Jika kematian adalah akhir bagi kehidupan setiap orang yang hidup di dunia ini.
Hal tersebut justru merupakan awal perjalanan baru bagi seorang pemuda yang kembali harus menjalani kehidupan nya sekali lagi setelah kematian nya itu...
Mampukah pemuda tersebut menjalani kehidupan keduanya itu? atau justru harus berakhir sama seperti kehidupan sebelum nya?.
Karena jalan yang akan pemuda itu tempuh setelah nya tidak akan semudah seperti apa yang ia alami di kehidupan pertama nya.
Ya meski di dua kehidupan tersebut sang pemuda harus menjalani berbagai kepahitan hidup, tetap saja di kehidupan keduanya itu akan lebih menakjubkan dan akan lebih menantang dari kehidupan nya sebelumnya.
Penasaran?...
Yok Baca di sini 👇
.
.
.
.
.
.
.
👉 Pewaris Dewa Terkuat 👈
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fatiih Romana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.16
"Ma-mana mungkin aku tahu, karena aku hanya mendapatkan tugas ini dari para tetua sakte untuk mengumpulkan harta dengan cara ini, untuk selebihnya aku benar benar tidak tahu." jawab orang itu yang sepertinya memang tidak tahu mengenai tujuan sakte nya untuk melakukan hal itu.
Setelah itu, Zain pun langsung menginjak leher orang itu karena tidak ada gunanya lagi membiarkan orang itu hidup.
Setelah itu Zain langsung tersenyum ke arah pak tua Lei seperti tidak pernah terjadi sesuatu sebelum nya.
Membuat paktua Lei yang awalnya ingin menanyakan beberapa hal pada Zain pun langsung mengurungkan niatnya karena seperti Zain terlihat tidak ingin membahas masalah itu.
Kemudian keduanya pun langsung melanjutkan kembali perjalanan mereka, dan kali ini mereka tidak lagi berhenti di kota itu melainkan terus melanjutkan perjalanan mereka, hingga menjelang sore hari akhir nya keduanya pun tiba di kota Lembah tempat klan Ling berada.
Terlihat gerbang kota Lembah yang tinggi menjulang hingga puluhan meter itu kini di jaga oleh beberapa prajurit kota yang memiliki kultivasi yang cukup tinggi untuk seukuran penjaga gerbang seperti mereka itu.
Kemudian setelah melakukan pemeriksaan yang cukup ketat, akhirnya keduanya pun kini sudah berada di jalanan kota Lembah yang sangat ramai saat ini.
Beberapa kilo meter mereka berjalan hingga kemudian di depan mereka berdua terpampang sebuah gerbang yang tak kalah megahnya dari gerbang masuk kota yang mereka lewati sebelum nya.
Terlihat gerbang tersebut di bangun dengan material yang sangat berharga berupa batu giok putih yang berkualitas tinggi.
Terlihat juga ada tulisan 'Ling' di atas gerbang itu, yang menandakan jika gerbang megah tersebut merupakan pintu masuk dari klan Ling tempat keluarga Zain berada.
Melihat itu, emosi yang ada di diri Zain langsung bercampur aduk, ada rasa gugup di dirinya saat ini saat mengingat memory dari keluarga yang sangat menyayangi nya yang mana keluarga itu berasal dari dalam gerbang yang ada di depan nya saat ini.
Saat langkah Zain hanya berjarak beberapa meter lagi dari pintu gerbang itu, langkahnya pun langsung terhenti saat Zain merasakan aura yang sangat kuat tengah menuju ke arah nya.
Saking kuatnya aura tersebut sampai sampai membuat pak tua Lei yang ada di samping nya langsung gemetar tubuh nya saat ini di buat nya.
"Woosh!"
"Boomm!"
Tubuh Zain langsung terhempas kebelakang dengan kecepatan tinggi saat ada sesuatu yang menerjang ke arah nya, membuat area tempat nya jatuh itu mengeluarkan kepulan debu yang cukup tebal.
"Uhukk....Bisakah ibu melepaskan ku, tulang tulang ku rasanya ingin patah semua saat ini."
ucap Zain meringis menahan sakit.
Karena saat ini terlihat sosok Hua Xia tengah memeluk nya dengan erat di tanah.
"Krak!"
Mendengar ucapan putranya itu, Hua Xia justru semakin mengencangkan pelukan nya membuat Zain hanya bisa pasrah di tempat nya, meski tulang tulang nya saat ini sudah berbunyi akibat perbuatan ibunya itu.
Beruntung saat ini fisik nya sudah bukan fisik manusia pada umumnya, jika tidak bisa bisa ia harus berada di tempat tidur untuk beberapa bulan setelah apa yang di lakukan ibunya itu.
Kemudian perlahan Zain mulai berusaha bangkit dari posisi nya itu.
"Ibu, aku malu karena di lihat banyak orang saat ini." ucap Zain agar ibunya itu mau melepas dirinya.
Dan benar saja, Hua Xia pun langsung tersadar dan tersenyum canggung setelah nya.
"Ah, maafkan ibu sayang. Ibu hanya sangat merindukan mu."
ucap Hua Xia dengan tatapan penuh kasih sayang memandang wajah tampan putra nya itu.
"Aku juga merindukanmu ibu." balas Zain kemudian langsung memeluk Hua Xia sekali lagi dengan penuh kasih sayang, karena perasaan seperti ini sudah lama tidak Zain dapatkan.
Terlihat air mata nya pun kini mulai membasahi punggung Hua Xia karena ia sangat merindukan pelukan hangat dari sosok yang di sebut ibu setelah apa yang menimpa keluarga nya saat ia masih berada di bumi sebelum nya.
Dengan kehidupan kedua nya kali ini,
Zain bertekad untuk menjalani nya dengan bersungguh-sungguh dan akan menjaga keluarga nya ini dengan segenap kemampuan nya agar kejadian seperti di kehidupan nya saat di bumi tidak terulang lagi.
Kemudian Hua Xia melepaskan pelukannya sja menatap wajah Zain sekali lagi.
"Putra ibu rupanya sudah sangat kuat sekarang, ibu bangga padamu sayang." ucap Hua Xia penuh cinta kasih.
Membuat Zain langsung merasakan kehangatan di hati nya saat ini, karena ibu nya di kehidupan keduanya ini sangat menyayangi nya. Jadi ia harus bertambah kuat agar bisa tetap melindungi senyum di wajah cantik wanita di depan nya ini.
"Itu karena ibu tidak serius sebelum nya." ucap Zain terkekeh.
Zain tidak mungkin memberitahu ibunya Jika ia sudah lebih dari kuat saat ini.
Namun meski begitu Zain sangat sadar dengan kekuatan yang ibu nya keluarkan sebelum nya, ia tahu jika ibunya tidak serius dengan apa yang ia lakukan itu.
Karena Jika sampai itu terjadi mungkin tubuh nya bisa terluka cukup parah mengingat kekuatan ibunya saat ini sudah berada di puncak kekuatan alam ini, yang artinya ibunya itu saat ini sudah jauh di atas itu kekuatan nya.
Mengingat ibunya itu bukan berasal dari alam rendah ini, dan itupun karena saat ini kekutan nya di tekan sampai ranah yang bisa diterima di alam ini.
Namun meski begitu, sampai saat ini tidak ada orang luar yang sadar jika ada monster seperti Hua Xia yang bersembunyi dengan baik di klan Ling ini.
"Baiklah, ayo masuk. Ibu sudah menyiapkan makanan kesukaan mu di dalam." ajak Hua Xia pada Zain sambil menggandeng tangannya menuju gerbang klan Ling.
"Ibu, Perkenalan ini adalah kakek Lei kenalan paman Zuan dari sakte gunung petir." ucap Zain seraya menunjuk sosok pak tua Lei yang masih berdiam di tempat nya saat ini.
Namum respon Hua Xia hanya datar dengan itu, sebab di pikiran nya saya ini sudah di penuhi oleh putranya itu, sehingga ia hanya menganggukkan kepalanya saja sebelum kemudian berjalan melewati pak tua Lei begitu saja.
Dengan itu, Zain hanya tersenyum canggung menoleh pada pak tua Lei karena di seret begitu saja oleh ibu nya saat ini.
Kemudian Zain meminta penjaga gerbang yang ada di sana untuk membawa pak tua Lei ke dalam.
Sebelum kemudian tubuh nya di seret oleh Hua Xia menuju kediaman nya yang berada di wilayah inti klan.
Selama perjalan keduanya pun di sambut oleh anggota klan Ling yang lain nya, terlihat mereka sangat antusias saat melihat sosok Zain yang akhirnya muncul kembali di klan setelah beberapa bulan menghilang sebelumnya.