Zahra harus di ceraikan oleh sang suami di kala pernikahan mereka hanya se umur jagung di karnakan sang suami menghamili temannya sendiri di perantauan
Zahra memutuskan berangkat kejakarta demi mencari orang tua kandungnya dan tanpa sengaja dia bertemu dengan Aldi bagaskara, dia adalah pria yang tak pernah percaya dengan cinta menganggap wanita hanya pemuas nafsu semata.
kehidupan Aldi berubah setelah bertemu dengan Zahra, karna dia jatuh cinta pada pandangan pertama.
ikuti kisah cinta mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aulia putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BABA 23 menjaga jarak
Zahra segera melepaskan diri dari peluka Al, sorot matanya tajam memandang Al, selama ini dia tidak pernah bersentuhan dengan seorang laki-laki kecuali dengan mantan suaminya dia begitu terkejut hingga tanpa sadar dia telah menampar Al dengan sangat keras.
"plaak..!
sebuah tampara mendaran di pipi Al. Al hanya memandang nanar Zahra sambil mengusap pipinya yang terasa panas akibat tamparan Zahra yang begitu keras.
"ini untuk yang kedua kalinya anda bersikap tidak sopan pada saya, tuan,! jelas Zahra dengan mata memerah menahan marah.
"maaf kan aku,"ucap Al penuh permohonan, seandainya bukan Zahra yang menamparnya dia pasti akan membalas dengan lebih keras, tapi cinta telah menghancurkan segala ego dan sifat kerasnya dia begitu mencintai Zahra sehingga hanya kata maaf yang keluar dari mulutnya.
Zahra tidak menjawa permintaan maaf Al dia hanya pergi meninggalkan Al yang masih terpaku di tempatnya, Al memandang kepergian Zahra dengan sorot mata yang penuh kekecewaan niatnya hanya ingin menolong Zahra tapi sebuah tamparan yang ia terima.
"sekuat apapun kau menamparku sekuat itu pula cintaku padamu, aku hanya berharap suatu hari kau bisa pahami cinta ini, mungkin inilah caraku untuk mencintaimu..... ucap Al dalam hati
"Al....! kok cuma diam di situ"? tanya bu Siska
"ah ! iya ma,! jawab Al dengan senyum yang dia paksakan.
"ma...!aku mau istirahat dulu, pamitnya.
Al berlalu meninggalkan mamanya, perasaannya begitu kacau setelah kejadian tadi karna sepertinya Zahra sangat membencinya, Al terus mengusap pipi yang Zahra tampar, Al membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur, hati dan pikirannya benar2 kacau dia sangat kecewa dengan sikap Zahra.
dia menatap langit2 kamarnya dengan mata penuh kekecewaan,
"apakah ini balasannya karna aku selalu menyakiti hati seorang wanita, haruskah aku mundur sebelum mendapatkanmu, Zahra....! aku tau semua akan berahir tapi aku tak rela lepaskan dirimu, gumamnya begitu lirih.
di dalam kamar Zahra tak kalah kacau pikirannya kembali berputar pada kejadian di mana waktu dia di peluk oleh Al.
"dasar laki2 kurang ajar, selalu mengambil kesempatan dalam kesempitan, umpatnya kesal.
Zahra masuk kedalam kamar mandi dia berharap dengan mengguyur tubuhnya dengan air dingin bisa menghilangkan rasa kesal dan marah, Zahra benar2 ingin melupakan kejadian itu.
setelah selesai mandi Zahra kelihatan lebih segar dengan baju sar'i dan hijab yang selalu menutupi kepalanya, Zahra keluar dari kamar dia mencari Aira karna waktunya ia mengajari Aira mengaji.
"Aira sayang....! teriak Zahra sambil berjalan menaiki tangga, tapi tak ada jawaban dari Aira, Zahra terus melangkah menuju kamar Aira, di ketuknya pintu kamar Aira.
"tok...tok...! Aira sayang, panggil Zahra lembut.
di sebelah kamar Aira adalah kamar Al, dengan sangat jelas Al mendengar suara Zahra yang memanggil Aira, dia beranjak dari tiduŕnya dia berniat untuk meminta maaf sekali lagi pada Zahra.
"iya tante,! mendengar jawaban Aira Zahra langsung membuka pintu dan masuk kedalam kamar Aira.
"kok belum mandi sayang"? tanya Zahra lembut sambil mengusap kepala Aira.
"Aira mau mandi sama tante, jawabnya polos.
"ya udah, ayo mandi" ajak Zahra
Zahra memandikan Aira dengan penuh kasih sayang, Zahra sangat menyayangi Aira dia begitu dekat dengan Aira, selesai memandikan Zahra segera memakaikan baju muslim untuk Aira.
"wah..!kamu cantik sekali pakai baju ini sayang, ucap Zahra sambil mencium Aira gemas.
Zahra tidak melihat jika sejak tadi Al sudah berdiri di ambang pintu dia begitu senang melihat Aira begitu dekat dengan Zahra.
"tante,! panggil Aira
"iya sayang,!
"tante mau gak, jadi tantenya Aira"? tanya Aira polos.
"loh tante Zahra kan udah jadi tantenya Aira sayang,! jawab Zahra heran
"iya..! tapi tante kan cuman kerja, nanti kalau udah gak kerja tante bukan tantenya Aira lagi kan?, ucap Aira dengan mata yang mulai berkaca2.
"gak sayang tante selamanya akan menjadi tantenya Aira, jawab Zahra sambil menari Airà dalam pelukannya, Zahra menitikan air mata mendengar ucapan Aira dia begitu kasihan pada Aira yang selalu merindukan kasih sayang orang tua yang selama ini tak pernah ia dapatkan.
di ambang pintu Al menghapus air matanya dia tidak ingin kelihatan cengeng di depan Aira dan Zahra lalu dia berjalan mendekati Zahra dan Aira yang sedang berpelukan.
"tante Zahra akan tetap jadi tante Aira untuk selamanya" ucap Al yang sukses mengagetkan Zahra, segera Zahra melepaskan pelukannya lalu berbalik menatap Al dengan sorot mata penuh kebencian, Al hanya tersenyum melihat Zahra yang sepertinya akan marah.
"om....! teriak Aira girang, segera ia berlari dan mmemeluk Al penuh kerinduan.
"om kemana saja,? kok gak pernah kesini, Aira kagen om"? protes Aira kesal.
"maaf kan om sayang, om sangat sibuk, jelas Al sambil mengusap punggung Aira dalam gendongannya.
Zahra tidak mau lama2 berada di satu ruangan dengan Al, dia memilih untuk keluar. tapi langkahnya terhenti karna Al memanggilnya.
"tunggu Ra, cegah Al yang sukses membuat langkah Zahra terhenti
"aku minta maaf karna dengan lancang telah memelukmu tapi sedikitpu aku tidak berniat kurang ajar, aku hanya ingin menolongmu agar tidak terjatuh dan aku berani bersumpah aku tidak sengaja melakukannya"jelas Al panjang lebar
Zahra tidak menanggapi ucapan Al dia berlalu meninggalkan Al yang masih mengendong Aira, perasaan Al semakin hancur melihat Zahra meninggalkannya tanpa sepatah katapun.
Al keluar sambil menggendong Aira hatinya semakin tak karuan dengan sikap Zahra yang selalu menunjukkan sikap penuh kebencian.
Zahra mengajari Aira mengaji di musolla, Zahra tidak hanya mengajari Aira mengaji dia juga mengajari Aira bermaca2 ilmu agama dari mengenal para nabi para maikat, rukun islam, rukun iman bahkan sampai asmaul husna.
Al memandang Zahra dari kejauhan ia tidak ingin mengganggu Zahra lagi dia tidak mau Zahra semakin membencinya dia memilih untuk menjaga jarak agar Zahra tidak merasa terganggu.
tuan Fatih yang baru tiba di rumah merasa heran melihat Al yang sedang fokus melihat sesuatu, lalu tuan Fatih melihat arah pandang Al, dia mengerutkan keningnya melihat Al begitu fokus memandang Zahra tanpa kedip bahkan Al tidak menyadari kedatangan papanya.
"dia wanita baik2, papa harap kamu jangan mengganggunya"ucapnya memberi tau, Al kaget dengan suara papanya yang tiba2.
"sejak kapan papa di situ,? tanya Al heran.
" papa tidak mau wanita sebaik Zahra menjadi buruanmu" sarkasnya, alih2 menjawab pertanyaan Al malah tuan Fatih membuat Al merasa kesal dengan kata2nya.
"aku tidak punya niat seperti itu pa, jawab Al kesal
tuan Fatih pergi meninggalkan Al yang masih kesal, dia berjalan masuk kedalam kamarnya.