NovelToon NovelToon
Menikahi Cewek Pesantren

Menikahi Cewek Pesantren

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Cinta Paksa / Teen School/College / Bad Boy
Popularitas:7.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Pasha Ayu

TAMAT 02 NOVEMBER 2023

Ning Aisha menangis setelah King tak sengaja menciumnya. "Jangan dekati aku lagi!"

"Terus, gimana cara Gue jagain Lo, Cengeng?"

"Nggak perlu, aku bisa jaga diri baik-baik! Kita bukan mahram, jangan deket-deket! Setan pasti suka godain Kita, terutama kamu yang nggak kuat iman! Nggak mau shalat. Pasti jadi temen setan!"

"Lo mau dihalalin sama temen setan ini? Bilang! Besok Daddy sama Mom biar ngelamar Lo buat Gue!"

"Sinting..."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB DUA-TIGA

Sambil menangis, Flory mengobati luka di hidung Liam dengan kotak p3k dari mobilnya. Mereka duduk bersisian di jok penumpang setelah Flory memaksanya.

"Liam, Flo antar ajah yah pulangnya. Motornya biar diambil besok ajah." Flory tak tega jika membayangkan Liam menyetir dalam kondisi mimisan.

"Nggak usah lebay!" Liam merebut tisu yang tengah dipakai Flory untuk lukanya.

Flory menyusul turun setelah Liam turun dari mobil hitamnya. "Flo nggak lebay. Flo beneran khawatir loh."

Liam menepis bahkan menghempas lengan Flory hingga menjauh. Tanpa kata-kata lagi, pemuda itu naik ke atas motornya.

"Flo nggak bisa tidur kalo Pacar pulang sendirian dalam kondisi begini." Flory tak jengah menawarkan bantuan meski Liam hanya mengeluarkan penolakan.

"Aku bilang stop, Flo!"

"Aw!" Flory terjatuh bersimpuh. Liam sempat terdiam menatap wajah meringis gadis itu.

Terlihat sangat sakit ketika ia tak sengaja mendorong tubuh mungil Flory yang keras kepala dan tidak tahu diri.

"Sudah aku bilang, stop bersikap berlebihan! Kau buat aku muak, Flory. Ini Indonesia, bukan Amerika seperti di negara asal mu! Cewek di sini tidak murahan seperti mu!"

Flory mencebik bibirnya sendu. Ini bukan hinaan sarkas yang pertama.

Ini sudah ejekan yang ke ribuan kalinya. Tapi, Flory tetaplah Flory, gadis yang gigih dan tidak mudah menyerah.

Seberapa pun Liam membentaknya. Flory selalu memiliki banyak alasan untuk tidak tersinggung. "Aku murahan, tapi cuma ke kamu Pacar."

"Kamu bukan tipe ku! Enyah, Flo!"

"Liam!" Rey menegur. Sudah cukup sabar dirinya selama ini, namun kali ini putranya benar-benar keterlaluan.

Berbuat onar di sekolah, berbuat onar di rumah istrinya, berbuat onar dengan gadis yang polos dan tulus seperti Flory.

Melihat Papi Rey mendekat, Liam segera menyalakan starter motornya. Kemudian berlalu dari pelataran rumah keluarga Aisha.

Ditinggal ibu tercinta sudah cukup sakit, dan sekarang ayahnya menikah lagi dengan ibu kandung dari gadis yang disukai King. Tidak ada yang lebih buruk dari pada hidupnya kini.

Membiarkan Liam berlalu, Rey lantas mengusap lembut rambut pirang Flory, sebagai bentuk permintaan maafnya.

"Maafin Liam, Flo," ucapnya dan gadis itu mengangguk.

🖋️~

^^^🖋️~^^^

"King lempar!" Seperti keinginan Dewa, King melempar bola hitam list gold pada pemuda blasteran Indonesia Australia tersebut.

Dewa mendribble bolanya lalu melempar kembali pada Roland. Kemudian berlanjut ke pada Mahesa.

Di tengah lapangan basket, King, Roland, Mahesa, Dewa, dan teman se-genk lainnya bermain-main dengan benda bulatnya.

Siswi pengagum JAS-MC selalu datang memenuhi stadion saat anak-anak tampan itu turun ke lapangan. Dari kelas 10 sampai 12 mengidolakan anggota inti JAS-MC.

Ada yang lebih dominan mengagumi Roland, ada yang lebih dominan menyukai Mahesa, ada juga kepada Dewa, sampai King. Tak dipungkiri jika masing masing anggota inti JAS-MC memiliki kharismatik tersendiri.

Roland dengan gombalannya, Dewa dengan keramahannya, Mahesa dengan jargon anti ceweknya, dan King dengan segala powernya.

"Yes!" Roland baru saja memasukan bola pada ring. "Yuhuuuu!" Pemuda itu berlari mengelilingi lapangan sebagai selebrasinya.

"King!"

Gladys tergesa-gesa masuk dari luar lapangan, yang mana membuat seluruh temannya seketika mengalihkan atensi padanya.

"King!" Gladys membungkuk, mengatur napas yang berantakan karena lari. Roland ambil minumannya lantas berikan pada Gladys.

Secepatnya Gladys minum, sebelum akhirnya mengutarakan maksud tujuannya. "Aish, Aish, ada yang bully Aisha!" desahnya.

"Apa?" King menyeriusi. "Bully gimana? Lo kan Gue suruh jagain dia!" pekiknya, dan tergema di lapangan.

Gladys terengah-engah. "Elah, Gue ajah baru liat pas...."

"Di mana sekarang?" desak King.

"Ruangan kita."

Seluruh anggota inti JAS-MC berlari ke arah yang sama. Hampir seluruh siswa dan siswi di sana menatap ke arah mereka.

Tiba di ruangan khusus JAS-MC, King berlari ke toilet, seketika pandangannya dikejutkan dengan kondisi dada Aisha yang bercampur noda sisa lumpur.

Terlihat, Aisha mencopot seragam putihnya untuk dibersihkan di sisi mangkuk wastafel.

"Siapa yang buat kamu begini?"

Aisha menggeleng-geleng lalu kembali menunduk fokus pada bajunya yang kotor.

Bukan apa-apa, jika melihat raut tak terima seorang King Miller, bisa dipastikan anak yang membully dirinya akan teraniaya jiwa dan raga.

"Siapa Aisha?!" King mendesak. Lalu Aisha terpaksa menatap suaminya.

"Siapa apanya?" Aisha menepis tangan yang menyentuh pipinya. "Aish jatuh kok!" kilahnya.

King terkekeh kesal. "Di sekolah ini nggak ada lumpur, kamu tahu itu bukan? Gimana bisa jatuh dan yang kotor cuma di bagian itu!"

Aisha setuju jika dikatakan alasannya tidak masuk akal. Tapi, Aisha tak ingin mengatakan siapa, karena gadis yang melempar lumpur padanya, hanya gadis jalur beasiswa.

Aisha tak mau mereka dikeluarkan. Aisha masih punya rasa belas kasih pada sesama manusia, meski tak dimanusiakan.

"Kamu janji mau berubah kan, King? Siapa pun yang lakuin ini ke Aisha, biar Allah yang balas."

"Ya Tuhan Aisha!" kesal King, ia meraup wajahnya yang merah karena marah. "Aku benci sifat kamu yang kayak gini!"

King mana bisa pasrah? King dan sikap arogannya takkan pernah membiarkan orang yang menyakiti Aisha lepas dari hukumannya.

Aisha mendekat, lalu meraih lengan King yang masih bergemuruh. Aisha sedikitnya tahu jika pemuda itu sangat amat marah.

Namun, Aisha tak mau terus menerus mendukung kenakalan suaminya. King harus berubah menjadi King yang tidak arogan.

"King..." Aisha bujuk suaminya dengan kecupan di pipi kanan. King tetap acuh sebelum Aisha mau mengakuinya.

Aisha merasakan hawa keaslian King telah muncul ke permukaan. "Kalo udah manis jangan dingin juga kali, King... Takutnya ketukar sama es cincau!"

Tersentuh, King melirik gadisnya. Disaat seperti ini, masih saja dia luluh dengan gombalan Aisha, sial beribu sial memang!

"Kamu anggap muka ku mirip mangkuk?!"

Aisha menyengir. "Iya, kan mirip. Sama-sama jago... Jago bikin aku meleleh leleh."

Aisha bahkan geli sendiri. Sejak kapan dia jadi tukang gombal begini.

Aisha berasumsi liar, jika ada spider Man setelah digigit laba-laba, maka ada King girl setelah digigit suaminya.

Melihat centilnya Aisha, King reflek meraih pinggang gadisnya. Menatapnya lembut, lalu mengecup keningnya.

King memang marah, tapi lagi-lagi kecupan Aisha meluruhkan amarahnya. Kobaran api yang menyelubungi dadanya kian meredup hanya karena sebuah ciuman di pipi.

King naikan Aisha di atas meja granit di sisi wastafel, melabuhkan kecup di kening, ujung hidung, bibir, dagu, leher, dan terakhir dua dada gadis cantik itu.

Aisha terkikik, tidak centil saja King modus, apa lagi dia pancing. Pasti di bawah, Jojo langsung on. Terbukti, mata King hanya berfokus pada belahan yang menggaris di depannya.

"Cobaan mu terlalu berat ya, Ning."

Aisha mengerut kening, bingung.

"Makasih ya, udah mau bawa-bawa dua bola dari kecil, cuma buat nyenengin aku."

"Apaan sih!" Aisha baru tahu arah bicara suami super duper mesumnya. Dia cubit ujung hidung King sambil tertawa.

"Tunggu di sini. Aku ambil seragam ganti buat kamu." Aisha mengangguk, lalu turun dari meja granit setelah King kembali keluar.

Tak berapa lama, Aisha menerima seragam gantinya. Dan King kembali menemui teman temannya.

"Gimana?" Mahesa bertanya.

"Siapa?" timpal Dewa menyelidik.

King duduk di sofa. "Cari tahu. Kasih mereka pelajaran!" titahnya seraya mendengus.

Dewa mengangguk. Semua anggota JAS-MC tahu, Aisha takkan mau memberitahukan siapa yang membully-nya.

Sekarang, mereka perlu selidiki kasus ini sendiri, yang bahkan akan lebih cepat dari pada memaksa Aisha mengaku.

"Mmmh." Gladys menyeletuk. "Agak aneh nggak sih? Masa di sekolah yang Lo kuasai, ada yang berani bully Aisha?"

"Setuju." Roland sependapat. "Logikanya. Siapa yang mau cari mati di sekolah ini? Dari awal semua tahu Aisha cewek Lo, Aisha milik Lo!"

"Kalian ngomongin apa?" Aisha datang secara tiba-tiba dengan seragam bersihnya.

"Sini..." King menepuk pahanya. Menyuruh istrinya duduk di sana. Sembari berusaha untuk mengalihkan pembicaraan mereka.

"Sini ajah Aisha!" Roland menyengir sambil menepuk-nepuk pahanya sendiri.

"Cari mati Lo?" King melirik.

"Jomblo banyak, Roland!" saran Mahesa.

Roland menyengir. "Gue nggak suka deketin cewek jomblo. Saingannya terlalu banyak cuy. Mending deketin bini orang, saingannya cuma suaminya doang!"

"PEBINOR sialan Lo!"

1
Tuti Tyastuti
aq galfok sama undanganya🤣🤣🤣🤣
Kalsum
💪💪💪💪king
Tuti Tyastuti
ngambek tapi pada hebohhh benekkkk🤣🤣🤣🤣🤣
Tuti Tyastuti
semangat ka pasha💪
Kalsum
Luar biasa
Tuti Tyastuti
lanjut
Tuti Tyastuti
semangat king💪
Tuti Tyastuti
🤣🤣🤣🤣🤣
Tuti Tyastuti
ron aq jadi ikutan meleyott leyott di bibir bacanya🤣🤣🤣🤣🤣
Tuti Tyastuti
syukurin emang enak
Tuti Tyastuti
astagaa🤣🤣🤣
Tuti Tyastuti
oh ya ampun😂😂
Tuti Tyastuti
demit pelakor snowy aya"wae🤣🤣🤣🤣
Tuti Tyastuti
semoga cepat selesai masalahnya
Tuti Tyastuti
gila si billy
Tuti Tyastuti
king di jebak kah
Tuti Tyastuti
asiha dah kecanduan sama si jojo😂😂🤭
Tuti Tyastuti
kenapa billy ada di situ
Tuti Tyastuti
ngadonya jangan sampai bantet ya🤣🤣🤣
Tuti Tyastuti
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!