NovelToon NovelToon
Setelah 14 Tahun Berlalu

Setelah 14 Tahun Berlalu

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Single Mom / Selingkuh / Identitas Tersembunyi / Romansa / Menikah Karena Anak
Popularitas:75.2k
Nilai: 5
Nama Author: N_dafa

Akibat diperkosa seorang kenek truk 14 Tahun silam, Karina harus berjuang menghidupi anak hasil kejadian naas itu bersama dengan ibunya. meninggalkan kehidupan lama, karena harus menanggung malu.

hingga akhirnya, dia dipertemukan kembali dengan lelaki bejat yang merenggut kebahagiaannya kala itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon N_dafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 34

Jika biasanya Gala akan berpindah-pindah tempat kerja atau bahkan selalu bertemu Gala saat jam pulang sekolah, maka tidak untuk hari ini. Gala nampak betah berdiam diri hotel dengan senyum terkembang. Bukan, bukan karena Gala Banyak pekerjaan, tapi Karena Gala yang sibuk mengamati keberadaan Karina melalui cctv yang ada di setiap sudut hotel.

"Rajin sekali dia. Sepertinya dia memang sudah terbiasa bekerja keras."

Ya, Gala hanya mengamati Karina di ruang kerjanya. Bahkan petugas cctv sampai bingung kenapa Gala minta akses sambungan cctv ke komputernya. Dia pikir, Gala akan melakukan sidak atas kinerja para karyawannya. Padahal, yang terjadi sesungguhnya adalah untuk menuruti kemauan unfaedah dari Gala.

"Tunggu-tunggu, dia abis dari kamar itu kan? Kok masih ada orangnya?" Gala melihat Karina yang menunduk kepada seorang tamu di pintu kamar. Harusnya kan, apa yang Karina lakukan itu setela semua tamunya pergi dari kamar. Sialnya, Gala tak bisa melihat apa yang terjadi di dalam kamar sana.

"Wah, nggak bisa dibiarin nih. Bisa-bisa dia melakukan yang nggak-nggak kalau gini." Entah kenapa pikiran Gala menjadi negatif begitu. "Mana tamu hotelnya ganteng lagi. Tunggu-tunggu, tadi berapa menit dia ada di dalam. Kira-kira cukup nggak ya, buat melakukan itu?"

Ya, jika sedang berurusan dengan cinta, orang pintar yang suka minum tolak angin pun, akan nampak bodoh karena diperdaya oleh sesuatu tak kasat mata itu.

"Kenapa gue baru sadar sih kalau kerjaan dia rawan kejahatan."

Hello, Pak Gala yang terhormat!! Setiap pekerjaan memang ada resikonya, tapi sepertinya anda sedang khawatir berlebihan menilai Karina, pov othor kesal.

"Nggak bisa dibiarin nih, gue harus awasin di secara langsung." Gala bangkin begitu saja dari kursinya. Kemudian, dia bergegas mencari keberadaan Karina. Terakhir dia melihat Karina, Karina masuk ke dalam ruang loundry untuk meletakan sprei kotor.

Saat Gala mencari Karina ke ruang loundry, ternyata Gala tidak menemukan Karina. Karina sudah pergi dari sana. Tapi justru hal itu membuat para karyawan lainnya berpikir jika Gala akan mengawasi mereka sampai sedetail itu. Biasanya, jarang sekali presiden direktur dari hotel itu sampai menyambangi ruangan loundry seperti itu.

Tak mengurangi rasa penasarannya, Gala mencari keberadaan Karina. Dia menyesal kenapa tidak menyambungkan cctv ke ponselnya juga, sehingga dia bisa memantau Karina di manapun dia berada.

"Sial, kemana sih dia?"

Hingga akhirnya Gala memutuskan untuk bertanya kepada housekeeper lain yang ia temui karena sudah beberapa saat dia tak kunjung menemukan Karina.

"Ada di kamar 205 sepertinya, Pak. Tadi dia disuruh ganti peralatan yang ada disana karena tamunya baru saja check out." jawab wanita itu dengan menunduk takut. Ya, semua karyawannya tau jika dia adalah anak dari pemilik hotel yang baru saja menggantikan posisi sang ayah karena kesehatan Papa Gala menurun.

"Baiklah, terimakasih. Lanjutkan pekerjaanmu."

Wanita tadi menunduk hormat, menatap Gala dengan berani baru setelah Gala menjauh.

"Kasihan sekali Karina, karena masuk ke sini secara ilegal, sampai diawasi langsung begitu sama Pak Gala." Wanita dengan seragam yang sama dengan Karina itu merasa iba kepada Karina. Ya, karena Gala memanggil Bu Nova terkait masuknya Karina ke hotel itu dengan mudah, gosip itu segera menyebar luas di kalangan para karyawan hotel.

Jelas, ada pro kontra dari tanggapan mereka, tapi Karina tetap cuek saat menjalani pekerjaannya.

Saat sampai di depan ruangan 205 seperti petunjuk dari housekeeper wanita tadi, Gala mengamati pintu yang tertutup rapat di depannya.

Tok tok tok, Gala terpaksa mengetuk pintu itu karena dia tak bisa masuk ke sana tanpa kartu akses.

Ceklek

"Ngapain kamu kesini?" tanya Karina dengan heran sekaligus terkejut, karena saat ia membuka pintu, ternyata Gala lah pelakunya. Namun sedetik kemudian, Karina memperbaiki pertanyaannya sambil menoleh sekilas ke belakang. "Em, maksud saya, Bapak ngapain disini?"

Gala tak menjawab, dia malah masuk begitu saja sambil menatap Karina secara lekat sampai Karina terus memundurkan langkahnya.

"Siapa, Rin?"

Tak hanya Gala, teman sesama housekeeper Karina yang ada di dalam sana pun terkejut karena keberadaan mereka masing-masing. Gala tak mengira jika ada teman Karina juga di dalam sana, sementara si petugas kebersihan itu tak menyangka jika Gala sampai di kamar itu. Ya, sama seperti yang lain, dia mengira Gala sedang mengawasi kinerja anak buahnya.

"Keluar kamu!" perintah Gala kepada teman Karina itu.

Tentu saja, wanita itu menuruti perintah Gala. Sebelum dia pergi, dia sempat menatap Karina dengan tatapan iba. Ya, dia juga mengira Gala sedang mengawasi kinerja Karina yang merupakan anak baru ilegal di sana.

"Menyeramkan sekali," gumam teman Karina sebelum ia berlalu dari depan pintu kamar itu.

Sementara Karina di dalam sana sedang terheran, kira-kira ada kepentingan apa Gala kesana.

"Ada apa?" tanya Karina sekali lagi karena Gala belum sempat menjawab pertanyaannya tadi.

Bukannya menjawab, lagi-lagi Gala malah membuat Karina takut. Lelaki itu kembali melangkah maju, mendekati Karina dengan tatapan intimidasi.

"A-apa?" Karina mulai gugup. Dia terus mundur sampai kakinya menabrak sofa.

"Ah!"

Gala mendorong Karina sampai wanita jatuh terduduk di sofa. Tidak sakit, hanya saja Karina terkejut dan was-was karena tingkah laku Gala. Ya, Gala sudah dua kali melakukan hal tak menyenangkan kepada Karina. Setelahnya, lelaki itu malah mengungkung Karina dengan kedua tangannya yang ia tumpu di sandaran sofa. Otomatis, Karina terhimpit dan semakin memundurkan kepalanya.

"Mau apa kamu?" Karina bertanya galak. Dia sudah waspada setengah mati dengan perlakuan Gala itu.

"Kalau kamu macem-macem, aku nggak segan-segan nendang kamu lagi." ancam Karina.

Rupanya, ancaman itu berhasil membuat Gala berbicara.

"Apa yang tadi kamu lakukan?"

"Hah?" Karina justru kebingungan karena pertanyaan Gala. Seingatnya, dia tak melakukannya kesalahan dalam bekerja hari ini. "Yang mana? Kapan?"

"Kamu melakukan apa di kamar 159?"

Karina berpikir sejenak sebelum menjawab, "Aku mengganti sprei kotor yang ketumpahan kopi"

"Tapi kenapa tamunya masih ada di dalam?"

"Emangnya kenapa? Apa ada peraturan yang melarang tamu ada di dalam kamar saat petugas housekeeper sedang mengganti sprei?"

"Seharusnya begitu."

"Oh, maaf. Jadi aku melakukan kesalahan? Tapi sepertinya hal itu diperbolehkan. Teman-teman bilang nggak apa-apa tadi. Lagi pula, apa sopan kalau menyuruh tamu keluar dari kamar yang ia sewa sendiri?" Karina masih berani menyampaikan sanggahannya.

"Tapi dia berpotensi melakukan hal yang tidak-tidak sama kamu," Gala berbicara dalam jarak yang sangat dekat dengan Karina.

"Hal yang tidak-tidak bagaimana? Dia baik kok sama aku. Justru dia kasih uang tips buat aku."

"Untuk apa?" Gala semakin curiga saja.

"Karena aku udah ganti sprei. Emangnya untuk apa lagi?" Karina berani menantang Gala. Wanita itu kesal dengan sikap berlebihan Gala. "Semua housekeeper juga seperti itu. Mereka sering menerima tips saat mengganti sprei atau peralatan lain sementara tamunya belum check out."

"Tapi aku nggak suka," jawab Gala cepet.

"Ya sudah, kamu buat saja peraturan soal itu. Kenapa malah memarahi aku? Padahal yang seperti ini sudah terjadi jauh sebelum aku mulai kerja disini. Kasih peringatan juga karyawan lain."

"Kenapa aku harus memberi mereka peringatan? Selama mereka tidak melakukan kesalahan, aku tidak peduli dengan mereka."

"Terus kenapa kamu marah sama aku? Aku juga sama dengan mereka? Apa karena aku masuk secara ilegal? Bukankah kamu...."

Cup.

Karina melotot saat satu kecupan singkat mendarat di bibirnya. Dia baru saja mendapatkan shock therapy dari Gala sampai ia mematung tak berdaya.

"Dengar, Karina! Aku hanya khawatir sama kamu, bukan dengan yang lain. Maaf, aku tidak bisa menahan perasaanku lagi."

1
Yuli Ana
duh... jd deg degan..
Yuli Ana
cie cie.... gala udh bucin bngt.
takutnya si istri pertama gala udh cerita yg enggak2 tentang kirana ke ke orang tua gala. trus mereka membenci kirana...😭😭😭😭
Widi Widurai
batasan apaan. tiap hari rumah disatroni mulu
Yuli Ana
mengharukn sekali. keluarga bahagia🥰🥰🥰❤️
𝗬𝘂𝘁𝘁𝘇
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
muna aprilia
lnjut
𝗬𝘂𝘁𝘁𝘇
otak GALA udah travelling kemana yah,,ini parah ni🤣🤣🤣🤣🤣
Yuli Ana
renata jngn coba2 sm kirana....awas tar dihajar sama raka😂😂😂😂
𝗬𝘂𝘁𝘁𝘇
PAK GALA,,saran saya kamu ambil hati anakmu dulu,,bebaik dan berkawan,,berteman,,pasti tuh RAKA akan luluh nanti nya,,lagi kamu boleh ngarang cerita bahawa kamu kecelakaan dan diselamat warga kerana truk blong gitu,,tidak sampai meninggal seperti apa yang telah pak RENDRA katakan,,untuk kamu mendekatkan diri pada anakmu.tuh juga kamu pandai berbohong 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
𝗬𝘂𝘁𝘁𝘇
pak GALA kan udah punya isteri tuh ,,habis mahu simpan dimana tuh isteri kamu nanti nya GALA,,baik halalkan untuk pak RENDRA🤣🤣🤣🤣
Yuli Ana
idih gala maksa.....
raka udah mulai luluh ni.... udh setuju mama papa nya nikah.... melani ini jangan2 anak temen karina .... wkwkwkwkw...... apa justru anak sopir truk... hahahahahaha....
klo iya ini kejutan luar biasa...
lagian si karina -gala pacaran di dalam rumah. yg ada anak remaja nya. udh pasti raka tau lah.... aneh... wkwkwkwk.....
Dwi Winarni Wina
Karina gala itu horang kaya tajiiiiir melintir 7 turunan 7 tanjakan tdk akan abis.....
Lia Sakking
Luar biasa
Lia Sakking
Biasa
Dwi Winarni Wina
Anaknya gala sm karina dah besar sekolah menengah pertama,,,
Dwi Winarni Wina
Waktu memperkosa karina penampilan gala sangat dekil dan biasa aja msh tampan sih,,,
Dwi Winarni Wina
saingan rendra dan gala mendapatkan karina...
Dwi Winarni Wina
Raka sebenarnya tdk tega sm mama pasti kecewa dan sedij raka diskor pihak sekolah...
Dwi Winarni Wina
Akhirnya raka dan tmn2nya diskor krn ketahuan ikutan tawuran
Dwi Winarni Wina
tuk membuktikan raka anknya gala paling diam2 gala melakukan test dna dulu....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!