NovelToon NovelToon
BORU NI RAJA

BORU NI RAJA

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Poligami / spiritual / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:14.3k
Nilai: 5
Nama Author: Jayapn

Tradisi batak kuno yaitu harus menikah dengan pariban yang merupakan anak dari kakak perempuan dari ayah.

Tradisi kuno yang masih dipertahankan oleh kedua orangtuanya Nauli Rumondang di jaman modern ini.

Nauli Romandang yang baru wisuda dari sarjana hukum dan harus menjadi istri dari paribannya yang bernama Yosua.

Yosua adalah laki-laki yang hanya tamatan sekolah dasar karena malas, menjadi anak laki-laki dalam keluarga diantara 7 saudara perempuannya yang membuatnya manja.

Berhubung kedua orangtuanya adalah orang kaya sehingga Yosua menjadi pribadi yang manja.

Semua pernikahan diatur oleh mamaknya Yosua dan hingga kehidupan berumahtangga yang membuat Nauli menjadi kesal.

Ibu mertua yang sangat cerewet, perfeksionis dan suka mengatur sesuai dengan kehendak dan ditambah lagi kakak ipar dan adik ipar yang begitu menjengkelkan.

Bagaimana nasib Nauli?

Apakah Nauli bisa bertahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jayapn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masalah Lilis Selesai.

Akhirnya sampai juga di rumah, tangan Jepri dan Nurma ku pegang kuat dan ku bawa masuk ke dalam rumah.

"Lilis...! keluar kau cepat...!" teriak ku untuk memanggil Lilis.

"Apa-apaan ini?"

"Mamak diam dan ngak usah ikut campur." ucapku pada mamak.

Mamak tidak berkutik dan duduk di kursi plastik yang sudah usang itu, tidak berapa lama kemudian Lilis akhirnya keluar dari kamar dan begitu juga dengan Friska dan Merlin.

"Ada apa eda?" tanya Lilis yang terlihat lemas.

"Dengar penjelasan ku dan pakai otak kau untuk berpikir dengan jernih.

perempuan yang ku bawa ini namanya Nurma, pacar Jepri yang sudah hamil seperti kau.

Nurma...! Perempuan muda itu adalah calon istri Jepri yang sudah hamil namanya Lilis...!"

"Kok bisa gini...!"

"Diam kau..! aku belum selesai bicara." teriak ku pada Nurma.

Nurma terdiam karena ku bentak, lalu ku suruh duduk di kursi plastik, demikian juga dengan Lilis.

"Dengar baik-baik Lilis, aku mau dan bersedia bersujud di kaki mamak mu agar mamak mu bisa menerima kau kembali.

rahim mu lemah dan sudah banyak virus seperti yang dijelaskan oleh mamak mu.

asal kau tau Lilis, kalau kami adalah keluarga miskin dan ngak akan sanggup membawa kau berobat.

kau akan segera mati jika tidak di obati, lebih baik kau ikut mamak mu dan patuhi semua perintahnya...!"

"Kok kau yang ngatur...!"

"Diam kau Lilis..." teriakku pada Lilis karena dia membantah ku.

Tarik napas dalam-dalam dan hembuskan secara perlahan, harus tenang agar bisa menghadapi masalah ini.

"Lilis yang cantik...! kamu masih muda dan cantik, kau itu anak pertama di keluarga mu yang artinya kau itu boru panggoaran.

si Jepri telah menghamili Nurma yang duduk disamping kau, tentunya kau akan kalah karena Nurma adalah pengusaha kaya raya.

memang benar kalau kau itu anak pak camat dan mamak kau itu kepala puskesmas, tapi perlu kau ingat bahwa mamak kau sudah meninggal kau.

Itu artinya kau ngak apa-apa lagi, bahkan jika kau melahirkan dan harus operasi sesar. Jangan harap keluarga ini bisa membawa kau ke rumah untuk operasi sesar.

lalu kau mau mengharapkan aku! sorry ye...

cepat atau lambat kau akan ditinggalkan oleh Jepri dan memilih Nurma yang kaya raya.

lebih baik kau kembali ke mamak mu dan jalani pengobatan mu agar kau selamat...!"

"Apa mamak mau menerimaku?" tanya Lilis yang sudah menangis, mungkin ucapan terlalu kasar padanya.

"Aku akan bersujud di kaki mamak mu agar kau diterima, tidak ada kata terlambat untuk bertobat sebelum kau mati sia-sia.

ngak gunanya kau mempertahankan cinta mu pada Jepri yang hanya seorang pengangguran tanpa kemampuan diri.

yakinlah sama ku, kelak di kemudian hari kamu akan menemukan jodoh yang jauh lebih baik dari Jepri.

mamak mu sangat menyayangimu dan begitu juga dengan bapak mu, jangan kau buang kedua orangtuamu demi laki-laki yang sudah mendua kan kau.

belum juga menikah tapi kau sudah di duakan seperti ini." ucapku dan Lilis akhirnya berdiri.

"Tolong bantu aku, kak! tolong yakinkan mamak ku agar bisa menerima ku kembali." pinta Lilis yang sudah bicara lembut.

"Ayo ikut kakak, biarkan Jepri yang mengurus Nurma." ucapku dan ku raih tangan Lilis.

Dengan naik becak barang, Lilis yang dipegang oleh Samuel yang datang ke rumah dan kami bertiga menuju rumah Lilis.

Seharusnya mamak yang ikut, tapi mamak ku menolak ikut campur dan hanya Samuel yang bisa ku andalkan.**

Puji Tuhan akhirnya kami tiba di rumah keluarga Lilis, kebetulan kedua orangtuanya berada di rumah.

Aku langsung bersujud di kaki mamaknya dan memohon agar menerima Lilis kembali.

"Apa yang membuat mu membawa Lilis kemari?" tanya mamaknya.

"Nanti aku akan menderita di keluarga suamiku, menikah dengan laki-laki manja yang hanya bisa bersenang-senang tanpa memikirkan masa depan.

aku juga perempuan dan melihat masa suram Lilis di masa depan, karena aku tau keadaan Jepri dan keluarga ku yang amburadul.

harta kami nggak ada, karena sebentar lagi rentenir akan menyita sawah dan kebun yang sudah di gadaikan oleh mamak.

hanya itu yang kami miliki dan Jepri adalah pemalas, pemabuk dan penjudi.

Jepri juga menghamili perempuan lain yang bernama Nurma, aku ngak sanggup jika harus melihat Lilis menderita nantinya.

kami juga ngak sanggup membawa Lilis berobat ke rumah sakit.

aku mohon belas kasihan ibu, tolong selamatkan Lilis...!" ucapku.

Lalu mamaknya Lilis meraih bahu ku dan menuntunku untuk berdiri, setelah aku berdiri dan aku dipeluknya dengan begitu erat.

Mamaknya Lilis menangis dipelukan ku, pelukannya begitu erat sampai membuat napas ku sesak.

"Jangan bunuh Nauli, bu! kedua orangtuaku ngak akan sanggup mengembalikan sinamot yang sudah diterima jika aku mati." pintaku padanya.

Mamaknya Lilis akhirnya melepaskan pelukannya dan kemudian tersenyum.

"Terimakasih sudah membawa putriku kembali, tapi kenapa Lilis bisa luluh dan mau kembali padaku?" tanya mamaknya.

"Aku melihat Jepri bersama seorang perempuan di bukit holong dan ternyata perempuan itu calon istrinya juga dan sedang hamil juga.

hanya Nauli yang tau keadaan ini, lalu aku nego sama Jepri.

rentenir menyita motor adik-adik ku karena mamak gagal bayar.

sawah dan ladang serta rumah adalah milikku dan atas namaku, sawah dan ladang akan ku jual untuk membayar hutang mamak agar motor itu di kembalikan.

lalu ku yakinkan Jepri akan kondisi yang lebih buruk di masa depan.

anak kampret itu setuju dan ku bawa Nurma yaitu calon istri Jepri yang lain untuk meyakinkan putri ibu.

Lilis harus melihat Nurma yang sudah di hamili oleh Jepri, selain menggauli pela*ur masih ada perempuan lain yang sudah dihamili oleh Jepri." jelas ku pada mamaknya Lilis.

Ketika mamaknya Lilis hendak memelukku dan aku langsung menghindar sehingga beliau tertawa.

Lalu dokter itu mendekati putrinya dan mereka berdua langsung menangis, Lilis meminta maaf dan berjanji akan mengikuti semua perintah mamaknya.

"Setelah kamu sehat, apa Lilis mau sekolah di sekolah asrama?" tanya mamaknya.

"Sangat bersedia..! Lilis menyesal telah memilih Jepri yang kurang ajar dan ngak setia.

seperti kata kak Nauli, aku bisa menemukan yang jauh lebih dari Jepri di kemudian hari dan aku tidak perlu menjadi durhaka." jawab Lilis yang lagi-lagi memeluk mamaknya.

Puji Tuhan karena satu masalah akhirnya selesai, saatnya mengurus rentenir itu agar adek-adek ku ngak gelap mata nantinya.

"Halo saudara...! saya pamit pulang dulu untuk mengurus rentenir itu," ucapku dan akhirnya mamak beranak itu melepaskan pelukannya.

"Tunggu...!" perintah mamaknya Lilis.

Dokter ahli penyakit kandungan itu mengambil tasnya dan diraihnya amplop berwarna coklat lalu diberikannya padaku.

"Aku ngak tau berapa utang keluarga mu, tapi mungkin ini bisa membantu mu...!"

"Ngak usah bu, jika sawah dan kebun itu ku tebus, maka akan digadaikan kembali dan itu terus siklus yang terjadi." ucapku yang menyela ucapanya.

"Ambil aja dan anggap ini bantuan terakhir dari mu untuk keluarga mu, terimakasih sudah mengembalikan putriku." ucapnya dan memaksa ku untuk mengambil uang tersebut.

Bapaknya Lilis juga memberi uang pada Samuel karena membantu Lilis di becak betor barang itu.

1
Heri Wibowo
Kalau hamil semakin bertambah sulit untuk bercerai dari Yosua dong
Heri Wibowo
mantap nauli.
Heri Wibowo
apapun yang terjadi jangan mau kembali ke rumah neraka itu lagi nauli.
Heri Wibowo
anak kurang ajar nyuruh-nyuruh mamanya kayak pembantunya
JayaPn
/Ok/
Heri Wibowo
lanjut thor
Heri Wibowo
lanjut
Heri Wibowo
Parah kali lah keluargamu itu Yosua
Heri Wibowo
Gimana kalau madumu itu hamil anak dari mertuamu itu Nauli
Heri Wibowo
lanjut
Heri Wibowo
sungguh gila! bapak mertua garap menantunya
Heri Wibowo
Kenapa hanya kedua anak laki-laki itu yang diistimewakan Mamakmu Nauli
JayaPn: karena anak laki-laki sebagai penerus marga dan keduanya adalah menantu sang pejabat
total 1 replies
Heri Wibowo
bagus Nauli, memang harus bersikap tegas pada keluargamu
Heri Wibowo
percaya diri kali madumu itu nauli.
Heri Wibowo
lanjut
Heri Wibowo
jangan sampai istri ke 2 yosua bernasib sama dengan nauli.
Heri Wibowo
wah enak juga ya, kalau punya kebun sayur sendiri, enggak usah mikirin harga sayuran di pasar.
Heri Wibowo
lanjut
Heri Wibowo
penjarakan saja ipar-iparmu itu Nauli
Ribu Barus
sangat bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!