Jika kematian adalah akhir bagi kehidupan setiap orang yang hidup di dunia ini.
Hal tersebut justru merupakan awal perjalanan baru bagi seorang pemuda yang kembali harus menjalani kehidupan nya sekali lagi setelah kematian nya itu...
Mampukah pemuda tersebut menjalani kehidupan keduanya itu? atau justru harus berakhir sama seperti kehidupan sebelum nya?.
Karena jalan yang akan pemuda itu tempuh setelah nya tidak akan semudah seperti apa yang ia alami di kehidupan pertama nya.
Ya meski di dua kehidupan tersebut sang pemuda harus menjalani berbagai kepahitan hidup, tetap saja di kehidupan keduanya itu akan lebih menakjubkan dan akan lebih menantang dari kehidupan nya sebelumnya.
Penasaran?...
Yok Baca di sini 👇
.
.
.
.
.
.
.
👉 Pewaris Dewa Terkuat 👈
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fatiih Romana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.17
Sampai di kediaman pribadi keluarganya, Zain langsung di sambut oleh pelayan keluarga nya dengan ramah membuat Zain hanya bisa tersenyum untuk mereka.
Memasuki rumah, segera Zain di bawa ke ruang makan oleh Hua Xia.
Kemudian dengan sangat antusias Hua Xia menyiapkan banyak sekali menu makanan untuk Zain.
"Ibu tidak perlu mengeluarkan makanan sebanyak ini. Karena perutku tidak mungkin muat untuk menampung semuanya." ucap Zain dengan ekspresi tak berdaya di wajahnya saat ini.
Karena meja besar tempat keluarga nya makan itu kini sudah penuh dengan berbagai hidangan yang sudah di siapkan oleh sang ibu sebelum nya.
Mendengar ucapan Zain iya, ada tatapan tajam langsung di arahkan oleh Hua Xia pada Zain sebelum kemudian membuka mulutnya untuk berbicara.
"Kamu jangan banyak protes, bukankah kamu sangat kekurangan makanan sebelum nya selama kamu berada di luar sana." cecar Hua Xia membuat Zain langsung terdiam.
Namun meski begitu ia sangat senang dengan perlakuan ibunya itu meski terkadang sangat berlebihan juga, contohnya seperti saat ini.
Kemudian karena ia tak ingin membuat sangat ibu kecewa, Zain pun dengan penuh semangat memakan semua hidangan itu, ya walaupun tidak di habiskan semuanya namun Zain tetap mencicipi semuanya agar sang ibu senang.
Cukup lama ia makan itu semua, sebelum kemudian ia berhenti karena perutnya sudah tidak kuat lagi menampung makan makan itu lagi.
Sementara Hua Xia yang melihat tingkah Zain itu hanya tersenyum di tempat nya, karena menurut nya putranya itu meksi sudah tumbuh besar tapi kelakukan nya itu masih saja konyol seperti biasanya.
"Baiklah, sekarang kamu istirahatlah! Ibu akan memberikan kabar kepulangan mu pada kakek dan nenek." ucap Hua Xia sembari membereskan meja makan itu.
"Baik bu." jawab Zain kemudian beranjak dari tempat duduk nya itu seraya menegang perut nya yang sudah buncit itu saat berjalan ke arah kamarnya.
Sementara tempat lain saat ini Hua Xia tengah berjalan menuju ke tempat ayah dan ibu mertuanya.
Untuk menuju ke tempat keduanya berada, Hua Xia cukup lama berjalan karena jarak dari tempat nya ke tempat mereka lumayan jauh yang berada di dekat aula utama keluarga.
Sesampainya ia di tempat tujuan, Hua Xia langsung menghampiri pelayan untuk mengabarkan kedatangan nya itu pada kedua mertua nya.
Beberapa saat kemudian, Patriak Ling Long bersama istrinya Ling Mei berjalan bersama menghampiri Hua Xia yang saat ini terlihat duduk di teras rumah.
"Ayah ibu, putraku sudah kembali. Saat ini dia sedang beristirahat di kamar nya." ucap Hua Xia saat melihat kehadiran kedua mertua nya.
"Syukurlah kalau begitu, biarkan dia beristirahat kalau begitu. Nanti jika dia bangun langsung ajak dia ke aula utama karena ayah ingin membicarakan sesuatu padanya." jawab patriak Long.
"Xia, bagaimana dengan ke adaan cucuku itu, apakah ada sesuatu yang berubah dari nya?" ucap Ling Me ikut berbicara pada Hua Xia.
"Tidak ada bu, malahan dia saat ini sudah bertambah tampan dan bertambah kuat pula." jawab Hua Xia membuat Ling Mei tersenyum setelah mendengar nya.
"Baiklah ayah ibu, aku ke rumah dulu. Nanti aku akan menemui kalian lagi bersama putraku." ucap Hua Xia mengakhiri pertemuan itu, sebelum kemudian ia untuk kembali ke rumahnya.
"Kami akan menunggu kalian berdua kalau begitu." ucap Patriak Long dengan senyum di bibir nya.
.
.
.
Lembah misterius.
Jauh di kedalaman lembah itu, yang nampaknya tempat itu masih belum di jamah oleh orang lain di lihat dari ke adaan nya yang masih asri dan sangat terjaga.
Bahkan Zain sebelumnya pun tidak bisa menemukan tempat tersebut, yang menunjukkan jika tempat itu menang tersembunyi dari dunia luar.
Tak jauh dari lokasi itu, terdapat altar yang cukup usang karena kemungkinan sudah lam tidak digunakan.
Namun kemudian altar tersebut tiba tiba bergetar hebat seperti tengah mengalami gempa hebat.
Kemudian terlihat cahaya yang sangat terang keluar dari altar tersebut yang langsung menembak lurus ke arah langit.
Cahaya tersebut terus saja menembak ke langit dengan ukuran nya yang dari waktu ke waktu semakin membesar hingga kemudian terdengar lah suara gemuruh seperti suara jutaan guntur yang tengah menghampiri bumi.
Tak lama setelah nya dari Cahaya yang keluar dari altar itupun muncul sesosok pria dengan paras tampan serta aura agung yang berputar putar mengelilingi tubuh nya.
Dia adalah Ling Tian ayah dari Zain yang kebetulan baru saja kembali dari alam tengah setelah urusan nya di sana selesai.
Terlihat aura agung yang mengelilingi tubuh nya sebelumnya perlahan melemah hingga mencapai titik terlemah nya, tapi bukan berarti aura lemah nya itu merupakan sesuatu yang bisa di tanggung oleh siapapun yang ada di alam rendah ini.
Karena aura tersebut merupakan aura dari kultivator alam dewa puncak atau 🌟 9.
Itu karena kekuatan yang di miliki Ling Tian sudah jauh di ata kekuatan yang bisa di terima di alam ini, jadinya saat ia kembali ke alam ini maka kekuatan nya secara otomatis akan menurun hingga alam dewa Puncak yang mana ranah tersebut merupakan ranah tertinggi di alam rendah ini.
Kemudian terlihat Ling Tian nampak sangat fokus memeriksa formasi penghalang yang ada di sekitar lembah itu, untuk memeriksa apakah ada yang rusak atau tidak.
Melihat keadaan aray tersebut masih sangat baik, dengan itu Ling Tian pun langsung merobek ruang di depan nya sebelum kemudian tubuhnya hilang di telan oleh celah ruang itu.
.....
Kota Lembah.
Tak jauh dari gebang kota, terlihat ada robekan ruang yang tercipta di sana, yang mana itu adalah celah ruang yang di buka oleh Ling Tian sebelum nya.
Kemudian terlihat Ling Tian muncul dari sana dan langsung menutup kembali celah ruang tersebut sebelum terlihat oleh orang lain.
Berjalan santai menuju pintu gerbang kota, sudut mulut Ling Tian nampak membentuk senyum di sana, karena ia sudah sangat rindu dengan kota ini, karena di kota inilah orang orang yang ia sayangi berada.
Sesampainya di depan pos pemeriksaan, Ling Tian langsung di sambut oleh kedua penjaga gerbang yang tengah bertugas di sana.
Namun setelah melihat sosok Ling Tian Mereka langsung memberikan hormat pada sosoknya sebelum kemudian langsung memberi nya jalan untuk langsung masuk ke dalam kota.
Karena mereka sudah di beritahu oleh tuan kota jika sosok Ling Tian merupakan sosok yang tidak bisa singgung di alam rendah ini, bahkan oleh kekuatan manapun yang ada di alam rendah ini.
Meski mereka tidak tahu alasan di balik ucapan tuan kota saat itu, tetap saja mereka langsung percaya dengan itu, karena mereka pun merasakan sendiri aura yang sangat agung terpancar dari tubuh Ling Tian meski itu hanya samar samar saja namun itu sudah lebih dari cukup untuk membuat mereka takut dengan sosok Ling Tian.
niat ingin buat comedi tpi jdi hambar karna alur nya kurang pas.
kepiye to..
bagusan si ling fan