Sagara Bintang Hutama tak menyangka jika dia harus menikah dengan calon adik iparnya karena demi nama baik.
Saga yang setelah enam tahun di tinggal meninggal istrinya,kini harus di haruskan untuk menikahi Aireen Safira calon adik iparnya untuk menjaga nama baik kedua belah keluarga.
Saga yang sejatinya masih belum bisa melupakan mendiang istrinya membuat pernikahan paksa itu serasa neraka bagi Reen. Namun, Reen masih berusaha untuk bersikap layaknya seorang istri pada suaminya.
Semua perlakuan manis Reen tak serta merta membuat hati Saga berpaling dari bayang-bayang mendiang sang istri.
Selama menikah dengan Saga,Reen hanya mendengar ucapan kasar suaminya. Bagi Saga Reen selalu menyusahkan dirinya.
Sampai akhirnya terbuka sebuah fakta jika Reen wanita yang selama ini dia kagumi dalam diam.
Bagaimana upaya Saga bisa membuat Reen kembali padanya atau Reen akan benar-benar pergi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Batal Nikah
"Papa"
"Bima."
"mas Bima."
Teriakan Saga,Mila dan juga Wisnu hampir bersamaan saat melihat Bima yang memberikan bogeman pada putra bungsunya.
"Papa,sabar pah.."ucap Saga seraya mencegah Bima yang akan menghajar Damar kembali.
"Damar..ya ampun kamu kenapa? Ya Allah bibirmu keluar darah !" seru wanita yang tak lain adalah Jessica yang berusaha untuk membantu Damar untuk berdiri.
"It's okey.." ucap Damar pelan memegang bibirnya dan mengusap dar*h yang ada di sudut bibirnya.
Dia pun mengalihkan tatapannya kearah sang papa yang sedang menatapnya nyalang.
"Keterlaluan kamu !!" sentak Bima dengan menunjuk ke arah sang putra.
"Bisa-bisa nya buat malu keluarga ! Dasar anak tak tahu di untung,di kasih istri yang baik dan juga mandiri ternyata kamu lebih memilih perempuan seperti ini !!" bentak Bima dengan ucapan yang terdengar lantang dan menunjuk ke arah Jesica.
Mendengar bentakan Bima membuat Jesica mengepalkan tangannya merasa di permalukan.
"Jaga ucapan anda pak, Jesica anak kami. Sebagai laki-laki, Damar harus bisa bertanggung jawab atas perbuatannya.Apalagi menyandang nama Hutama di belakang namanya.Apa kata orang nanti jika tahu keturunan Hutama tidak mau tanggung jawab atas janin yang dikandung putri kami ! " ucap ayah dari Jesica tak kalah lantang dengan senyum mengejek terbit dari bibirnya.
"Sial !" batin Saga mengumpat dalam batinnya melihat tindakan ceroboh adik nya.
Bisa bisanya Damar bisa terjebak oleh wanita macam Jesica yang Saga yakini adalah Jesica tipe orang yang licik.
Semua orang yang ada di sana pun terkejut tak halnya seperti Bima. Namun, dengan cepat dia merubah ekspresi nya.
Sedangkan Kamila sudah menangis dalam pelukan ibu Aireen.
Saat mendengar keributan di tempat dimana akan di laksanakan akad nikah, Aireen dan ibu serta calon ibu mertuanya pun keluar dari kamar dan menyaksikan langsung apa yang terjadi.
Aireen memang kaget dengan apa yang terjadi di depan mata kepalanya sendiri.Melihat calon suaminya yang sudah mengecewakan keluarga nya.
"Kau mengancam ku tuan,jika itu terjadi, tamat riwayat mu !!" ancam Bima menunjuk ke arah ayah Jesica.
"Pah..!!"ucap Damar yang ingin protes namun, melihat papanya menaikkan tangan kanannya pertanda untuk dia diam pun dia urungkan niatnya untuk berargumen dengan papanya.
"Kenapa kamu seperti ini Mar, mama kecewa sama kamu ! Lihat calon istri kamu ! Dia pasti sakit hati dengan perlakuan kamu !" sentak Kamila pada putra nya.
"Mah tenang, kita bicarakan baik-baik ." ucap Saga yang langsung mendekat ke arah mamanya dan memeluk tubuh wanita yang sudah berjuang melahirkan nya.
"Saga,lihat adik kamu..dia sudah mencoreng nama baik keluarga Hutama dan juga dia sudah mempermalukan keluarga Reen."ucap sang mama dengan diiringi Isak tangis.
Reen hanya bisa diam menunduk.Rasanya dia tak bisa berpikir apapun saat ini. Otaknya blank dan juga dia tak tahu harus mengatakan apa pada semuanya, dia pun sebenarnya hanya memenuhi keinginan kedua orang tuanya.
"Lalu gimana ini Bim, nggak mungkin Reen aku nikahkan dengan anakmu ini.Ada wanita yang lebih membutuhkannya. Apalagi dia sekarang sedang mengandung." ucap Wisnu pada sahabatnya.
"Nu,maafkan anak ku .Tapi perjodohan anak kita tetap akan di lakukan dan Saga yang akan menikah dengan Reen."
Duarrr ..
Bagai petir di siang bolong, mendengar penuturan Bima tentu saja membuat keterkejutan semuanya dan khususnya Saga dan Reen.
"Tapi pah, aku tidak pernah berkeinginan menikah lagi !" ucap Saga menatap papanya dengan tajam dan rahang nya terlihat mengeras.
"Saya juga tidak mau om, jangan memaksakan apapun lagi.Apalagi kita sudah melihat kejadian tadi.Saya tahu kak Damar juga sudah menolak saya dan ini yang terjadi.Sekarang om meminta anak om yang lain untuk menikahi saya, apa om pikir saya piala yang harus di gilir ?" ucap Reen yang tiba-tiba ikut memberikan sikapnya.
Mendengar penuturan Reen membuat Bima makin merasa bersalah.Tapi karena memang sedari dulu perjodohan itu sudah di sepakati kedua belah pihak. Kesepakatan ini di buat oleh orang tuan Bima dan Wisnu. Atau bisa di katakan kakek dan nenek Reen dan Saga.
"Nak, kami bukan bermaksud memaksakan kehendak kami. Tapi ini sebuah amanah dari kakek kalian."ucap Bima.
Reen membuang nafasnya dengan kasar mendengar ucapan Bima. Keluarga Wisnu pun akhirnya menyingkir untuk memberikan kesempatan kepada keluarga Hutama untuk menyelesaikan acara pernikahan Damar dengan Jesica.
"Pah, aku nggak bisa menikah dengan orang yang nggak aku cintai."ucap Saga tatap menolak menikahi Reen.
"Demi nama baik keluarga Saga, janji adalah hutang yang harus kita bayar. Pantang bagi keluarga Hutama untuk mengingkari ucapannya. Memang benar kalian tak saling mencintai bahkan mungkin belum saling kenal. Tapi, siapa tahu dengan seiring waktu kalian saling mencintai. Kamu perlu pendamping, papa nggak akan meminta kamu melupakan Karina tapi, papa cuma minta kamu menerima Reen sebagai istrimu."ujar Bima memohon pada sang putra sulungnya.
"Tapi pah...
"Kamu tidak mengerti Saga. Bagaimana dengan perasaan keluarga om Wisnu,apa kamu nggak kasihan,apa kamu anggap keluarga kita setega itu sama orang yang sudah membantu kita dari nol. Itu nggak adil buat Reen, Saga.."ucap Bima dengan panjang lebar dan menampilkan wajah sedihnya.
"Bima.."panggil seseorang dan itu adalah Wisnu yang menemui Bima.
"Nu..."
"Aku dan keluarga akan balik ke kampung . Urusan kita sudah selesai ."ujar Wisnu dengan wajah sedih.
"Wisnu tunggu dulu, aku harap kamu dan keluarga jangan tersinggung dengan apa yang aku lakukan untuk Reen yang sudah aku anggap anakku sendiri. Saga akan menikah dengan Reen." ucap Bima pada Wisnu.
Wisnu dan Saga terkejut dengan penuturan Bima. Wisnu tahu Saga begitu mencintai mendiang istrinya. Tapi,ini semua harus di lakukan. Dia tak mau jika ayahnya dianggap ingkar.
"Tapi Bim, tadi kita dengar bukan, kalau Saga belum mau menikah lagi. Aku nggak ingin Reen sakit hati dengan orang yang belum selesai dengan masalalu nya."ucap Wisnu menatap Reen sang putri yang masih duduk dengan Kamila dan sang ibu di sisi lain.
"Nu, Sağa hanya perlu mencoba untuk bangkit. Kalau tidak begitu, mana akan pernah selesai. Saga hanya butuh waktu Nu. Percayalah,dengan sifat baik Reen dia akan luluh nantinya." ucap Bima meyakinkan Wisnu sahabat nya.
"Tapi Bim..
"Kasih aku waktu buat bicara dengan Saga sebentar ya. Bilang sama Reen untuk menunggu sebentar." ucap Bima
Wisnu pun akhirnya memilih untuk pergi dan membicarakan tentang semua ini pada istri dan anaknya.
Setelah melihat Wisnu pergi,kini Bima berhadapan kembali dengan anak sulungnya yang masih terlihat sangat dingin.
"Kenapa papa keterlaluan seperti ini, Saga nggak pernah bisa menerima pernikahan ini pah, papa tahu bagaimana Saga mencintai istri Saga. Walaupun dia sudah tiada tapi, namanya masih dalam hati Saga." tolak Saga dan mengungkapkan perasaannya pada sang papa.
"Papa tahu kamu begitu mencintai Karina . Tapi, hidup itu harus selalu maju bukan mundur. Papa tidak meminta kamu melupakan Karina. Kamu hanya perlu letakkan nama Karina di sisi hati yang lain.Kamu pasti akan bisa menerima Reen. Dia gadis baik dan juga mandiri. Sama seperti Karina. Walaupun memang umur dia masih muda dia sudah punya mandiri sejak remaja dan tidak akan menyusahkan kamu." ungkap Bima harus mengatakan hal itu.
Karena Bima tahu sifat Saga yang tidak ingin memiliki istri yang terlampau manja dan kekanakan. Dia suka wanita cerdas dan pintar.
Bima melihat itu dari Reen. Sejak SMA memang Reen sudah merintis usaha dengan teman sekolah nya untuk membuka usaha roti secara online. Sekarang pun dia sudah mempunyai toko kue di Jakarta.
Bersambung.