadya kemudian pada Radith.

Ayu tampak bingung melihat seorang wanita cantik paruh baya yang duduk di samping nya sambil menatap kasihan.

Aura keibuan Nadya terpancar saat wanita cantik itu menyentuh Ayu lembut.

Ia meraba kening Ayu dan merapikan rambut Ayu yang berantakan dengan perlahan.

Jemari tangan nya yang halus dan lentik, tampak telaten membersihkan keringat Ayu dengan tisu.

Perasaan Ayu pun jadi tersentuh. Seumur hidup nya, ia yang sedari bayi di tinggal ibu nya meninggal dunia tak pernah merasakan kelembutan dan kehangatan kasih sayang seorang ibu. Namun saat ini, seorang perempuan yang tak ia kenal, memperlakukan nya dengan segala kelembutan yang ia rindukan dari sosok ibu. Tanpa sadar, air mata nya bergulir perlahan. Ayu menangis terharu.

"Lho, kok nangis?" tanya Nadya heran.

Nadya jadi bingung melihat sikap Ayu yang tiba-tiba saja mengeluarkan kan air mata.

"Saya ingat Mama saya." Desah Ayu lirih.

Tatapan matanya yang penuh kesedihan membuat Nadya ikut bersedih.

"Kamu kangen sama Mama kamu ya?" Tanya Nadya penuh rasa iba.

"Iya, sejak kecil saya tak pernah bertemu dengan mama lagi." Ujar Ayu dengan wajah berduka.

"Kenapa? emang mama mu kemana?" tanya Nadya prihatin.

Perasaan tak enak mulai menyelinap di hati Nadya.

"Mama ku sudah meninggal saat aku berumur tiga tahun." desah Ayu lirih.

DEG !

Jawaban Ayu tepat seperti dugaan nya. Nadya, wanita cantik dan ke ibuan itu pun membelai rambut Ayu perlahan.

"Kamu yang sabar ya, doakan Mama mu. Semoga kelak di surga kalian bisa bertemu lagi." ucap Nadya sedih.

Nadya memberi support pada Ayu yang ternyata anak piatu.

Sorot mata yang teduh serta senyuman tulus dari mama Nadya, membuat Ayu melupakan kehadiran Varent dan Radith dalam kamar itu.

"Oh ya, Tante siapa?" Ayu jadi penasaran.

Ia lupa menanyakan identitas wanita cantik yang duduk di tepi ranjang tempat ia terbaring.

Sejenak Nadya terdiam. Ia melirik ke arah Varent sebentar lalu menatap Ayu kembali seraya menghirup nafas pelan.

"Saya mama nya Varent. Orang yang menabrak mu kemarin." Tutur Nadya dengan nada tampak bersalah.

Seketika suasana kamar tamu itu terasa hening mencekam. Ayu yang masih terbaring lemah tak berdaya nampak termenung seakan memikirkan kan sesuatu.

"Nama mu Ayu kan? Tante mohon, maaf kan Varent. Peristiwa tabrakan kemarin itu, pasti tak di sengaja oleh nya. Tante akui, dia lalai. Tante mohon, kamu jangan marah lagi ya." bujuk Nadya pada Ayu.

Nadya yang cerdik, ternyata sangat pintar mengambil hati Ayu. Ia memanfaatkan percakapan mereka untuk mengambil jalan damai dengan mengakui kesalahan putra nya yang lalai dalam berkendaraan.

Ayu tampak tertegun. Sikap sopan dan kelembutan Nadya telah berhasil meredam segala kemarahan Ayu yang tersimpan di dada nya sejak kemarin.

Ia tak mampu berkata-kata lagi saat Nadya juga membantu nya bangun dan memberi nya minum. Perlakuan Mama nya Varent itu telah meluluh lantakkan pertahanan diri nya.

Ia hanya mencuri pandang, menatap tajam ke arah Varent yang berdiri di sudut kamar dengan sikap yang salah tingkah sedari tadi.

.

.

.

BERSAMBUNG !!

1
Dewi Payang
Mulai ya si Varent🤭
Dewi Payang
Cie, yg udah berani goda2 bini
Dewi Payang
Gak nyambung Varent😄
Dewi Payang
😄😄😄😄😄😄
Dewi Payang
Udah keren dari ono nya🤭
Selviana
Kalau sudah seperti ini, Radith mendingan sama Acha.
Selviana
seharusnya anda senang Ayu hamil karena anda akan memiliki cucu
Selviana
Apa Adam yang mandul, karena buktinya Ayu tidak mandul
Selviana
jangan bingung, itu tandanya bagus dalam hubungan pernikahan kamu Ayu
Selviana
apa Ayu hamil?
Selviana
tuh dengerin Varent, termasuk pria yang ada di luar sana yang sudah menikah kalau istri kalian itu capek kalau tiap malam.😀😀😀
Selviana
what? 🤭😀
Selviana
😀😀😀😀
Selviana
hemm.. makan apa tuh
Selviana
ini seperti panggil sahabatku,ke aku nya,cintaku.
🌟~Emp🌾
wajib nanya /Chuckle/
🌟~Emp🌾
si ayu penasaran kyk nya /Joyful/
Dewi Payang
Eh, ada ayam juga disana🙈🙈🙈🙈
Dewi Payang: Hahahahaaaaa/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
🌟~Emp🌾: /Joyful//Joyful//Joyful/ kalah dari menu di sana, byk macem nya /Facepalm/
total 2 replies
Dewi Payang
Napa tanya Yu?😁
Dewi Payang
Tuh ditantang Ren, siapa takut🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!