NovelToon NovelToon
Gadis Bercadar Jodoh Gangster

Gadis Bercadar Jodoh Gangster

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Bad Boy
Popularitas:25.6k
Nilai: 5
Nama Author: Kyure Aamz

Maulana Nevan Ganendra, para sahabatnya sering menyebut lelaki itu dengan sebutan gangster penyayang Bunda. Nevan selalu berhasil membuat orang terkena mental hanya dengan kata-katanya, mulutnya sangat licin seperti lantai yang baru saja di pel.

Tidak ada hari tanpa julit, ibarat kata pepatah hidup Nevan itu seperti sayur tanpa garam jika tidak julit. Sudah galak, julit, tak punya hati pula, lengkap sudah hidup Nevan. Semua berawal saat Nevan mendapat sebuah tantangan konyol untuk menikahi gadis bercadar bernama Nazma.

Nevan memanggil gadis itu dengan sebutan Nanaz, seorang gadis yang hidupnya penuh dengan masalah dan jauh dari kata bahagia.

°°°

"Berhenti kayak gini Nevan, sikap kamu bikin aku kelihatan semakin rendah di mata orang-orang." Air mata Nazma lolos begitu saja. "Boleh aku minta sesuatu."

"Apa?" Nevan seakan terhipnotis dengan tatapan Nazma.

"Jangan bilang aku sok jual mahal lagi, sakit dengernya. Aku emang miskin, tapi orang miskin juga punya harga diri."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kyure Aamz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19. Musuh Nevan atau Nazma

Arthan menatap pemuda didepannya dengan penuh curiga, pasalnya Ajwa selalu mengingatkannya agar dirinya tidak boleh terlalu percaya dengan orang asing. Berbeda dengan pemuda itu yang berusaha terlihat menyakinkan agar Arthan percaya padanya.

"Gimana? Mau kan?" Pemuda itu menatap Arthan penuh harap.

"Om benelan temennya Kak nanas? Boong ya?" Arthan bahkan enggan memanggil pemuda itu dengan sebutan kakak.

'Kampret banget nih bocah, masih aja manggil gue Om,' batin pemuda itu.

"Kakak nggak boong, ayo ikut Kakak jalan-jalan. Nanti Kakak beliin kamu makanan yang banyak," bujuk pemuda itu.

"Gini nih." Arthan menunjuk-nunjuk pemuda itu. "Kebanyakan modus penculik kayak gitu Om, yang lain dong. Nggak kleatif amat."

"Hah?" Pemuda itu bingung sekaligus tak habis pikir.

"Masa ngasih iming-iming makanan? Ayah Althan mah mampu beliin Althan makanan segunung. Mending ngasih iming-iming emas atau nggak bellian," sarang Arthan.

Pemuda itu berusaha untuk tersenyum paksa, ternyata bocah didepannya ini sangat menyebalkan. Pemuda itu pikir menipu anak kecil sangat mudah, tentu saja beda konsep jika anak yang dia hadapi adalah bocah tengil seperti Arthan.

Bukannya membawa anak itu pergi dengan mudah, pemuda itu malah dibuat pusing karena tingkah ajaib Arthan. Sedangkan Arthan malah tersenyum lebar, dan kelihatannya bocah itu tampak santai dan samasekali tidak takut.

"Ya udah, kamu mau apa?" Pemuda itu mencoba untuk bersabar. "Pasti Kakak turutin."

"Mau ginjalnya Om." Arthan berucap tanpa beban.

Karena tidak sabaran pemuda itu akhirnya memegang paksa tangan Arthan. "Ikut Kakak yuk."

"Dih dih dih, kok maksa? Althan makin yakin kalau Om itu sebenelnya penculik."

Pemuda itu tersenyum paksa. "Kakak gandeng kamu biar kamu nggak ilang."

Arthan tersenyum miring dan tiba-tiba berteriak. "Penculik! Tolong! Ada olang jahat!"

Pemuda itu langsung membekap mulut Arthan, ia benar-benar sudah tidak bisa bersabar lagi. Jika bukan karena butuh, pemuda itu pasti sudah memasukkan Arthan ke dalam karung beras.

"Heh bocah, denger ya? Lo kalau berisik gue bakal bunuh lo."

"Didiemin ngelunjak ya lo." Kali ini pemuda itu terlihat marah.

Arthan menggigit tangan pemuda itu dan kembali berteriak. "Tolong! Penculik!"

***

Nevan yang mendengar suara Arthan kini langsung berlari dan mencari asal suara tersebut, Nazma berjalan sedikit cepat dan menyusul di belakang Nevan. Tangan Nevan mengepal saat melihat Arthan yang diseret paksa oleh seorang pemuda, mulut Arthan juga dibekap oleh pemuda itu.

"Lo apain adek gue?!" Nevan berlari dan langsung menendang pemuda itu.

Pemuda itu tersungkur, hal itu justru ia manfaatkan untuk memasang masker agar wajahnya tidak diketahui.

"Nanaz, lo jagain dia." Nevan menarik pelan tangan Arthan dan memberikannya ke Nazma.

Nazma mengangguk, lalu membawa Arthan sedikit menjauh dari mereka berdua.

"Siapa lo?" Nevan menatap nyalang laki-laki didepannya.

Pemuda itu bangkit, lelaki itu menyeringai dibalik maskernya. "Jadi lo suaminya Nazma?"

Nevan memukul wajah pemuda itu membuat ujung bibir lelaki itu berdarah, pemuda itu tidak tinggal diam begitu saja dan langsung memukul balik Nevan membuat perkelahian pun terjadi.

"Ngapain lo mau nyulik adek gue? Jawab!" Nevan mencengkeram jaket pemuda itu.

"Gue nggak butuh bocah nggak guna itu." Pemuda itu menunjuk ke arah Nazma. "Dia yang gue butuh."

Karena terpancing emosi, Nevan kembali memukuli pemuda itu. Nevan tidak menberi celah sedikitpun, bukannya kesakitan pemuda itu malah terkekeh.

"Dia itu bukan milik lo!" teriak pemuda itu.

"Jelas-jelas dia istri gue! Waras lo ngomong kayak gitu?!" Nevan meluapkan emosinya dengan memukul pemuda itu lagi.

Pemuda itu yang tadinya hanya diam kini melawan, pertarungan mendadak sengit. Ternyata pemuda itu lawan yang seimbang untuk Nevan, dia tidak bisa dikalahkan dengan mudah sama seperti saat Nevan yang tidak butuh waktu lama untuk membuat Aji tumbang.

"Cepat atau lambat dia bakal jadi milik gue." Pemuda itu semakin membuat hati Nevan mendidih.

Dengan sekuat tenaga Nevan berusaha untuk mengalahkan pemuda itu, tidak peduli walaupun wajahnya kini sudah babak belur.

"Siapa lo?" Nevan mencengkeram jaket pemuda itu yang sudah mulai kehabisan tenaga.

Pemuda itu menendang perut Nevan saat Nevan hendak membuka maskernya, setelah itu pemuda tersebut langsung melarikan diri. Nevan memegangi perutnya, sesaat kemudian Nevan lebih memilih untuk mengejar pemuda itu.

"Sial!" Nevan berhenti karena kehilangan jejak pemuda itu.

***

Nevan memutuskan untuk kembali menghampiri Arthan dan Nazma, Nevan memegang berjongkok dan memegang tangan Arthan. Bagaimana bisa bocah itu masih terlihat santai padahal jelas-jelas dia hampir saja diculik? Sepertinya Arthan memang agak kelainan.

"Apa?!" tanya Arthan nyolot.

"Kok nyolot sih lo Yul, harusnya gue yang marah sama lo!" semprot Nevan.

Arthan menarik tangannya dari genggaman Nevan. "Ngapain nolongin Althan? Bialin aja Althan diculik, bial sekalian Althan ilang."

"Ngomong apa sih Yul? Kalau lo nggak ada, gue nggak punya adek lagi."

"Bilang aja Abang seneng kalo Althan ilang!" Arthan masih tidak bisa santai.

"Udah deh Yul, berhenti drama. Ngapain lo kabur kayak tadi? Kalau ada apa-apa sama lo, gue pasti yang di salahin. Lo juga kenapa nyakitin Ale?"

Arthan tersenyum masam, lagi-lagi yang dibahas Nevan adalah Ale. Tentu saja Arthan pasti mengira jika Nevan lebih menyayangi Ale, dilubuk hatinya Arthan sangat ingin memiliki abang yang sangat pengertian dan juga perhatian padanya.

"Ale telus! Udahlah, Abang nggak bakal ngelti. Kalau Althan bisa milih, Althan nggak mau punya abang kayak Bang Nevan." Ale langsung berlari meninggalkan Nevan yang terdiam membeku.

"Aku susul Arthan dulu ya." Setelah pamit pada Nevan, Nazma bergegas menyusul Arthan.

***

Karena masalah Arthan dan Nevan, Nazma tidak jadi membeli gamis. Mereka langsung pulang karena Arthan yang bersikeras ingin pulang, selain itu Arthan juga masih tidak mau berbicara dengan Nevan. Padahal sebelumnya, Arthan tidak pernah bersikap seperti ini.

Dan saat ini Nazma sedang berada dikamar Nevan, gadis itu fokus mengobati luka yang ada di wajah Nevan. Mulai dari sudut bibir, sudut mata, hidung yang memerah, dan sudut kening yang terlihat keunguan.

"Sakit ya?" Nazma meringis ngilu saat melihat luka di wajah Nevan.

"Ya sakit lah, kan ditonjok! Gimana sih? Ah elah. Kalau dikasih makan baru enak!" sewot Nevan.

"Makannya jangan berantem, jadi gini kan."

"Kalau gue nggak berantem, si Tuyul dibawa lah sama tuh orang sinting," kesal Nevan.

Nazma tampak berpikir. "Iya juga sih."

"Ya iya lah!" Nevan kembali ngegas.

"Kamu nggak bisa ya kalau ngomong biasa aja? Nggak perlu ngegas." Nazma berucap dengan hati-hati.

"Nggak bisa!" sergah Nevan. "Lo nya mancing terus, nanya kok nggak jelas."

Nazma akhirnya memilih untuk diam, ia memilih jalur aman agar tidak disemprot lagi oleh Nevan. Nazma tiba-tiba teringat pemuda itu, ia tidak tahu apa yang dipikirkan pemuda itu hingga bisa-bisanya hampir saja menculik Arthan.

"Lo kenal cowok yang tadi nggak?" Kali ini suara Nevan terdengar agak santai.

Nafas Nazma langsung tercekat. "A-aku nggak kenal dia."

"Serius?" Tatapan Nevan begitu mengintimidasi.

Nazma meneguk ludahnya kasar, setelah mengobati luka Nevan ia segera menutup kotak P3k yang ada di pangkuannya.

"Iya Nevan, mana mungkin aku kenal dia." Nazma merasa seperti dikuliti habis-habisan oleh Nevan.

"Iya juga sih, nggak mungkin lo punya musuh." Nevan tampak berpikir. "Apa mungkin dia musuh gue?"

Nazma hanya diam, karena saat ia bicara maka dirinya akan semakin mengeluarkan kebohongan.

"Tapi kok gue hampir kalah sih?" Nevan berdecak pelan. "Gue harus latihan fisik lebih giat lagi biar makin lancar matahin tulang orang-orang, lo juga harus ikut."

"Hah? A-aku?" Dengan ragu Nazma menunjuk dirinya sendiri. "Bu-buat apa?"

"Biar lo bisa matahin pelindung hati gue ... dan gue bisa cinta sama lo sepenuhnya." Sepertinya abang Nevan sudah mulai pandai membuat hati orang lumer.

***

Keesokan harinya Nevan menceritakan tentang pemuda misterius itu pada keempat sahabatnya, barangkali mereka ada yang tahu tentang pemuda itu. Mungkin saja itu orang yang tidak menyukai Nevan, lelaki itu tidak tahu saja jika pemuda itu bukan mengincar Nevan melainkan Nazma.

"Sumpah nggak jelas banget tuh orang, masa dia bilang mau bikin Nanaz jadi milik dia! Pengen gue geprek aja tuh orang!"

Calvin terkekeh saat melihat Nevan yang begitu menggebu-gebu. "Tuh cowok kesem-sem kalik sama bini lo."

"Nggak-nggak, kalau menurut gue tuh cowok mau nyerang Nevan lewat Nazma." Jeno memberikan asumsi yang ada dipikirannya.

"Mungkin aja dia musuh lo." Sean menatap Nevan. "Tapi mungkin aja dia musuh Nazma."

"Masa iya sih Nanaz punya musuh? Kayak mustahil banget gitu," ujar Nevan.

"Gue tahu, jangan-jangan tuh orang---" Iqbal menggantung ucapannya.

Bersambung....

1
Atik Rahma
Tak kira udah end,Alhmdulillah masih😘🤩💪
rhani bhelLo💕
yah di culik dah si nazma
ini pasti akal"n si aji
gimana sih si nevan udah tau si nazma lagi d ancem" pake d tinggal"
lanjuuuuut thoooor
Sumiati Ngurawan
mampir thor
Elis Juhaelis
mau lanjutannya
Neng Sum
lanjut kak semangat yang banyak update nya
Neng Sum
lanjut kak semangat
Neng Sum
lanjut kk semangatt
Neng Sum
lanjut kak author yg banyak update nyah semangatt
Neng Sum
lanjut kak outhor semangat yang banyak up date nya 💪💪😄
Neng Sum
di tunggu update ya outhor semangat😄💪💪
nuraeinieni
aq mampir thor
🇮🇩,inosuke,🇯🇵
wah kejam kali wak
🇮🇩,inosuke,🇯🇵
maksudnya? kan masih sklh thor
🇮🇩,inosuke,🇯🇵
hah bukan nya anak sklh belum boleh nikah ya?
Neng Sum
lanjutt kak😄😄
Zaldin Agt
kapan di update?
putri baqis aina
Keren banget thor, semangat terus ya!
hoba
Gemesin banget! 😍
Aono Morimiya
Saya merasa seperti berada di dalam cerita, mengalami segalanya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!