JANDA BUKAN, SEORANG ISTRI PUN BUKAN!
Ayubi mengira ia adalah seorang Janda ditinggal mati selama 6 tahun ini, ternyata ia bukan lah seorang janda karena suaminya masih hidup.
Sayangnya, suami Ayubi menggunakan identitas dari kembaran suaminya. Suami dari Ayubi menjadi pengganti suami untuk wanita lain selama ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16. Apa Dia Sadar Aku Abimanyu?
Abimanyu berjalan lesu pulang ke rumah, dia ingin menanyakan tentang surat kematian dirinya pada sang ayah.
“Kamu kenapa kak Abi?“ tanya Fenita, adik tirinya.
Abimanyu tersenyum, dia menyayangi adik tirinya itu karena adiknya juga menyayanginya. Mungkin adiknya masih menganggap dirinya adalah Abidzar.
“Kamu sendiri mau kemana? Kok udah cantik gini? Enggak ada kuliah?“
“Nggak ada, aku mau ketemu seseorang. Dia ganteng banget, entar aku kenalin sama Kak Abi ya. Oke deh, bye! Aku pergi!“
“Hati-hati, teliti dalam memilih pasangan karena kamu nantinya akan jadi pemimpin di perusahaan Papa.“
Langkah Fenita terhenti, dia menampakkan wajah kebingungan. “Dih enggak ya! Aku nanti cuma jadi bawahan kak Abi, ngapain gantiin posisi kak Abi! Ogah, pusing jadi pemimpin tuh!“
Abimanyu menghela nafas pelan, dia harus segera membawa Fenita ke perusahaan lebih cepat dari rencana agar adik tirinya itu lebih cepat paham menjadi penggantinya nanti.
Sepanjang jalan dia memikirkan perjanjian dengan Kezia, ada untung dan ada ruginya. Tapi hanya itu kesempatan dia bisa secepatnya terlepas menjadi suami Kezia dan kembali pada Ayubi.
Abimanyu melirik jam di pergelangan tangan, jam segini biasnya Ayahnya ada di ruang kerja.
Tanpa mengetuk pintu Abimanyu mendorong pintu, terdengar suara ayahnya yang sedang bertelepon.
“Pokoknya kamu harus membantuku, Besan. Iya iya, semua bisa diatur! Aku tutup!“
Tuan Darma menaruh ponselnya di meja, dia belum menyadari ada putranya.
“Apa yang Papa bicarakan dengan Ayah Kezia? Membantu Papa untuk masalah apa?“
Mata Tuan Darma menyipit tajam, “Kau mendengarkan Papa bertelepon?“
“Hanya kata-kata terakhir.“
“Hm, ada apa? Oh ya, darimana kau tadi?“
“Papa pasti tau aku menemui siapa, bukankah anak buah Papa memberi laporan!“
“Kenapa kau menemui wanita itu dan melanggar perjanjian?! Kau tidak takut terjadi sesuatu padanya!“
“Ck! Papa ingin menyakiti Ayubi dan anak-anakku, maka taruhannya aku. Papa akan kehilangan Abidzar yang lain jika aku memutuskan untuk pergi!“
“Hahahaha! Kau mengancam Papa? Kau pernah merasakan menjadi orang yang lemah kedudukan nya saat kau menjadi seorang polisi tanpa kekuasaan, kau tahu pasti arti dari sebuah kekuasan Abi! Meski dapat bantuan dari mertua Abidzar, Papa lah yang ikut adil menghancurkan mereka semua! Semudah membalikkan telapak tangan... Papa akan menghancurkan istri dan anak-anakmu!“
“Anakku adalah cucu Papa juga! Teganya!“
“Hanya keturunan dari Kezia, cucu Papa. Sebaiknya sebelum Kezia melaporkan kebohongan kita pada Ayahnya, kau cepat menikah dengan nya dan meresmikan hubungan kalian. Hanya cukup akad, tidak perlu ke KUA karena pernikahan Kezia dan Abidzar sudah terdaftar. Ikuti kemauan Kezia! Jika Papa hancur karena ulahmu akibat kemarahan Besan Papa, Papa pastikan pertama kali nyawa yang akan melayang adalah istrimu!“
Bugh!
Abimanyu memukul meja dengan kepalan tangan, nafasnya memburu. “Sedikit saja Papa menyakiti istriku, Papa akan merasakan akibatnya!“
“Kalau begitu, segera menikah! Seperti selama 6 tahun ini, Papa nggak akan mengganggu kehidupan istrimu!“ Tuan Darma tak mau mengendorkan rencananya.
Abimanyu pergi dengan perasaan murka, bahkan ia lupa untuk menanyakan surat kematian dirinya.
.
.
Hari ulang tahun Keysa pun tiba, rumah keluarga Wijayanto di dekor begitu elegan dan berkelas.
Abimanyu belum mengetahui jika Azkia pun diundang ke ulang tahun sang keponakan, dia memakai pakaian couple dengan Kezia.
Kenapa ia harus berpakaian couple? Itu adalah permintaan Kezia, atas perjanjian yang dia sepakati bersama wanita itu.
Perjanjian apa?
Kezia meminta Abimanyu berperan seperti Abidzar saat di depan semua orang, jika Kezia meminta Abimanyu bersikap romantis padanya laki-laki itu harus menurut. Begitupun pada putrinya, Keysa. Abimanyu harus memprioritaskan Keysa apapun yang terjadi.
Ayubi akan menghadiri ulang tahun Keysa lebih dulu karena ulang tahun Cecil anak dari Zainal berbeda jam.
Ayubi masuk ke rumah besar dan mewah itu dengan pandangan takjub, rumah pemberian dari Abimanyu memang sangat besar namun kediaman Wijayanto mungkin 5 kali lebih besar.
“Ayubi, disini.“ Zainal memangilnya.
Ayubi merasa tidak janjian dengan laki-laki Duda itu, tapi jika menghindar dia pun tidak bisa. Akhirnya ibu dua anak itu menggandeng kedua anaknya mendekati Zainal dan putrinya.
“Kia!“
“Cecil.“
Kedua bocah perempuan itu heboh berdua, memang lah mereka sangat akrab.
“Lumah Key besal yah!“ ujar Azkia.
“Kue ulang tahun nya juga besal loh, punyaku yang di lumah kecil cekali.“ Jawab Cecil.
“Holang kayahhh...“
Mereka cekikikan geli, tiba-tiba mata Azkia berbinar.
“Paman Abi!“
Abimanyu yang menggendong Keysa di pelukan nya sontak tertegun, kenapa putri kandungnya bisa datang karena sekolah Keysa dan Azkia berbeda?
Abimanyu menoleh pada Kezia seakan mempertanyakan situasi yang terjadi, ia melihat wanita itu malah menyunggingkan senyum sinis.
“Ingat, Abi! Aku dan Key adalah prioritas utama mu, hanya 2 bulan. Jika kau melanggarnya dan lebih mementingkan keluarga mu sendiri, aku akan mengikatmu sebagai suamiku untuk selamanya!“ Kezia mengingatkan.
Anehnya seolah ada magnet pada Ayah kandungnya sendiri, Azkia berlari ke arah Abimanyu dan menarik celana ayah kandungnya.
“ Assalamualaikum, Paman Abi. Inget Kia ndak? Kia cantik gini loh, masa Paman lupa? Ndak kan?“ bocah itu masih menarik-narik celana Abimanyu.
“Lepas! Enggak sopan!“ Kezia menarik tangan kecil Azkia dari celana Abimanyu, bahkan sengaja mendorong jauh anak itu.
Wajah Abimanyu sontak memerah, dia menggeram pada Kezia. “Jangan kasar kamu!“
“Terserah aku!“ Kezia malah menantang dengan wajah congkak.
Wajah Azkia sontak sedih, mata bocah itu sudah berkaca-kaca. “Kia juga punya Papa, tapi Papa na di culga ndak bica gendong Kia...“
Bibir bocah itu bergetar menahan tangis, Abimanyu ingin menurunkan Keysa dari gendongnya lalu menggendong putri kandungnya, namun Kezia menahannya. “Acara sebentar lagi dimulai, jangan macam-macam kamu Abi!“
Abimanyu menghela nafas berat, akhirnya dia hanya mengusap lembut kepala putrinya dengan sebelah tangannya yang bebas.
“Dimana Mama kamu?“ tanyanya.
“Saya disini, maaf jika putri saya membuat Anda dan istri Anda tidak nyaman Tuan Abi. Sini sama Mama, sayang.“ Ayubi menggendong putrinya, sekilas wanita yang pernah buta itu menatap dingin ke arah Abimanyu lantas dia membalikkan tubuh dengan wajah marah.
Kenapa Ayubi tampak mengenaliku dan aku rasa dia sangat marah padaku? Apa dia sadar aku adalah Abimanyu? Tidak mungkin!
Bibir Kezia tersenyum menyeringai, dia lah yang telah mengatakan pada Ayubi jika suaminya yang kini bernama Abidzar adalah Abimanyu. Selama ini Abimanyu sengaja meninggalkan Ayubi demi menikah dengan nya, bahkan mengganti nama menjadi Abidzar.
abimanyu serba slah pelan"harus kashn pengertian k keysa...kshan azkia