NovelToon NovelToon
Because You Are My Wife

Because You Are My Wife

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Qinan

Entah apa yang di pikirkan oleh ayah dan sang ibu tiri hingga tiba-tiba menjodohkan Karin dengan pria yang tak memiliki apapun, apa mereka sengaja melakukan itu untuk menyingkirkannya?

Matteo Jordan, pria tak berguna yang di pungut oleh keluarga Suarez menyetujui menikah dengan wanita yang tak ia ketahui hanya demi sebuah balas budi.

Akankah cinta tumbuh di antara keduanya? Sementara Karin masih mencintai mantan kekasihnya, sedangkan Matteo pria sedingin es yang penuh misteri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab~32

Pagi itu Matteo nampak mengerjapkan matanya ketika merasakan lengannya kebas dan di lihatnya sang istri masih terlelap di pelukannya dengan menggunakan lengannya sebagai bantalan kepala, lantas perlahan pria itu memindahkan gadis itu ke sisinya dan ia pun segera beranjak bangun.

Semalam ia yang tak tega memindah gadis itu, akhirnya membiarkannya tidur dengan memeluknya semalaman. Entah kenapa ia jadi mulai peduli begini pada orang lain, ah mungkin ia hanya menganggap istrinya itu tak lebih dari seorang adik perempuannya.

"Ya, hanya sebagai adik." Gumamnya seraya berlalu masuk ke dalam kamar mandi.

Karin yang merasa tidurnya sangat nyenyak pun nampak bangun dengan segar, gadis itu langsung terduduk lalu mengecek gulingnya yang masih berada di tempatnya semula dan perasaannya pun lega.

"Nyenyak banget aku tidur." Ucapnya seraya merentangkan kedua tangannya ke atas untuk meluruskan otot-ototnya yang kaku dan bersamaan itu kamar mandinya terbuka dari dalam, hingga membuat Karin langsung membuang mukanya. Karena lagi-lagi suaminya itu hanya memakai handuk sebatas pusarnya dan membiarkan tubuh bagian atasnya terpampang di hadapannya, sungguh ia takut khilaf.

"Akan ku buatkan sarapan." Ucapnya seraya loncat dari kasurnya lalu segera berlari keluar kamarnya dan itu membuat Matteo nampak geleng-geleng kepala.

"Malu-malu seperti perawan saja." Gerutunya sinis, lagipula jaman sekarang memang ada wanita yang masih perawan? Karena kebanyakan dari mereka sudah menyerahkan kehormatannya pada kekasihnya sebelum pernikahan di mulai.

Setelah berganti pakaian, Matteo pun segera berlalu dari kamarnya dan di lihatnya sang istri sedang menyiapkan sarapan dengan masih memakai piyamanya yang nampak kedodoran benar-benar tak sedap di pandang mata. Padahal sebenarnya di balik pakaian itu, gadis tersebut memiliki keindahan tubuh yang begitu menggoda. Namun Matteo langsung menggelengkan kepalanya ketika menyadari pikirannya mulai kemana-mana.

"Hai, ayo sarapanlah !!" Ajak Karin ketika melihat sang suami yang baru keluar dari kamarnya dan Matteo pun segera menarik kursi lantas duduk di hadapan gadis itu.

Di lihatnya omelet dan juga nasi goreng ada di atas meja tapi hanya nampak satu piring kosong di sana. "Kamu tidak sarapan ?" Tanyanya kemudian.

Karin langsung menggeleng. "Ini masih terlalu pagi, kamu saja yang sarapan." Ucap gadis itu seraya mengambilkan pria itu makanannya.

"Terima kasih." Ucap Matteo dan langsung menyendokkan omelet tersebut ke dalam mulutnya dan rasanya pun lebih enak dari buatannya tempo hari.

Sembari makan pria itu pun terlihat mencuri pandang ke arah sang istri yang sedang membersihkan bekas peralatan masaknya di dapur dan tiba-tiba terdengar bel berbunyi, entah siapa yang datang pagi-pagi begini.

"Biar ku lihat." Karin langsung mengelap tangannya dan segera berlalu membuka pintu.

"Hai, apa aku mengganggu ?" Hans terlihat berdiri di depan pintu sembari memamerkan deretan gigi putihnya.

"Mas Hans? Ada yang bisa ku bantu ?" Karin sedikit terkejut melihat kedatangan pria itu.

"Apa aku boleh minta air panas? Kebetulan hari ini aku baru akan melengkapi unitku dengan alat-alat dapur." Terang pria itu dengan wajah sungkan karena pagi-pagi telah mengganggu tetangganya tersebut.

"Tentu saja, ayo masuk !!" Karin langsung mengajak pria itu masuk ke dalam rumahnya.

"Siapa yang datang ?" Tiba-tiba Matteo sudah berdiri dari kursinya.

"Ini mas Hans mau minta air panas, oh ya dia tetangga baru kita." Karin langsung memperkenalkan pria itu pada sang suami.

"Maaf mengganggu pagi-pagi." Hans menatap Matteo yang nampak memasang wajah tak bersahabat.

"Tentu saja sangat mengganggu." Sinis Matteo, namun langsung mendapatkan tatapan tajam dari sang istri.

"Kami sedang sarapan, apa kamu mau gabung ?" Tawar Karin pada Hans seraya melirik nasi goreng di atas mejanya yang nampak masih banyak.

"Bukankah nasi gorengnya buat bekalku, sayang ?" Celetuk Matteo kemudian dan tentu saja membuat Karin sontak terkejut mendengar pria itu memanggilnya seperti itu, namun gadis itu dengan cepat menguasai dirinya.

"Aku buatnya banyak kok." Ucapnya kemudian.

"Terima kasih, tapi aku sudah membeli sarapan tadi." Tolak Hans meskipun ia ingin tapi melihat Matteo yang nampak ingin segera mendepaknya ia jadi tahu diri.

"Baiklah, sebentar ya." Karin segera berlalu ke dapur untuk mengambil air dan suaminya pun langsung membuntutinya.

"Apa sudah sayang ?" Ucapnya dengan lembut namun Karin langsung melotot menatapnya, kemudian gadis itu segera melangkah mendekati Hans yang masih berdiri di dekat pintu memperhatikan mereka.

"Lain kali jangan sembarangan menyuruh pria masuk ke dalam rumah, sayang." Ucap Matteo sedikit berteriak pada istrinya itu yang sudah berlalu menjauh.

Karin segera memberikan airnya pada Hans. "Maafkan suamiku." Ucapnya dengan wajah sedikit memerah menahan malu karena perlakukan suaminya pada pria itu.

"Tidak apa-apa, terima kasih banyak air panasnya." Sahut Hans dengan mengulas senyumnya lantas segera berlalu pergi.

Setelah menutup pintunya kembali, Karin pun langsung mendatangi suaminya itu. "Kamu benar-benar tidak sopan." Ucapnya sedikit kesal.

"Lagipula jangan memanggilku seperti itu, nanti bagaimana jika kekasihmu tahu ?" Imbuhnya lagi, ia tahu suaminya sengaja bersikap mesra agar Hans tidak berpikir macam-macam tentang mereka. Lagipula ia juga tidak mungkin memberitahu Hans apa yang terjadi pada pernikahannya saat ini.

Matteo nampak menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ia juga tidak tahu kenapa tiba-tiba melakukan itu. Mungkin ia hanya takut saja hubungannya dengan istrinya di ketahui oleh orang lain, lagipula bagaimana pun juga status mereka adalah suami istri jadi sudah kewajibannya untuk menjaga marwah rumah tangganya.

"Astaga, kenapa aku jadi peduli begini ?" Gumamnya yang tak mengerti dengan sikapnya sendiri.

"Aku hanya tidak ingin kamu terlalu akrab dengan pria yang baru kamu kenal, bagaimana jika dia berniat kurang baik padamu ?" Ucap pria itu beralasan.

"Dia hanya minta air, lagipula sejak kapan kamu peduli pada orang yang ku kenal ?" Karin nampak menyipitkan matanya menatap pria itu.

"Karena kamu istriku jika terjadi apa-apa denganmu, orang tuamu dan kakekku pasti akan menganggapku tidak becus." Tegas Matteo yang kurang suka jika lawan bicaranya mulai mengintimidasi.

Karin mengangguk kecil, ada benarnya juga ucapan pria itu. Bagaimana pun juga ia adalah tanggung jawabnya saat ini, meskipun tak ada cinta di dalam pernikahan mereka.

"Baiklah, lain kali aku tidak akan memasukkan sembarang orang lagi." Ucapnya lantas berlalu dari hadapan pria itu untuk membereskan meja makan bekas sarapan mereka.

"Tunggu, mau kamu bawa kemana nasi gorengnya ?"Matteo langsung menahan lengan Karin yang hendak membawa sisa nasi goreng tersebut ke dapur.

"Untuk ku simpan, kenapa ?" Gadis itu pun nampak tak mengerti.

"Masukkan saja ke kotak bekal biar aku bawa !!" Perintah Matteo kemudian.

Karin nampak memindai pria itu, ia pikir tadi hanya aktingnya saja agar Hans tak ikut sarapan dengan mereka.

"Ku rasa idemu untuk berhemat bisa ku terapkan juga." Ucap Matteo beralasan.

"Tentu saja, baiklah tunggu sebentar." Sahut Karin lantas mengambil kotak bekal di dalam lemari dapurnya.

Sementara Matteo yang berlalu menjauh terlihat merutuki dirinya sendiri. "Kenapa aku mendadak bodoh begini ?"

1
pisces
hayo loh karin gak bisa kabur tooo
alhusna name
kamu, kamu, kamu lagi😉😉🥰🥰🥰
Mutiara Syarifatul amanah
up lagi kak
Tri Handayani
ceritanya menarik,bikin penasaran
Tri Handayani
selalu bikin penasaran thorrr,harus nunggu besok'd tunggu double upnya thorrr
Ilda Yani
semangat thor
Salim ah
astaga thor kenapa sih Matteo dibiarkan masuk kamarku sih kan aq jadi malu🤗 tapi boong
karin ayuk selesaikan kesalah pahaman kalian biar bagaimanapun triple membutuhkan sosok daddy
Matteo ayuk jelaskan kenapa km pergi dan menceraikan karin biar cepet selesai dan berkumpul kembali keeh doa terbaik buat orang baik
💐🌹Syana Azharii🌹🪷
🤣🤣🤣tahan ya mat jgn smpe kamu asal main coblos coblos lagi 🤣🤣

ayo Rin kasih sedikit pelajaran dulu untuk suamimu ini, biar dia gak seenaknya aja datang dan pergi sesuka hati.
syisya
kutunggu" akhirnya up juga😄
🌻🌹Wathyýyy🌹🌻
Good mommy Karin 👍👍
Kalian harus melihat usaha dan keseriusan daddy untuk kembali bersama kalian
🌻🌹Wathyýyy🌹🌻
Justru karena mommy sering ditindas daddy makanya ada kalian 🤣🤣
🌻🌹Wathyýyy🌹🌻
Mungkin kali ini masalahnya bakal selesai di dalam kamar 🤭🤭
🤎𝐀⃝🥀oMaDevi💜MD💜
nah di eksekusi lagi Karin Mateo kan puasa lama 🤣🤣 lapar harimau
🌷💚SITI.R💚🌷
ayo mamat kamu hrs ngomong yg jujur dan hrs bisa meyakinkan karin..smg kalian bisa bersa kembali
Sulistiana
Matteooo…sekalinya gentle ehhh..kebangetan ..
Lissaerlina
lanjuttttt 💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻
Fitria Syafei
waduh mau ape lagi nih si MAMAT masuk ke kamar Karin 🙄 KK kereeen 😘😘
Universitas Muslim Buton
/Good/
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
GiZaNy
seneng banget klo respon Karin langsung nendang anu nya si Matteo.. 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!