NovelToon NovelToon
Pengantin Untuk Calon RI 1

Pengantin Untuk Calon RI 1

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:13.2k
Nilai: 5
Nama Author: Sirchy_10

Seorang Duta Besar Republik Indonesia yang bertugas di Belanda, diperintahkan pulang oleh pimpinan Partai, untuk dicalonkan sebagai Presiden pada Pemilu 2023. Dialah Milano Arghani Baskara. Pria mapan berusia 35 tahun yang masih berstatus single. Guna mendongkrak elektabilitasnya dalam kampanye, Milano Arghani Baskara, atau yang lebih dikenal dengan nama Arghani Baskara, diminta untuk segera menikah. Tidak sedang menjalin hubungan dengan wanita manapun, Argha terpaksa menerima Perjodohan yang diatur oleh orang tuanya. Dialah Nathya Putri Adiwilaga. Wanita muda berumur 23 tahun. Begitu Energik, Mandiri dan juga Pekerja keras. Nathya yang saat ini Bekerja di sebuah Hotel, memiliki mimpi besar. Yaitu melanjutkan pendidikan S2 nya di Belanda.

Akankah cinta beda usia dan latar belakang ini bersemi?
Mampukah Nathya menaikkan elektabilitas suaminya dalam berkampanye??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sirchy_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 9

Para petinggi Departemen, siap menyambut yang sudah datang. Begitu mobil Sedan Roll- Royce Phantom berwana hitam berhenti di teras Lobby, General Manager The Westen pun siap menyambut dengan membukakan pintu.

"Selamat datang, pak," ucap General Manager yang bernama bapak Evan Sander.

Kini, dua orang dengan aura kepemimpinan dan beraromakan uang itu saling bersalaman. Nathya dan beberapa Staff yang sudah sangat penasaran dengan tamu VVIP ini, berusaha mengintip dari dalam. Namun sayang sekali, leher mereka tidaklah panjang seperti Jerapah, sehingga tidak dapat melihat dengan jelas wajah tamu VVIP yang sudah menggemparkan seluruh isi Hotel berbintang ini.

Lagipula, tamu VVIP itu dijaga ketat oleh Bodyguard atau semacam ajudan yang berpakaian serba hitam. Jika dihitung, Bodyguard yang berwajah seram- seram itu berjumlah sekitar 12 orang. Tentu penjagaan untuk atasan mereka sangatlah ketat. Membuat Nathya dan rekannya kembali ke posisi mereka semula, yakni di lobby. Lalu berbaris sejajar, bersiap menyambut tamu spesial yang sampai detik ini, belum jelas siapakah gerangan.

"Mari pak, saya antar ke kamar," ucap pak Evan dengan suara dimanis- maniskan sarat menjilat.

Tidak lama kemudian, sosok tua itu meminta pak Kadek untuk memberikan kunci kamar yang akan ditinggali si tamu VVIP ini. Tamu yang terlihat sepesial itu, kini dilayani langsung oleh jajaran manager.

Staff kacangan seperti Nathya dan juga rekannya, untuk sementara diminta mundur dari posisi mereka masing- masing. Karena para petinggi Departemen, ingin menampilkan diri, sarat ikutan menjilat seperti General Manager The Westen tersebut.

Tamu VVIP ini pun, berjalan sejajar dengan General Manager Hotel. Diikuti oleh semua ajudannya dari belakang. Saat melewati Nathya dan staff lainnya, tampa sengaja atau benar disengaja, bola mata Nathya bersitatap dengan pria yang agaknya, mampu membuat jantung Nathya dag dig dug.

Secara spontan, Nathya memberikan gestur welcome dengan mengatupkan kedua tangannya di depan dada, seraya melempar senyuman termanis yang Nathya miliki. Kesan sombong khas anak Penjabat Konglomerat pada umumnya, yang sudah melekat di pikiran Nathya sirna sudah, kala tamu VVIP yang satu ini membalas tipis senyuman Nathya seraya menganggukkan sedikit kepalanya. Ternyata, tidak semua anak Owner kaya raya tajir melintir itu, sombong dan angkuh. Buktinya, tamu VVIP anak owner yang satu ini berbeda. Begitu humble tidak segan membalas sambutan dari staff level rendah seperti dirinya.

"Sial- sial Mahalini ini mah namanya. Arghani Baskara emang ganteng banget ya Dewa."

"Parah sih gantengnya. Gak ngotak banget."

"Rahim saya bergetar pak. Pak! Tolong pak."

Rekan Nathya dari GSE--- Guest Service Executive--- saling sahut menyahut memuji yang sudah berlalu, dan tidak terlihat lagi dari Lobby.

"Siapa- siapa! Siapa tadi namanya?" tanya Nathya pada Manda, untuk memastikan pendengarannya sebentar ini.

"Masa kamu gak tau pria itu sih, Nath? Itu kan Arghani Baskara. Dubes Republik Indonesia federasi Rusia."

"Mantan Dubes," sahut rekannya yang lain bernama Linda. Memperbaiki informasi yang disampaikan Manda.

"Bukan Rusia Manda. Tapi Belanda," sahut rekannya yang lain.

"Eh, udah mantan ya?" balas Manda bertanya balik. "Lho, sejak kapan federasi Belanda? bukannya Rusia ya!"

"Auh ah Manda. Kamu ketinggalan banyak chapter mengenai Arghani Baskara yang ganteng yang tampan yang tajir melintir tapi sayang masih jomblo itu."

"Iya. Ketinggalan banget kamu Man. Pasti gak tau juga kan, kalau belio ini mau nyapres periode sekarang?"

"Seriusan nyapres?"

"Ehem."

Seorang Bell Boy, berdeham melihat ciwi- ciwi dari Departemen GSE dan Front Desk yang masih saja berkumpul di lobby. Mana terdengar menggibahkan tamu VVIP itu lagi!

"Misi. Numpang lewat."

Dengan menggerutu, semua staff membubarkan diri. Mengakhiri gibah session mengenai mantan Dubes federasi Belanda.

Sementara Nathya, masih dengan ekpresi kagetnya. Jadi ini Arghani Baskara yang sudah membuat bundanya berperilaku seperti tante- tante girang haus belaian brondong!

Nathya memang sering mendengar nama Arghani Baskara disebut bundanya, namun tidak tau bagaimana paras pria, yang sudah meracuni penglihatan bundanya sehingga ingin sekali mengangkat Arghani Baskara sebagai anaknya.

Memang Nathya ada niatan untuk mencari tahu, perihal paras pria mapan ini di kolom Google. Namun, pekerjaannya yang luar biasa repotnya, membuat Nathya malas saja membuang waktunya, hanya untuk mencari tahu setampan apa pria yang sering di panggil "dik Argha" oleh bundanya. Seolah- olah Arghani Baskara ini adalah ponakannya.

"Jadi itu Arghani Baskara," gumam Nathya sendiri. "Jadi Arghani Baskara ini yang punya Hotel The Westen," lanjut Nathya bergumam sendiri.

Ternyata oh ternyata. Setampan ini orangnya. Pantas saja bundanya seperti cacing kepanasan setiap kali TV memberitakan tentang mantan Dubes RI federasi Belanda ini. Memang benar- benar tampan sih! Nathya mengakui hal itu. Aura Arghani Baskara ini, benar terlihat seperti bangsawan, mahal dan Elegan. Selera bundanya tidak main- main. Sama seperti selera dirinya. Tidak salah bundanya mengidolakan Dubes yang satu ini.

Seketika Nathya teringat akan perkataan sang Bunda. Yang berandai- andai ingin memiliki menantu seperti Argha, yang artinya akan menjadi suami Nathya. Detik itu juga Nathya ingin sekali berlari kepelukkan sang bunda seraya mengatakan "Bangun bunda. Jangan bermimpi di siang bolong."

Keluarga Argha itu bagaikan Berlian Intan permata. Lihat saja Hotel tempat Nathya bekerja, sangat bagus bahkan sudah termasuk kategori hotel berbintang 5. Sementara keluarga mereka, hanyalah batu kali yang spesifikasinya pas untuk dibuat pondasi. Keluarga Argha itu merupakan salah satu orang terkaya di Indonesia. Sementara keluarga Adiwilaga, hanya terbilang cukup berada di komplek tempat tinggal mereka.

Ditambah lagi dengan background Argha dan keluarganya yang merupakan dinasti politik. Cepat- cepat Nathya ingin menyadarkan bunda tercintanya. Bahwa para elite Politik, sering menipu rakyat dengan janji- janji manis diawal, namun busuk dikemudian hari. Setelah mendapatkan kedudukan jabatan, mereka pasti lupa akan rakyat yang mendukung mereka. Ibarat pribahasa, habis manis sepah dibuang.

Bahkan Nathya lebih memilih golput sejak mendapatkan KTP kali pertama. Lebih baik tidak memberikan hak suara, daripada menyesal dikemudian hari. Sepertinya tidak dulu, jika harus bersuamikan seorang Politikus.

Nathya ingin sekali berkata dengan tegas pada sang bunda. Tolong hapus semua keinginan- keinginan tidak masuk akal bunda, mengenai Argha. Nathya tidak sanggup, apabila harus bersaing dan mengalahkan wanita- wanita superior demi mendapatkan seorang Argha.

Ya! Meski diakuinya. Ada sedikit rasa ketertarikan yang Nathya miliki untuk sosok Argha, setelah ia melihat Fisiknya secara langsung barusan ini. Apalagi tadi Argha sempat membalas senyumannya. Ingin rasanya berlari ke pelukan pria ini. Lalu mengendus- ngendus, menggesekkan kepalanya manja seperti kucing ras, agar dagunya diusap- usap sayang. Tapi untungnya, Nathya berhasil menahan diri dan menutupi kebrutalannya dengan wajah datar profesionalnya.

1
sarytaa
kmn lh novel ni, gk up lg kh?
sarytaa
mna nih thya, gak up² dr kmaren.
nunggu loh ini
sarytaa
dasar nenek lampir kau selena. udh tua mau bandingin sma yg muda. 👵

ayo thya, kekep truss. jngan ksih celah buat mantan alias sidugong.

smngat thor, up trus.... hehe
sehat sllu. 💖💖💖💖💖
Purnama Pasedu
keren arga
sarytaa
cpet bnget deh habis nya.
dri kmrin kutunggu up
Fauziah Rahma
nunggu titik klimaks nya
LV Edelweiss
🤣🤣🤣🤣 bengek lah
sarytaa
hshshahhaahahah, nat nat...... wkwkwkkw.
double dong thor!?
pling kutunggu upnya
Purnama Pasedu
nath,,,,keselek ludah gitu
Fauziah Rahma
😂😂
Ririn Susanti
nathaya... kenapa bawa2 kutang segala/Facepalm/
LV Edelweiss
astaga,, apa-apaan ini 😆🤣
sarytaa
seneng bnget dpt notip up novel ini. cuma crita kk ini yg kutunggu upnya di NT skrang.

smoga kk othornya khilap up lg. hehehhe.
smngat kaka
sehat selalu 😍😍😍😍😍😍😍😍
LV Edelweiss: mampir di novel ku juga kk... 😁
total 1 replies
Purnama Pasedu
thaya nggak mau arga ingat selena
Fauziah Rahma
semoga ada peningkatan hubungan argha sama nathya
sarytaa
lgi..... lanjutkan.....
hehehe up
Purnama Pasedu
cuek aj thya
sarytaa
smngat up thor.
sarytaa
thya kamu kemna? kok engk up sih, dr kemaren loh blm ad up. kutnggu² nih.
Purnama Pasedu
Milan bohong y
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!