NovelToon NovelToon
Pesona Mantan Istri

Pesona Mantan Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Selingkuh / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Penyesalan Suami
Popularitas:116.3k
Nilai: 4.3
Nama Author: Rishalin

Riana Maharani, seorang Ibu rumah tangga yang dikhianati oleh suaminya Rendi Mahardika. Pria yang sudah lima tahun lamanya ia nikahi berselingkuh dengan sekertaris barunya, seorang janda beranak dua.
Alasan Rendi berselingkuh karena melihat Riana yang sudah tidak cantik lagi setelah melahirkan putri pertama mereka, yang semakin hari lebih mirip karung beras.
Riana yang hanya fokus mengurus keluarga kecil mereka sampai lupa merawat diri dengan kenaikan berat badan yang drastis.
Riana bersumpah akan kembali menjadi cantik dan seksi hanya dalam waktu tiga bulan demi membuat suaminya menyesal sudah berselingkuh.

Akankah Riana berhasil merubah penampilannya hanya dalam waktu tiga bulan dan berhasil membuat Rendi menyesal?

Yuk baca ceritanya!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rishalin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

Bu Ajeng pun masuk di ikuti Rendi dari belakang. Saat Bu Ajeng duduk di sofa ruang tamu, Rendi masih berdiri.

"Kamu kenapa toh Rendi? Kamu kok aneh banget sih hari ini?"

"Ada yang mau Rendi omongin Ma, ini penting."

"Ya udah ngomong aja."

"Tapi janji Mama jangan marah setelah Rendi bicara."

"Kamu semakin bikin Mama penasaran. Kenapa sih??"

"Janji dulu Ibu jangan marah," ucap Rendi lagi.

"Ya tergantung. Kalau yang kamu bicarakan ini bisa membuat Mama marah, ya pasti Mama bakalan marah," ucap Bu Ajeng.

Rendi pun menggeser tubuhnya dan meminta Jihan untuk masuk. Jihan pun masuk dengan perlahan dan tubuh sedikit gemetar.

“Loh, dia itu….Bukannya…?” Bu Ajeng sedikit berpikir, dan mengingat ingat seseorang.

"Dia Jihan Ma, sekertaris aku."

"Iya, Mama baru ingat. Dan kenapa juga kamu bawa dia kesini?? Bukannya ini hari libur."

"Dia..."

Bu Ajeng berdiri dari duduknya. "Jangan bilang kalau dia ini..."

" Aku akan menikahi Jihan Ma." ucap Rendi sembari menunduk, ia tak sanggup menatap mata Mamanya.

"Apa!!!" teriak Bu Ajeng kaget.

"Maafin Rendi Bu." Rendi semakin merasa bersalah.

Plakkk!!!

"Mama!!" pekik Rendi saat melihat Jihan terhuyung dan hampir terjatuh.

Entah kapan Mamanya mendekat dan menampar Jihan, Rendi bahkan belum sempat melihatnya.

"Dasar jalang sialan!!!" Bu Ajeng menjambak rambut panjang Jihan, dan juga kembali menamparnya.

"Mama jangan Ma , istigfar!!" seru Rendi yang berusaha melepaskan tubuh Mamanya dari kekasihnya, tapi ia sangat kesusahan.

Rendi bahkan tak menyangka dengan kekuatan sang Mama, padahal Mamanya sudah tua, bahkan kepalanya sering sakit, tapi entah kenapa hari ini kekuatannya, berkali lipat.

"Jihan sedang hamil cucu Mama!!" teriak Rendi, dan cengkraman Mamanya pun lepas seketika.

"Apa kamu bilang??" Bu Ajeng berbalik menatap Rendi.

PLAKKKK

Tamparan keras pun Rendi dapatkan dari Mamanya. Seumur-umur, baru ini lah dia mendapat tamparan keras dari Mamanya.

Biasanya saat Mamanya kesal, hanya omelan yang Rendi dapatkan, tapi ini sebuah tamparan, dan Rendi sangat yakin Mamanya sangat kecewa saat ini.

"Ma!!!"

"Mama sudah menyangka sejak awal jika rumah tangga kamu sedang tidak baik-baik saja. Mama sekarang paham kenapa Riana sampai pergi dari rumah. Dia bukan pergi latihan pekerjaan, tapi dia pergi karena kamu selingkuh sama jalang itu!!" Bu Ajeng pun mengambil sapu lalu memukul Rendi tanpa henti.

Bu Ajeng sangat marah, kecewa dan kesal bercampur jadi satu saat ini karena apa yang di katakan putranya.

Setelah puas memukul, Bu Ajeng pun duduk di sofa dengan nafas ngos ngosan.

"Buah jatuh memang tak akan jauh dari pohonnya. Kamu bahkan tidak belajar dari kesalahan Bapakmu dulu."

"Ya Allah Rendi... Mama besarin kamu dan jadi pria sukses, bukan buat menyakiti hati wanita Nak ... Mama besarin kamu supaya kamu bisa bertanggung jawab pada istri dan anakmu. Kenapa bisa kamu melakukan hal ini??" Bu Ajeng terus memegang dadanya.

“Rendi Khilaf Ma.”

"Khilaf kamu bilang!!! Kalau khilaf, kamu tidak akan melanjutkannya dengan jalang ini, apa lagi dia sampai hamil!!" teriak Bu Ajeng dengan penuh amarah.

"Ini ... Juga kesalahan Riana Bu. Semenjak dia hamil dan punya anak, dia jadi nggak bisa ngurus badan dan nyenengin suami di rumah. Makanya aku sampai--"

"Berhenti menyalahkan Riana!!" sela Bu Ajeng. Ini kesalahanmu sepenuhnya, tidak perlu mengkambing hitamkan Riana."

Rendi pun bungkam.

"Terserah apa pun yang mau kamu lakukan. Yang jelas, Mama nggak akan menerima hubungan kalian sampai kapan pun. Dan Mama nggak akan mau menerima bayi itu sebagai cucu Mama. Lagi pula, belum tentu itu cucu kandung Mama. Bisa aja kan, kalau itu anak hasil dari dia celup sana celup sini!!" Bu Ajeng bersedekap sembari membuang muka.

"Ini bayi Mas Rendi Ma. Saya bisa pastikan, kalau Mas Rendi adalah Ayah biologis dari bayi yang saya kandung." Jihan pun angkat suara karena sudah sangat tidak tahan dengan semua perkataan Bu Ajeng.

"Kamu itu benar-benar wanita tidak tahu malu, sudah jelas bayi itu karena perbuatan haram, tapi dengan begitu bangganya kamu mengatakannya. Dasar wanita tidak tahu malu," geram Bu Ajeng.

"Tapi--" Perkataan Jihan putus ketika Rendi menghentikannya dengan memegang tangannya, memberi isyarat untuk berhenti berbicara.

"Tapi Mas..." Jihan ingin sekali meluapkan amarahnya karena Mamanya Rendi yang menurutnya sudah sangat keterlaluan menghinanya, tapi Rendi menghentikannya.

"Ma.. Jihan hamil, dan aku akan tetap bertanggung jawab dengan menikahinya," ucap Rendi.

"Sampai mati pun Mama tidak akan memberikan restu. Menantu Mama cuma satu, yaitu Riana. Titik!!"

"Ma tolong, Jihan itu sedang hamil. Aku nggak mungkin ngebiarin dia hamil seorang diri."

"Itu resiko, kenapa juga dia begitu murahan!!"

"Ma, aku mohon, tolong restui kami. Dan kalau Mama tetap kekeh tidak mau merestui kami, aku akan tetap menikahi Jihan" ucap Rendi tegas.

"Lalu kenapa kamu kesini minta restu kalau pada akhirnya kamu nggak mau dengar apa kata Mama!!"

"Terserah kamu mau menikahi siapa pun, yang jelas, menantu Mama cuma satu, yaitu Riana!!!"

Karena tidak dapat membujuk Mamanya, Rendi pun akhirnya membawa Jihan pulang, dan selanjutnya ia akan memikirkan apa yang akan ia lakukan kedepannya.

***

"Mas ... Kamu harus datang melamar ke rumah orang tua aku, biar mereka tak curiga kalau kita akan menikah mendadak." ucap Jihan saat mereka tengah makan siang.

"Mungkin aku bisa, tapi aku nggak yakin kalau Mama mau pergi juga. Kamu tau sendiri kalau Mama belum memberi kita restu sampai saat ini."

"Kamu bisa datang sendiri Mas, kamu nanti bisa beralasan kalau Mama kamu sedang tidak bisa hadir karena suatu hal. Aku yakin orang tua aku bakalan ngerti."

"Baiklah, tapi... Aku ingin bertemu Riana du--"

"Riana lagi Riana lagi. Kamu itu masih mencintai Riana ya Mas?? Kalau kamu nggak bisa melupakan Riana, ya udah aku gugurin aja bayi ini," ancam Jihan.

"Kamu ngomong apa sih Han?? Bayi itu pasti denger apa yang di katakan Ibunya, jadi jangan bicara sembarangan!!"

"Habisnya aku sebel banget kalau Mas, ngomongin Riana terus." Jihan bersedekap kesal.

Rendi menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. Tak bisa di pungkiri kalau dia menginginkan Jihan, tapi dia pun teringat akan Riana, dan masih berfikir apakah rumah tangganya dengan Riana harus berakhir??

Di balik satu kekurangan Riana, kelebihannya pun banyak. Riana pintar memasak, mengurus rumah, juga menyenangkan hati keluarga Rendi, dan Rendi ragu jika Jihan bisa melakukan hal itu semua.

"Pokoknya minggu depan, aku tunggu kamu di rumah Mama, kalau enggak, aku marah!!"

"Iya ... Aku akan datang minggu depan," ucap Rendi pada akhirnya.

Entah mengapa terbersit rasa ragu di dalam hati Rendi, entah mengapa, dia pun tak mengerti.

***

"Mas nggak mau mampir dulu??" tanya Jihan saat mereka pulang kantor.

"Aku capek banget Han. Aku mau pulang terus istirahat."

"Ya udah, kalau gitu aku masuk dulu." Jihan pun turun dari mobil Rendi lalu melambaikan tangan setelah mobil Rendi perlahan menjauh dari hadapannya.

Rendi pun sampai di rumahnya sekitar pukul tujuh malam. Byan masih bermain dengan pengasuhnya.

"Papa!!" panggil Byan berlari mendekati Papanya.

"Hei sayang Belum bobo ya??" Rendi langsung saja menggendong putrinya lalu mengecup kepalanya.

Tak lama, setelah puas mencium putrinya, Rendi pun kembali menurunkan Byan karena ia harus membersihkan tubuhnya dan ingin makan malam bersama putrinya.

Rendi pun masuk ke dalam kamar dan saat ia mengambil pakaian ganti, ia tak sengaja melihat foto pernikahannya bersama Riana masih terpajang di meja rias.

Di foto itu Riana terlihat sangat Cantik, tubuhnya pun masih langsing. Senyum Rendi pun mengembang sempurna di dalam foto itu, sangat terlihat jelas jika ia sangat bahagia saat itu.

Rendi pun duduk dan mengambil bingkai foto itu, lalu menatapnya lekat.

"Aku nggak tau kenapa hubungan kita akan berakhir seperti ini," gumam Rendi.

Setelah selesai membersihkan diri dan mengganti pakaian, Rendi pun turun dan duduk bersama Byan di meja makan untuk makan malam.

Untuk kesekian kalinya Rendi merasa ada yang kurang di dalam rumahnya, biasanya Riana akan berteriak-teriak jika Byan sedang tidak ingin makan, atau berlari-lari mengejar Byan jika sedang tidak ingin makan.

Dulu Rendi sangat risih dan kesal, tapi saat ini entah mengapa ia malah merasa berbeda.

Setelah selesai makan malam, Rendi pun bermain sebentar dengan Byan, dan saat itu juga Byan berceloteh kalau dia sangat bahagia karena sudah bertemu Mamanya.

Rendi melotot kaget, karena ia tak mengetahui jika putrinya sudah bertemu dengan Riana.

*********

*********

1
Yani Cuhayanih
sepertinya aku pengen getok kepala rendy dengan palu pak hakim di pengadilan agama....rendy tak tahu begitulah ...
Margo Kabul
update nya terlalu pendek thor
Yuli Ana
gk akan susah kok nyeraiin randi. langsung aja kepengadilan agama. gugat cerai. bilang aja disana randi udh gk ngasih nafkah, randi udh selingkuh. bhkan udh nikah tanpa seijin riana. udh gampang tr prosesnya. kalau randi gk dtang waktu sidang malah bagus. cpt selesai.
Kayla Manis: lagian Rendi jg LG dipenjara...
Kayla Manis: bener. tinggal datang aja ke kantor urusan agama ... beres sendiri kok
total 2 replies
Ani
cantik itu butuh perhatian yang paling penting dananya juga tidak sedikit
Aqil Aqil
dasr buaya buntung.
Sunaryati
Cari pengacara yang bisa mempercepat perceraian tanpa persetujuan Rendi
Uthie
dasar laki 😏😏😏😜
Memyr 67
𝗸𝗲𝗹𝘂𝗮𝗿𝗴𝗮 𝘁𝗼𝘅𝗶𝗰 𝗶𝘁𝘂 𝗸𝗲𝗹𝘂𝗮𝗿𝗴𝗮 𝗷𝗶𝗵𝗮𝗻
Memyr 67
𝗸𝗲𝘀𝗲𝗹 𝘆𝗮 𝗿𝗲𝗻? 𝗽𝘂𝗻𝘆𝗮 𝗶𝘀𝘁𝗿𝗶 𝗰𝗲𝗿𝗲𝘄𝗲𝘁? 𝗸𝗮𝗹𝗮𝘂 𝘁𝗮𝘂 𝗶𝘀𝘁𝗿𝗶 𝗰𝗲𝗿𝗲𝘄𝗲𝘁𝗻𝘆𝗮 𝗰𝘂𝗺𝗮 𝗰𝗮𝗻𝘁𝗶𝗸 𝗮𝗷𝗮, 𝘁𝗮𝗽𝗶 𝗴𝗼𝗯𝗹𝗼𝗴, 𝗯𝗮𝗴𝗮𝗶𝗺𝗮𝗻𝗮 𝘆𝗮?𝗱𝗮𝗵 𝗴𝗼𝗯𝗹𝗼𝗴, 𝗻𝗴𝗴𝗮𝗸 𝗮𝗱𝗮 𝗮𝗸𝗵𝗹𝗮𝗸 𝗹𝗮𝗴𝗶, 𝘀𝘂𝗮𝗺𝗶 𝗱𝗶𝗯𝗲𝗻𝘁𝗮𝗸 𝗯𝗲𝗻𝘁𝗮𝗸.
Memyr 67
𝘀𝘂𝗮𝗺𝗶 𝘀𝗲𝗴𝗼𝗯𝗹𝗼𝗴 𝗿𝗲𝗻𝗱𝗶 𝗱𝗶𝘁𝗮𝗻𝗴𝗶𝘀𝗶 𝗿𝗶𝗮𝗻𝗮? 𝗼𝘁𝗵𝗼𝗿𝗻𝘆𝗮 𝗽𝗮𝘆𝗮𝗵 𝗶𝗻𝗶. 𝗽𝗿𝗲𝗺𝗽𝘂𝗮𝗻 𝘀𝗲𝗰𝗲𝗿𝗱𝗮𝘀 𝗵𝗮𝗻𝗮 𝗱𝗶𝗯𝘂𝗮𝘁 𝗻𝗮𝗻𝗴𝗶𝘀 𝗺𝗲𝗿𝗮𝘂𝗻𝗴 𝗿𝗮𝘂𝗻𝗴 𝗸𝗮𝗿𝗲𝗻𝗮 𝘀𝘂𝗮𝗺𝗶 𝗴𝗼𝗯𝗹𝗼𝗴𝗻𝘆𝗮. 𝗺𝗮𝘀𝗮 𝗿𝗲𝗻𝗱𝗶 𝗯𝗶𝗹𝗮𝗻𝗴 𝗵𝗮𝗻𝗮 𝘁𝗲𝗴𝗮 𝗺𝗮 𝗱𝗶𝗮? 𝗻𝗴𝗴𝗮𝗸 𝗻𝗴𝗮𝗰𝗮 𝗱𝗶𝗮, 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝘁𝗲𝗴𝗮𝗻𝘆𝗮 𝗻𝗴𝗮𝘁𝗮 𝗻𝗴𝗮𝘁𝗮𝗶 𝗵𝗮𝗻𝗮 𝗱𝗮𝗻 𝘀𝗲𝗹𝗶𝗻𝗴𝗸𝘂𝗵 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗵𝗮𝗻𝗮, 𝗻𝗴𝗴𝗮𝗸 𝗽𝗲𝗱𝘂𝗹𝗶 𝘀𝗮𝗺𝗮 𝗽𝗲𝗿𝗮𝘀𝗮𝗮𝗻 𝗵𝗮𝗻𝗮.
Memyr 67: 𝘀𝗮𝗸𝗶𝗻𝗴 𝗴𝗲𝗺𝗲𝘀𝘆𝗻𝘆𝗮 𝘁𝘆𝗽𝗼 𝗱𝗮𝗰𝗵. 𝘀𝗼𝗿𝗿𝘆 𝘁𝗵𝗼𝗿
Rishalin: Riana Kak, bukan Hana 🤭
total 2 replies
Surya Matanari
mantap
Memyr 67
𝗰𝗼𝘄𝗼𝗸 𝗴𝗼𝗯𝗹𝗼𝗴 𝗺𝗲𝗺𝗮𝗻𝗴 𝗷𝗼𝗱𝗼𝗵𝗻𝘆𝗮 𝗰𝗲𝘄𝗲𝗸 𝗴𝗼𝗯𝗹𝗼𝗴. 𝗿𝗲𝗻𝗱𝗶 𝗷𝗶𝗵𝗮𝗻 𝗸𝗹𝗼𝗽. 𝘀𝗲𝘀𝗮𝗺𝗮 𝗴𝗼𝗯𝗹𝗼𝗴 𝗱𝗮𝗻 𝗻𝗴𝗴𝗮𝗸 𝘁𝗮𝘂 𝗱𝗶𝗿𝗶. 𝗸𝗮𝗹𝗮𝘂 𝘀𝗮𝗺𝗮 𝗿𝗶𝗮𝗻𝗮, 𝗹𝗮𝗴𝗶 𝗮𝗽𝗲𝘀 𝗮𝗷𝗮 𝗿𝗶𝗮𝗻𝗮, 𝘀𝗲𝗰𝗲𝗿𝗱𝗮𝘀 𝗶𝘁𝘂 𝗻𝗶𝗸𝗮𝗵𝗶 𝗰𝗼𝘄𝗼𝗸 𝘀𝗲𝗴𝗼𝗯𝗹𝗼𝗴 𝗿𝗲𝗻𝗱𝗶.
Ambo Nai
thor biar si Rendi sama sijalang merasakan dinginnya penjara.dan buat si jalang itu ke guguran.
Memyr 67
𝗺𝗵 𝗺𝗵 𝗺𝗵. 𝘀𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗹𝗮𝗴𝗶𝗶𝗶𝗶, 𝗻𝘂𝗹𝗶𝘀 𝗻𝗮𝗺𝗮 𝘁𝗼𝗸𝗼𝗵𝗻𝘆𝗮. 𝗽𝘂𝘀𝗶𝗻𝗴 𝗻𝗶 𝗼𝘁𝗵𝗼𝗿.
Amazing Grace
habis cerai Riananya jangan jadi pelakor ya author biarin Darren sama si amira
Amazing Grace
si Darren sama aja kayak si Randi laki laki menjijikan,amit amt,mudah mudahan keduanya ketularan HIV biar tau rasa
Memyr 67
𝗮𝗿𝘃𝗶𝗻, 𝗸𝗼𝗸 𝗺𝗶𝗹𝗶𝗵 𝗰𝗲𝘄𝗲𝗸, 𝗰𝘂𝗺𝗮 𝗰𝗮𝗻𝘁𝗶𝗸 𝗱𝗼𝗮𝗻𝗴. 𝘁𝗮𝗽𝗶 𝘀𝗼𝗺𝗯𝗼𝗻𝗴, 𝗺𝗮𝗻𝗮 𝗯𝗼𝗱𝗼𝗵 𝗹𝗮𝗴𝗶. 𝗱𝗮𝗿𝗿𝗲𝗻 𝘀𝘂𝗱𝗮𝗵 𝘁𝗮𝘂 𝘀𝗲𝗴𝗮𝗹𝗮𝗻𝘆𝗮 𝘁𝗲𝗻𝘁𝗮𝗻𝗴 𝗽𝗮𝗰𝗮𝗿 𝗮𝗿𝘃𝗶𝗻, 𝗶𝘁𝘂 𝗰𝗲𝘄𝗲𝗸𝗻𝘆𝗮 𝗮𝗿𝘃𝗶𝗻 𝘆𝗴 𝗯𝗼𝗱𝗼𝗵, 𝗺𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗺𝗲𝗻𝗰𝗼𝗯𝗮 𝗺𝗲𝗺𝗶𝗸𝗮𝘁 𝗱𝗮𝗿𝗿𝗲𝗻.
Memyr 67
𝗺𝗮𝗺𝗽𝘂𝘀𝘆𝘆 𝘃𝗶𝗸𝗮. 𝗺𝗮𝗸𝗮𝗻 𝘁𝘂, 𝗵𝗮𝘀𝗶𝗹 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗵𝗶𝗻𝗮 𝘀𝗲𝗺𝗯𝗮𝗿𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻. 𝘀𝗼𝗸 𝗽𝗮𝗹𝗶𝗻𝗴 𝗰𝗮𝗻𝘁𝗶𝗸.
Memyr 67
𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗲𝗽𝗶𝘀𝗼𝗱𝗲, 𝗿𝗶𝗮𝗻𝗮 𝗺𝗹𝗮𝗺𝗮𝗿 𝗸𝗲 𝗽𝗿𝘂𝘀𝗮𝗵𝗮𝗮𝗻 𝗱𝗮𝗿𝗿𝗲𝗻. 𝗮𝗾 𝗻𝗴𝗴𝗮𝗸 𝗯𝗿𝗲𝗻𝘁𝗶 𝗸𝗲𝘁𝗮𝘄𝗮 𝗶𝗻𝗶. 𝗱𝗮𝗵 𝗸𝗮𝘆𝗮𝗸 𝗮𝗽𝗮𝗮𝗻 𝗱𝗮𝗵 𝗮𝗾.
Nur Adam
lnjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!