Bercerita mengenai sekolah sihir yang dimana, sekolah ini menyatukan elemen sihir yang ada di dunia ini, secara tidak langsung, berdirinya sekolah ini juga menyatukan semua negara yang ada.
Berfokus kepada seorang laki-laki yang sangat suka bereksperimen menggabungkan berbagai sihir, kebanyakan eksperimennya berujung kegagalan, namun beberapa juga berhasil, menghasilkan sihir yang unik dan lumayan populer dikalangan penyihir lainya.
Ceritanya akan dibalut dengan komedi, jadi saya minta untuk para pembaca untuk, santai? Tidak, kalian harus berfikir sangat keras, karena komedi yang ku usung harus berfikir dulu untuk tertawa. Ingat, ini bukan cerita santai titik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zoro Z, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SKBSM 9. Ujian sesungguhnya #1.
Batra pun dengan perlahan mendarat di bandara Batra, sekolah sihir persatuan kerajaan cahaya sudah menyediakannya, karena dua kerajaan ini, sudah seperti saudara sendiri.
Para orang-orang sekitar pada takjub menyaksikan Batra mendarat, karena Batra ini hanya ada di kerajaan Angin dan kendaraan khusus kerajaan Angin. Jadi tidak heran pada takjub karena ini pertama kalinya mereka melihat, lah orang yang sama warga negara kerja Angin aja ada yang takjub, nih salah satu contohnya.
"Keren... Eh, ehem! Hem-hem-hem, Batra, aku sudah sering melihatnya, walupun cuma di langit"
Tuh kan, dia sangat kagum walau sesama warga negara kerja Angin, sekarang kita kembali lagi ke Batra. Saat Batra sudah mendarat ditempatnya, tangga yang cukup lebar pun diturunkan, setelah itu, sang tuan putri yaitu Anif, mulai menuruni anak tangga.
Menyadari kalo yang turun adalah tuan putri, orang-orang yang beragama negara kerja Angin langsung pergi menghampiri Batra untuk menyambut tuan putri. Para kru Batra hanya sebentar tugasnya cuma untuk mengendarai Batra, sekarang harus menjadi pengawal untuk menghalau orang-orang yang ingin mengerubungi tuan putri.
"Tuan putri... "
"Tuan putri"
"Putri Anif, I love you!"
"I love you, I love you, muka kek monyet I love you"
"Gak pernah ngaca keknya"
Melihat respon rakyatnya yang sangat senang melihat kehadirannya, Anif pun membalasnya dengan melambaikan tangan.
Heboh amat dah, tunggu, mereka semua tau kalo dia sang putri mahkota? He... Cuma aku doang keknya yang gak tau saat pertemuan pertama ... Mau ikut turun, tapi ramai amat woi, bisa-bisa Sambong aku kalo disambut semeriah itu ... Sadar diri Tony, ingat, kamu hanya lah seorang anak petani, oke, ingat-ingat aja itu, untuk biar makin tenang, aku akan berada di atas Batra sampai keadaan sepi batin Tony.
Tony pun masih diatas Batra, sampai satu jam. Setelah itu Tony turun tapi tidak pakai tangah, namun melipat sisi sebelahan. Ini Tony lakukan itu untuk bermaksud, melalui semua orang, seolah-olah dia tidak ikut naik Batra bareng dengan putri Anif.
...SKBSM...
Karena Tony dan Anif sampai disekolah masih di tanggal 30 Mei, padahal upacara penyambutan 2 Juni, jadi masih ada sisa dua hari. Loh bukannya 3? Karena sampainya malam, jadi buat tidur aja untuk istirahat perjalanan.
Catatan, sekolah sihir persatuan kerajaan Cahaya berbasis asrama. Asrama laki-laki berada di paling ujung timur dan asrama perempuan di paling ujung barat. Gak usah ku jelaskan sudah paham lah ya apa tujuannya, disekolah ini ada peraturan jika ada laki-laki didalam asrama perempuan akan langsung dapat SP(Surat Peringatan) Begitu juga kalo ada perempuan di asrama laki-laki.
Dipagi harinya, para kru Batra, ingin kembali ke Ibukota kerajaan Angin. Disana ada Anif dan Tony untuk mengucapkan perpisahan kepada kru Batra. Karena kru Batra sudah kembali dan masih ada aja laki-laki yang ingin mendekati Anif, Tony pun menjalankan tugasnya sebagai pengawal pribadi.
Tentunya mereka tidak selalu bersama, saat Anif ngobrol bersama beberapa perempuan, kemungkinan itu adalah teman barunya, Tony pun pun pergi biar tidak menggangu. Begitu juga dengan kalo Tony sedang ngobrol dengan beberapa laki-laki, Anif pun berjalan sendiri tidak ingin menganggu Tony.
Dua hari pun berlalu dengan cepat, upacara penyambutan siswa baru pun dimulai. Seluruh siswa yang lulus seleksi pendaftaran, dikumpulkan di lapangan. Masih ingat jumlah siswa yang lolos seleksi pendaftaran, yang sudah ku jelaskan di chapter tiga? Lupa ya? Gak masalah, nanti ada dialognya kok.
"Tes-tes ... Es tes satu pak" Ucap ketua OSIS.
"Woi gak lucu, gak lucu ... "
"Turun aja turun-turun"
"Joke garing, gak malu tuh?!"
Kericuhan terjadi diatas panggung, kata-kata diatas, adalah kata-kata dari sesama anggota OSIS. Ketua OSIS pun diturunkan dan yang pidato digantikan wakil OSIS.
"Saya ucapkan selamat bagi kalian yang keterima di sekolah sihir persatuan kerajaan Cahaya, tepuk tangan untuk diri kalian sendiri"
*Pok-pok-pok ... * Semua orang pun tepuk tangan.
"Oke cukup tepuk tangannya ... Akan ku katakan langsung ke intinya, sebenarnya aku males berada diatas sini, gara-gara ketua gak jelas itu ... Oh ya sedikit informasi, kita punya peraturan yang tidak tertulis, kalo ngelawak tapi gak lucu, mending gak usah ngelawak, kasihan, nanti nasib kalian seperti Ketua"
"Hahaha...!!" Seseorang dari kerumunan kelas dua ada yang ketawa.
"Itu yang ketawa sendiri langsung bawa aja ke RSJ, gak ke UKS langsung ke RSJ"
"Lah Kok RSJ, woi! Aku belum gila, tadi ada yang menggelitik ku dari belakang, aku gak bohong woi...!"
"Nah itu yang senyum-senyum sendiri itu, langsung bawa aja ke RSJ"
"Lah kok, senyum aja gak boleh?"
"Keknya dia yang menggelitik, yang orang tadi bawa lagi kembali ke barisan"
Percakapan tersebut terlihat biasa saja, atau malah melihatkan seberapa ketatnya peraturan sekolah disini. Namun beberapa orang termasuk Tony, percakapan diatas adalah sebuah strategi. Strategi ini sama seperti memancing, tangkap lah sang korban dan sang pelaku pun akan muncul. Ini hanya berlaku pada kasus pembullyan.
"Sekali ku ucapkan selamat, namun setelah ini, ujian sesungguhnya, akan kalian lakukan"
Mendengar hal tersebut, para siswa baru pun agak terkejut dan sekaligus kebingungan.
"Kami hanya mengambil 500 siswa baru dan saat ini kalian ada 1.000 orang, paham maksud ku? 500 atau setengahnya dari kalian, akan langsung kami pulangkan"
Mendengar hal tersebut, para siswa baru makin panik dan saat ini pun keadaan sedikit ricuh.
"Diam-diam woi, Yang masih ngomong dikeluarin"
Semua pun terdiam.
"Dimulai dengan ujian pertama, kalian akan mempraktekkan lingkaran sihir yang kalian kirimkan ... Sedikit informasi, kalian bisa lulus dan berada disini karena lingkaran sihir kalian Unik, terdengar bermanfaat, kreatif, dan ribet untuk di buat ulang ... Akan tetapi, kami tidak percaya seratus persen kalo lingkungan sihir yang kalian bawah itu hasil dari karya kalian sendiri ... Karena itu, ujian pertama adalah, buktikan, kalo lingkaran sihir yang kalian kirim adalah hasil buatan kalian sendiri, kami gak butuh seorang penyihir yang hanya bisa beli apa lagi nyolong milik orang lain ... Terimakasih semoga beruntung"
Ujiannya pun dilakuan lima gedung yang bertingkat dua, tingkat pertama ada sepuluh ruangan begitu juga dengan tingkat kedua. Jadi totalnya, ada 100 rungaan pengujian, ini pun masih terasa lama karena ada 1.000 orang.
Tony dan Anif terpisah, tentu saja ini karena nomer absen sih yang terpisah jauh. Tony pun masuk kedalam ruangan pengujian, didalam hanya ada satu orang guru.
"Perkenalkan nama kamu?" Tanya sang guru.
"Tony Beta"
"Tony Beta, Tony Beta, oh ketemu ... Lingkaran sihir yang kamu kirimkan adalah... "
^^^Bersambung...^^^