NovelToon NovelToon
Di Buang Ayah Dan Ibu

Di Buang Ayah Dan Ibu

Status: tamat
Genre:Tamat / Konflik etika / Cerai / Mengubah Takdir / Wanita Karir / Keluarga
Popularitas:6.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Uul Dheaven

Setelah orang tua nya bercerai, Talita dan kedua adiknya tinggal bersama ibu mereka. Akan tetapi, semua itu hanya sebentar. Talita dan adik-adik nya kembali terusir dari rumah Ibu kandung nya. Ibu kandungnya lebih memilih Ayah tiri dan saudara tiri nya. Bukan itu saja, bahkan ayah kandung mereka pun menolak kedatangan mereka. Kemana Talita dan adik-adik nya harus pergi? Siapa yang akan menjaga mereka yang masih sangat kecil? Jawaban nya ada di sini. Selamat membaca. Ini novel kedua ku ya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uul Dheaven, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

"Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Telah berpulang ke rahmatullah saudara kita Sudirman. Semoga seluruh amal ibadah nya di terima di sisi Allah swt."

Prang,,,,

Piring yang sedang di cuci oleh Talita jatuh begitu aja. Pengumuman itu membuat ia tidak bisa bergerak sesaat. Jantung nya seperti berhenti memompa aliran darah.

"Pak Man,," lirih nya dengan air mata yang mulai menetes.

Gegas Talita pergi ke kediaman pak Sudirman. Siapa lagi pemilik nama itu kalau bukan Sudirman yang selama ini dekat dengan nya.

Talita bahkan sudah menganggap Pak Man sebagai orang tua nya sendiri.

"Assalamualaikum Ibu-ibu, apa benar Pak Sudirman yang di maksud adalah Pak Man?"Tanya Talita dengan gurat kesedihan di wajah nya.

"Benar Talita, ini kami mau ke rumah duka. Kasihan sekali beliau. Kata nya, ada pencuri yang masuk ke rumah nya. Polisi sedang berada di sana sekarang."

"Kapan waktu kematiannya?"

"Tadi subuh. Hanya saja di temukan pagi tadi sekitar jam 10. Bu Hindun ingin membayar uang kontrakan, tapi Pak Man tidak membuka pintu. Lalu Bu Hindun mencium aroma anyir dan langsung saja membuka pintu rumah itu."

"Lalu?"

"Pak Man tergeletak begitu saja di ruang tamu rumah nya. Ada beberapa luka dari benda tumpul yang mengenai kepala nya. Kasihan ya."

"Jadi, tunggu apa lagi? Ayo kita segera ke sana Ibu-ibu."

Talita dan para Ibu-ibu langsung pergi bersama. Untuk Tania, ia telah membawa kunci cadangan seperti biasa nya.

Rumah duka banyak di penuhi oleh para pelayat. Dan kebanyakan adalah orang-orang yang tinggal di rumah kontrakan milik mendiang.

Rian dan Bagas ternyata sudah duluan sampai d sana. Rian di tugaskan untuk mendalami kasus itu.

Hanya saja seperti biasa, ia tidak mengenakan seragam milik nya. Hanya baju biasa yang tidak mencolok.

"Bagas, apa kabar?"

Bagas tidak menjawab pertanyaan Talita, ia melengos pergi begitu saja. Hal itu mengundang tanya di benak Talita.

Memang semenjak kejadian adik nya itu, Bagas menjadi sangat aneh. Biasa nya ia akan datang beberapa hari sekali untuk memberikan catatan milik nya agar di pelajari Talita di rumah.

Semenjak Talita tidak pernah ke sekolah lagi, ia mulai rajin memperhatikan sang guru dan mencatat semua yang di tulis di papan tulis sekolah.

Semua informasi ia tulis untuk ia beritahukan kepada Talita sesampai nya ia di rumah nya.

"Bang Rian,,"

Talita juga melihat Rian yang sedang duduk dan berbincang dengan beberapa tetangga.

"Eh, Talita. Sudah lama?"

"Baru aja, bang. Gimana?"

"Apa nya yang gimana?"

"Kasus ini?" Tanya Talita sambil berbisik.

"Masih abang cari tahu. Soal nya banyak barang penting yang hilang."

"Maling?"

"Seperti nya, tapi kita tidak boleh langsung berpuas hati. Bisa jadi ada hal lain yang terlewatkan."

"Benar. Karena selama ini Pak Man adalah orang yang sangat baik. Beliau juga sering membantu kami dulu." Ucap Talita dengan air mata menggenang.

"Sudah, ikhlas kan kepergian almarhum."

"Iya, bang."

Tanpa di ketahui oleh Talita, Bagas memperhatikan mereka berdua dari kejauhan. Ada rasa lain yang ia rasakan saat melihat Talita bersama dengan pria lain.

Pikiran dan hati Bagas sedang tidak baik-baik saja. Ingin menghampiri Talita dan pria itu, tapi gengsi. Jika ia terus berdiri di sana ia pun penasaran dengan apa yang mereka bicarakan.

Karena sudah tidak sanggup lagi melihat pemandangan itu, Bagas pun pergi meninggal kan rumah duka setelah mengurus semua hal tentang Almarhum Sudirman.

*****

"Breng-sek. Begitu saja tidak becus. Aku hanya menyuruh mu mengambil uang nya saja. Bukan malah membunuh nya. Aku bahkan belum tahu dimana letak surat wasiat milik nya itu."

"Maaf Nyonya, aku ketahuan oleh Sudirman. Jika aku tidak membu-nuh nya, maka kita semua akan celaka."

"Sudah ku bilang, pakai lah penutup wajah saat kau akan mencuri di rumah mantan suami ku itu."

Ya, wanita yang sedang berbicara itu adalah mantan istri Pak Sudirman yang kabur dari rumah bertahun-tahun yang lalu.

Saat itu, Pak Sudirman memiliki banyak harta benda. Istri nya berkhianat dan menjual semua aset pak Sudirman dan kawin lari bersama selingkuh nya itu.

Karma tetap lah karma. Hukum tabur tuai itu ada. Tidak berapa lama kemudian, mantan istri nya itu pun di perlakukan sama oleh selingkuhan nya.

Saat ia tahu bahwa Pak Sudirman telah berjaya kembali, ia pun meminta maaf dan ingin kembali. Namun, hati Pak Sudirman sudah terlanjur terluka.

Kurang apa beliau menerima segala kekurangan istri nya yang tidak memiliki rahim itu. Dengan penuh cinta dan kasih sayang ia perlakukan wanita yang tidak tahu berterima kasih itu.

"Bang, tolong maafkan aku. Aku ingin kita kembali, Bang. Cuma Abang yang bisa menerima ku apa adanya."

"Jika kau tahu seperti itu, mengapa kau malah pergi dengan laki-laki lain. Kau bahkan membuat ku menjadi gelandangan dalam sehari."

"Aku khilaf, bang. Ku mohon, buka kan pintu maaf mu padaku."

"Kau, sudah ku maafkan. Tapi, tidak untuk kembali pada mu. Aku bukan orang bo-doh. Silahkan pergi dari sini dan jangan pernah kembali lagi."

Semenjak saat itu lah mantan istri nya sakit hati dan mencoba menyusun rencana untuk mencuri di rumah nya.

Tapi ternyata semua rencananya gagal. Ia berfikir bisa mengambil surat wasiat pak Man dan mengubah nya atas nama nya. Apalah daya, semua tidak seperti apa yang ia rencana kan.

*****

Talita telah sampai di rumah nya sesaat setelah almarhum di makam kan. Ia akan selalu berdoa agar beliau di lapangan kubur nya.

"Kak,,"

Tania tidak sanggup berkata-kata, selama ini ia juga menjadi yang paling dekat dengan Pak Man.

"kita doakan bapak ya, dek."

"Harus nya tadi Tania ada di sana, kak. Tania malah nggak bisa melihat beliau untuk yang terakhir kali nya."Ucap Tania sambil sesenggukan.

"Tania, sudah ya dek."

Talita juga tidak bisa menahan air mata nya yang akan tumpah. Akhirnya, mereka berdua menangis bersama sambil berpelukan. Entah mengapa, satu persatu orang yang mereka sayang malah pergi meninggalkan mereka.

*****

Beberapa hari berlalu, saat itu Tania sedang libur sekolah karena menunggu pengumuman kelulusan. Tiba-tiba ponsel Talita berdering.

"Siapa kak? Kok nggak di angkat?"

"Nggak di kenal, dek."

"Ya mana tahu penting. Secara kakak sekarang kan udah terkenal." Ucap Tania sambil tertawa.

Talita pun mengangkat telepon itu.

"Halo,"

"Dengan Ibu Talita!"

"Iya, saya Talita. Ada apa ya, Pak?"

"Saya harap kehadiran nya nanti pukul sepuluh di kantor saya. Nanti akan saya berikan alamatnya. Dan juga, ajak Tania bersama."

"Tapi, saya tidak mengenal anda."

"Jangan takut, kamu bisa membawa polisi jika tidak percaya."

"Baiklah, saya akan datang."

Talita dan Tania pun bersiap-siap akan pergi dari rumah nya. Bu Romlah tidak keberatan jika ia yang harus menjaga kedai sendirian. Sudah banyak peningkatan selama beliau bekerja di sana.

Tidak lupa, Talita pun mengajak Rian agar jika terjadi apa-apa, Pak polisi tampan itu bisa membantu masalah nya.

Talita tiba di ruangan yang lumayan besar itu. Di dalam ruangan itu, duduk seorang wanita cantik yang sudah berumur. Di depan nya seorang pria beruban mempersilahkan diri nya untuk duduk.

"Siapa anak-anak ini? Mengapa mereka juga ada di sini?" Tanya wanita itu.

"Maaf, bu. Mereka juga berhak atas warisan yang di tinggalkan oleh saudara Sudirman."

"Apaaaa?"

1
Surya Hermawan
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Oom aqilla zalfa Bulandari
baru bab 1 udah ikut mewek baca'a
Surya Hermawan
Luar biasa
nia
daterjen
Putri Azah
Kecewa
Putri Azah
Buruk
nia
bondan siapa thor?
Ros Simbolon
ibu yang begitu sadis akan dapat karma.
Ros Simbolon
Kecewa
Ros Simbolon
Buruk
nia
why? bagas pacaran sama andini?
Uul dheaven: Pacar nya si Andini.
total 1 replies
Fiqih Ramadhan
Biasa
Fiqih Ramadhan
Buruk
Sugi Yatmi
Luar biasa
Ruli Felicia
Duh pinjem ke renternir bikin susah aja
Marianti Lim
kecewa aku thor sama rian...jd polisi tapi kok gak bisa tegas.
Marianti Lim
inilah sifat manusia yg sulit utk dihilangkan...belum ada memohon kpd tuhan n mencoba segala cara eee sekali udah dapat sering dilupakan atau tidak dipedulikan, paling parah tiba2 jadi beban hidup.
Sri Rahayu
ya Allah aku nangis sampai sesegukan karna cerita ini mirip sama kisah masa kecilku punya ibu tiri BP tiri tp Alhamdulillah semuanya baik tp aku sama Kakaku diurus nenek Krn mamah dan Bpku JD TKW diarab
Nur Alfadillah
Kecewa
Nur Alfadillah
Buruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!