NovelToon NovelToon
JANDA PERAWAN CEO

JANDA PERAWAN CEO

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:35.1k
Nilai: 5
Nama Author: Yenny Een

Sungguh Yara tidak pernah menyangka jalan hidupnya akan seperti ini. Nikah kontrak dengan pria asing demi biaya operasi Adiknya.

Sementara itu Farrel masih mengutuk dirinya sendiri mengapa bisa jatuh cinta kepada Wanda. Gadis yang selama bertahun-tahun ini mengisi hari-harinya. Hanya karena Wanda adalah cinta pertamanya dan Farrel pernah berjanji untuk menikahi Wanda.

Dan di hari pernikahan Farrel dan Yara, kekasihnya Wanda kembali.

Apa yang akan terjadi? Apakah Farrel benar-benar kembali kepada kekasihnya? Atau kah Farrel tetap bersama Yara?

Ikuti ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenny Een, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9 Barang Berharga 'Farrel'

"Naldo, meeting kita akhiri. Aku akan mengejar janda ku." Farrel berdiri meninggalkan ruangan meeting.

"Maaf, Farrel. Aku ikut." Naldo berlari mengejar Farrel.

Farrel menemui orang berjas hitam. Setelah mengetahui ciri-ciri orang yang bersama Yara dan mengantongi plat nomor mobilnya, Farrel segera mencari keberadaan Yara.

"Bos, mereka berada di depan kita," kata sopir Farrel.

"Farrel ikuti saja mereka," usul Naldo.

"Tapi ...."

"Kita lihat, apakah teman Yara itu orang yang baik," ujar Naldo.

Akhirnya Farrel memutuskan mengikuti mobil yang membawa Yara. Sopir Farrel menjaga jarak agar mobil yang ada di depannya tidak menyadari mereka diikuti.

"Bukankah seharusnya mereka lewat sana jika ingin kembali ke kota A?" tunjuk Naldo.

"Mau kemana mereka. Pak, tetap jaga jarak dan ikuti mereka." Farrel memberikan perintah.

Mobil Dokter Ozil memasuki sebuah rumah dengan pekarangan yang luas. Farrel dan Naldo mengintip dari kejauhan. Dokter Ozil keluar dari mobilnya sedikit berjalan memutar membuka pintu mobil untuk Yara.

Dokter Ozil mengangkat tubuh Yara dari dalam mobil. Yara terlihat tidak sadarkan diri.

Farrel mencium sesuatu yang mencurigakan. Farrel segera menyusul Yara. Farrel tanpa permisi menerobos masuk ke dalam rumah. Dokter Ozil dikejutkan dengan kedatangan tamu tak diundang.

Farrel menjauhkan Dokter Ozil dari Yara. Farrel menggangkat Yara yang masih tidak sadarkan diri terbaring di kursi tamu.

"Yara kenapa?" tanya Naldo.

"Yara pingsan," jawab Dokter.

"Kalau pingsan, kenapa dibawa kesini? Mau mesum! Awas aja!" Naldo mendorong tubuh Dokter Ozil.

Dokter Ozil hanya terdiam menatap kepergian Yara, Farrel dan Naldo.

"Kurang ajar Dokter mesum! Pak kembali ke Hotel." Farrel memberikan perintah.

"Kurang ajar, temannya Yara menyiapkan kondom di dalam tasnya. Siapa dia?" Naldo mengepalkan tangannya.

"Dokter mesum." Jawab Farrel.

Yara seperti orang yang kepanasan, Yara satu persatu melepas kancing bajunya. Farrel menutupi tubuh Yara dengan jas yang dipakainya. Akhirnya mereka tiba di Hotel Metro. Farrel segera membawa Yara ke kamarnya.

"Farrel apa yang kamu lakukan?" Naldo menghalangi langkah Farrel.

"Kamu mau dia kenapa-kenapa? Ikut kami!" Farrel membawa Yara ke kamarnya.

"Panas, panas." Yara melempar jas Farrel.

"Naldo, tolong isi bak mandi dengan air dingin," pinta Farrel.

Naldo mengisi bak mandi sesuai perintah Farrel. Farrel perlahan memasukkan Yara ke dalam bak mandi. Yara tiba-tiba menarik Farrel masuk ke dalam bak mandi. Yara memeluk Farrel dan dengan beraninya menciumi bibir Farrel.

"Yara sadar, aku tidak mau begini." Farrel memalingkan wajahnya.

"Naldo cepat panggilkan pelayan wanita ke sini!"

Naldo keluar dari kamar mandi, tidak berapa lama dua pelayan wanita masuk untuk mengurus Yara. Farrel menyerahkan Yara kepada mereka berdua.

"Kurang ajar, Dokter sialan!" maki Farrel.

"Untung kita bertindak cepat. Biar aku kirim orang untuk menghajarnya." Naldo pergi memerintahkan orang mencari Dokter Ozil.

Yara sudah tenang di dalam kamarnya. Farrel setelah berganti pakaian setia menjaga Yara. Farrel memandangi wajah Yara yang terlelap. Entah apa yang terjadi seandainya saja Farrel dan Naldo tidak mengikuti Dokter Ozil. Mungkin saja saat itu Yara tidak perawan lagi. Farrel tertidur di samping Yara.

- Sementara itu di tempat lain.

Naldo memerintahkan orang-orang kepercayaannya untuk mengikuti mobil Dokter Ozil. Ternyata Dokter Ozil masih berada di rumah itu. Mereka merusak mobil Dokter Ozil. Dan di dalam mobil Dokter Ozil, mereka menemukan sebuah botol kecil. Mereka membawanya untuk diberikan kepada Naldo.

* Keesokan harinya.

Matahari tersenyum di pagi hari, sinarnya masuk di sela-sela gorden kamar hotel Farrel. Farrel membuka mata dan melihat ke arah Yara yang masih terlelap. Farrel terus menatap Yara yang terlihat cantik pagi ini. Farrel membelai lembut rambut Yara. Farrel menyelimuti Yara.

Yara berbalik memeluk pinggang Farrel. Farrel tersenyum. Yara kembali mengeratkan pelukannya ke pinggang Farrel dan menelusupkan wajahnya ke leher Farrel. Membuat sesuatu di bagian bawah Farrel berdiri.

Gawat, gawat, batin Farrel. Farrel perlahan melepaskan pelukan Yara. Farrel takut Farrel tidak dapat mengendalikan dirinya. Yara hanya mengulet dan semakin mempererat pelukannya. Hembusan nafas Yara di leher Farrel membuat sesuatu di bawah sana semakin menegang.

Farrel bergeser sedikit dari tempat tidurnya. Yara merasa terganggu dengan pergerakan Farrel. Yara merenggangkan pelukannya. Tangan Yara meraba-raba tubuh Farrel yang dianggap guling oleh Yara. Mata Farrel mengerjap, Farrel diam dan menggigit bibir bawahnya ketika tangan Yara berhenti di bagian tengah bagian bawah tubuhnya.

Yara merasakan sesuatu yang keras, kenyal dan tegang. Yara terus mencari tahu benda yang ada di genggamannya. Yara membuka matanya, Yara melihat seseorang di sampingnya. Yara menengadah, ternyata orang yang ada disampingnya adalah Farrel yang wajahnya memucat.

Farrel berkeringat dingin, matanya berkedip-kedip. Farrel mengangkat tangannya dan menunjuk ke arah tangan Yara. Yara melihat ke arah tangannya, mata Yara terbelalak. Tanpa sadar Yara sudah memegang barang paling berharga milik Farrel.

"Aggghhh, maaf, maafkan aku!" teriak Yara.

"Hmmmm, I ... ya. Tapi tolong lepaskan pegangan mu. Bahaya," kata Farrel.

Yara seketika langsung melepaskan pegangannya. Yara memejamkan mata dan bersembunyi di balik selimut. Farrel perlahan bangun dari tempat tidur, bergeser sedikit turun dari tempat tidur dan berlari masuk ke dalam kamar mandi.

"Astaga, apa yang aku lakukan, apa yang aku lakukan." Yara menutup wajahnya dengan bantal.

"Apa yang terjadi padaku? Kenapa aku ada di kamar ini bersama Farrel? Bukannya kemarin aku bersama Dokter Ozil?" banyak pertanyaan terlintas di kepala Yara.

Pintu kamar mandi terbuka, Farrel keluar menggunakan baju mandi. Dengan tersipu Farrel mendekati Yara yang masih betah dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.

"Yara, cepatan mandi, setelah ini kita sarapan. Kita akan kembali ke kota A." Farrel terdengar lembut.

"I ... ya." Yara masih menutupi dirinya dengan selimut menuju ke kamar mandi.

Beberapa menit berlalu, Farrel dan Naldo menunggu Yara untuk sarapan. Yara dengan malu-malu bergabung dengan mereka di restoran yang ada di dalam hotel. Beberapa orang datang membawakan berbagai macam menu sarapan.

"Pagi Yara, apa kamu sudah baikan?" tanya Naldo.

"Pagi. Memangnya aku kenapa?" Yara mencari tahu.

"Kemarin kamu pergi dengan siapa? Mau kemana?" Farrel bertanya santai sambil menikmati sarapannya.

"Kemarin aku melihat Dokter Ozil di depan hotel. Dia mengajak ku pulang ke kota A bersamanya," jawab Yara.

"Terus?" Farrel masih menikmati sarapannya.

"Ya kami menuju ke kota A. Sepanjang perjalanan kami cerita-cerita. Sambil makanan cemilan dan minuman ringan." Yara juga menikmati sarapannya.

"Minuman apa?" tanya Naldo.

"Es coklat. Biasanya coklat itu manis ya, kok coklatnya pahit. Setelah minum es coklat kepalaku terasa berat dan setelah bangun tiba-tiba saja Farrel sudah ada di sebelah ku." Yara tersipu.

"Yara, mulai hari ini jangan lagi kamu temui Dokter mesum itu!" Farrel melempar sendok dan garpu ke atas piring dengan kasar.

Yara tersentak, merasa takut melihat Farrel yang penuh kemarahan. Yara melirik ke arah Naldo.

"Yara, temanmu itu kemarin ingin berniat jahat kepadamu. Ini ditemukan di dalam mobilnya. Ini adalah obat perangsang. Dan di dalam tasnya aku melihat dia membawa kondom. Dan obat itu bereaksi, kamu hampir saja merampas keperjakaan Farrel," ujar Naldo.

"APA?"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Eka Kaban
baru baca cerita author ngebut
banyak cerita yang penuh kosakata yg belak belok panjang per episode nya
tentanglangit
akhirnya bisa mampir/Smile/
Yenny Een: terima kasih 🙏
total 1 replies
Queen
ditunggu cerita barunya 💪
Yenny Een: Makasih atas dukungannya 🙏
total 1 replies
Queen
harta membuat buta mata hati
Queen
wkwkwkwkwkwk
Yenny Een
Mampir juga di karya saya yang lain 🙏 :

1. Cintaku Karena Kentut.
2. KESAKITANKU.
3. Gadis Pilihan.
4. KEMBARAN GHAIB.
5. Halu World.
6. RAPUH.

Terima kasih 🙏
Queen
kali ini Yara menggunakan kekuatan barunya. hajarrrrrrr 💪
Queen
😱
Queen
Ada si Budi 🤣
Queen
mertua bejat
Anita Jenius
Lanjut baca sini dulu.
Yenny Een: Mksh 🙏
total 1 replies
Queen
tuh kan Naldo 😁
Queen
🤣🤣🤣😅
Queen
wkwkwkwkwk
Queen
kok bisa?
Anai
🤪
Fang
ohhh 🤣
Fang
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Fang
Wawwww mantap
Queen
jgn² Naldo korbannya?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!