Mira. seorang gadis cantik nan manis itu harus bekerja sebagai seorang beby sister di keluarga terkaya no 1 di kota Jakarta. setelah kepergian kedua orang tua nya, dia pun memutuskan ikut ke Jakarta bersama tetangga nya, yang sudah dia anggap seperti ibu kandung nya sendiri...
.....
Emil Darmawan seorang pengusaha sukses itu harus menelan pil pahit kehidupan nya, saat sang istri di nyatakan meninggal dunia, karena bertaruh nyawa melahirkan anak nya.
mau tau kelanjutannya kisah mereka berdua. yuk segera mampir
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deby cahya Karmila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
berdetak.
Malam pun kembali tiba, kini semua keluarga sudah berkumpul di meja makan, bahkan Emil pun sudah ikut bergabung bersama keluarga nya,
semua makan dengan tenang dan damai, hingga detik berikut nya terdengar suara tangisan bayi yang sangat nyaring dari arah ruang keluarga.
" Eh sayang, kok nangis sih, " ucap Mira menggendong tubuh bayi itu.
Mira begitu teliti menggendong anak itu, seperti nya dia memang sudah ahli dalam menjaga seorang bayi kecil.
Sedangkan Emil terus menatap wanita itu tanpa berkedip sedikitpun. Nyonya kinan menyadari tatapan putra nya itu, tatapan yang sangat berbeda.
" Mira, kenapa Erik rewel," ucap nyonya kinan mendekati Mira.
" saya tidak tau nyonya, padahal saya sudah memberikan nya ASI, saya tidak berani menyusui nya lagi karena Perut nya sudah kembung," ucap Mira.
nyonya kinan tersenyum dan mengambil alih gendongan cucu nya, " Mira, tolong ambilkan minyak telon Erik," ucap nyonya kinan.
Mira mengangguk dan segera berlari ke arah kamar Erik dan mengambil minyak telon anak itu.
" Mungkin dia menangis karena perut nya terasa tidak enak, oleskan ini saja pada perut nya, dan setelah itu dia akan merasa lebih nyaman," jelas nyonya kinan, sedang kan Mira terus melihat gerakan demi gerakan yang di lakukan oleh nyonya kinan.
" Heheh, maaf kan Saya nyonya, saya masih belum terlalu mengerti, tapi saya akan belajar untuk Beby Erik," ucap Mira.
" Tidak apa-apa Sayang, saya mengerti kok, lagian juga usia mu masih terbilang muda," ucap nyonya kinan.
Entah kenapa wanita tua itu sangat menyukai Mira, apalagi mengingat jika diri nya tak memiliki anak perempuan.
Mira pun kembali menggendong tubuh bayi kecil itu,dan menimang nya hingga tertidur.
" Mira, apa kamu sudah makan," ucap tuan Abraham, yang meli Mira masih menimang Erik.
" Setelah tuan Erik tidur,saya akan makan malam tuan," ucap Mira tersenyum manis.
Senyuman Mira seketika membuat jantung Emil berdetak kencang, entah ada apa dengan diri nya itu, padahal saat pertama kali bertemu istri nya dulu,dia tak seperti ini.
" Makan lah Mira, biarkan Erik di nyonya kinan dulu," ucap tuan Abraham.
" eh, tidak apa-apa tuan, biar saya tidur kan dulu," ucap Mira menolak.
Tanpa aba-aba, nyonya kinan pun mengambil cucu nya dari gendongan Mira, setelah itu nyonya kinan menyuruh Mira untuk makan malam,.
Saat ingin melangkah ke arah belakang,lagi lagi Mira menghentikan langkah nya.
" Makan lah di sini," ucap Emil tiba tiba.
" eh,tidak perlu tuan, saya makan di belakang saja," lirih Mira.
" Duduklah, jika kau jauh nanti anak itu rewel, malah nyusahin lagi memanggil mu ke belakang," ketus Emil.
Mira menatap ke arah nyonya kinan, sedang kan wanita itu hanya mengangguk, mengizinkan Mira untuk makan di sana bersama Emil, yang masih menikmati makanan nya.
Perlahan wanita itu pun mulai makan, sedang Emil sesekali mencuri pandang ke arah Mira yang terlihat menikmati makanan nya.
" Ada apa dengan ku, kenapa jantungku seperti ini," batin Emil.
Emil rasa nya tak tahan berapa di posisi ini, pria itu pun akhirnya bangkit dari duduk nya, dan kembali masuk ke dalam kamar nya.
....
Setelah selesai makan,Mira kembali mengambil Erik, dan membawa nya masuk ke dalam kamar nya.
.....
NB: nama ibu Emil di ganti yah, nyonya Kinan.
maaf sekedar saran thor