Jenny terpaksa menjadi pacar bohongan Shena karena dirinya harus menyelamatkan sahabatnya Dave agar tak kembali ke sisi gelapnya menyukai sesama jenis. namun ternyata Shena punya maksud lain yaitu memperalat jenny agar bisa merebut kembali asetnya dari sepupu jenny. namun tak bisa dipungkiri Shena semakin lama semakin mencintai Jenny
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Daegal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bodohnya !
Jenny tak menggubris panggilan Shena ,ia terus berjalan menuju arah pintu
"Kalau Lo nggak berhenti ,Lo harus ganti duit operasi nyokap Lo sekarang!"ucap Shena dengan nada meninggi
Jenny langsung menghentikan langkahnya mendengar ancaman Shena barusan.
"Tapi Shena gue ..."ucap jenny terputus saat ia berbalik badan ternyata sudah ada Shena tepat di belakangnya.
"Lo cuma perlu nurutin ucapan gue. Lo enggak tau masalahnya apa kan"ucap Shena
"Iya emang gue gak tau. Dan gue yakin Lo juga enggak bakal ngasih tau kan . "Ucap jenny
"Gue punya privasi sendiri yang gak semua tentang gue Lo harus tau"ucap Shena
"Oke gue ngerti , gue nggak bakal ikut campur urusan Lo, tapi gue mohon Lo kasih waktu buat gue bayar semua utang-utang buat operasi nyokap gue"ucap jenny
"Oke"ucap Shena.
"Lo mau kemana?"sambung Shena
"Balik ke rumah sakitlah. Enggak mungkin gue balik ke rumah Bimbim lagi"ucap jenny
"Lo tinggal disini, biar gue balik ke rumah "ucap Shena
"Loh ... Loh kok gitu? Enggak... Enggak... Gue nggak mau semakin utang Budi sama Lo. Kepala gue udah mumet mikir. Bisa-bisa gue berhenti kuliah kalau gini caranya"ucap jenny
"Apa tadi Lo bilang? Berhenti kuliah? Lo sadar enggak dengan ucapan Lo"tanya Shena
"Gini deh kalau Lo jadi gue , trus kapan gue punya waktu buat bisa cari duit lagi buat bayar utangnya. Belum lagi biaya kuliah gue. Perawatan nyokap gue ......."ucap jenny terputus
"Stop! Gue nggak butuh curhatan Lo. Lo nurut sama gue. Gue bakal bantuin Lo"ucap Shena
"Lo bantuin gue pakek apa? Kehidupan elo aja nggak jelas. Aset apa yang Lo dan Bimbim perebutkan aja gue nggak paham"ucap jenny
"Lo emang enggak perlu tau sekarang. Tapi setidaknya hasil kerja gue bisa buat bantuin Lo untuk saat ini"ucap Shena
"Terserah elo deh. Gue nurut apa kata pacar boongan gue"ucap jenny mengedipkan matanya
"Ngrayu gue Lo?"tanya Shena
"Enggak.. benaran"ucap jenny menjauh
"Udah enggak usah jauh-jauh, cabut yuk"ucap Shena tiba-tiba menggandeng bahu Jenny.
Keduanya berjalan bersama keluarga dari apartemen Shena itu .
Namun saat sudah berada di lobby , tiba-tiba ponsel Shena berdering menampilkan nomor. Tidak dikenal
"Bentar ,"ucap Shena menoleh pada jenny
"Hallo"sapa Shena
"Maaf ini dengan Rumah Sakit Pradipta mau memberitahukan bahwa saudari Siska mengalami kecelakaan dan saat ini tengah di rawat di rumah sakit ini, kamu tidak menemukan identitas keluarga, nomor darurat yang tersimpan hanya ada nomor anda"ucap seseorang di seberang sana
"Baik terimakasih, saya akan segera kesana "ucap Shena.
"Ada apa, kenapa tiba-tiba panik gitu?"tanya jenny
"Siska kecelakaan, barusan telfon dari rumah sakit "ucap Shena
"Ya udah kita kesana sekarang "ucap jenny
"Kamu enggak keberadaan?"tanya Shena
"Gak usah bawel, sekarang bukan waktunya "ucap jenny
Butuh waktu 20menit, keduanya telah sampai di rumah sakit
"Siska....sis ...bangun sis... Kamu bisa dengar aku kan, buka mata kamu sis"ucap Shena menggenggam tangan Siska
Siska mulai menggerakkan tangannya dan perlahan membuka matanya.
"Shena!"ucap Siska terbata
"Iya ini aku, kamu baik-baik aja atau Gimana , apa yang sakit bilang sama aku"ucap Shena memeluk dan mengusap lembut rambut Siska
Jenny yang berdiri dengan menjaga beberapa jarakpun merasa sedikit sakit. Seperti ada duri yang menusuk dadanya. Dengan perlahan Jenny mundur ia keluar dari ruang rawat Siska.
Lalu jenny memilih duduk di kursi tunggu. Tanpa sadar cairan bening lolos dari sudut mata jenny.
"Bodoh kamu jenny! terlalu berharap dengan laki-laki itu yang jelas-jelas dia mencintai wanita lain"ucap jenny meruntuki dirinya sendiri
Ia terus menangis menumpahkan kesedihannya , dan kemalangan hidupnya yang harus ia jalani kini.
Ceklek, Shena keluar dari ruangan itu.
Jenny dengan cepat mengusap kasar wajahnya yang berlinang air mata
"Jenny, kamuh habis nangis? Kamu kenapa"tanya Shena
"Enggak... Aku nggak papa, cuma sedih aja liat Siska"ucap jenny sekenanya
(Sedih lihat Siska atau sedih atas diri kamu sendiri sihh Jenny, hidup kamu terlalu menyedihkan),batin Jenny, wajahnya tertawa menangis menyadari keadaannya kini.
"Kamu nggak mau ke dalem?"tanya Shena
"Enggak usah, toh aku juga tak mengenal dekat dokter Siska, kehadiran aku hanya menoreh luka untuknya"ucap jenny
"Maafin aku jenny, aku yang udah buat situasi jadi kayak gini."ucap Shena
"Masuklah temani dia , aku akan akan menjenguk ibuku sebentar"ucap jenny tersenyum terpaksa
"Ini, ada sedikit uang untuk keperluan ibu kamu"ucap Shena
"Enggak usah , makasih aku masih cukup uang kok"ucap jenny,
"Aku pergi ya bye-bye "ucap jenny berlalu. Air matanya tak lagi mampu ia bendung, oleh karena itu ia segera berlalu dari hadapan Shena
Jenny bukan pergi menjenguk ibunya namun ia pergi ke tempat lain
"Aku harus cari kerjaan, bagaimanapun Shena bukan siapa-siapa aku. Dan aku enggak bisa berharap dengan Bimbim lagi."ucap jenny pada dirinya sendiri
Jenny terus berjalan hingga ia menemukan sebuah cafe yang bertempel sebuah kerja bertuliskan lowongan pekerjaan
"Alhamdulillah akhirnya ada juga Nemu yang buka lowongan kerja, semoga aja aku bisa kerja disini, lokasinya juga tak jauh dari rumah sakit , itung-itung hemat ongkoslah"ucap jenny
Jenny melangkahkan kakinya ke dalam cafe itu.
Matanya yang fokus pada selebaran lowongan itu membuatnya tak sengaja menabrak seseorang
Braakk ..
"Aduuuh maaf-maaf, "ucap jenny berusaha berdiri
"Jenny?"ucap Seorang laki-laki
Seketika jenny langsung menatap suara yang begitu familiar baginya.
"Dave? Kok bisa disini?"ucap Jenny heran
"Justru aku yang harusnya nanya kamu , ngapain kamu disini."tanya Dave
"Aku .. mau makan"ucap Jenny sekenanya
(Mampus ! Jangan sampai Dave tau aku lagi cari kerjaan bisa gagal semua rencana pelarian gue),batin jenny , tangannya menyembunyikan selebaran lowongan itu di balik tubuhnya
"Ya udah ayok aku yang traktir deh,kamu bawa kertas apa sih?"ucap Dave
"Ha? Kertas? Oh ini iya itu apa namanya kertas... Kertas.. hasil pemeriksaan ibu"ucap jenny
(Aduuuh dodol banget sih jenny), batin jenny
"Oiya gimana keadaan ibu kamu?"tanya Dave
"Udah boleh pulang dalam waktu dekat, tunggu perkembangan aja"ucap jenny
"Oh, duduk sana yuk"ajak Dave.
"Kamu bukannya tadi mau keluar ya, kenapa balik masuk lagi?"Tanya jenny
"Aku temenin dulu kamu makan. Aku juga gak lagi buru-buru kok"ucap Dave
"Thanks ya"ucap jenny
"Apaan sih Lo kayak sama siapa aja"ucap Dave
"Mas... Pesen dong"ucap Dave melambaikan tangannya
"Dave ! Kenapa Lo panggil pelayan cowok sih jauh banget lagi jelas-jelas di Deket kita ada pelayan cewek"ucap jenny
"Lo lupa apa perlu gue ingetin lagi"ucap Dave
mau mengajak Kaka untuk bergabung d gc kami
apakah Kaka bersedia?
jika kaka bersedia Kaka bisa follow akun saya terlebih dahulu dan saya akan undang Kaka untuk masuk Terima kasih