NovelToon NovelToon
Istri Warisan Adik

Istri Warisan Adik

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Pengantin Pengganti / Cinta Paksa / 续弦
Popularitas:291.8k
Nilai: 5
Nama Author: Noor Hidayati

Seorang kakak yang terpaksa menerima warisan istri dan juga anak yang ada dalam kandungan demi memenuhi permintaan terakhir sang Adik.

Akankah Amar Javin Asadel mampu menjalankan wasiat terakhir sang Adik dengan baik, atau justru Amar akan memperlakukan istri mendiang Adiknya dengan buruk?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noor Hidayati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembali Bertengkar

Sesampainya di rumah, dengan susah payah Mahira turun dari mobil, berjalan terpincang-pincang tanpa mau di sentuh oleh Amar yang ingin menuntunnya.

"Mahira kakimu terluka biarkan aku membantumu."

"Rasa sakit di kakiku tak sebanding dengan rasa sakit di hatiku!" tegas Mahira yang membuat Amar terdiam menyesali apa yang sudah dikatakan ketika di Hotel. Namun melihat Mahira yang meringis kesakitan sambil memegangi lututnya saat berjalan, Amar dengan tanpa persetujuan Mahira langsung membopongnya.

"Kak Amar! lepas," pekik Mahira mencoba memberontak, mengayunkan kedua kakinya hingga Amar dibuat kuwalahan.

"Aku tidak akan melepaskan mu Mahira, kau dengar itu!" tegas Amar yang langsung membawa Mahira masuk ke kedalam.

Mendapati Amar tidak membawanya ke kamarnya dan justru ke kamar Amar, Mahira kembali memberontak.

"Kenapa kak Amar membawa ku kesini, aku ingin ke kamar ku!" tegas Mahira menarik-narik kerah kemeja Amar. Namum Amar tak peduli dan terus membawa Mahira masuk ke kamar lalu membaringkannya di sana.

Baru saja Mahira ingin bangkit dari tempatnya, Amar kembali membuat Mahira berbaring lalu menarik kakinya dan meletakkan di pa ha nya.

"Ahh..." ringis Mahira menahan rasa sakitnya.

Meskipun dengan sikapnya yang dingin dan sedikit kasar, Amar mulai membersihkan luka di kaki Mahira, meneteskan obat lalu membalutnya dengan perban.

Melihat Amar sudah selesai membalut lukanya, Mahira kembali bangkit dan menurunkan kakinya dari pangkuan Amar lalu berusaha turun dari ranjang. Namun Amar dengan cepat kembali menghentikan Mahira.

"Mahira kamu mau kemana?" tanya Amar berdiri didepan Mahira untuk menghalangi langkahnya.

"Kenapa, bukankah aku harus tidur di kamarku!?"

Mendengar jawaban Mahira, Amar terdiam bingung. Memang dirinya yang meminta mereka tidur masing-masing dikamar yang berbeda tapi rasanya malam ini Amar ingin terus bersama Mahira.

Dengan kesal Mahira mendorong tubuh Amar supaya menyingkir dari hadapannya. Semula Amar hanya diam seakan mempertimbangkan apa yang harus Ia lakukan sampai pada akhirnya, Amar berbalik badan menarik kembali tangan Mahira dan menutup pintu dengan begitu kerasnya.

Jebrettt!!!

Mahira mengerjapkan mata sesaat karena kaget setelah itu berdiam diri tanpa mau menatap wajah Amar yang berada dihadapannya.

"Apa yang membuat mu sangat marah, apa kamu marah karena aku menghajar pria yang berani menyentuh mu, atau karena aku menegur cara berpakaian mu yang mengundang mata laki-laki sepertinya!?"

Mendengar apa yang Amar katakan Mahira semakin merasa kesal karena sama sekali tak pernah berpikir terbersit dalam pikirannya untuk menarik perhatian pria lain bahkan Amar sekalipun. Mahira hanya mempercayakan gaun yang akan Ia kenakan pada desainer karena sama sekali tidak mengetahui fashion apa yang sat ini trend dikalangan atas.

"Kak Amar sendiri apa yang membuat kak Amar sangat marah?"

Pertanyaan balik dari Mahira membuat Amar terdiam seakan mencari jawaban yang sama atas pertanyaan yang Mahira ajukan.

"Bukankah kak Amar sendiri yang mengatakan pernikahan kita hanya status diatas kertas, tidak perlu melakukan tugas dan tanggungjawab sebagai suami istri?"

Entah kenapa mendengar apa yang Mahira katakan hatinya merasa sesak, ingin rasanya mencabut pernyataan itu dan mengakui apa yang tengah ia rasakan saat ini. Namun ego dan ketakutannya membuat Amar tak bisa mengungkapkan apa yang sebenarnya ingin Ia ungkapan.

"Bukankah kak Amar tidak memiliki perasaan apapun kepada ku, lalu kenapa kak Amar begitu marah hingga membabi buta menghajar pria itu?"

"Ya! Aku tidak memiliki perasaan apapun kepadamu, Jadi sekarang keluarlah dari kamarku!" akhirnya kata yang sangat bertentangan dengan apa yang Amar rasakan dalam hatinya terucap hingga membuat Mahira kembali merasakan sakit yang teramat sangat.

Bersambung...

1
SR.Yuni
dahlah skip maaf 🙏🏻🙏🏻
AZTI
keren 😍😍😍
Lilik Juhariah
makasih thor
cucu rosmalia
mahira mahira gampangan banget,, ga dianggap ga dihargai tapi enjoy ajaah.. ada cwe kaya gitui
cucu rosmalia
aku kecewa sama mahira.. jadi terlihat gampangan.. krn mudah luluh dan terkesan ga tegas.. jangan salahin amar kalo memperlakukanmu seenaknya.. krn emang mahira ga bisa mengambil sikap
cucu rosmalia
bukan hak kalii..kewajiban thor kalo mengurus suami termasuk menggantikan bajunyaa
cucu rosmalia
Luar biasa
cucu rosmalia
kan aku bilang apa.. amar manusia kufur nikmat.. uda dikasih istri baik anak juga tapi ga bersyukur jangan kasih bahagia sblm sadar thor
cucu rosmalia
itulah org yang kufur nikmat,, ga bersyukur makanya hidupnya gapernah bahagia kesepian dan penuh dg kekhawatiran..
Endah Lestary
Luar biasa
Juna Dong
luar; biassa
Shanty Yuniawati
Luar biasa
Irma kadjar
mau lanjut baca thor
Ruthvivi Malau
Luar biasa
Non Novia
keren
Nurhayati Nia
mampir thorr
Fajar Ayu Kurniawati
.
sry rahayu
mana mau amar dgn Weni..pasti dia punya rencana
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
total 1 replies
sry rahayu
smg amar datang...
sry rahayu
ngamuk.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!