Papa Untuk Kayla

Kembali ke masa sekarang.

Dirwan yang baru saja keluar dari rumah sakit melajukan mobil nya, menuju ke arah rumah nya, yang di tempati nya, bersama ibu dan seorang adik perempuan nya, yang masih kecil semenjak ayah nya, meninggal dunia Dirwan menjadi satu-satunya penopang hidup ibu dan adik perempuan nya.

Dirwan menarik nafas nya, berat saat dirinya menghentikan mobil nya, di depan sebuah rumah yang tidak terlalu mewah namun cukup nyaman untuk nya, dan keluarga tempati.

Dirwan membuka pintu mobil nya, keluar dari dalam sana berjalan dengan pelan menuju ke arah pintu rumah nya, ada sedikit rasa bersalah di dalam hati nya, yang lagi-lagi pulang ke rumah nya, dalam keadaan larut malam itu berarti adik perempuan kesayangan nya, pasti sudah tertidur.

Adik perempuan nya, masih terlalu kecil untuk kehilangan sosok sang ayah yang masih membutuhkan banyak perhatian dari kedua orang tua yang lengkap hanya dirinya lah satu-satunya sosok pengganti sang ayah untuk adik perempuan nya, namun dirinya yang selalu jarang di rumah karna sibuk bekerja membuat Dirwan sedikit merasa takut adik nya, akan merasa kesepian seperti yang di alami maya di masa lalu.

" sudah pulang nak. "

Dirwan yang sedang berdiri di depan pintu terkejut saat mendengar suara ibu nya, yang sudah membuka kan pintu untuk nya.

" sue.. Sudah bu maaf Dirwan terlambat pulang lagi bu. "

ibu Dirwan hanya tersenyum saat mendengar permintaan maaf dari putra sulung nya, itu.

" apa gadis nakal itu sudah tidur bu. "

Dirwan bertanya tentang adik perempuan nya, sambil duduk di sofa yang ada di ruang tamu rumah nya, tersebut.

" sudah nak adik mu tidur agak larut hari ini dia bilang dia ingin menunggu mu pulang sampai dia tertidur di sofa sampai ibu harus mengangkat nya, ke kamar nya. "

" kenapa tidak menunggu Dirwan pulang saja bu, biar Dirwan saja yang mengangkat nya, kedalam kamar nya, bu. "

Mendengar jawaban dari Dirwan Ibu Dirwan diam sejenak terus memandangi wajah lelah Dirwan yang sedang duduk di sofa yang ada di depan nya, tersebut.

" apa kamu sudah makan nak makan lah dulu kalau belum makan baru setelah itu kamu mandi dulu sebelum istirahat nak. "

" sudah bu tadi Dirwan sudah makan di kantin rumah sakit bu. "

terlihat ibu Dirwan mengerut kan keningnya saat mendengar kata rumah sakit.

" untuk apa kamu makan di kantin rumah sakit nak dan untuk apa kamu ke rumah sakit Dirwan apa kamu sedang sakit nak . "

ibu Dirwan bertanya pada Dirwan dengan panik.

" tidak bu.. Dirwan baik-baik saja bu Dirwan ke sana karna ikut dengan atasan Dirwan bu istri atasan Dirwan sedang melahirkan bu. "

ibu Dirwan terpaku di tempat nya, dengan mata yang berkaca-kaca saat mendengar kata istri atasan yang keluar dari mulut Dirwan.

" maya melahirkan kan lagi nak. "

Dirwan mengangguk kan kepala nya, dengan hati yang terasa begitu getir saat mendengar pertanyaan dari ibu nya.

" apa kamu masih mencintai nya, sampai dengan hari ini nak maaf kan kami nak maaf ayah dan ibu mu yang miskin ini hingga membuat mu menderita Dirwan. "

ibu Dirwan bicara sambil menitihkan air mata nya.

Dirwan yang melihat hal tersebut langsung bangkit dari duduk nya, Dirwan langsung duduk di samping ibunya memeluk ibu nya, dengan penuh kasih sayang.

" ibu bicara apa bu.. bagi ku kalian adalah anugerah terindah di hidup ku bu jadi ibu jangan lagi berfikir yang tidak-tidak ya. "

Dirwan bicara sambil terus mengusap bahu ibu nya, yang terlihat bergetar karna menangis.

" lupakan maya nak mulai hidup baru mu Dirwan kamu juga berhak bahagia nak. "

( " tidak untuk saat ini bu tunggu lah sebentar lagi bu sampai aku bisa membalas perbuatan keluarga Surya pada keluarga kita bu.") gumam Dirwan di dalam hati nya.