Kirana seorang gadis yang tertukar saat bayi di sebuah Rumah sakit. Dia berakhir di panti asuhan yang akhirnya di temukan keluarganya dan di bawa kembali ke Rumah keluarga kandungan nya. namun Karena keluarga lebih mencintai gadis yang palsu, akhirnya dia tak di anggap . usaha dia untuk mendapat cinta dari keluarga ternyata Sia- sia. dan akhirnya diapun mati menggantikan sang Kakak yang hampir terbakar di dalam mobil . Namun ternyata semua pengorbanan nya sia- sia belaka . saat dia mendengar sang Kakak tertua berkata.
"Kau tidak apa- apa Leo..."
"Tidak kak...tapi Kirana ada di dalam mobil..." jawab kakak kedua.
"Tidak masalah , lebih baik dia mati dari pada jadi beban kita...asalkan bukan Jeni yang di sana..." ucap sang Kakak tertu. mendengar ucapan tadi. hati Kirana bagai di tikam belati.
"Begitu hinakah hidupku Tuhan... andai kau beri aku kesempatan untuk hidup lagi. tak akan kusia- siakan hidupku untuk mendapatkan kasih sayang mereka. Dan Tuhan maha adil. dia di lahirkan kembal
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BERTEMU NYONYA MAIRA.
"Ma...apakah Kakak kedua membenciku...? Kakak Ke dua Biasanya tidak seperti itu Ma.. dia sangat Menyayangi Jeni...tapi kenapa dia terlihat sangat cuek pada Jeni..." Tanya Jeni yang terlihat ingin menangis. Dia menatap sang Mama dengan wajah sedih. Sebab dia sangat tahu. semua keluarga Xio akan merasa sedih saat dia menunjukkan wajah seperti itu.
"Tidak...itu tidak mungkin sayang.... Kau Adalah adik kesayangan keempat Kakakmu.. Mereka menyayangimu melebihi Apapun itu.. jangan sedih melihat Kakakmu seperti itu. Mungkin hari ini dia banyak pekerjaan... Kita tunggu dia datang, biar nanti Mama yang akan Menegur dia..." Ucap Sang Mama yang mencoba menghibur Jeni. tapi Sebenarnya Nyonya Xio agak marah. Sebab dia juga merasakan kalau Leo sangat acuh pada Jeni. Dia juga Tidak tahu, Ada apa dengan Sikap Leo tadi.
Mendengar ucapan Nyonya Xio, wajah Jeni yang sedih terlihat kembali ceriah. Dia menatap Nyonya Xio dan memeluk erat tubuhnya.
"Trimakasih Ma... Mama memang yang terbaik . aku percaya pada Mama dan aku sayang kalian semua..." ucap Jeni bahagia. Dengan Cara itu, Dia selalu membuat perhatiannya semua orang tertuju padanya.
Sedang kan di tempat lain, Kirana mengikuti Sam sampai ke Mobil milik Bos Alex .
" Kita ini mau pergi kemana .?" Tanya Kirana dengan wajah dinginnya .
"Menemui Bo's Kami Nona..." Ucap Sam dengan sopan .
"Untuk apa lagi Saya harus menemui Bo's Anda...?" Tanya Kirana .
"Saya tidak bisa menjawab pertanyaan anda Nona...anda akan tahu setelah bertemu Tuan Kami...." Mendengar jawaban Sam , Kirana terdiam dan mengikuti Sam yang membawa dia menemui Bos Alex.
Tak berapa lama mereka akhirnya Sampa di parkiran khusus tempat sang pemilik Sekolah memarkirkan Mobilnya . Di sana terlihat beberapa Mobil hitam di parkirkan dan beberapa orang berdiri berjaga di dekat Mobil mewah berwarna hitam yang paling besar .Sam membawa Kirana mendekati Mobil itu.
"Tuan...Nona Kirana Ada di sini.. " ucap Sam .
"Masuk...." terdengar suara dari dalam mobil.
Mendengar ucapan itu, Sam segera membukakan pintu Mobil bagian penumpang.
"Silahkan Nona... Tuan kami Ada di dalam..." Ucap Sam dengan nada sopan.
Saat pintu terbuka, Kirana melihat Alex memang berada di dalam dengan Leptop berada di pangkuan. Saat melihat Kirana membungkuk , Pria itu melihat sebentar dan berkata.
"Silahkan masuk..." Ucapnya dan dia kembali mengerjakan pekerjaannya. Perlahan Kirana masuk dan duduk di sebelah Alex dengan menjaga jarak sejauh mungkin. Melihat Sikap Kirana, Alex berkata.
"Kau takut denganku...?" Ucap Alex sambil menutup Leptop nya.
"Tidak...hanya saja aku takut mendapat tuduhan lain..."Jawab Kirana tanpa menatap Alex . Ada senyuman di bibir Alex saat mendengar ucapan Kirana yang dingin.
"Apa mau tuan memanggil Saya..." Ucap Kirana datar.
"Aku mau minta maaf..." Ucap Alex lembut. Mendengar suara Alex, Niks yang Ada di belakang kemudi hampir tak percaya Kalau Alex bisa Berbicara selembut itu.
"Bukankah tadi anda sudah meminta maaf...?" Kata Kirana sambil menatap Alexander dengan tatapan heran . Mendapatkan tatapan dari mata hitam milik Kirana , Alex merasakan hatinya berdebar tak karuan. Dia menjadi salah tingkah. Dia batuk- batuk sebentar untuk menghilangkan kegugupannya.
"Selain itu Aku juga ingin meminta tolong Padamu..." Ucap Alex lagi.
"Meminta tolong...? Pada Saya...?" Kata Kirana sambil menunjuk dirinya. Sikap Kirana itu membuat gemas hati Alex . Bagaimana tidak, Kirana menatap Alex dengan tatapan heran dan tak percaya. dengan mata persiknya dia menatap Alex.
"Iya.. Nenek ku yang telah Kau Tolong telah lama sangat ingin bertemu dengan mu...?" Ucap Alex berusaha mengalihkan tatapan nya. Tapi pesona mata itu membuat Alex ingin kembali menatap wajah Kirana. Mendengar perkataan Alex Kirana terdiam. Dia menatap kedepan dengan wajah seperti sedang berfikir. Perasaan Kirana Jika menyangkut wanita Tua, Kirana paling tidak tahan. Dia teringat pada sang Ibu angkat yang telah tiada . wanita yang dia Kira ibu kandungnya yang terlihat sangat mencintai dia , ternyata hanya ibu Angkatnya saja . Kasih sayang wanita itu tak akan pernah hilang Dari hatinya.
"Baiklah Saya mau bertemu beliau..." Ucap Kirana. Kata- kata Kirana membuat Alex terkejut. Dia berfikir kalau Kirana akan sulit dia bujuk .namun ketulusan kata- kata Kirana membuat dia lega dan bahagia.
"Niks kita pergi..." Ucap Alex dengan cepat. Dia takut Kirana berubah fikiran . Mereka segera pergi menuju Rumah sakit.
Sedang kan di atas Mobil milik tuan Xio, terlihat Jeni meringkuk di dalam pelukan nyonya Xio. Namun fikirannya tertuju para Kirana.
"Kenapa Kirana di panggil oleh tuan Alex, apakah dia punya salah Pada pria dingin itu..tapi dia memang pria paling tampa yang pernah aku temui . Selain tampan dia juga pria paling kaya di Negara ini. Andai aku yang bertemu dengan Dia, pasti aku akan memanfaatkan saat bertemu dengannya . Tapi Aku yakin...aku pasti akan mendapat kan dia. Aku harus bisa Menjadi Kekasih nya. Dengan Segala prestasi yang aku dapatkan pasti aku bisa mengikat dia menjadi kekasihku .." Ucap hati Jeni. Memikirkan rencana nya, Jeni terlihat bahagia.
Dia masih terbayang wajah Alex saat memberikan hadiah pada juara satu sampai tiga. Dia kesal kenapa bukan dia yang mendapatkan juara pertama. jika itu dia, bukankah dia bisa semakin bangga. Lamunannya berakhir saat mereka sampai di rumah kediaman tuan Xio yang besar. Saat mereka masuk kedalam Rumah ,mereka bertemu dengan Frans yang akan keluar.
"Frans..kau mau kemana...?" tanya Sang Mama saat mereka berpapasan.
" Ada keperluan penting bertemu Klian ma..." Ucapnya tanpa melihat Jeni. Putra pertama tuan Xio itu mulai berjalan keluar rumah dengan cepat . Tak lama terdengar Mobilnya keluar dari halaman rumah. Jeni yang tak mendapat perhatian dari sang Kakak terlihat Sedikit kaget. Sebab tak Biasanya kakak pertama mengabaikan dia. Namun Dia segera mengikuti langkah sang Mama yang menuju kedalam rumah.
###
Sedang kan di tempat lain, terlihat Kirana turun dari Mobil mewah milik Bos pemilik Rumah sakit , saat Mobil mewah itu telah sampai di depan rumah sakit . Kirana keluar dari Mobil saat melihat Sam Membukakan pintu Mobil untuk nya . Dengan tenang Kirana berjalan bersama Alex. Para Perawat dan Dokter yang melihat Alex berjalan bersama Kirana merasa heran, Sebab Pria dingin itu sedang berjalan bersama seorang Wanita Muda Nan cantik yang masih memakai baju Seragam Sekolah menengah atas . ketika hampir sampai di tempat ruang VVIV. Mereka bertemu dengan Dokter Bram.
"A..." namun ucapannya berhenti saat melihat tatapan Tajam mata Kirana.
"Salam tuan Alex..." Sapa Dokter Bram yang mengubah sapaannya.
"Anda dari tempat Lion...?" Tanya Alex pada Dokter Bram.
"Benar tuan..." Ucap Dokter Bram.
"Bagaimana keadaan dia sekarang...?" Ucap Alex lagi.
"Semakin membaik. Mungkin dalam berapa hari lagi Dia bisa kembali ke rumah. Dengan catatan sering Kontrol.." Ucap Dokter Bram sekalian memberitahukan keadaan Lion yang telah mereka tolong Pada Kirana.
"Lebih baik di sembuhkan di sini terlebih dahulu sampai sembuh. Lagian sekarang Sekolah libur dalam beberapa hari...". Ucap Alex .
"Itu lebih baik tuan... Dengan mendapatkan Kontrol Setiap hari. Kesembuhan tuan Muda lebih cepat..."ucap Dokter Bram.
Namun sesekali dia menatap Kirana yang berdiri di sebelah Alex.
"Ya sudah aku ingin menemui Nenek...Kau bisa kembali kerja.." Ucap Alex.
"Baik Tuan..." Jawab Dokter Bram. Alex dan rombongan segera kembali berjalan menuju ruang khusus sang Nenek. Tak berapa lama mereka sampai di ruang khusus yang terletak di salah satu tempat dekat taman Rumah sakit. Ruang di sana hanya Ada dua ruang. Namun tempatnya memang lain dari ruang rawat yang lain. Tempat ini hanya khusus untuk keluarga pemilik rumah sakit.
Saat Alex mengetuk pintu, terdengar suara sang Nenek
"Siapa...?" Tanya sang Nenek.
"Aku Nek.." ucap Alex.
" Apakah Kau sudah Menemukan gadis itu..." Terdengar lagi ucapan dari dalam
"Sudah Nek...aku membawa dia kemari. Jangan sampai dia marah dan keluar Dari rumah sakit ini..." Ucap Alex .
Dia kesal pada Sang Nenek. Beberapa hari ini Dia tidak di perbolehkan untuk datang dan masuk ke kamar sang Nenek jika tidak membawa gadis yang telah menolongnya. Terlihat Alex menatap Kirana yang berdiri tidak terlalu jauh darinya .
"Kau dengar...dia lebih mementingkan Menemukan dirimu dari pada melihat wajahku.." ucap Alex pelan.
melihat kekesalan di wajah Alex membuat Kirana sedikit terhibur.
"Jangan sampai kau berbohong . jika tidak , kau tidak akan kubiarkan bertemu denganku sampai gadis itu kau temukan...." kembali terdengar seruan dari dalam kamar itu .
"Nenek...apakah aku boleh masuk kedalam , atau akan kubawa lagi gadis ini keluar rumah sakit..." Ancam Alex .
mendengar pembicaraan mereka berdua, Kirana tahu kalau Nenek di dalam telah mengancam sang cucu demi untuk menemukan dirinya. Ingin rasanya Kirana tertawa. Namun dia berusaha berwajah datar dan menahan tawanya.
"Masuklah.. " terdengar ucapan dari dalam kamar.
Perlahan Alex membuka pintu kamar sang Nenek. Dan dia bisa melihat isi ruangan itu. Kirana sempat tertegun sejenak. Ternyata ruangan yang ada di hadapannya sekarang merupakan ruangan yang mewah bagai ruangan hotel mewah. Perlengkapan perawatannya sangat lengkap namun jika kita perhatikan , tempat itu bukan untuk merawat pasien, tapi untuk menginap seperti di hotel mewah. Kirana hanya bisa menghela nafas saat mereka masuk kedalam. Dan saat Wanita Tua itu melihat Kirana. Dia segera bangun dan menatap Kirana lama.
"Benar... Dialah yang merawatku saat aku sesak nafas dan sakit jantungku kambuh. Nak...kemari lah...seru nyonya Miara sambil melambaikan tangan nya pada Kirana. perlahan Kirana mendekati. Tiba- tiba Nenek Miara memeluk Kirana . Tentu saja Kirana kaget melihat perlakuan sang Nyonya Kaya.
"Nak...trimakasih...trimakasih Kau telah menolongku. Kalau tidak Ada dirimu saat itu, pasti sekarang aku tidak Ada lagi di Dunia ini...trimakasih sayang.. trimakasih atas pertolonganmu..." Ucap nyonya Miara.
"Nyonya..Semua itu kehendak Tuhan...saya hanya membantu Sebagai manusia . Tapi jika Tuhan tidak menghendaki Nyonya sembuh maka apapun yang saya lakukan, tidak akan bisa menyembuhkan Nyonya....lagian sudah kewajiban kita sebagai manusia untuk saling tolong menolong. Jika saat itu orang lain yang Ada di tempat nyonya, Kirana pasti akan membantu juga..." Ucap Kirana bijak .
"Aku tahu sayang..aku tahu Kau melakukan itu Karena Kebaikan hatimu...aku tidak menyangka, Kau yang masih muda seperti ini tapi kau sudah memiliki fikiran bijak..." ucap nyonya Miara sambil melepas pelukannya dan menatap Kirana sambil tersenyum haru. Terlihat Ada air mata di pipinya. Ternyata Nenek Miara sampai menangis haru saat bertemu dengan sang penolong. Melihat itu Alex terlihat kaget.
"Nenek sampai menangis...apakah memang penyakit Nenek saat itu sangat parah..." Ucap hati Alex. Namun Diapun bersyukur sang Nenek tertolong. Untung Ada Kirana yang tahu pengobatan. Namun dalam hati Alex mulai curiga. Tidak semestinya seorang anak SMA bisa tahu benar cara menolong seorang Menderita jantung sebaik dia. Kini dia semakin bertekat untuk mengetahui Siapa gadis cantik yang membuat hatinya berdebar tak menentu haya Karena tatapan tajamnya. Dan perasaan Aneh dan kesal saat dia dekat dengan Pria lain. dia semakin bertekad untuk mendapat kan gadis ini.
"Nak...Kau masih anak SMA...?" Tanya Nenek Maira yang sadar saat melihat baju yang di pakai Kirana.
"He he he iya nyonya.. " ucap Gadis itu sambil tertawa menggemaskan di mata Alex
"Tapi kenapa Kau bisa melakukan terapi pengobatan jarum akupuntur. Dan aku merasa kalau Kau Ahli dalam melakukan pekerjaan itu.. ?Dan satu lagi...jangan memanggilku Nyonya...Panggil saja Nenek dengan panggilan Nenek Miara. " ucap Nenek Miara sambil mengusap kepala Kirana lembut. .
"Kirana Belajar pada seorang ahli dalam bidang itu Nek.." Jawab Kirana .
"Oo..namamu Kirana..?" Tanya Nyonya Miara.
"Benar nek..." Jawab Kirana.
"Siapa nama orang tuamu nak... betapa bangganya orang Tua yang memiliki Putri sepertimu..." Ucap Nenek Miara penuh rasa iri .Terlihat Kirana tertawa sedih.
"Tapi tidak dengan Kirana Nek... Orang Tua Kirana tidak menginginkan Kirana...Malah mereka sekarang mengusir Kirana dari rumah mereka..." Ucap Kirana terlihat berusaha Menyembunyikan kesedihannya. Melihat itu Nenek Kirana menggapai tubuh Kirana dan memeluknya.
"Maaf...maafkan Nenek...Nenek tidak tahu itu sayang....Sudah tidak masalah. Kau masih Punya Nenek Miara .jadi jangan sedih lagi..." Ucap Nyonya Miara. Namun dalam hati Dia bertekat ingin mengetahui Siapa Kirana Sebenarnya.
"Trimakasih Nek... " ucap Kirana.
Melihat kasih sayang Nenek Miara yang tulus, membuat Kirana merasakan kehangatan di dalam hatinya. Alex yang melihat dari tempat duduknya terlihat tersenyum gembira. Sedangkan Sam dan Jimi hanya bisa menatap sang Bos dengan keheranan. Kenapa sikap Bos Besar sangat berbeda dari biasanya terhadap wanita. Namun kehangatan itu terganggu saat terdengar ketukan di pintu kamar inap sang Nenek. Pintu yang memang Sedikit terbuka terlihat sepasang Suami istri masuk kedalam kamar.
"Selamat siang Ma..." Sapa si wanita yang baru masuk tersebut . Mereka mendekati nyonya Miara . Namun di belakang mereka terlihat Jordan berjalan ikut masuk . Dan saat Jordan melihat Kirana Ada di tempat sang Nenek, Dia sangat kaget.
"Kirana...Kau juga di sini..?" ucap Jordan dengan wajah kaget. Mendengar ucapan Jordan Wanita yang sekarang sedang memberi salam pada Nyonya Maira menatap pada ke duanya. Begitu juga dengan Nyonya Miara.
"Kau Mengenal dia Jo...?" Tanya nyonya Miara.
"Dia teman satu Sekolah Jordan Nek... " ucap Jordan sambil mendekati Kirana.
"lo..bukan kah dia murid yang menjadi peringkat Pertama di tempat Jojo sekolah kan...?" kata Mama Jordan.
"Benar Ma... ..?" jawab Jordan .
"Ran...kenapa Kau Ada di sini...?" Tanya Jordan pada Kirana.
"Aku mengunjungi Nenek Miara..." jawab Kirana.
"Kau Mengenal Nenek ...?" tanya Jordan kembali.
"Dia yang menolong Nenek saat kecelakaan . Kalau tidak Ada pertolongan Kirana, mungkin sekarang Nenek telah tiada. Kalian tahu... Para penduduk kota ini toleransinya sangat kurang Mereka membiarkan Nenek di Jalanan tanpa berusaha menolong . Untung saja saat itu Ada Kirana yang dengan Cepat menolong Nenek..." Ucap Nenek Maira dengan wajah bahagia menatap Kirana.
"Kebetukan Kirana ada di sana Nek...?" Ucap Kirana .
"Kau ini...kau selalu berusaha merendah...!" ucap Nenek Miara .
Jordan berusaha Berbicara dengan Kirana, Namun Alex telah menyuruh Sam Untuk membawa anak itu keluar dari kamar sang Nenek. Setelah cukup lama tinggal di tempat Nenek Maira, Kirana akhirnya bepamitan untuk segera pulang.
"Nek.. Rana pulang lebih dulu Ya...Rana lihat Nenek sudah sembuh, apakah tidak sebaiknya Nenek kembali Kerumah. Bukankah di rumah lebih enak suasananya...!" Ucap Kirana Lembut.
"Kalau begitu Kau harus datang besok Ya... Antar Nenek pulang..." Ucap Nyonya Miara dengan tatapan lembut membuat Kirana sulit menolak .
"Kirana tidak janji Ya nek takut nya Kirana Ada Kerjaan. Tapi Kirana akan usahakan.... Begini saja Nek..boleh Kirana minta Nomer Nenek , Kalau- kalau Kirana nggak bisa datang nanti Kirana Telfon Nenek..." ucap Kirana.
"Boleh, boleh... Sini Nenek kasih Nomer Nenek pada Kirana. Dan Nenek akan menyimpan Nomer Telfon Kirana..." Ucap Nyonya Miara gembira.
"Baiklah Nek... " Lalu Kirana memberikan Nomer Telfon yang biasa dia gunakan. Setelah itu Kirana segera pergi meninggalkan rumah sakit. Alex berusaha ingin mengantar Kirana, Tapi Kirana menolak dengan halus . dan saat Dia keluar kamar Inap Nenek Miara , Kirana berpapasan dengan Jordan yang akan masuk .
"Ran...Kau mau pulang...?" Tanya Jordan.
"Iya Jo...Ada sesuatu yang harus aku lakukan...?" Ucap Kirana.
"Boleh aku mengantarmu...?" Tanya Jordan Lagi.
"Tidak, tidak usah... Aku akan pergi ke suatu tempat dekat sini Kok..." Kata Kirana memberi Alasan . Sebenarnya Dokter Bram ingin meminta tolong pada Kirana. Entah pertolongan apa yang dia minta.
Menerima penolakan Kirana terlihat Jordan kecewa. Namun Kirana harus menolak Dia. dia tak ingin berhubungan terlalu dekat dengan para orang - orang kaya ini. Namun tak lama terlihat senyuman di bibir Jordan .
"Oh ya Ran...anak- anak ingin latihan , apakah kau bisa datang...?" Kata Jordan .
"Baiklah... Kirim alamatnya aku akan datang..." Kata Kirana.
"Bagaimana kalau aku menjemputmu..?"tanya Jordan lagi .
"Tidak, tidak usah jo..aku akan datang sendiri. Tenang saja , jangan Khawatir..." Ucap Kirana.
"Baiklah kalau begitu aku akan mengirimkan alamat tempat kami latihan..." Ucap Jordan . walaupun terlihat kecewa, Dia tetap bahagia Karena Kirana mau berlatih dengannya.
"Ya sudah aku pergi dulu...sampai jumpa Jo.." Ucap Kirana .
"Sampai jumpa lusa Ran...!" Balas Jordan.
Kirana hanya membalas dengan lambaian tangannya.
Sedang kan Alex yang melihat Interaksi Jordan dan Kirana merasa kesal. Tapi saat melihat penolakan Kirana dua Kali pada Jordan, terlihat senyum tipis di bibirnya. Namun lamunannya terhentikan saat Mendengar sang Nenek berkata.
"Al....apakah kau tahu siapa dia...?" kata sang Nenek .
"Maksud Nenek , Kirana...?" tanya Alex .
"Tentu saja...Siapa lagi..." ucap sang Nenek dengan kesal.
"Dia Putri dari keluarga Xio..." ucap Alex.
"Xio..?.Xio Mana....?" tanya sang Nenek lagi .
Akhirnya Alex meminta Jimi menjelaskan pada Sang Nenek Siapa Kirana . Kehidupan Kirana. dan semua yang terjadi pada Kirana. Mendengar Penjelasan Dari Jimi, terlihat Nenek Maira sangat marah. Begitu juga orang Tua Jordan dan Jordan sendiri.
"Dasar keluarga Bodoh...bisa - Biasanya Putri Kandung sendiri di telantarkan Malah memilih lebih menyayangi Putri Angkat mereka. Apakah mereka tidak sadar Kalau tempat yang seharusnya milik sang Putri malah Putri orang lain yang menempatinya... !" seru Nenek Miara marah.
"Oo...karena itukah tadi saat di Sekolah Tuan Xio berkata seperti tadi...dia Berusaha membuat Putri kandungnya malu dan di hukum oleh sekolah....pasti mereka mendengar cerita yang salah dari anak angkat itu...Mereka tidak merasa kalau Putri Angkat mereka jahat...dasar Bodoh....!" kata Nyonya Biangka .
"Jadi yang Sebenarnya anak angkat keluarga Xio itu si Jeni.. Tapi di luaran sana, Malah Kirana lah yang di katakan anak angkat . Dia di katakan anak kerabat yang ada di kampung...benar- benar jahat mereka...dan mungkin juga Nilai Jelek Kirana Selama ini Karena tekanan Dari mereka agar Jeni terlihat jauh lebih baik dari Kirana..." ucap Jordan dengan nada marah dan kesal.
"Tekanan dari keluarga...? maksudmu apa Jo..?" kata sang Mama .
"Selama ini Kirana tidak pernah mendapatkan Nilai baik Ma... Semua murid dan guru tahu siapa Kirana. Gadis Pendiam dan bodoh yang selalu mendapat kan Nilai rendah di Setiap mata Pelajaran. hingga di Setiap Kenaikan kelas, Dia naik dalam masa percobaan. Namun entah mengapa ujian Kali ini, Dia mendapatkan Nilai seratus di Setiap mata Pelajaran. Karena itu Mama lihat sendiri di layar TV tadi. bagaimana usaha Kirana meminta Hak nya dalam mendapatkan Nilai Dia yang Sebenarnya. Karena Kepala Sekolah kembali memberi Nilai Nol di Setiap mata Pelajaran Karena Dia tidak percaya pada hasil Nilai Kirana..." ucap Jordan.
"Dasar kepala Sekolah bodoh. apakah dia tidak melihat CCTV...kenapa dia bertindak gegabah seperti itu. Bukan nya di selidiki, malah langsung menuduh tanpa bukti.." ucap tuan Devalo Ayah Jordan .
"Kepalan Sekolah seperti ini tidak baik di pertahankan Al..." ucap Nenek Miara.
"Akan Al pertimbangkan Nek.. " jawab Alex.
Tak lama kedua orang Tua Jordan bepamitan.
"Kak Alicia Ada di sebelah..." Ucap Alex dengan wajah dinginnya.
"Di sebelah..." Seru mereka bersamaan.
"Hmm.." Angguk Alex.
" Ada Apa Dia di sana...apakah Lion kambuh lagi...!" Seru sang Nenek.
"Seseorang ingin membunuh dia..." Ucap Alex dengan tenang.
"Al...Apa yang terjadi... Tidak Ada masalah kan dengan anak itu..." Kata sang Nenek cemas dan Khawatir.
"Dia hampir mati. Untung saja Kirana membantu dia. Dan dia kini telah sehat kembali..." Ucap Alex dengan tenang.
'Kirana...Kau tahu dari mana...!" Seru nyonya Biangka dengan wajah terlihat cemas.
"Anak buahku memiliki rekaman CCTV di Daerah itu. Dan kami tahu saat melihat rekaman itu..." Ucap Alex.
"Lalu Siapa yang menginginkan nyawa Lion..." Tanya Devalo Ayah Jordan.
"Salah satu anak Keluarga Sang..." Ucap Alex.
"Keluarga Sang.. ?"Ucap Devalo dengan wajah berfikir.
"Keluarga Sang yang menguasai dalam bidang perhotelan..." Ucap Sam yang berdiri di sebelah Alex.
" Andai tidak Ada Nona Kirana, mungkin Tuan Muda Lion akan benar- benar tiada..." ucap Sam melanjutkan. "
"Keluarga itu memang sombong dan angkuh. Beberapa bulan yang lalu salah satu Dari penerusnya sengaja membuat masalah denganku. Untung saja masalah nya dapat di selesai kan.."ucap Jordan.
"Kurang ajar..Al..apakah kita mempunyai hubungan kerja sama dengan mereka...?" Tanya nyonya Biangka marah.
"Hmm.." angguk Alex.
"Kita sudah mencabut hubungan kerja dengan mereka. Dan saham mereka sudah kita tekan para Titik terendah..." Kata Jimi.
"Bagus...aku ingin tahu apa yang bisa mereka lakukan sekarang. Berani sekali mereka mengusik keluarga Bastian..." Ucap nyonya Biangka dengan nada marah.
"Al...antar Nenek ke tempat mereka...!" Seru nyonya Maira. Akhirnya Biangka mencarikan Kursi roda untuk membawa Nenek Maira .
"Kalian bisa pergi kesama, aku akan pergi kekantor.." Ucap Alex pada Sang Nenek dan Kakak sepupunya. Biangka seharusnya memanggil nyonya Miara dengan sebutan Nenek. Tapi karena sejak kecil Dia di rawat sang Nenek, akhirnya dia terbiasa memanggil Mama pada sang Nenek . Dan Alex terlihat segera pergi Setelah mengatakan pada kakak dan Neneknya kalau dia mau pergi kekantor .
Udahan dulu ya...aku lanjut episode yang akan datang. Jangan lupa like, vote dan komennya aku tunggu
Bersambung.
hoodie ✅
map ✅
video call ✅
VIP/VVIP ✅
VVIP ✅
biangka ❎
bianca ✅