Hanya hayalan author semata.
Di ciptakan hanya untuk kekuatan dan setelah lahir di buang oleh Ibu kandung nya sendiri, menjadi sosok yang begitu kuat namun juga jahat.
karena kemarahan nua kepada sang Ibu membuat siluman cantik selalu menebar kejahatan, namun dia juga sangat perhatian kepada sang adik yang bertekad menjadi manusia sepenuh nya dan bertapa di alas roban.
tapi kejahatan siluman cantik ini pudar setelah di asuh oleh wanita yang mantan istri Ayah nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29. Ucapan Arya
Arya hanya bisa diam di dalam jaring yang di buat oleh Sekar, sekarang dia di bawa kedalam istana mereka sendiri yang sangat megah dam besar, para ular lain memberikan hormat kepada Sekar yang datang menggendong Arya di pundak nya. semua bertanya tanya kenapa pangeran mereka bisa di bungkus jaring begitu dan tidak bisa bergerak lepas, hanya saja mereka tidak berani bertanya karena bisa saja di hantam dengan Ratu mereka yang sangat ganas ini. hanya rasa penasaran saja yang membuat mereka tidak henti henti nya menatap Arya yang di dudukan di atas singgasana juga oleh Sekar namun sama sekali tidak di lepas kan.
"Maafkan hamba yang sudah lancang bertanya pada paduka Ratu, ada apa gerangan sehingga Pangeran sampai di bungkus jaring sukma?" Cobra bertanya hati hati.
"Dia lasak orang nya, sehingga harus ku bungkus." jawab Sekar.
Semua nya tidak percaya kalau itu Pangeran mereka hanya lasak saja sudah di bungkus oleh jaring sukma, pasti ada sesuatu yang terjadi dan Sekar tidak mau mengakui nya karena bisa saja itu sebuah rahasia besar bagi keluarga. para pengikut nya tidak berani banyak tanya karena bisa di hantam habis habisan, cobra yang kedudukan nya di bawah Ratu saja tidak berani bila banyak omong pada Ratu nya.
"Berikan hormat pada Pangeran." titah Sekar yang pakaian nya sudah berubah jadi Ratu.
"Salam hormat hamba paduka Pangeran." semua nya menunduk hormat.
"Lepaskan aku, Kak!" Arya berusaha meronta lepas.
Sreeeet.
Tubuh Arya lepas dari jerat tersebut dan dia sempoyongan karena memang sudah jadi manusia biasa sehingga sulit mau mengimbangi gerakan nya, mau tak mau maka dia pun jatuh juga kelantai. semua pengikut menahan tawa nya karena Pangeran mereka jadi lembek begini setelah jadi manusia, sangat beda dengan Ratu mereka yang tegas dan berwibawa, tapi memang dasar nya Arya ini kalem sehingga saat jadi siluman pun kesan nya selalu kalem dan penuh kelembutan.
Seperti nya gelar siluman memang tidak pantas untuk dia, hanya bagus untuk Sekar saja karena dia memang di lahirkan untuk jadi Ratu ular yang sangat ganas dan bengis, apa lagi di tambah penolakan dari Ibu nya sehingga membuat Sekar semakin tidak punya hati. bila dia mendapat kasih sayang sudah pasti tidak akan sekejam ini perilaku nya, semua pengikut harus menahan sikap bila tidak mau di kunyah habis oleh Ratu nya, salah sedikit saja maka mereka akan musnah di buat Sekar yang sama sekali tidak mengenal kata ampun sama sekali dan dia tidak pernah bersikap lembut atau juga tersenyum manis, bila tersenyum hanya membuat orang ketakutan karena itu adalah seringai.
"Salam hormat hamba padamu wahai paduka Ratu, hamba adalah panglima ular yang bertugas di lembah bangkai." ular kuning mengenal kan diri dengan wajah yang sangat tampan.
"Lalu kenapa?" Sekar menatap wajah nya.
"Lembah bangkai di serang beberapa waktu yabg lalu dan saya kehilangan hampir separuh pasukan karena mereka menggunakan racun saat kami sedang tidur." jelas panglima ular.
"Bangsat! siapa yang berani melakukan itu?" Sekar langsung berdiri.
"Klan ular sanca yang membuat masalah karena mereka ingin menguasai lembah bangkai." jawab Panglima tegas.
Merah padam wajah Ratu karena sudah di kuasai emosi yang begitu besar, berani sekali klan sanca ingin membuat masalah dengan nya, padahal sanca berada dalam perlindungan nya saat dulu di serang oleh Ratu buaya, lalu sekarang berkhianat karena mau menguasai lembah bangkai yang sangat berjaya itu. Panglima ular sampau harua kehilangan banyak anggota karena di hajar habis oleh mereka, untung nya Ratu mereka kembali sehingga bisa membuat pengaduan.
"Hamba mohon berilah sedikit pasukan tambahan agar kami bisa menyerang musuh kembali." pinta Panglima.
"Kau lihat lah ini, Arya! andai kau tetap jadi siluman maka kau bisa memimpin perang, bukan nya malah jadi manusia lemah begini." kesal Sekar.
"Menjadi manusia itu sudah pilihan ku, Kak! semua keputusan sudah aku pertimbangkan semua, Kakak juga tidak bisa menghalangi aku." Arya dengan berani nya membentak.
Pluuuk.
Satu tepukan mendarat di mulut Arya karena sudah berani melawan, Arya pun memegangi mulut nya sambil menjauh karena takut kena tepuk lagi, sakit nya tidak seberap cuma malu nya itu yang sangat tidak bisa di tahan karena banyak orang atau pun anggota mereka, masa para anak buah bisa melihat Pangeran nya di tepuk mulut nya dengan Ratu ular, kan rasa nya tentu malu sekali. namun mau bagai mana lagi karena Arya sudah tidak punya kuasa untuk melawan nya, dari pada mati sia sia di tangan Sekar.
"Jangan sampai kau membuat masalah dan minta tolong padaku." geram Sekar.
"Tidak akan! bila perlu aku memang tidak akan menemui mu lagi." tegas Arya sangking ingin nya bersama dengan sang Ibu sehingga tidak memikirkan lagi perasaan Kakak.
Sekar terdiam karena ketakutan nya pasti terbukti bahwa Arya akan segera melupakan dia, Arya pasti akan bahagia dengan Ibu nya dan mereka akan jadi keluarga utuh yang sangat bahagia, Sekar pasti akan di lupakan karena Bu Laras juga tidak tahu bahwa dia ada di dunia ini sebagai Kakak nya Arya, mereka tahu nya Arya hanya sendirian.
"Aku sama sekali tidak ada arti nya bagi mu?" tanya Sekar dengan suara bergetar.
"Kau jahat, Kak! sia sia selama seratus tahun aku menahan semua nya, namun setelah aku berhasil malah kau buat aku begini." Arya berseru marah.
"Aku yang menjaga mu mu!" geram Sekar dengan ekor yang sudah menyala.
"Selalu itu yang kau ungkit, aku juga tidak minta kau jaga bila tahu akhir nya akan begini." balas Arya lantang.
Ternyata sesakit ini bila perjuangan kita sama sekali tidak di hargai, Arya begitu marah karena Sekar menahan nya di istana agar tak bertemu dengan Ibu nya. tidak peduli bahwa Sekar juga terluka karena kata kata nya, apa lagi tadi rasa cemas nya sungguh terbukti, Arya pasti akan melupakan dia saat sudah kumpul dengan keluarga.
Takut bila gelap mata dan malah membunuh Adik nya, Sekar pergi dari istana dengan hati yang sangat terluka sekali, begini sakit nya saat perjuangan kita sama sekali tidak di hargai oleh orang yang sudah kita perjuangkan. Arya memang berhak marah karena dia sudah menahan semua rasa demi bisa hidup dengan Ibu nya, namun seharus nya dia juga paham bahwa Sekar berjasa besar saat dia masih bertapa, bila tidak maka Arya akan celaka di tangan para iblis.