NovelToon NovelToon
Love Is You

Love Is You

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Diam-Diam Cinta / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: neng_86

Arga Bimantara yang menyukai Aisya Yuna teman semasa putih abu-abu. Cinta yang terpaksa ia pendam hingga akhirnya mereka dipisahkan oleh jarak dan waktu.

Arga kembali bertemu dengan Yuna setelah 10 tahun berlalu. Namun ia harus menelan patah hati karena ternyata Yuna sudah bertunangan dengan pria lain yang merupakan anak dari sahabat ayah Arga.

Tapi Arga tidak menyerah begitu saja. Sebelum janur kuning melengkung, ia masih bisa mendapatkan Yuna.

Berhasilkah Arga atau ia harus gigit jari dan hadir sebagai tamu undangan...???

Yuk simak kisah mereka....😍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon neng_86, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

New life

10 tahun kemudian....

"Mang... yang itu jangan sampai pecah ya.... Dan yang ini jangan sampai tercampur dengan yang lain...." ucap seorang gadis yang masih sibuk mengatur posisi bunga-bunga di sebuah perhelatan pernikahan di hotel berbintang.

"Mbak Yuna... " panggil salah seorang keluarga pengantin.

Gadis cantik yang bernama Aisya Yuna itu berbalik. Ia tersenyum ramah menyambut kliennya.

"Mbak Rahmi... Anda datang....???" sapa Yuna mengulurkan tangan hendak bersalaman.

Rahmi menyambut uluran tangan Yuna.

"Baru sampai mbak.... Bagaimana persiapannya... Dan apa mahkota bunga dan buketnya juga sudah siap...???" tanya Rahmi.

"Sudah.... sudah semua... Besok pas hari H saya akan bawakan sekalian... " sahut Yuna.

Rahmi mengangguk.

Lega rasanya karena semua persiapan pernikahan kerabatnya sudah rampung.

"Saya percaya dengan kemampuan mbak Yuna. Makanya saya nggak pernah ragu pakai jasa Bougenville Florist ketika ada acara-acara penting" ucap Rahmi puas dengan hasil kerja Yuna dan rekan-rekannya.

"Terima kasih mbak Rahmi. Saya tersanjung mendengar pujian anda." sahut Yuna.

"Oh iya.... hampir lupa. Lusa ada pembukaan cabang dari perusahaan baru milik saudara saya. Boleh saya rekomendasiin toko anda untuk jadi rekan bisnisnya. Siapa tahu ini jadi awal jalan menuju sukses. Karena perusahaan saudara saya bergerak di bidang property yang cukup banyak melakukan kerja sama dengan negara luar dan perusahaannya susah bertaraf internasional " jelas Rahmi.

Yuna tentu saja senang karena ini akan jadi peluang besar baginya.

"Saya bersedia mbak Rahmi.... Ini kartu nama saya...." sahut Yuna antusias dan menyerahkan sebuah kartu nama pada Rahmi.

"Panggil Rahmi saja. Kita kayaknya seumuran deh..." pinta Rahmi.

"Terima kasih..... Rahmi...." senyum sumringah Yuna tak luntur sejak tadi.

"Baik... silahkan lanjutkan. Saya mau temui adik saya dulu...." ujar Rahmi pamit.

"Mbak Yuna.... ada telpon dari mbak Riana. Katanya dia nggak bisa hubungi nomor mbak..." ucap salah seorang karyawannya.

"Oh... makasih Retno. Ponsel saya habis daya... " sahut Yuna yang merogoh tote bag nya mencari ponsel yang sedang di recharge menggunakan powerbank.

"Ini si Riana ngapain sih pakai acara spam pesan segala. Pasti mau curhat..." gumam Yuna saat menghidupkan ponselnya, begitu banyak panggilan dan pesan dari sahabatnya.

"Ya Ri... putus lagi...???? Selingkuh lagi....????" sahut Yuna saat menjawab panggilan Riana kembali menghubungi dirinya.

Terdengar isakan dari seberang.

"Aku ketempat kamu sekarang... Jangan kemana-mana. Dan jangan berfikir mau jadi sugar baby...!!! Kamu terlalu galak buat jadi itu...." kata Yuna yang sudah hafal ucapan sahabatnya ketika sedang galau.

Yuna pamit pada karyawannya dan bergegas ke apartemen sahabatnya, Riana Adisty yang berada tak jauh dari hotel tempat Yuna berada sekarang.

Bugh....

Saat Yuna hendak mengeluarkan mobilnya, ia tak sengaja menabrak mobil yang baru saja mau parkir.

"Oh my GOD... Aish... Yuna, mau sampai kapan kamu selalu ceroboh begini.... Hah mana mobilnya kelihatan mahal lagi... " rutuk Yuna sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Seseorang mengetuk jendela mobil Yuna.

Yuna membuka pintu dan bergegas keluar dari mobil.

"Maaf... maafkan saya pak.... saya akan bertanggung jawab atas kerusakan yang saya sebabkan..." kata Yuna melirik mobil sedan mewah hitam mengkilat dibelakangnya.

"Bos saya tidak akan bermurah hati pada anda, meski anda seorang wanita... Ini total biayanya..." sahut pria tinggi dihadapan Yuna sambil menunjukkan angka di ponselnya tentang total biaya yang ia hitung sendiri.

"Apaaaaa.....????? 50 juta... hanya untuk kerusakan kecil ini. Bapak mau peras saya ya....???? Mana ada perbaikan yang cuma peot sedikit ini harganya 50 juta... Bawa ke bengkel ketok magic juga nggak sampai segitu..... Paling cuma beberapa juta saja bahkan nggak sampai... Wah.... Bapak mau korup ya...." kesal Yuna yang balik memarahi pria dihadapannya itu.

Ponsel yang dipegang oleh Yuna berdering dan langsung diambil oleh pria itu.

"Baik bos... " sahut pria itu sambil menutup panggilannya.

"Catat nomor anda, dan nanti kami akan hubungi lagi. Sekarang bos saya sedang buru-buru..." pria itu menyerahkan ponselnya lagi pada Yuna agar dia mencatat nomor ponselnya.

Dengan wajah cemberut, Yuna mencatat no ponselnya.

"Nih... ck.. Awas saja anda berusaha peras saya...!!!" ancam Yuna sambil menyerahkan ponsel milik pria itu.

Setelah mendapatkan no ponsel Yuna, pria itu lantas masuk kedalam mobilnya untuk mencari tempat parkir lain.

"Mana nomornya..." pinta pria yang sejak tadi berada dalam mobil memperhatikan perdebatan antara asistennya dengan Yuna.

Ia tersenyum samar saat menyalin no ponsel Yuna.

"Kamu nggak berubah Yuna.... " katanya bermonolog pada diri sendiri.

Mobil Yuna meninggalkan pelataran parkir area basemen hendak menuju apartemen sahabatnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Selamat siang pak Arga Bimantara, para tamu sudah menunggu di dalam ruangan..." sambut seorang manager hotel dimana perusahaan milik Arga sedang melakukan sebuah pertemuan penting dengan klien dari luar negeri.

Arga merapikan jasnya dan berjalan masuk kedalam ruang VIP dimana sudah diisi oleh para investor asing yang telah lebih dulu datang untuk menikmati makan siang mereka.

"Selamat siang semua... Maaf saya terlambat" ucap Arga menyapa dan ikut bergabung.

"Tidak apa pak Arga. Kami mengerti kesibukan anda sebagai seorang CEO yang memiliki waktu terbatas... Dan suatu kebanggaan bagi perusahaan kami jika dapat bekerja sama dengan perusahaan anda nantinya..." ucap salah seorang investor.

Arga tersenyum tipis. "Terima kasih atas pengertian anda pak Rahman... Ayo silahkan di cicipi hidangannya.. Ini menu terbaik di restoran ini..." ucap Arga mempersilahkan para tamu mencicipi kembali makanan yang telah disediakan.

Rapat telah usai dan sebuah kesepakatan kini telah terjalin. Tinggal penandatangan kontrak kerja yang bisa dilakukan di perusahaan nantinya.

Arga masih asik menyantap makanannya. Ia sampai lupa kapan terakhir ia makan dengan sedikit tenang ini.

Sreeet....

Kursi disebelah Arga ditarik oleh seseorang.

Arga melirik sekilas dan tetap melanjutkan makannya tanpa terganggu oleh pria yang menatapnya tak berkedip sejak tadi.

Arga lalu meletakan garpu dan pisaunya, lalu mengelap bibirnya dengan sapu tangan.

Meminum airnya dengan gerakan yang sangat anggun dan tenang.

"Sudah kenyang...??? Boleh gua cerita sekarang...??" kesal pria itu yang sejak tadi dengan sabar menunggu Arga selesai makan.

"Putus lagi....??" Arga menebak to the poin.

Asistennya ikut tersenyum melihat reaksi pria di sebelah bosnya.

"Bismo... tidak usah ditahan-tahan jika ingin tertawa... puas-puas lo ketawa...." kesal pria itu.

Asisten Arga yang bernama Bismo mengikuti anjuran pria itu dan tertawa terbahak-bahak begitupun Arga yang tak dapat menahan tawanya.

"Wah.... bos dan asisten sama-sama keterlaluan dan tidak punya rasa empati sama sekali. Bahkan kalian tega bahagia diatas penderitaan ku... " ucapnya mendramatisir keadaan.

"Sudahlah Heru... Tidak usah merasa si paling jadi korban. Kan sudah aku peringatkan jika gadis itu cuma mau uangmu saja. Bucin boleh bo*oh jangan....Jangan semuanya diberi..... Rugi kan... Lagipula kau juga bukan sekali ini patah hati sudah teramat sering sampai-sampai aku tidak bisa menghitung pakai jari... " Arga menepuk pundak sahabatnya, Heru Ghofar.

Heru mendengus. Apa yang dikatakan oleh Arga benar. Ini bukan sekali ia patah hati.

Dulu waktu masa SMA ia pernah berpacaran dengan Indri bahkan hingga keduanya sama-sama berkuliah. Hubungan itu berakhir putus karena Heru ketahuan jalan dengan gadis lain yang merupaka teman kampusnya.

"Kayaknya gua kena karma deh... Indri pasti nyumpahin gua..." kata Heru menduga-duga.

"Jangan asal tuduh. Indri bukan gadis seperti itu...." ujar Arga yang lalu berdiri hendak pergi.

"Mau kemana... gua belum selesai..." teriak Heru kesal karena ditinggal seenaknya oleh Arga dan asistennya

"Saya masih ada rapat.... " sahut Arga.

"Kebiasaan..." rutuk Heru.

Ia juga akhirnya pergi menyusul Arga.

Bersambung.....

1
Rian Moontero
lanjooot🤩
Lies azzah
hadiiiiiir thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!