NovelToon NovelToon
Terlambat Menyadari

Terlambat Menyadari

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Berbaikan / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: Anissa Ruth

Kisah gadis yang jatuh cinta pada pandangan pertama, begitu cintanya di balas saat itu juga hidupnya bahagia. Ketulusan dan kelembutan dalam menjalani hubungan membuat pasangannya merasa seenaknya. Sifat pemaaf yang di miliki Melati membuat laki-laki itu mengulangi kesalahan terus-menerus. Namun, gadis itu senantiasa memaafkan karena hatinya hanya untuk Rafaly Thamana.

"Tolong beri aku kesempatan."

"Bertahanlah sedikit lebih lama, sampai aku bisa menerima dirimu kembali."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anissa Ruth, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bahagia?

“Oh, ternyata di sini, aku dari tadi nyariin, loh, Kak Melati. Katanya jemput di sekolah, tapi malah gak ada. Ayo pulang, Kak. Aku lapar belum makan siang!”

Tiba-tiba saja Dity turun dari motor dengan wajah agak ditekuk, kesal. Melati yang semulanya ketawa, berhenti melihat Adiknya tiba-tiba ada di sini. Dia dan Raf masih berada di taman, mengingat masa-masa dulu, membuat keduanya tertawa bahagia. Lepas sudah semua kesedihan yang dirasakan Melati, dia sudah memaafkan Raf.

“Eh, Dity.” Melati melepaskan genggaman tangan pada Raf. Sementara Dity, menyadari kehadiran Raf, menatapnya sinis. “Bukannya dia yang pukul aku kemarin? Ngapain, sih, Kak Melati dekat-dekat sama dia? Ayo, ah pulang. Gimana kalau nanti aku dipukul lagi, emangnya Kakak bakalan terima kalau aku celaka?”

Dengan emosi Dity menarik tangan Melati menjauhi Raf. Tentu gadis itu terkejut, bukannya Dity sendiri yang menyarankan untuk jalani dulu aja hubungannya dengan Raf. Tapi, lihat sekarang, malah meminta menjauhi Raf, aneh bukan?

“Kenapa, Dit? Katamu lebih baik jalani aja dulu. Sekarang Kakak udah baikan, loh sama Raf.”

“Oh, iya. Aku lupa.”

Apaan, sih Dity? Dia adik gue atau bukan? Aneh banget, batin Melati.

Dity tersenyum dalam hati, ikut bahagia melihat sang kakak kembali bahagia, pada akhirnya semua masalah bisa terselesaikan dengan baik. “Dari tadi di sini?” Dity kembali bertanya lalu duduk samping Melati.

“Iya. Adik kamu, nih datang-datang ganggu aja, kita lagi pacaran.” Tiba-tiba saja Raf ngomong, Dity mendengar itu, jadi tersulut emosi. Dia merasa jadi tersangka karena telah mengganggu orang pacaran. “Maksud lo apa? Hah! Terserah gue lah, mau ke sini atau nggak.”

Tatapan Dity berubah menjadi kesal. Sekali hentakkan laki-laki itu menarik tangan Melati sekaligus sampai terjatuh. “Aw aw. Sakit, Dit. Kaki aku kram.” Melati meringis kesakitan. Panik? Tentu Raf dan Dity jadi panik, bagaimana menangani kaki kram.

“Kok bisa kram, sih? Kelamaan duduk kali. Gak gerak-gerak, tuh kakinya,” ucap Dity. Dua laki-laki itu kebingungan harus lakukan apa.

Melati sampai nangis nahan sakit. Memang kram kaki bagian lutut itu sangat menyakitkan, seolah-olah tulangnya berbelok dan susah untuk kembali.

“Dity. Bantuin Kakak, Dit. Raf bantuin ini. Hu-huhu sakit banget.”

“Bantuin gimana?”

“Oh yah mending search di google cara ngatasi kram kaki.” Dity menyuruh Raf.

“Cepetan gih, RAFLOOO! Bukannya lo pacar Kakak gue, malah bengong lagi.” Dity dengan kesal memukul pundak Raf. Sementara yang dipukul, baru sadar bahwa dari tadi dia bengong. Baru kali ini Raf melihat orang yang kram kaki. Secepat kilat dia meraih ponsel, melakukan apa yang Dity suruh.

“Cara menangani kram kaki. 1. Hentikan aktivitas dan lemaskan otot. Lakukanlah peregangan ringan misalnya dengan menggerakkan kaki atau berjalan perlahan-lahan, set—“

“Sutt! Berisik lo. Pusing gue dengernya.” Raf menatap nyalang Dity setelah omongannya dipotong tadi.

Mau dia apa, sih? Batinnya.

“Coba Kakak lurusin kakinya pelan-pelan.”

Dengan situasi duduk di tanah, Melati menuruti kata-kata Adiknya. Detik berikutnya, akhirnya bisa diluruskan kembali kaki itu dan Melati berhenti menangis. Hatinya bernafas lega, rasa sakit pada lutut telah hilang, dia tersenyum karena akhirnya kram itu hilang.

Tadinya dia sangat takut, takut sekali tulang lututnya patah, rasanya tuh seperti tulang belok dan itu sakit banget.

“Udah hilang kramnya?” Duduk bersimpuh, Raf bertanya begitu. Melati mengangguk.

“Emang sesakit itu? Sampai nangis.”

Mendengar itu Melati memukul lengan Raf keras. “IYALAH, SAKIT ANJIIR! Ayo, Dit. Kita pulang aja, dia kayaknya meragukan kram kaki ini, padahal sakit banget, loh.” Sigap, Dity mengangkat dan membawanya duduk di motor.

“Eh, bukan gitu magsud aku, Mel. Maaf kalau aku salah ngomong. Jangan pergi dulu, Sayang.”

“Sayang! Sayang! Jangan percaya, Kak. Dia pasti bohong, mana ada sayang, tapi gitu kelakuannya. Kok mau-maunya, sih, pacaran sama dia?” Melati mengangguk. “Nyesel gue bisa kenal, deket sama dia, cepetan pulang.”

Dengan begitu Dity tersenyum menang melihat wajah Raf yang ketakutan dan cemas. Takut diputusin kali. Sementara Raf, dia meratapi nasibnya ditinggal sendiri. Baru saja baikan.

Gue salah lagi?! Terus gue harus gimana? Pusing banget ngadepin satu cewek aja. Untung si Sabil udah gue putusin, batinnya.

Jangan salahkan dia jika suatu saat bosan dan muak dengan sikap begitu. Raf pergi dengan perasaan yang tak menentu, bingung bagaimana cara menghadapi masalahnya.

Sampai di rumah, lelaki itu melewati Kakek dan Sepupunya, berjalan begitu saja memasuki kamar. Dua orang itu sampai keheranan, ada apa dengan Raf. Biasanya lelaki itu selalu nyapa, ramah banget, apalagi sama keluarga.

“Raf.” Hendak membuka pintu, dia berhenti mendengar Kakek memanggil. “Iya, Kek, kenapa?” Raf kembali menutup pintu, tidak jadi masuk kamar, langsung saja duduk di sofa dekat Kakek. Menyalami, mencium tangan Kakeknya. Kayaknya dia lupa lakukan tadi.

“Gimana ujiannya?”

“Gak gimana-gimana. Biasa aja.”

“Heh! Jawaban apa itu? Itu Kakek nanya, jawab yang bener, Raf!” Laki-laki dekat Kakek itu, ikut bicara ketika mendengar jawaban Raf.

Laki-laki itu, Nandi. Sepupunya, cucu Kakek juga. “Gue jawab benar kok. Emangnya ujian harus gimana? Ya gitu aja, biasa, gak ada yang spesial. Pusing yang ada.” Nandi tidak lagi bicara, memalingkan wajahnya. Yaudah terserah lo aja, Raf, pikirnya.

“Kamu benar, Raf. Kakek yang salah tanya. Sekarang Kakek ulang pertanyaan. Kamu bisa gak ngerjain ujiannya?” Dengan lapang dada Kakek mengelus pundak sang cucu.

Raf nyengir, sebenarnya dia cuman bercanda, sudah hampir satu pekan Kakek tidak ada di rumah. “Bisa, Kek. Aku udah belajar sebelum ujian dimulai.” Kakek tersenyum, dia sendiri rindu pada cucunya ini, jarang-jarang loh, Raf begini, sikapnya memeng sangat susah ditebak.

“Pulangnya, kok lama? Kita nungguin dari tadi, sekarang Raf ada. Makan dulu, yuk.” Nandi yang sudah bangun dari duduk, tercengang.

“Gak mau makan DULU! Mau sekarang aja. Kalau makanan dulu, dimakan sekarang pasti udah basilah.”

Lagi-lagi Raf mengeluarkan kata-kata konyol, tapi ada benarnya juga. Nandi berpikir, setelah kepikiran dia mengangguk. “Iya, lo selalu benar, Raf. SEKARANG! Kita makan.” Lagi dan lagi Raf kembali nyengir, entah kenapa setelah bertemu Kakek dan Nandi. Raf seolah-olah melupakan kejadian tadi, ia senang dengan perbincangan tadi, membuat Nandi kesal adalah tujuan utamanya.

Mengulik lebih jauh Raf. Rafaly Thamana adalah anak yatim piatu dari kecil, tinggal bersama Kakek dan Nandi. Nandi masih punya orang tua, saat ini lagi di luar kota mengurus bisnis sang kakek. Mungkin dua atau tiga hari lagi mereka pulang.

Tahu gak? Raf itu lucu sebenarnya, lahir dibulan Juni tanggal 13. Laki-laki suka mencoba hal baru, sampai dia mencoba punya dua pacar kan? Ya. Katanya ingin merasakan, kayaknya enak dan menyenangkan. Eh, malah dia sendiri yang pusing. Ada lagi, laki-laki itu tidak menyukai warna hitam, karena menurutnya hitam itu gelap, mengerikan. Tapi, tidak semua barang-barang milik Raf berwarna, sepatu, tas dan baju ada kok yang hitam.

1
Atha Diyuta
sbar sbar
Amelia
wong anak Pak pir ikih😀😀
Amelia
hahaha mision completed😀😀
Amelia
kan ada kuman tengil nanti nular🤭🤭
Amelia
hahaha ada yang cemburu 😀😀
Elfrida Nahak
lanjutkan
Amelia
hahaha jail nya pool😀😀
Amelia
hahaha tom and Jerry 😀😀
Amelia
adiknya random banget 🤭🤭
Amelia
eh kalau orang marah nya diam malah menakutkan loh😀😀
Amelia
ngambek kan😀😀
Amelia
jangan sedih tumbang satu datang sepuluh ribu 😀😀
Putri Galuh
cinta boleh, bodoh jangan
kayaknya gampang nih deketin melati lagi, yg seru dong thor buat balesan si Rafnya masak langsung mapan aja
Supriatun Khoirunnisa
Luar biasa
Anissa Ruth: Terima kasih
total 1 replies
Putri Galuh
htor ketemuin pas melati udah jadi janda aja biar impas
Anissa Ruth: /Rose/
total 1 replies
Amelia
sahabat nya paket komplit ❤️❤️❤️
Anissa Ruth: iya komplit banget
total 1 replies
Atha Diyuta
ih ngri siapa tuh
Aidha Dhum
Keren kak🤗😍 jangan lupa mampir karyaku juga, mohon suportnya untuk penulis baru ini🙏🥰
Aidha Dhum: MasyaAllah makasih kak.🤗
Anissa Ruth: Sudah kak
total 2 replies
Anissa Ruth
Mantap. seru sekali
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!