NovelToon NovelToon
Dipaksa Jodoh

Dipaksa Jodoh

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama
Popularitas:268.5k
Nilai: 4.6
Nama Author: Ayu Andila

"Papa sudah menjodohkanmu dengan Arion, putra dari sahabat Papa!"

Jedar, bak tersambar petir disiang bolong saat mendengar ucapan dari sang Papa. Seketika tubuh Zeva langsung menegang dengan mulut terbuka.

"tidak, ini tidak boleh terjadi!"

Niat hati ingin meminta restu untuk hubungannya dengan sang kekasih, malah berakhir dengan perjodohan yang dilakukan oleh kedua orangtuanya.

Bak buah simalakama, itulah ungkapan yang tepat untuk apa yang Zeva rasakan saat ini. Dia tidak bisa berpisah dengan laki-laki yang sangat dia cintai, tapi tidak juga bisa melawan kehendak kedua orangtuanya.

Apakah yang akan terjadi pada Zeva selanjutnya?

Bisakah dia membina rumah tangga sesuai dengan keinginan kedua orangtuanya?

Yuk, ikuti kisah mereka yang penuh dengan kegaduhan dan kejutan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Andila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 9. Kemarahan yang Sangat Besar.

Zeva langsung memanggil taksi untuk membawanya bertemu dengan Gavin, ada perasaan rindu juga takut yang menyelimuti hatinya saat ini.

Jujur saja, dia sangat merindukan Gavin. Biasanya mereka selalu melakukan video call sebelum tidur. Juga setiap seminggu sekali mereka selalu bertemu, untuk melepas rindu sekaligus mencurahkan semua rasa cinta yang sedang dirasakan.

Tidak terasa, taksi yang membawa Zeva sudah sampai di tempat tujuan. Dia langsung membayar biaya taksi itu dan segera keluar dari sana untuk menemui Gavin.

Gavin yang saat itu sedang duduk sambil menyandarkan tubuhnya langsung berdiri saat melihat kedatangan Zeva, tanpa basa-basi dia langsung memeluk tubuh kekasihnya itu dengan erat.

"Aku merindukanmu, Sayang! Aku sangat merindukanmu!"

Zeva tidak kuasa untuk menahan kesedihannya saat berada dalam pelukan Gavin, air mata mengalir deras dari kedua matanya sampai membuatnya sesenggukan.

Gavin segera melepaskan pelukannya saat mendengar tangisan Zeva. "Sayang, ada apa?"

"Jangan melepaskan pelukanmu, Gavin! Aku mohon!"

Walaupun merasa bingung, Gavin kembali memeluk tubuh Zeva dengan erat. Dia bisa merasakan getaran dari tubuh wanita itu, yang semakin membuatnya bingung.

Banyak pertanyaan yang menari-nari dalam kepalanya, apalagi dia tidak pernah melihat Zeva sampai seperti ini, bahkan ketika wanita itu diusir oleh Ayahnya.

Setelah beberapa saat, Gavin mengajak Zeva untuk duduk karna wanita itu sudah mulai tenang.

"Kau mau minum?"

Zeva menggelengkan kepalanya, kemudian dia menatap laki-laki yang ada di hadapannya itu dengan sendu.

"Sebenarnya ada apa, Zeva? Jangan membuat aku khawatir seperti ini!" Dia kembali menggenggam kedua tangan Zeva, dan meletakkannya di atas paha.

Zeva terdiam, haruskah dia mengatakan yang sejujurnya pada Gavin? Atau tetap bungkam dan memutuskan segalanya?

"Zeva, jawab aku!" Gavin memegang kedua bahu Zeva dan sedikit mengguncangnya.

Zeva terdiam untuk beberapa saat, matanya menatap dalam ke arah mata Gavin seolah-olah mencari kekuatan lewat tatapan lelaki itu.

"Gavin, kau tau kan kalau aku sangat mencintaimu?" lirihnya, dan dijawab dengan anggukkan kepala Gavin.

"Aku, aku sudah menikah, Gavin!"

Deg. Gavin terdiam saat mendengar apa yang Zeva ucapkan, matanya melihat lurus ke depan dengan tubuh kaku."kau, kau bilang apa?"

Zeva menundukkan kepalanya, dia tidak sanggup untuk melihat betapa kagetnya Gavin saat ini.

"Kau bilang apa, Zeva?" Gavin kembali mencengkram kedua bahu wanita itu dan mengguncangnya dengan kuat, dadanya mulai terasa panas saat ini.

"Gavin, aku, aku-"

"Katakan sekali lagi, Zeva!"

Zeva terkesiap saat mendengar bentakan Gavin, untuk pertama kalinya laki-laki itu terlihat sangat marah kepadanya.

"Aku, aku sudah menikah, Gavin!"

Deg. Gavin tercengang mendengar apa yang Zeva ucapkan, keningnya berkerut sampai hampir membuat alisnya menyatu karna mencoba untuk memahami ucapan wanita itu.

"Kau, kau bercanda, Zeva?"

Zeva meneteskan air mata sambil menggelengkan kepalanya, dia lalu mengangkat tangan sebelah kirinya seolah-olah sedang menunjukkan sesuatu pada Gavin.

Jantung Gavin terasa seperti ditusuk oleh ribuan pisau saat melihat sebuah cincin melingkar dijari manis Zeva, dadanya langsung terasa sesak seolah-olah napasnya tercekat ditenggorokan.

"Gavin, aku sudah-"

"Kau, kau sudah menikah?"

Gavin langsung mendorong tubuh Zeva dan berdiri di hadapan wanita itu, tangannya terkepal kuat karna menahan amarah yang mulai menguasai diri.

"Gavin, dengarkan aku dulu!"

"mendengarkanmu? Mendengar kalau kau sudah menikah, begitu?" bentak Gavin sampai tubuh Zeva terlonjak kaget.

"Kenapa kau melakukan ini? Kenapa kau menikah dengan orang lain, Zeva?"

Zeva menundukkan kepalanya dengan tubuh bergetar, dia merasa sedih sekaligus takut dengan apa yang terjadi saat ini. Hatinya terasa sakit melihat kekecewaan diwajah Gavin, tapi dia juga tidak tau harus bagaimana mengatakan semuanya.

"Kenapa kau diam? Hah, kenapa kau melakukan ini padaku, Zeva? Kenapa?"

Gavin kembali mencengkram kedua bahu Zeva dan memaksa wanita itu untuk menatapnya. "Jawab aku, Zeva! Jawab aku!" Dia mengguncang tubuh wanita itu dengan kuat membuat air mata Zeva mengalir deras.

"Aku, aku dijodohkan!"

Kemudian Zeva menceritakan semua yang sudah dilakukan oleh kedua orangtunya, dia juga mengatakan siapa laki-laki yang sudah menikah dengannya.

"Maafkan aku, Gavin! Maafkan aku!"

Gavin langsung melepaskan cengkraman tangannya, dia mengusap wajahnya dengan kasar saat mengetahui semua yang sudah terjadi pada kekasihnya.

"Sebenarnya apa kurangnya aku dimata keluargamu, Zeva? Aku kaya, aku punya uang. Aku bisa membahagiakanmu, tapi kenapa mereka malah menikahkanmu dengan orang lain?"

Zeva tersentak mendengar ucapan Gavin. "Ini bukan tentang harta, Gavin. Aku mencintaimu dengan tulus, aku tidak pernah mencintaimu karna harta!"

"Tapi keluargamu tidak seperti itu, Zeva! Kau dinikahkan dengan anak dari seorang pengusaha besar, waah! Hebat, hebat sekali keluargamu itu, Zeva! Aku benar-benar tidak pernah membayangkannya!"

Entah kenapa hati Zeva merasa tidak terima dengan apa yang Gavin ucapkan, dia tau kalau apa yang orangtuanya lakukan sudah sangat keterlaluan. Namun, semua itu bukan karna harta dan kekuasaan.

"Gavin, menurutku-"

"Lalu, kau akan meninggalkan aku begitu saja, Zeva?"

Zeva terdiam, lidahnya terasa sangat keluh saat ingin menjawab apa yang Gavin tanyakan.

"Kau sama kejamnya dengan keluargamu, Zeva! Selama 2 tahun kita terus bersama, tapi tiba-tiba kau menusukku seperti ini!"

Zeva kembali menatap Gavin dengan sendu, tetapi laki-laki itu tersenyum sinis ke arahnya tanpa tau rasa sakit yang juga sedang dia rasakan.

"2 tahun kebersamaan kita tidak ada artinya sama sekali untukmu, Zeva! Ternyata hanya aku saja yang mencintaimu, dan kau, kau telah menipuku selama ini!"

Zeva menggelengkan kepalanya mendengar ucapan Gavin. "tidak, Gavin! Itu tidak benar, aku sangat mencintaimu!"

"Cukup, sudah cukup!" Gavin mengangkat tangannya agar Zeva tidak melanjutkan ucapannya. "Aku mengucapkan selamat untuk pernikahanmu itu! Selamat menempuh hidup baru, Zeva! Semoga kau selalu bahagia!"

Gavin menarik tangan Zeva dan langsung bersalaman dengannya. "Terima kasih atas luka yang sudah kau beri, kau benar-benar wanita yang sangat egois dan kejam!"

"Tu-tunggu, Gavin!"

Gavin terus berjalan meninggalkan tempat itu tanpa mendengarkan panggilan Zeva, sementara Zeva sendiri langsung menangis dengan tersedu-sedu.

Bruk!

Tubuhnya langsung terjatuh ke atas tanah dengan kuat, kakinya terasa sangat lemas dan tidak bisa untuk menopang tubuhnya.

"Kenapa semua ini terjadi padaku, Tuhan? Kenapa?"

Tbc.

1
Faridah
ikut terharu
Faridah
ruwet
Faridah
kapokk
Faridah
hayooooo kamu ketahuan
Faridah
wah ....selingkuh
Faridah
hadehhhh mengobarkan api ni
Faridah
bahaya mengintai
Faridah
waduh
Faridah
hahahaha....
Faridah
bertahap
Surya Handayani Almaida
Biasa
Galaklagak
ceritanya sangat menarik...gaya bahasa tidak kaku.. ditunggu karya yg lain Thor ♥️♥️
Faridah
😩
Wijaya Ronny
Luar biasa
Qaisaa Nazarudin
Nah kan sadar tuh kalian semua..
MakBarudakh
Novel ino bagus
Sayang belum banyak peminat (diliht dr jumlah likers nya lo yaaa..)
Walau tokoh perempuannya di awal bikin Mak gereget, jengkel, dan kesel dg tingkahnya

Terimakasih atas karyamu yg menghibur ya Thor
Semoga makin bamyak yg minat utk baca karya2mu thor
Dan sukses selalu ya
MakBarudakh
Ya...kamu pasti merasa di titik terendah Ze

Disatu sisi kasian, di sisi lain kamu bebal Ze..
MakBarudakh
Naaahhh akhirnya salah paham semua
MakBarudakh
Llaaaahh situ sadar juga ya Ze..
MakBarudakh
Yaa kl masih ad rasa tertohok, syukurlah...berarti Ze kamu itu msh war4s 😑
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!