Sebagai satu-satunya penerus Keluarga Hector dia adalah Elgard Fidelyo Hector pria yang sangat terkenal di Kota Alfakrest dengan kekayaannya yang melimpah membuat semua wanita tergila-gila dengan akan kekayaannya.
Namun pria itu tidak pernah berminat untuk mengganti stasusnya menjadi menikah, ada hal yang lebih penting di bandingkan itu.
Pada akhirnya, Elgard merubah statusnya menjadi menikah karena utusan dari Arthur Hector dan Arisha Yunna Hector untuk mencari keturunan.
Hal yang tidak terduga terjadi dikehidupan Elgard telah memiliki Ketiga Istri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18-Kehadiran Anggota Baru
Dua bulan telah berlalu begitu sangat cepat sekali waktu berjalannya.
Dimana kandungan usia Oliv telah masuk 9bulan, hal yang membuat Elgard dan Oliv sangat tegang karena sebentar lagi mereka akan bertemu bayi laki-laki mereka.
Malam ini Oliv rasa merasakan sangat sakit diperutnya, sudah dibawa Elgard ke klinik dekat rumah mereka namun mereka mengatakan belum ada tanda-tanda untuk melahirkan.
Akhirnya Oliv disuruh pulang terlebih dahulu agar dia bisa beristirahat dengan tenang.
Namun Oliv semakin merasakan kontraksi yang sangat hebat sekali, sehingga membuat Elgard sangat panik.
Elgard mengelus-elus pinggangnya Oliv agar merasakan nyaman tetapi kebalikannya semakin Elgard mengelus pinggangnya semakin menjadi kontraksi tersebut.
Oliv tidak banyak mengeluarkan suaranya, dia hanya diam namun raut wajahnya menahan sakit yang benar-benar luar biasa.
Elgard meneteskan airnya mata untuk pertama kalinya, dia benar-benar tidak tega melihat Oliv yang menahan sakit tersebut.
Sakitnya sangat luar biasa, namun tanda-tanda untuk melahirkan belum ada.
" Sayang, apakah sakitnya masih terasa?" tanya Elgard dengan nada yang sangat khawatir
" S-sakitnya semakin mas, rasanya ada yang ingin keluar" keluh Oliv
Dia memang merasakan ada sesuatu yang ingin keluar tapi masih ditahan oleh Oliv.
" Kita kerumah sakit aja ya sayang, biar jika terjadi kenapa-kenapa kamu cepat ditangani"
Oliv menganggukkan kepalanya, dimana Elgard dengan cepat menggendong Istrinya dengan hati-hati setelah itu meminta tolong kepada Kepala Pelayan untuk membawakan barang Oliv serta barang anak-anaknya.
Elgard terlihat sangat khawatir sekali membuat Oliv tersenyum.
" Mas, aku tidak apa-apa jangan begitu khawatir"
Membuat Elgard menoleh menatap Oliv yang tersenyum kepada suaminya itu.
" Aku tidak tega melihatmu merasakan sakit itu Oliv"
Oliv hanya tersenyum dia benar-benar terhibur dengan wajah suaminya walaupun sakitnya semakin menjadi tetapi Oliv bisa menahannya.
*******
Setelah memakan waktu satu jam lebih, akhirnya mereka telah tiba dirumah sakit. Dengan cepat Elgard menggendong Oliv kembali dan berlari masuk kedalam UGD agar Oliv bisa ditangani.
Saat masuk Elgard dengan cepat menaruh Oliv diatas brankarnya dan memanggil Dokter untuk memeriksa keadaan Oliv.
Tak menunggu lama Dokter pun tiba, dan bertanya kepada Elgard.
Dokter mulai mengecek bagian bawahnya Oliv, namun jalan keluar untuk bayi sudah membuka serta kepala si bayi sudah sangat terlihat sekali.
" Tuan, istri anda akan segera melahirkan ini"
Mata Elgard terbelalak dan terkejut saat mendengar ucapan Dokter wanita itu.
" T-tapi bagaimana? Orang klinik tadi mengatakan belum ada tanda-tanda untuk kelahiran"
" Jika anda tidak percaya, maka anda bisa melihat sendiri tuan"
Karena Elgard penasaran dia mencoba melihat kearah bawahnya Oliv, betapa benar-benar terkejutnya Elgard saat melihat pintu untuk jalan bayinya terbuka.
" Sekarang kita pindahkan keruang bersalin, karena sebentar lagi ibunya akan melahirkan"
Kedua perawat itu yang mendapat perintah kini mereka mendorong kearah ruang bersalin.
Elgard yang masih berdiri terdiam sejenak dia memikirkan tentang dimana rasa tidak percaya apa yang dia lihat namun kenyataannya begitu.
" Permisi tuan, anda dipanggil Dokter untuk menemani istri anda yang sebentar lagi akan melahirkan" ujar Perawat itu
Seketika Elgard langsung tersadar dari melamunnya, dengan cepat dia mengikuti perawat itu keruang bersalin.
Saat tiba disana, dimana Oliv sudah sangat siap sekali untuk melahirkan dengan cepat Elgard menghampiri Oliv dan langsung memegangi tangannya.
" Ayo Nyonya, ikuti aba-aba saya ya" ujar Dokter itu membuat Oliv menganggukkan kepalanya
" Tarik nafasnya sangat panjang, setelah itu lepaskan sekali gus Nyonya mengejannya"
Oliv mengikuti arah dari Dokter tersebut, dia Oliv berusaha sekeras tenaga untuk mengejannya karena pembukaannya sudah sangat lengkap.
Tussss.
Terdengar suara letusan dari bawah Oliv ternyata air ketubannya baru saja meletus saat kepala si bayi keluar dari jalan pintunya.
" Ayo Nyonya dorong lagi, kepala bayinya sudah keluar"
Oliv menarik kembali nafasnya setelah itu mencoba untuk mengejannya kembali. Elgard yang sangat penasaran kini dia mencoba melihatnya.
Ternyata apa yang dikatakan Dokter itu adalah benar.
" Ayo sayang, kepalanya sudah keluar" ujar Elgard memberikan semangat kepada istrinya
Sekali mengejan yang sangat panjang, terdengar suara tangisan bayi hal itu membuat Elgard dan Oliv tersenyum bahagia.
" Lihatlah sayang, dia sudah keluar" ujar Elgard dengan bahagianya
Oliv hanya menganggukkan kepalanya namun tiba-tiba selang satu menit Oliv merasakan kembali mules dan sakitnya.
Dimana Dokter dengan cepat kembali menanganginya.
" Ayo Nyonya, ikuti aba-aba saya seperti tadi mungkin adiknya sudah tidak sabar ingin keluar juga sehingga dalam hanya hitungan satu menit dia sudah mulai memberikan tanda"
Oliv menganggukkan kepalanya, dia menarik kembali nafasnya sangat panjang setelah itu mengejan kembali sekuat tenaganya.
Dokter telah melihat kembali kepala bayi uang yang kedua, dengan semangatnya Oliv kembali menarik nafasnya lalu mengejannya.
Hanya perlu dua kali mengejan, terdengar lagi suara tangisan bayinya mereka.
Oliv mengatur nafasnya dan menariknya kembali, nafas Oliv tersengal-sengal karena telah berusaha untuk melahirkan kedua putranya.
Dimana Elgard terlihat menangis kembali, dia benar-benar tidak percaya perjuangan istrinya sangat luar biasa untuk melahirkan kedua putranya.
Elgard berkali-kali mencium kening dan bibirnya Oliv dia merasa bangga atas perjuangannya Oliv walaupun sakitnya sangt luar biasa.
" Terima kasih sayang atas perjuanganmu, aku janji tidak akan pernah menyakiti dirimu" ujar Elgard dengan nada tangisnya
Elgard memeluk Oliv, dimana wanita itu tersenyum lemas karena banyak tenaga yang dia keluarkan namun rasa bahagia menyelimuti dirinya karena telah berhasil melahirkan kedua putranya.
Dimana kedua perawat itu membawa kedua bayi kembarnya, lalu menaruhnya diatas dadanya Oliv setelah kedua bayinya diatas dadanya.
Oliv memeluk kedua putranya yang begitu sangat tampan seperti Elgard. Hidung mancung, alis tebal dan bibirnya sangat seksi seperti Elgard.
" Lihatlah mas, mereka mirip kamu semuanya"
Elgard menganggukkan kepalanya dengan sangat bahagia sekali.
" Kamu benar sayang, mereka sangat tampan sepertiku"
Dengan tersenyum bahagianya, Elgard memegangi kedua tangan putranya dimana mereka menariknya juga hal itu membuat Oliv dan Elgard merasa lucu sekali.
" Nyonya, tolong jangan bergerak sebentar ya saya akan melakukan penjahitan karena ada robekkan sedikit"
" Baik dok"
Dokter mulai melakukan penjahitan dibagian area bawahnya Oliv karena sedikit ada robekkan.
Saat Dokter memasukan jarumnya, Oliv tidak merasakan sakit apapun lagi mungkin karena bahagianya itu tidak membuatnya sakit.
Oliv yang fokus sedang bersama ketiga laki-lakinya, hidupnya sangat bahagia sekali tidak menyangka dia menjadi Ibu sekaligus Istri.
" Mas, terima kasih telah menjadikan ku Istri dan memberikan gelar Ibu kepadaku, aku sangat bahagia sekali mas"
Air mata Oliv mengalir begitu saja dia benar-benar sangat bahagia sekali, Elgard mengapus air matanya dan mendekatkan wajahnya kearah Oliv.
" Aku juga berterima kasih telah ingin hidup bersamaku dan memberikan aku gelar sebagai Ayah"
Elgard memeluk Oliv sekaligus kedua putranya, sambil mencium kening Oliv dan kedua putranya.
Kehangatan yang Elgard rasakan kali ini sangat berbeda.
lain kali Dy pastiampir untuk cerita yg lain ,makasih